Anda di halaman 1dari 10

Insidensi

 Lebih sering dijumpai pada perempuan dengan perbandingan 1,5:1


 Pada dekade ke 3 dan 4
 Peritoneal tuberculosis dijumpai pada 2% dari TB paru, 59 % dari TB
abdominal
Patogenesis
 Peritoneum dapat dikenai oleh tuberkulosis melalui berbagai cara:
 Melalui penyebaran hematogen terutama dari paru
 Melalui dinding usus yang terinfeksi
 Dari kelenjar limfe mesenterium
 Melalui tuba fallopi yang terinfeksi

 Pada kebanyakan kasus tuberkulosis peritoneal terjadi karena reaktivasi


proses laten yang terjadi pada peritoneum yang diperoleh melalui
hematogen proses primer terdahulu
Patologi
1. Bentuk eksudatifn(95,5%)
 bentuk yang basah dengan asites yang banyak. Gejala yang menonjol adalah
perut yang membesar dan berisi cairan asites.
 Perlengketan tidak banyak dijumpai
 Tuberkel sering dijumpai kecil-kecil berwarna putih kekuningan nampak
menyebar pada peritoneum atau pada organ tubuh
2. Bentuk adhesif
Bentuk kering atau palastik
Cairan asites tidak banyak ditemukan
Usus dibungkus oleh peritoneum dan omentum yang mengalami reaksi
fibrosis
Dapt muncul perlengketan antara peritoneum dan omentum. Perlengketan
yang luas sering memberikan gambaran seperti tumor, kadang infiltrat
3. Bentuk campuran
 Bentuk kista.
 Pembentukan kista terjadi karena proses eksudasi dan adhesi sehingga
terbentuk cairan dalam kantong-kantong perlengketan
Gejala klinis
Penatalaksanaan
 Pengobatannya sama dengan TB paru
 Perbaikan akan ditunjukkan dalam 2 bulan
 Lama pengobatan dapat mencapai 9-18 bulan atau lebih
 Beberapa penulis menyatakan bahwa kortikosteroid dapat mengurangi
perlengketan peradangan dan mengurangi asites
Prognosis
 Prognosis peritonel TB cukup baik bila didiagnosis dan ditegakkan dan
biasanya akan sembuh dengan OAT yang dekuat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai