Anda di halaman 1dari 24

I.

MENGENAL KERUSAKAN PADA


PERKERASAN LENTUR
1. KERUSAKAN RETAK PERMUKAAN
Retak permukaan perkerasan lentur mempunyai
bermacam-macam bentuk dan penanganan terhadap retak
permukaan dapat dilakukan dari cara yang sederhana
yaitu dengan pelaburan sampai dengan pembongkaran
dan penambalan (patching), untuk dapat memberikan
hasil yang optimal perlu diketahui sebab-sebab terjadinya
keretakan.
Pola keretakan pada umumnya adalah sama untuk
berbagai penyebab keretakan dan untuk tingkat kerusakan
yang sama, jenis retak permukaan yang sering terjadi
adalah :

KPL 01
a. Retak Rambut / Hair Crack
Awal terjadinya kerusakan pada perkerasan lentur
adalah terlihat adanya retak rambut pada permukaan

– Disebabkan oleh pelapukan dari lapis perkerasan


permukaan yang termakan usia
– Atau lapis perkerasan dan tanah dasar dibawah lapis
permukaan kurang stabil
– Lebar retakan  3 mm
– Mulai tidak kedap air
– Dapat berkembang menjadi retak kulit buaya
– Diperlukan pelaburan aspal

KPL 02
b. Retak Kulit Buaya / Alligator Crack
– Merupakan perkembangan dari retak halus dengan
lebar celah > 3 mm, keretakan saling berhubungan
membentuk kotak-kotak besar dan kecil yang
menyerupai kulit buaya
– Disebabkan oleh kondisi lapis pondasi agregat dan
lapis pondasi bawah agregat dan tanah dasar yang
kurang stabil
– Adanya air tanah yang masuk ke lapis pondasi
agregat dan lapis pondasi bawah agregat tersebut
atau air permukaan yang masuk lewat celah-celah
keretakan
– Dapat berkembang menjadi lubang karena terjadinya
pelepasan butir
– Harus segera ditangani dengan pembongkaran dan
penambalan dengan bahan yang sama agar
kerusakan yang lebih parah tidak terjadi
KPL 03
Retak Rambut / Hair Crack Retak Rambut / Hair Crack

Retak Kulit Buaya / Retak Kulit Buaya yang


Alligator Crack tidak segera ditangani
KPL 04
c. Retak Pinggir / Edge Crack
– Retak yang terjadi pada arah memanjang pada
bagian tepi jalan dekat bahu jalan, bercabang atau
tidak bercabang
– Disebabkan oleh dukungan samping dari bahu jalan
yang kurang atau material perkerasan dibawahnya
mengalami penurunan
– Diperbaiki dengan pelaburan aspal dan pasir untuk
mengisi retakan
– Bahu jalan dipadatkan kembali

KPL 05
Retak Pinggir / Edge Crack Retak Pinggir / Edge Crack

Retak Pinggir / Edge Crack Retak Pinggir / Edge Crack


KPL 06
d. Retak Sambungan Perkerasan dan Bahu Jalan
– Terjadi pada arah memanjang sambungan antara
perkerasan dan bahu jalan yang diperkeras
– Disebabkan oleh penurunan dari material dibawah
bahu jalan yang diperkeras karena bahu jalan sering
dilewati kendaraan berat
– Diperbaiki dengan pelaburan aspal dan pasir untuk
mengisi retakan
– Bahu jalan dipadatkan kembali

KPL 07
e. Retak Sambungan Pelebaran
– Terjadi pada arah memanjang sambungan antara
perkerasan lama dengan pelebaran (perkerasan baru)
– Disebabkan oleh penurunan dari material dibawah
pelebaran
– Diperbaiki dengan pelaburan aspal dan pasir untuk
mengisi retakan
– Diberi overlay pada pelebaran untuk mendapatkan
ketinggian yang sama

KPL 08
Retak Sambungan Pelebaran Retak Sambungan Pelebaran

Retak Sambungan Pelebaran Retak Sambungan Pelebaran


KPL 09
f. Retak Refleksi
– Terjadi pada lapisan ulang dari perkerasan aspal
diatas perkerasan semen / perkerasan kaku (rigid
pavement)
– Mengikuti pola retakan perkerasan semen yang
dapat berbentuk retak kearah memanjang, diagonal,
melintang maupun pola lain
– Disebabkan oleh pergerakan vertical atau horizontal
dibawah lapis ulang karena beban lalu lintas,
temperatur dan pergerakan tanah yang expansif
– Diperbaiki dengan pelaburan aspal dan pasir untuk
mengisi keretakan > 3 mm

