Anda di halaman 1dari 18

DIAGNOSTIK KLINIK

“Tes Diagnostik Sputum pada Penderita


Tuberkulosis Paru”

Nama :
Chanica Aninditya
NIM :
13330123
Fakultas Farmasi
Institut Sains Dan Teknologi Nasional
Jakarta, 2016.
Definisi Penyakit TBC Paru

Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang


menyerang jaringan (parenkim) paru, tidak
termasuk pleura (selaput paru) dan
kelenjar pada hilus (Depkes, 2007).
Gejala Klinis Penyakit TBC Paru

Gejala respiratorik Gejala sistemik yang


terdiri dari : timbul dapat berupa :
 Batuk produktif ≥ 2  Demam
minggu  Keringat malam
 Batuk darah  Anoreksia
 Sesak nafas  Berat badan
 Nyeri dada menurun
Faktor Resiko Penyakit TBC Paru
1. Faktor host terdiri dari:
 Kebiasaan dan paparan
 Status nutrisi
 Penyakit sistemik
 Immunocompromised
 Usia
2. Faktor lingkungan
Orang yang tinggal serumah dengan seorang
penderita TB akan berisiko untuk terkena TB.
Selain itu orang yang tinggal di lingkungan
yang banyak terjadi kasus TB juga memiliki
risiko lebih tinggi untuk terkena TB.
Pengobatan Penyakit TBC Paru

Pengobatan TB bertujuan untuk :


 Menyembuhkan pasien dan
mengembalikan kualitas hidup dan
produktivitas
 Mencegah kematian
 Mencegah kekambuhan
 Mengurangi penularan
 Mencegah terjadinya resistensi obat
Cara Pencegahan Penyakit TBC Paru

Cara terbaik untuk mencegah TB adalah


dengan pengobatan terhadap pasien yang
mengalami infeksi TB sehingga rantai
penularan terputus.
1. Proteksi terhadap paparan TB
2. Vaksinasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
3. Terapi Pencegahan
METODOLOGI PENELITIAN
Bahan dan Metode

Sputum penderita sebelum dilakukan


pemeriksaan terlebih dahulu dilakukan
homogenisasi dan pemekatan untuk
mendapatkan kuman M. tuberculosis yang
proporsional. Pemeriksaan kultur yang
dilakukan :
1. Pemeriksaan Mikroskop fluorosensi
2. Pemeriksaan Kinyoun Gabett
3. Pemeriksaan ICT TB
4. Pemeriksaan Phage Tek MB
 Penelitian ini merupakan penelitian
laboratorium yang bersifat eksperimental-
analitik dengan pendekatan cross sectional.
 Subyek penelitian adalah penderita TBC paru
yang datang pada BP4 Surakarta.
 Teknik sampling yang digunakan adalah
insidental dengan perkiraan sampel sebesar
25 orang.
 Rancangan penelitian pada penelitian ini
menggunakan posttest-only control group
design.
 Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
uji diagnostik
HASIL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Flourosensi

Pemeriksaan Kultur

Positif Negatif Total

Pemeriksaan Positif 9 1 10
Flourosensi
Negatif 0 15 15

Total 9 16 25

Tabel 2. Hasil pemeriksaan mikroskopik sputum dengan


mikroskop fluorosensi setelah dilakukan pemeriksaan kultur.
Pemeriksaan Kinyoun Gabett

Pemeriksaan Kultur

Positif Negatif Total

Pemeriksaa Positif 9 1 10
n Kinyoun
Gabett Negatif 0 15 15

Total 9 16 25

Tabel 3. Hasil pemeriksaan sputum dengan pewarnaan


Kinyoun Gabett setelah dilakukan pemeriksaan kultur.
Pemeriksaan ICT TB

Pemeriksaan Kultur

Positif Negatif Total

Pemeriksaa Positif 9 1 10
n ICT TB
Negatif 1 14 15

Total 10 15 25

Tabel 4. Hasil pemeriksaan sputum dengan ICT TB


setelah dilakukan pemeriksaan kultur.
Pemeriksaan Phage Tek MB

Tabel 5. Hasil pemeriksaan sputum dengan Phage tek MB setelah


dilakukan pemeriksaan kultur.

Pemeriksaan Kultur

Positif Negatif Total

Pemeriksaa Positif 9 1 10
n Phage
Tek MB Negatif 3 12 15

Total 12 13 25
 Banyak pemeriksaan mikrobiologi yang
telah dicobakan, tetapi hingga saat ini
masing masing mempunyai kelebihan
dan kekurangan. Walaupun demikian
diagnosis TBC melalui kultur masih
menjadi pilihan
 Namun masih terdapat kelemahan, yaitu
dalam bahan sediaan harus terkandung
minimal 5000 kuman per mililiter
Kesimpulan :
Analisis data menggunakan test diagnostik
yang dibandingkan dengan pemeriksaan kultur
(sebagai standar emas) memberikan hasil
sebagai berikut:
(i) Pemeriksaan fluorosensi mempunyai
sensitivitas 100% dan spesifitas 93,75%.
(ii) Pemeriksaan Kinyoun Gabett mempunyai
sensitivitas 100% dan spesifitas 93,75%.
(iii) Pemeriksaan ICT TB mempunyai
sensitivitas 90% dan spesifitas 93,33%.
(iv) Pemeriksaan Phage Tek MB mempunyai
sensitivitas 75% dan spesifitas 92%.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai