Anda di halaman 1dari 31

PERTEMUAN KE TIGA

• langkah langkah dan


Tahapan penyusunan
anggaran

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


Penyusunan Anggaran
Secara garis besar, penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas
ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up).

a. Dari atas ke bawah (Top-down)


Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan
sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan
anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian
sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar
menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah
program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:
1. Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode di mana
perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan
operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran
tersebut.
2. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method)
merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik
dari metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak
memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep pen
distribusian anggaran dengan baik.

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


2. Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek
yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan
dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini
mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah
pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang
dilakukan.

3. Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada


perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya.Tiap
perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari
para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.

4. Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan


pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait
dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas
promosi lainnya.Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti
penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu
hari.

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


B, Dari bawah ke atas (Bottom-up)

Adalah proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah


ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan
selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas
merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran. Terdapat 3
metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni:

1. Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan
pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan.
Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan
tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan
anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.

2. Metode pengembalian berkala (Payout planning) memakai prinsip investasi


di mana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama
tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya promosi
dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima dari hasil penjualan.
Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break even
point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah
memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan
penjualan. Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR
3. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan
sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan
dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple
regression analysis). Metode ini jarang digunakan karena kompleks
dalam pemakaiannya.

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran secara struktur

1. Manajemen puncak mengirim prinsip-prinsip penyusunan


anggaran ke masingmasing bagian.
2. Masing-masing bagian menyusun anggaran operasional.
3. Negosiasi antar bagian dan komunikasi dengan atasan.
4. Koordinasi dan pembahasan kembali terhadap rancangan
anggaran yang diajukan.
5. Persetujuan akhir dari manajemen puncak.

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


*Pertemuan ke empat

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


Tahapan Penyusunan Anggaran Perusahaan

1. Identifikasi dan Pengamatan Faktor Eksternal


Identifikasi dan Pengamatan Faktor Eksternal biasa disebut
Trendwatcing adalah aktivitas dalam mengamati dan mempelajari
trend perubahan yang terjadi pada lingkungan makro dan lingkungan
industri dalam rangka melakukan identifikasi terhadap peluang yang
dapat diraih dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan dalam setiap
lingkungan tersebut.
Dalam pengamatan tersebut ada 2 (dua) jenis lingkungan yang
berpengaruh besar pada perusahaan, yaitu:
a. Lingkungan makro
Yaitu kekuatan masyarakat lebih luas termasuk kebijakan
pemerintah yg yg dapat mempengaruhi aktifitas perusahaan dalam
menjalankan tujuan tujuannya. Lingkungan makro terdiri dari
empat kekuatan pokok antara lain politik dan hukum, ekonomi,
teknologi, dan sosial

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


b. Lingkungan industri
Selain analisis lingkungan makro, perusahaan perlu melakukan analisis
trend perubahan yang terjadi dalam industri. Variabel ini tidak dapat
dikendalikan perusahaan namun dapat dipengaruhi oleh perusahaan.
Terdapat 5 (lima) kekuatan yang mempengaruhi industri, antara lain:
1. Ancaman organisasi baru yang memasuki industri;
2. Kekuatan pemasok;
3. Kekuatan pembeli;
4. Dampak produk subsitusi;
5. Persaingan dalam industri.
Identifikasi variabel eksternal ini mencakup suatu pertimbangan untuk
memilih variabel yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat
dikendalikan., sehingga manajemen dapat mengambil manfaat dari
akibat yang menguntungkan dan meminimalkan akibat yang merugikan
bagi perusahaan.
Tahap penting dalam analisis ini adalah evaluasi dari kekuatan dan
kelemahan perusahaan saat ini (analisis SWOT). Analisis SWOT
dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


a. Analisis ekstern
Bertujuan untuk mempertimbangkan peluang dan ancaman yang
dihadapi perusahaan.
b. Analisis intern
Bertujuan untuk mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan intern
perusahaan.
Pendakatan anggaran yang komprehensif didasarkan pada ekpektasi dimana
aspek operasi yang penting akan dianalisis secara kritis dan dievaluasi
setiap periode dengan cara yang benar sehingga bantuan dari pihak yang
independen sangat penting bagi penilaian ini.

2. Penetapan Strategi Organisasi (Visi dan Misi)


Visi dan misi adalah sebuah cara pandang yang jauh ke depan yang
memberi gambaran tentang suatu kondisi yang harus dicapai oleh sebuah
organisasi. Dari sudut pandang lain, visi dan misi organisasi harus dapat :
• Mencerminkan apa yang ingin dicapai.
• Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas.
• Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategi.
• Memiliki orientasi masa depan.
• Menumbuhkan seluruh unsur organisasi.
• Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.
STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR
3. Pembuatan Tujuan
Tujuan dalam hal ini adalah sesuatu yang akan dicapai dalam kurun
waktu satu tahun atau yang sering diistilahkan dengan tujuan
operasional. Karena tujuan operasional merupakan turunan dari visi dan
misi organisasi, tujuan operasional seharusnya menjadi dasar untuk
alokasi sumber daya yang dimiliki, mengelola aktivitas harian, serta
pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishment).
Sebuah tujuan operasional yang baik harus mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
1. Harus merepresentasikan hasil akhir (true ends/outcome) bukannya
keluaran (output).
2. Harus dapat diukur untuk menentukan apakah hasil akhir (outcome)
yang diharapkan telah tercapai.
3. Harus dapat diukur dalam jangka pendek agar dapat dilakukan
tindakan koreksi (corrective action).
4. Harus tepat, artinya tujuan tersebut memberikan peluang kecil untuk
menimbulkan interpretasi individu. Namun ketepatan ini seharusnya
tidak berada pada perincian yang salah.
5. Pembuatan tujuan menjadi langkah yang sangat penting dan strategis
karena tujuan menjadi dasar utama pembuatan target dan indikator,
kinerja yang akan melekat pada langkah penetapan aktivitas.

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


4. Penetapan Aktivitas
Ketika pendekatan kinerja yang digunakan maka langkah yang
harus dilakukan dalam penyusunan anggaran adalah penetapan
aktivitas. Aktivitas dipilih berdasarkan strategi organisasi dan
tujuan operasional yang harus ditetapkan.
• Tujuan aktivitas tersebut, dinyatakan dalam suatu cara yang
membuat tujuan yang diharapkan menjadi jelas.
• Alternatif aktivitas/alat untuk mencapai tujuan yang sama
dan alasan mengapa alternatif-alternatif tersebut ditolak.
• Konsekuensi dari tidak dilakukannya aktivitas tersebut.
• Input, kuantitas, atau unit pelayanan yang disediakan
(output) dan hasil (outcome) pada berbagai tingkat
pendanaan.

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


5. Evaluasi dan Pengambilan Keputusan

Langkah selanjutnya setelah pengajuan anggaran disiapkan


adalah proses evaluasi dan pengambilan keputusan (penelaahan
dan penentuan peringkat). Proses ini dapat dilakukan dengan
standar baku yang ditetapkan oleh organisasi ataupun dengan
memberikan kebebasan pada masing-masing unit untuk
membuat kriteria dalam menentukan peringkat.

Teknisnya, alternatif keputusan dari semua aktivitas program


yang direncanakan digabungkan dalam satu tabel dan diurutkan
berdasarkan prioritasnya. Setiap level anggaran dianggap
sebagai satuan yang berbeda.

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR
3. Pengembangan Sasaran Khusus Bagi Perusahaan
Tujuan dari tahap sasaran dalam proses anggaran ini adalah untuk
mengarahkan pernyataan tujuan umum ke fokus yang lebih tajam dan untuk
mentransformasikan informasi umum kepada informasi perencanaan yang
lebih spesifik. Manajemen eksekutif harus melaksanakan kepemimpinan pada
tahap perencanaan ini sehingga ada kerangka kerja yang nyata, jelas dan
realistis dalam operasi yang akan dilaksanakan untuk pencapaian sasaran yang
bersifat khusus. Hal ini akan memberikan suatu dasar bagi pengukuran
kinerja.
4. Pengembangan dan Evaluasi Strategi Perusahaan
Strategi perusahaan adalah sasaran dasar, cara dan taktik yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang direncanakan. Tujuan dari
pengembangan dan penyebaran strategi adalah menemukan alaternatif
terbaik untuk mencapai tujuan umum yang direncanakan dan sasaran spesifik
Strategi memberikan garis besar rencana tindakan bagi perusahaan.
Manajemen eksekutif harus kreatif dan langsung terlibat dalam
pengembangan dan penyesuaian strategi baru yang sedang dilaksanakan
sesuai dengan variabel relavan yang harus dikuasai manajemen.

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


Berikut kriteria untuk mengevaluasi strategi:
1. Konsistensi intern, yaitu rencana tindakan yang mendukung satu dengan
yang lain;
2. Realistik, yaitu rencana tindakan yang dipilih dapat dicapai meskipun
berisi tantangan;
3. Berfokus ke pencarian peluang dan penyelesaian masalah, yaitu
rencana yang dipilih akan dapat mewujudkan peluang dan
menyelesaikan masalah utama dan mengarah ke isu strategi utama;
4. Berkemampuan menyelasaikan sub problem, yaitu bahwa smua gejala
juga diselesaikan;
5. Bermanfaat bagi customer, yang berarti rencana harus meng-improve
value yang dihasilkan bagi customer.

5. Instruksi Perencanaan Manajemen Eksekutif


Instruksi perencanaan eksekutif yang dikeluarkan manajemen tingkat
atas, mengkomunikasikan materi perencanaan yang diperlukan semua
tingkatan manajemen untuk berpartisipasi dalam pengembangan
perencanaan laba strategis dan taktis untuk tahun anggaran
mendatang. Tahap ini merupakan tahap komunikasi dari rencana
substantif kepada manajemen tingkat menengah dan tingkat bawah.
STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR
Pertemuan Ke 5



STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


Konsep Anggaran penjualan
• Anggaran penjualan merupakan anggaran pertama yang
dibuat oleh perusahaan.
• Menggambarkan penghasilan yang akan diterima dalam jangka
waktu tertentu
• Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran
lainnya. Meliputi :
a. jenis produk yang akan dijual,
b. volume produk yang akan dijual,
c. harga perunit,
d. waktu penjualan
e. daerah Penjualan

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


• Komponen kompoen konsep anggaran
penjualan adalah :

a. Dasar – dasar penyusunan anggaran :


• Menyusun tujuan perusahaan
• Menyusun strategi perusahaan
• Menyusun forecast penjualan
b. Menyusun anggaran penjualan dan anggaran lain yang
terkait dengan penjualan yakni
• Anggaran promosi dan advertensi
• Anggaran biaya-biaya penjualan
• Rencana pemasaran

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


Pedoman Teknis Praktis Membuat Anggaran
Penjualan :

Anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya menunjukkan


gambaran sebagai berikut :

a. Penjualan dirinci menurut bulan/


kwartalan/ semester dan tahunan.
b. Penjualan dirinci menurut jenis-jenis
produk
c. Penjualan dilakukan menurut daerah
pemasaran

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


Langkah-langkah umum :

a. Menentukan periode waktu yang akan dipakai


b. Membuat perkiraan penjualan/ target penjualan untuk tiap
periode.
c. Perkiraan penjualan disusun dengan mempertimbangkan hasil
analisis perkiraan kondisi ekonomi makro, analisis industri dan
persaingan, juga analisis prestasi penjualan tahun-tahun lalu.
d. Perkiraan penjualan selanjutnya dilakukan dengan
menggunakan metoda perkiraan/ peramalan yang dapat di
pertanggungjawabkan.
e. Menyajikan jumlah penjualan yang dianggarkan
f. Jumlah penjualan yang dianggarkan disajikan dalam bentuk
tabel yang dalam bentuk paling sederhana setidaknya memuat
informasi waktu, jumlah penjualan yang dianggarkan dalam
unit, harga dan jumlah penjualan dalam satuan unit moneter.

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


Hal yang mempengaruhi saat penyusunan Anggaran Penjualan

1. Data penjualan sebelumnya (kuantitas dan harga jual)


2. Data suatu Proyeksi /forecast penjualan (Ramalan Penjualan)
3. Target penjualan yang akan direalisasikan (kuantitas) dengan
mempertimbangkan :
 Luas pasar, apakan bersifat lokak, regional atau nasional
 Keadaan persaingan, apakah bersifta monopoli, persaingan
bebas dan sebagainya.
 Kemampuan pasar untuk menyerap barang (Peluang Pasar)
 Keadaan/sifat konsumen, yaitu komsumen akhir dan konsumen
industri
 Kemampuan Financial, yaitu kemampuan membiayai riset
pasar, modal kerja, membeli bahan mentah, dan lain
sebagainya
 Keadaan personalia, berhubungan dengan tenaga kerja baik
dalam jumlah maupun kualitasnya.

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


4. Harga jual yang akan direalisasikan
5. Variable independent / faktor bebas yang mempengaruhi
anggaran penjualan (jika dalam metode analisis regresi)
6. Penjualan Industri sekitar
7. Market share / pangsa pasar (dalam metode analisis
industry)
8. Dan faktor-faktor lain yang mendukung dalam manajemen
untuk mengambil keputusan mengenai anggaran
penjualanya (seperti: strategi pemasaran, dampak
lingkungan, dll).

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


Faktor Penting Dalam Menentukan Harga Jual

1. Biaya Produksi
faktor ini merupakan faktor utama dalam menentukan harga jual produk,
jangan sampai harga jual yang di tetapkan tidak dapat menutup biaya-biaya
yang telah terjadi
2. Pesaing
pastikan bahwa harga jual produk anda dapat bersaing dengan harga jual
produk pesaing,harus memperhatikan tingkat keuntungan, terdiri dari :
a. Penentuan harga penetrasi
Memastikan bahwa harga produk dapat bersaing agar dapat
menembus pasar, biasanya memakai strategi harga yang lebih rendah
b. Penentuan harga defensif
yakni tindakan menurunkan harga produk untuk mempertahankan pangsa
pasarnya.
c. Penentuan harga prestise
Perusahan akan menggunakan strategi ini jika produk mereka
dimaksudkan untuk meraih kesan yang terbaik dari konsumen

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


3. Pelanggan
pastikan bahwa harga jual yang anda tetapkan akan dapat di terima oleh
pelanggan dalam artian bahwa harga menentukan kualitas
4. Kemanfaatan untuk usaha
artinya apakah harga jual sudah pantas atau belum, di nilai pantas jika harga
dapat memberikan keuntungan yang di harapkan
5. Berdasarakan Persediaan
Pada umumnya perusahaan cenderung menurunkan harga jika mereka harus
mengurangi persediaan

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


Pertemuan Ke 6



STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


FORECAST PENJUALAN

Forecast penjualan merupakan perkiraan penjualan pada


suatu waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan
dibuat berdasarkan data-data yang pernah terjadi dan/atau
mungkin akan terjad

TEKNIK DALAM FORECAST PENJUALAN

1. Forecast berdasarkan pendapat (judgment method)


Biasanya digunakan untuk menyusun forecast penjualan
maupun forecast kondisi bisnis pada umumnya. Sumber yang
dipakai sebagai dasar melakukan forecast adalah: pendapat
salesman, sales manajer, para ahli, survey konsumen.

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


2. Model Kuantitatif (statistik/Statistic Method)
Peramalan menghendaki perpaduan antara analisis ilmiah kuantitatif
dengan menggunakan statistik sebagai alat primer dalam membuat
peramalan yaitu :

a. Trend bebas
b. Trend setengah rata-rata
c. Trend Matematis
• Metode moment
• Metode Least Square
• Metode Regresi

3. Model Khusus
Metode khusus ini adalah cara khusus untuk meramalkan penjualan
dengan menggunakan analisis market share, analisis product line,
dan analisis pengguna akhir

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


Model kuantitatif (statistik) dalam realita penggunaan secara keseluruhan
masih kurang dapat di percaya hasilnya, sebab banyak hal yang tidak dapat di
ukur secara kuantitatif seperti :
• Perkembangan politik
• Struktur masyarakat
• Perubahan secara konsumen

Metode Trend bebas


• suatu cara penerapan garis trend tanpa menggunkan rumus matematika.
• garis trend ditarik tetap dengan memakai pertimbangan tertentu.
• Penggambaran sangat subyektif dan kurang memenuhi syarat ilmiah,sehingga
jarang digunakan.
400
No tahun (X) Penjualan (Y) Penjualan (unit) 350
1 1980 150 300
2 1981 257 250
3 1982 275 200
4 1983 311 150
5 1984 349 100
6 1985 356 50
0
1980 1981 1982 1983 1984 1985
Penjuala… Tahun
STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR
Metode Moment

Metode trend moment merupakan analisis yang dapat digunakan untuk


keperluan peramalan dengan membentuk persamaan Y=a+b(X)

Contoh Penggunaan Metode Moment debgab data berikut :

No tahun (X) Penjualan (Y)


1 1980 150
2 1981 257
3 1982 340
4 1983 356
5 1984 ??

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR


Data-data tersebut dianalisis dengan metode Moment. Caranya sebagai
berikut:
Penjuala
No tahun (X) X1 X1.Y1 X1 kuadrat
n (Y1)
1 1980 145 0 - -
2 1981 150 1 150 1
3 1982 165 2 330 4
4 1983 170 3 510 9
Jumlah 630 6 990 14
Dari perhitungan di atas didapatkan dua persamaan, yakni

STIM LASHARAN JAYA MAKASSAR

Anda mungkin juga menyukai