KPL 10
Retak refleksi arah memanjang
dan melintang

Retak refleksi arah melintang

KPL 11
g. Retak Susut / Shrinkage Crack
– Terjadi karena perubahan volume perkerasan aspal
pada campuran dengan kadar aspal tinggi
– Retak saling bersambungan membentuk kotak besar
bersudut tajam
– Diperbaiki dengan pengisian aspal emulsi pada
keretakan dan pelapisan ulang
h. Retak Selip / Slippage Crack
– Disebabkan karena gaya horisontal dari kendaraan
(gaya rem)
– Tidak berfungsinya lapis pengikat (take coat) antara
lapis permukaan dan lapis dibawahnya
– Perbaikan dilakukan dengan membongkar bagian
yang lepas dan melapisi kembali dengan bagian yang
sama
KPL 12
Retak Susut Retak Susut

Hasil akhir dari Retak Selip Hasil akhir dari Retak Selip
KPL 13
2. KERUSAKAN PERUBAHAN BENTUK
PERMUKAAN
a. Alur / Channeling
– Mempunyai bentuk seperti alur yang sejajar dengan
sumbu jalan
– Diakibatkan oleh roda kendaraan
– Disebabkan oleh pemadatan lapisan campuran aspal
yang kurang sempurna sehingga stabilitasnya rendah
– Terjadi deformasi plastis
– Penanganan dengan overlay memakai material yang
sama

KPL 14
b. Keriting / Corrugation
– Bisa terjadi kearah melintang dan memanjang jalan
– Lebih banyak terjadi pada persimpangan jalan akibat
adanya kendaraan yang berhenti dan jalan
– Atau terjadi pada daerah perbukitan untuk jalan yang
menurun akibat gaya rem
– Perkerasan aspal terlalu banyak aspal dan agregat
halusnya
– Dikupas dengan alat cold milling dan dilapis ulang

KPL 15
Kondisi Keriting / Currogation Pada
Permukaan Jalan

KPL 16
c. Amblas / Depression
– Penurunan setempat dengan atau tanpa disertai
retakan, bisa berkembang menjadi lubang karena
genangan air
– Akibat lalu lintas berat yang melebihi beban rencana
dan pelaksanaan yang kurang baik serta penurunan
tanah dasar
d. Jembul / Upheaval
– Permukaan perkerasan aspal naik setempat yang
disebabkan oleh pengembangan (swelling) dari lapisan
tanah dasar atau lapisan perkerasan dibawahnya
– Diperbaiki dengan mengganti lapisan tanah dasar
dengan material pilihan yang mempunyai faktor
pengembangan kecil

KPL 17
Amblas / Depression Amblas / Depression

Amblas dan Jembul Jembul


KPL 18
e. Kegemukan / Bleeding
– Permukaan jalan terlihat basah dan licin karena aspal
naik ke permukaan pada temperatur tinggi
– Akan terjadi bekas roda kendaraan pada bagian
tersebut
– Disebabkan oleh aspal pada campuran, lapis resap
pengikat atau lapis perekat yang terlalu banyak
– Diperbaiki dengan menaburkan agregat halus
f. Lubang / Pothole
– Disebabkan oleh aspal yang terlalu sedikit (kurang),
butiran halus terlalu banyak atau terlalu sedikit,
drainase kurang baik dan lapisan permukaan terlalu
tipis
– Dapat juga disebabkan penanganan yang terlambat
dari keretakan
– Dilakukan patching untuk memperbaiki KPL 19
Kegemukan / Bleeding Kegemukan / Bleeding

Lubang / Pothole Lubang / Pothole


KPL 20
g. Pelepasan Butir / Raveling
– Adalah pelepasan butir dari material permukaan
karena pengaruh cuaca atau roda kendaraan
– Terjadi terlebih dahulu pada agregat halus yang
meninggalkan lubang-lubang kecil
– Lama kelamaan permukaan menjadi kasar seperti
terjadi erosi
– Disebabkan terutama oleh material yang dipakai tidak
bersih dan lunak, pemanasan campuran yang terlalu
tinggi dan pemadatan kurang baik
– Diberi lapis aspal dan pasir

KPL 21
h. Pengausan / Polished Aggregate
– Permukaan menjadi licin karena agregat pada
permukaan jalan aus yang disebabkan gesekan dengan
roda kendaraan
– Bentuk agregat menjadi bulat dan licin
– Diperbaiki dengan melapisi permukaan jalan dengan
aspal dan pasir

KPL 22
Sebelum Pelepasan Butir /
Raveling Pelepasan Butir / Raveling

Pengausan / Polished Aggregate Pengausan / Polished Aggregate


KPL 23
PROVERB
 Stomach is the home of disease, diet is the main medicine
 Goal is reached only if the distance is traveled
 Study and get ready, the opportunity will come

Anda mungkin juga menyukai