Anda di halaman 1dari 38

PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

FUNGSI
 memikul beban lalu lintas secara aman dimana
selama umur rencana tidak terjadi kerusakan yang
berarti

Untuk memenuhi fungsi, perkerasan kaku harus :


 Mampu mereduksi tegangan yang terjadi
 Mampu mengatasi masalah penurunan daya dukung
tanah
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

STRUKTUR PERKERASAN KAKU


Struktur perkerasan kaku terdiri dari pelat beton semen
yang:
1. Bersambung atau menerus
2. Tanpa atau dengan tulangan
3. Tanpa atau dengan LPB
4. Tanpa atau dengan lapisan aspal

Fungsi LPB hanya sebagai perletakan (platform) bukan


sebagai penyebar tegangan
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

JENIS PERKERASAN KAKU


A. PERKERASAN BETON SEMEN :
1. Bersambung tanpa tulangan
2. Bersambung dengan tulangan
3. Menerus dengan tulangan
4. Pra - Tegang

B. PERKERASAN KOMPOSIT :
Plat beton semen sebagai pondasi + lapisan aspal sebagai
lapis permukaan
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

DASAR PERENCANAAN
Tegangan yang terjadi akibat :
1. Beban roda kendaraan
2. Perubahan suhu dan kadar air
3. Perubahan volume tanah dasar dibawah lapisan
pelat

Perhitungan tebal pelat didasarkan prinsip


keletihan pelat (fatique)
bila perbandingan tegangan lentur (bk) dengan kuat
lentur menurun, maka jumlah repetisi pembebanan
hingga terjadi keruntuhan akan meningkat
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

DASAR PERENCANAAN

1. Kekuatan tanah dasar. Dinyatakan dalam CBR (%)


2. Tebal & jenis LPB
(untuk lalu lintas pelaksanaan, pengendalian
pumping, pengendalian perubahan volume tanah
dasar dan keseragaman daya dukung tanah
dibawah pelat)
3. Kuat lentur beton (MR)
(kekuatan beton dinyatakan dalam kuat lentur tarik
bukan kuat tekan, mengingat keruntuhan terjadi
akibat tegangan tarik yang berlebihan)
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

FAKTOR PERENCANAAN
A. Fungsi jalan & Tingkat Pelayanan
B. Lalu Lintas
C. Umur Rencana
D. Kapasitas Jalan
E. Tanah Dasar
F. Lapis Pondasi Bawah
G. Bahu Jalan
H. Kekuatan Beton
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

FAKTOR LALU LINTAS

1. Volume lalu lintas


2. Konfigurasi sumbu & roda
3. Beban Sumbu
4. Ukuran dan Tekanan Ban
5. Pertumbuhan Lalu Lintas
6. Jumlah Lajur dan Arah Lalu Lintas
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

SYARAT – SYARAT BATAS


A. UMUM : 1. CBR tanah dasar ≥ 2 %
2. MR pd umur 28 hari = 30 - 50 kg/cm2
3. Kelandaian memanjang maksimum 3%

B. UMUR RENCANA : umumnya 20 – 40 tahun

C. LALU LINTAS RENCANA : dianalisa berdasarkan data 2


tahun terakhir

D. KARAKTERISTIK KENDARAAN
1. Jenis Kendaraan : hanya u/ kendaraan niaga ≥ 5 ton
2. Konfigurasi Sumbu : Sumbu Tunggal dng Roda Tunggal (STRT)
Sumbu Tunggal dng Roda Ganda (STRG)
Sumbu Tandem dng Roda Ganda (STdRG)
Sumbu Tridem dng Roda Ganda (STrRG)
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

PERHITUNGAN LALU LINTAS


1. Hitung LHR pada Awal umur rencana
2. Hitung Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga (JSKN) selama umur
rencana

JSKN = 365 x JSKNH x R x C

Dimana : JSKN = Jumlah total sumbu kendaraan niaga selama UR


JSKNH = Jumlah total sumbu kendaraan niaga per hari
pada saat jalan dibuka
R = faktor pertumbuhan
C = koefisien distribusi kendaraan

R
1  i 1
UR
, dimana i konstan
i

R
1 i
UR
 UR  URm 1  i   1, setelah UR m
URm
i0
i
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

PERHITUNGAN LALU LINTAS


3. Hitung persentase konfigurasi beban sumbu thd Jumlah Sumbu
Kendaraan Niaga Harian (JSKNH)

4. Hitung Jumlah repetisi kumulatif tiap kombinasi konfigurasi


beban sumbu

Jml repetisi kumulatif = JSKN x % kombinasi sumbu

Catatan :
Bbn sumbu perencanaan = bbn sumbu x Faktor Keamanan (FKB)
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

Model kerusakan :
a. Retak fatique tarik
lentur pada pelat
b. Erosi pada pondasi
bawah / tanah dasar
akibat lendutan ber-
ulang pada sambung-
an / retak rencana
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

PERENCANAAN TEBAL PELAT BETON


1. Tentukan Jenis Perkerasan Beton Semen (bersambung tanpa ruji,
bersambung dng ruji, menerus dengan tulangan)
2. Tentukan penggunaan bahu beton atau bukan
3. Tentukan jenis dan tebal LPB  CBR rencana dan JSKN
4. Tentukan CBR efektif  CBR rencana dan LPB
5. Pilih kuat tarik lentur beton umur 28 hari (fcf)
6. Pilih faktor keamanan beban lalu lintas (FKB)
7. Taksir tebal pelat beton  Gb 24 – 31
8. Tentukan TE dan FE untuk STRT  Tabel 8 – 9
9. Tentukan FRT =TE/fcf
10. Tentukan beban rencana per roda = beban per roda x FKB (jika
beban rencana per roda ≥ 65 kN (6,5 ton) → batas tertinggi Gb 19 –
21)
11. Tentukan jumlah repetisi ijin fatique  FRT dan beban rencana (Gb
19 – 21) dimulai dari beban roda tertinggi STRT
12. Hitung % repetisi fatique rencana thd repetisi fatique ijin
13. Tentukan repetisi ijin erosi  FE dan beban rencana (Gb 19 – 21)
14. Hitung % repetisi erosi rencana thd repetisi fatique ijin
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

PERENCANAAN TEBAL PELAT BETON


15. Ulangi 11 – 14 untuk setiap beban per roda
16. Hitung total fatique dan total erosi pada STRT
17. Ulangi 8 – 16 untuk kelompok sumbu lainnya
18. Hitung total fatique dan total erosi seluruh sumbu
19. Ulangi 7 – 18 hingga totak fatique dan atau erosi  100 %

Tebal minimum pelat beton semen 15 cm


PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

CONTOH
Rencanakan Perkerasan untuk jalan 2 lajur 1 arah untuk Jalan Arteri dng data-data :

CBR Tanah Dasar = 4 %


Bahan Pondasi Bawah = stabilisasi semen
Beton (fcf) = 4,0 Mpa (f’c = 285 kg/cm2, silinder)
Koefisien gesek LPB - Pelat = 1,3
Bahu Jalan = beton
Dowel (ruji) = ya

Volume Lalu lintas pada tahun pembukaan (2 lajur 1 arah)/hari


Konfigurasi Beban Jumlah Kendaraan
- Mobil Penumpang = (1+1) ton = 1640
- Bus = (3+5) ton = 300
- Truk 2 as Kecil = (2+4) ton = 650
- Truk 2 as Besar = (5+8) ton = 780
- Truk 2 as tandem = (6+7.7) ton = 300
- Truk Gandengan = (6+7.7+5+5) ton = 10
TOTAL = 3680
Pertumbuhan Lalu lintas = 5 %/tahun
Umur Rencana = 20 tahun
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

PENYELESAIAN
Perhitungan Jumlah Sumbu

Jenis Konfigurasi beban


Jumlah Jumlah Sumbu Jumlah STRT STRG STdRG
Kendaraan RD RB RGD RGB Kendaraan / Kend Sumbu BS (ton) JS BS (ton) JS BS (ton) JS
Mobil Pen 1 1 1640
Bus 3 5 300 2 600 3 300 5 300
Truk 2 As K 2 4 650 2 1300 2 650
4 650
Truk 2 As B 5 8 780 2 1560 5 780 8 780
Truk 3 As 6 14 300 2 600 6 300 14 300
Truk Gandeng 6 14 5 5 10 4 40 6 10 14 10
5 10
5 10
3680 4100 2710 1080 310
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

PENYELESAIAN
Perhitungan Jumlah Repetisi Sumbu

JKSNrencana = 365 x JSKNH x R x C


= 3.46E+07

Jenis Beban Jumlah Proporsi Proporsi Lalu Lintas


Repetisi
Sumbu Sumbu (ton) Sumbu Beban Sumbu Rencana
STRT 6 310 0.11 0.66 3.46E+07 2.62E+06
5 800 0.30 0.66 3.46E+07 6.76E+06
4 650 0.24 0.66 3.46E+07 5.49E+06
3 300 0.11 0.66 3.46E+07 2.53E+06
2 650 0.24 0.66 3.46E+07 5.49E+06
2710 1.00
STRG 8 780 0.72 0.26 3.46E+07 6.59E+06
5 300 0.28 0.26 3.46E+07 2.53E+06
1080 1.00
STdRG 14 310 1.00 0.08 3.46E+07 2.62E+06
310 1.00
JUMLAH 3.46E+07
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

PENYELESAIAN
Analisis Fatique dan Erosi
FKB = 1.1 (arteri)
fcf = 4 MPa
LPB = 15 cm (Gb 2 : min ~14 cm)
CBRefektif = 27 % (Gb 3 : CBR 4 % dan LPB 15 cm)
Tebal Pelat = 16.5 cm
Beban
Beban Sumbu Faktor Analisis Fatique Analisis Erosi
Jenis Rencana
Repetisi
Sumbu per roda Repetisi Repetisi
ton kN TE FRT FE % Rusak % Rusak
(kN) Ijin Ijin
STRT 6 60 33.00 2.62E+06 1.13 0.28 1.98 TT 0.00% TT 0.00%
5 50 27.50 6.76E+06 TT 0.00% TT 0.00%
4 40 22.00 5.49E+06 TT 0.00% TT 0.00%
3 30 16.50 2.53E+06 TT 0.00% TT 0.00%
2 20 11.00 5.49E+06 TT 0.00% TT 0.00%
STRG 8 80 22.00 6.59E+06 1.68 0.42 2.58 7.00E+06 94.15% 1.00E+07 65.91%
5 50 13.75 2.53E+06 TT 0.00% TT 0.00%
STdRG 14 140 19.25 2.62E+06 1.40 0.35 2.58 TT 0.00% TT 0.00%
94.15% 65.91%
<100 % <100 %
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

PERENCANAAN TULANGAN
A. PERKERASAN BETON BERSAMBUNG

Luas tulangan yang dibutuhkan

 LM  g h
As 
2  fs
As = luas tulangan (mm2/mlebar jalan)
fs = kuat tarik ijin tulangan (MPa), biasanya 0,6 kalil teg. Leleh
g = gravitasi (m/det2)
h = tebal pelat (m)
L = jarak antar sambungan (m)
M = berat per satuan volume pelat (kg/m3)
µ = koef. gesek pelat & lapisan dibawahnya
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

B. PERKERASAN BETON BERTULANG MENERUS


Luas tulangan memanjang yang dibutuhkan

100  f ct  1,3  0,2 


Ps 
f y  nf ct
Ps = % luas tulangan thd penampang beton
fct = kuat tarik beton (0,4 – 0,5 fcf) (kg/cm2)
fy = tegangan leleh rencana baja (kg/cm2)
n = angka ekivalen baja & beton (Es/Ec)
µ = koef ges. Pelat beton & lapis dibawahnya
Es = modulus elastisitas baja (2,1 x 106 kg/cm2)
Ec = modulus elastisitas beton (1485  f’c kg/cm2)

As min = 0,6 % x luas penampang beton


PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

Jarak teoritis antar retakan beton menerus dengan tulangan :

2
f ct
Lcr 
n  p  u  f b  s  Ec  f ct 
2

Lcr = jarak teoritis antar retakan (cm)


p = perbandingan luas tul. Memanjang dng luas penampang beton
u = perbandingan keliling terhdap luas tulangan = 4/d
fb = teg. Lekat antara tul. dan beton ((1,97 f’c)/d kg/cm2)
s = koef. Susut beton (400 x 10-6)
fct = kuat tarik langsung beton (0,4 – 0,5 fcf kg/cm2)
n = angka ekivalensi baja dan beton (Es/Ec)
Es = modulus elastisitas baja (2,1 x 106 kg/cm2)
Ec = modulus elastisitas beton (1485  f’c kg/cm2)
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

CONTOH
Soal di atas rencanakan penulangan untuk :
a. Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan (BBTT)
b. Perkerasan beton bersambung dengan tulangan (BBDT)
c. Perkerasan beton menerus dengan tulangan (BMDT)

mutu baja tulangan yang digunakan :


