Anda di halaman 1dari 20

Nama Anggota Kelompok 3 :

1. Ivangky Monica ( 972020002 )


2. Baby Febriana ( 972020007 )
3. Akhmad Fahreza ( 972020008 )
4. Anisa Nadhifah ( 972020013 )
5. Roy Firman ( 972020014 )
6. Nabiel Arsya ( 972020018 )

TUGAS ANALISA KERUSAKAN JALAN

JENIS – JENIS KERUSAKAN JALAN DI DAERAH BALIKPAPAN BARAT

1. RETAK HALUS
Bentuk dan sifat kerusakan retak halus :
Lebar celah lebih kecil atau sama dengan 3 mm, meresapkan air, dan akan berkembang
menjadi retak kulit buaya.

Penyebab dari retak ini :

a. bahan perkerasan yang kurang baik,


b. terjadinya pelapukan permukaan,
c. akibat air tanah, tanah dasar dan atau bagian perkerasan di bawah lapis permukaan
kurang stabil.
Penanganan jenis retak halus ini adalah :
a. dilapis dengan Latasir, Buras, atau Latasbum,
b. dilakukan perbaikan drainase, dengan cara dibongkar dan dilapis kembali dengan
bahan yang sesuai.
Berikut contoh kerusakan retak halus

Lokasi : Jl. Telindung

Status jalan : Jalan Lingkungan Primer

2. RETAK KULIT BUAYA

Retak kulit buaya merupakan retak yang mempunyai celah retak ≥ 3 mm dan saling
berangkai menyerupai kulit buaya, meresapkan air, dan akan berkembang menjadi lubang
akibat pelepasan butir-butir.

Penyebab kerusakan retak kulit buaya :

a. bahan perkerasan yang kurang baik,


b. terjadinya pelapukan permukaan,
c. akibat air tanah,
d. tanah dasar dan atau bagian perkerasan di bawah lapis permukaan kurang stabil.

Penanganan jenis retak kulit buaya ini adalah :

a. dilapis dengan Burtu, Burda atau Lataston,


b. dilakukan perbaikan drainase, dengan cara dibongkar dan dilapis kembali dengan
bahan yang sesuai.
Berikut contoh kerusakan retak kulit buaya

Lokasi : Jl Telindung

Status jalan : Jalan Lingkungan Primer

3. RETAK PINGGIR
Retak pinggir merupakan retak dimana terjadi pada sisi perkerasan/dekat bahu dan
berbentuk retak memanjang dengan atau tanpa cabang yang mengarah ke bahu, meresapkan
air, dan akan berkembang menjadi besar yang diikuti oleh pelepasan butir pada tepi retak.

Penyebab dari retak ini :

a. Sokongan dari samping yang kurang baik,


b. Bahan di bawah retak pinggir kurang baik,
c. Terjadi penyusutan tanah,
d. Drainase disekitar jalur lalulintas kuang baik.

Penanganan jenis retak pinggir ini adalah :

a. Bahu diperlebar atau dipadatkan,


b. Dilakukan perbaikan drainase,
c. Celah yang retak diisi campuran aspal cair dicampur pasir

Berikut contoh kerusakan retak pinggir

Lokasi : Jl. BTN Guru Gn.Empat

Status jalan : Jalan Lingkungan Primer

4. RETAK PERTEMUAN PERKERASAN dan BAHU


Retak ini umumnya terjadi pada daerah sambungan perkerasan dengan bahu yang beraspal,
meresapkan air, dan akan berkembang menjadi besar yang diikuti oleh pelepasan butir pada
tepi retak.

Penyebab dari retak ini :

a. Permukaan bahu lebih tinggi daripada permukaan perkerasan,


b. Penurunan bahu,
c. Terjadi penyusutan bahan bahu dan atau bahan perkerasan,
d. Roda kendaraan berat yang menginjak bahu.

Penanganan jenis retak pertemuan perkerasan dan bahu ini adalah :


a. Bahu diperlebar atau dipadatkan,
b. Dilakukan perbaikan drainase,
c. Celah yang retak diisi campuran aspal cair dicampur pasir.

Berikut contoh kerusakan retak pertemuan perkerasan dan bahu

Lokasi : Jl. Mayjen Sutoyo Somber

Status jalan : Kolektor Primer

5. RETAK SAMBUNGAN JALAN


Retak sambungan jalan merupakan retak yang terjadi pada sambungan dua jalur lalu lintas
dan berbentuk retak memanjang, meresapkan air, dan diikuti lepasnya butir pada tepi retak
dan retak akan bertambah lebar.

Penyebab kerusakan retak sambungan jalan :

a. Ikatan sambungan kurang baik.

Penanganan kerusakan :
a. Celah yang retak diisi campuran aspal cair dicampur pasir.

Berikut contoh kerusakan retak sambungan jalan

Lokasi : Jalan baru

Status jalan : Lokal primer

6. RETAK SAMBUGAN PELEBARAN JALAN


Retak ini umumnya memanjang terletak pada sambungan antara perkerasan lama dengan
perkerasan pelebaran, meresapkan air, dan diikuti pelepasan butir pada tepi retak
sehingga retak akan bertambah lebar.

Penyebab kerusakan retak sambungan pelebaran jalan :

a. Ikatan sambungan kurang baik

b. Perbedaan kekuatan jalan pelebaran dengan jalan lama.

Penanganan kerusakan :

a. Celah yang retak diisi campuran aspal cair dicampur pasir.


Berikut contoh kerusakan retak sambungan pelebaran jalan

Lokasi : Jl. Padat Karya

Status jalan : Lingkungan Sekunder

7. RETAK REFLEKSI
Retak ini umumnya memanjang/diagonal/melintang/kotak, terjadi pada lapis tambahan yang
menggambarkan pola retakan perkerasan dibawahnya, dan meresapkan air.

Penyebab kerusakan refleksi :

a. Pergerakan vertikal/horisontal di bawah lapis tambahan sebagai akibat perubahan


kadar air pada tanah datar yang ekspansif.

Penanganan kerusakan :

a. Untuk retak memanjang/diagonal/melintang, perbaikan celah diisi campuran aspal


cair dengan pasir,
b. Untuk retak bentuk kotak, perbaikan drainase, dibongkar dan lapis kembali dengan
bahan yang sesuai.

Berikut contoh kerusakan retak refleksi

Lokasi : Jl. Sorong

Status jalan : Lingkungan Primer

8. RETAK SUSUT
Retak ini umumnya memanjang/diagonal/melintang/kotak, terjadi pada lapis tambahan yang
menggambarkan pola retakan perkerasan dibawahnya, meresapkan air, dan diikuti pelepasan
butir pada tepi retak sehingga kerusakan akan bertambah parah.

Penyebab kerusakan retak susut :

a. Pergerakan vertikal/horisontal di bawah lapis tambahan sebagai akibat perubahan


kadar air pada tanah datar yang ekspansif.

Penanganan kerusakan :

a. Untuk retak memanjang/diagonal/melintang, perbaikan celah diisi campuran aspal cair


dengan pasir,
b. Untuk retak bentuk kotak, perbaikan drainase, dibongkar dan lapis kembali dengan
bahan yang sesuai.

Berikut contoh kerusakan retak susut

Lokasi : Jl. Ulin Raya

Status jalan : Lingkungan Primer

9. RETAK SELIP
Retak ini umumnya berbentuk lengkung menyerupai bulan sabit, meresapkan air, diikuti
pelepasan butir berkembang jadi lubang.

Penyebab kerusakan selip :

a. Lapis pengikat kurang berfungsi

b. Agregat halus (pasir) terlalu banyak

c. Lapis permukaan kurang padat

Penanganan kerusakan :
a. Dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan lapis permukaan yang sesuai.

Berikut contoh kerusakan retak selip

Lokasi : Jl. Telindung

Status jalan : Lingkungan primer

10. ALUR
Retak ini umumnya berbentuk alur/parit yang sejajar as jalan dan terjadi pada lintasan roda,
menampung air, membahayakan pemakai jalan, dan akan diikuti retak – retak.

Penyebab kerusakan alur :

a. Stabilitas rendah sehingga terjadi deformasi plastis

b. Lapis perkerasan yang kurang padat

Penanganan kerusakan :
a. Lapis dengan bahan lapis permukaan yang sesuai, Lataston, Laston dan dilanjutkan
dengan Buras.

Berikut contoh kerusakan retak alur

Lokasi : Jl. Brigjend Ery Suparjan

Status jalan : Jalan Lokal Primer

11. KERITING
Retak ini umumnya berbentuk melintang dan memanjang serta mengurangi kenyamanan.

Penyebab kerusakan retak keriting :

a. Stabilitas rendah

b. Lalu lintas dibuka sebelum perkerasan mantap (untuk perkerasan yang menggunakan
aspal cair)

Penanganan kerusakan :

a. Untuk jenis lapis permukaan yang tipis, maka permukaan digaruk, lalu diratakan dan
dipadatkan kemudian dilapis dengan Buras
b. Untuk jenis lapis permukaan yang tebal, maka dapat langsung dilapis dengan Latasir,
Lataston

Berikut contoh kerusakan retak keriting

Lokasi : Jl. Sultan Hasanuddin

Status jalan : Lingkungan Primer

12. AMBLAS
Retak ini umumnya setempat, dengan atau tanpa retak, kedalaman umumnya lebih dari 2
cm, menampung air atau dapat pula meresapkannya, dan akan berkembang menjadi lubang.

Penyebab kerusakan amblas :

a. Beban atau berat dari kendaraan yang berlebihan (overloaded)

b. Penurunan bagian perkerasan dikarenakan tanah dasar

Penanganan kerusakan :

a. Untuk amblas yang lebih kecil atau sama dengan 5 cm, diisi dengan bahan yang
sesuai yaitu Lapen, Lataston, Laston dan diikuti Buras,
b. Untuk amblas yang lebih besar dari 5 cm, dibongkar dan dilapis kembali dengan
bahan yang sesuai.

Berikut contoh kerusakan amblas

Lokasi : Jl. Sangga Buana

Status jalan : Lingkungan sekunder

13. JEMBUL
Retak ini umumnya setempat, dengan atau tanpa retak, menghambat pengaliran air atau
dapat pula meresapkannya, dan membahayakan pemakai jalan.

Penyebab kerusakan jembul :

a. Terjadi pengembangan tanah dasar dan atau perkerasan

b. Tanah dasar yang ekspansif

Penanganan kerusakan :

a. Dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan yang sesuai


b. Dilakukan perbaikan sistem drainase.

Berikut contoh kerusakan jembul

Lokasi : Jl. Bangun Reksa Asri KM 6

Status jalan : Lokal Sekunder

14. Lubang
Retak ini umumnya seperti mangkok, menampung dan dapat pula meresapkan air,
berkembang menjadi lubang yang semakin dalam.

Penyebab kerusakan lubang :

a. Aspal yang kurang (kurus)

b. Butir halus terlalu banyak atau terlalu sedikit

c. Agregat pengunci kurang


Penanganan kerusakan :

a. Dibongkar dan dilapis kembali dengan balian yang sesuai,

b. Dilakukan perbaikan drainase.

Berikut contoh kerusakan lubang

Lokasi : Jl Pasar Pandan Sari

Status jalan : Jl. Kolektor sekunder

15. Pengausan
Retak ini umumnya permukaan licin, luas, membahayakan pemakai jalan.

Penyebab kerusakan pengausan :

a. Agregat tidak tahan aus terhadap roda kendaraan

b. Bentuk agregat bulat dan licin

Penanganan kerusakan :
a. Ditutup dengan Latasir, Boras, atau Latasbum.

Berikut contoh kerusakan pengausan

Lokasi : Jl Kampung Timur

Status jalan : Lingkungan Sekunder

16. Sungkur
Retak ini umumnya setempat, ditempat kendaraan berhenti kelandaian yang curam, tikungan
tajam dengan atau tanpa retak, menampung air atau dapat pula meresapkannya, dan
membahayakan pemakai jalan.

Penyebab kerusakan sungkur :

a. Stabilitas rendah

b. Lalulintas dibuka sebelum perkerasan mantap (untuk perkerasan yang menggunakan


aspal cair).

Penanganan kerusakan :
a. Dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan yang sesuai

Berikut contoh kerusakan sungkur

Lokasi : Jl Prapatan

Status jalan : Lingkungan Primer

17. Pelepasan butir


Retak ini umumnya seperti mangkok, menampung dan dapat pula meresapkan air, dan
berkembang menjadi lubang yang semakin dalam.

Penyebab kerusakan pelepasan butir :

a. Aspal yang kurang (kurus)

b. Butir halus terlalu banyak atau terlalu sedikit

c. Lapis permukaan terlalu tipis


Penanganan kerusakan :

a. Dibongkar dan dilapis kembali dengan balian yang sesuai

Berikut contoh kerusakan pelepasan butir

Lokasi : Jl. Senayan

Status jalan : Lingkungan Sekunder

18. Pengelupasan lapis


Retak ini umumnya permukaan licin, luas, membahayakan pemakai jalan.

Penyebab kerusakan pengelupasan lapis :

a. Agregat tidak tahan aus terhadap roda kendaraan

b. Bentuk agregat bulat dan licin

Penanganan kerusakan :
a. Ditutup dengan Latasir, Boras, atau Latasbum.

Berikut contoh kerusakan pengelupasan lapis

Lokasi : Jl. Baru

Status jalan : Lingkungan sekunder

19. Kegemukan
Retak ini umumnya permukaan licin, luas, pada temperatur tinggi akan terjadi jejak roda,
akan diikuti pengelupasan.

Penyebab kerusakan kegemukan :

a. Aspal pada campuran terlalu banyak

b. Lapis pengikat atau lapis resap ikat terlalu banyak

Penanganan kerusakan :
a. Ditaburi agregat panas dan dipadatkan.

Berikut contoh kerusakan kegemukan

Lokasi : KM 36

Status jalan : Arteri Primer

Anda mungkin juga menyukai