BJTU 39 (Tegangan Leleh = fy = 3900kg/cm2) untuk BMDT
BJTU 24 (Tegangan Leleh = fy = 2400kg/cm2) untuk BBDT
Berat isi beton 2400 kg/m3 dan gravitasi 9,81 m/dt2, Es/Ec =6

PENYELESAIAN
a. Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan (BBTT)
- Tebal Pelat = 16,5 cm
- Lebar Pelat = 2 x 3,5 m
- Panjang Pelat = 5,0 m
- Sambungan susut setiap jarak 5 m
- Ruji  28 mm, panjang 45 cm, jarak 30 cm
- Batang pengikat D 16 mm, panjang 70 cm, jarak 75 cm
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

PENYELESAIAN
b. Perkerasan beton bersambung dengan tulangan (BBDT)
- Tebal Pelat = 16,5 cm
- Lebar Pelat = 2 x 3,5 m
- Panjang Pelat = 15 m
- koefisisen gesek (µ) = 1,3
- Kuat tarik ijin baja = 240 Mpa
- Berat isi beton = 2400 kg/m3
- gravitasi (g) = 9,81 m/dt2

Tulangan Memanjang Tulangan Melintang


 LM  g h  LM  g h
As  As 
2  fs 2  fs
1,3 15  2400  9,81 0.165 1,3  7  2400  9,81 0.165
As  As 
2  240 2  240
As  157,82 mm 2 /m As  73,65 mm 2 /m
As min  0,1% 165 1000  165 mm 2 /m  As perlu As min  0,1% 165 1000  165 mm 2 /m  As perlu

Digunakan tulangan D 12 mm – 22,5 cm Digunakan tulangan D 12 mm – 68 cm


PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

PENYELESAIAN
c. Perkerasan beton Menerus dengan tulangan (BMDT)
- Tebal Pelat = 16,5 cm
- Lebar Pelat = 2 x 3,5 m
- Kuat tekan beton (fc’) = 285 kg/cm2 (silinder)
- tegangan leleh baja(fy) = 3900 kg/cm2
- Es/Ec = 6
- koefisisen gesek (µ) = 1,3
fcf = 40 kg/cm2
fct = 0,5 fcf = 0,5 x 40 = 20 kg/cm2
fy = 3900 kg/cm2
- Sambungan susut dipasang setiap jarak 75 m
- Ruji digunakan  28 mm, panjang 45 cm jarak 30 cm

Tulangan Memanjang
100  f ct  1,3  0,2 
Ps 
f y  nf ct
Dicoba tulangan  16 mm – 18 cm
100  20  1,3  0,2 1,3 (As = 11,1 cm2/m), sedangkan tulangan
Ps   0,55% melintang  12 mm – 68 cm
3900  6  20
As perlu  0,55% 16,5 100  9,075 cm 2 /m
As min  0,6% 16,5 100  9,9 cm 2 /m  As perlu
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

PENYELESAIAN
Jarak retakan teoritis
Dicoba tulangan  16 mm – 18 cm (As = 11,1 cm2/m)
4 4
u   2,5
d 1,6
11,1
p  0,0067
100 16,5
fb 
1,97 fc'   1,97 285 20,79 kg/cm 2
d 1,6
 s  400 10 6
Ec  14850 f c '  14850 285  250697 kg/cm 2

2
f ct 20 2
Lcr  
n  p 2  u  f b  s  Ec  f ct  6  0,0067 2  2,5  20,790,0004  250697  20
Lcr  352,87cm  Lcr maks(250cm)
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

PENYELESAIAN
Jarak retakan teoritis
Dicoba tulangan  16 mm – 16 cm (As = 13,25 cm2/m)
4 4
u   2,5
d 1,6
13,25
p  0,008
100 16,5
fb 
1,97 fc'   1,97 285 20,79 kg/cm 2
d 1,6
 s  400 10 6
Ec  14850 f c '  14850 285  250697 kg/cm 2

2
f ct 20 2
Lcr  
n  p 2  u  f b  s  Ec  f ct  6  0,0082  2,5  20,790,0004  250697  20
Lcr  249,65cm  Lcr maks(250cm)

Jadi digunakan tulangan memanjang  16 mm – 16 cm

Anda mungkin juga menyukai