Olivia Paulus
405160034
1. IMUNODEFISIENSI
a. Definisi
• Defek pada perkembangan dan fungsi dari
sistem imun yang berujung pada peningkatan
pada kemudahan terinfeksi; reaktivasi atas
infeksi laten (spt CMV, EBV, TB) yang mana
respon imun normal dapat menahan infeksi
tapi tidak mengeradikasi; dan meningkatkan
insiden daripada beberapa jenis kanker
[Abbas]
b. Klasifikasi Imunodefisiensi
Hipogamaglobulinemia sementara
Def imun primer sel B
Common variable
hypogamaglobulinemia
Def imunoglobulin yg selektif
(disgamaglobulinemia)
SCID
Sindrom Nezelof
Def Kombinasi Sel B
Sindrom Wiskott-Aldrich
dan sel T yg berat
Ataksia Telangiektasi
Defisiensi imun Kehamilan, usia tahun
fisologik pertama, usia lanjut Def adenosin deaminase
Imunologi dasar ed V
Defisiensi imun ( primer ) sel B
• Defek sel B dapat berupa gangguan perkembangan sel B.
• Berbagai akibat dapat ditemukan seperti tidak adanya semua
Ig atau satu kelas atau subkelas Ig.
• Pemeriksaan yang diperlukan adalah jumlah dan fungsi sel B,
Imunoelektroforesis dan evaluasi kuantitatif untuk
menentukan kadar berbagai kelas dan subkelas.
Macam Defisiensi Sel B
Macam Defisiensi Sel B
Defisiensi Imun ( primer ) sel T
• Penderita dengan defisiensi sel T kongenital sangat
rentan terhadap infeksi virus, jamur, protozoa.
• Karena sel T berpengaruh terhadap sel B, maka def sel T
disertai pula gangguan produksi Ig yang nampak dari
tidak adanya respons terhadap vaksinasi dan seringnya
terjadi infeksi.
Macam – Macam Defisiensi Imun (primer) sel T
Defisiensi Sel B dan sel T
• Defisiensi sel B dan T atau Severe Combined
Immunodeficiency Disease ( SCID ) merupakan
penyakit akibat gangguan sel T dan B.
• Tidak ditemukannya sel B dan T yang terlihat dari
limfositopenia.
• Penderita menjadi rentan terhadap infeksi virus,
bakteri, jamur, dan protozoa terutama CMV,
Pneumocytis carini dan Candida.
• Gejala mulai pada usia muda dan bila tidak diobati
(transplantasi sumsum tulang) jarang dapat hidup
melebihi 1 tahun.
• Tidak boleh diberikan vaksin hidup karena dapat
berakibat fatal.
Penyakit yang disertai dengan kelainan lain
Defisiensi Imun spesifik Fisiologik
Defisiensi Imun Spesifik Sekunder
Etiologi Imunodefisiensi
Etiologi Cth Penyakit
1. Defek gen tunggal yg di 1. Ataksia-teleangiektasia,
ekspresikan di banyak jaringan defisiensi deaminase adenosin
2. Defek gen tunggal khusus pd 2. Defek tirosin kinase pd x-linked
Defek sistem imun agamaglobulinemia,
Genetik 3. Kelainan multifaktorial dg abnormalitas rantai ε pd
kerentanan genetik reseptor sel T
3. Pd common variable
immunodefiiency
Obat / 1. Imunosupresan (kortikosteroid, siklosporin)
Toksin 2. Antikonvulsan (fenitoin)
1. Malnutrisi 1. Kwashiorkor
Penyakit 2. Protein losing enteropathy 2. Limfangiektasia intestinal
nutrisi dan 3. Defisiensi vitamin (biotin atau
metabolik transkobalamin II)
4. Defisiensi mineral (seng) 4. Enteropati akrodermatitis
Kelainan Anomali DiGeorge (delesi 22q11)
kromosom Defisiensi IgA selektif (trisomi 18)
1. Imunodefisiensi transien 1. pd campak dan varicella
Infeksi 2. Imunodefisiensi permanen 2. Infeksi HIV, infeksi rubella
kongenital
Patofisiologi imunodefisiensi
• Primer
• Sekunder
Klasifikasi Defisiensi Imun Primer
Defek Kelainan
Defisiens Hipogamaglobulinemia x-linked (hipogamaglobulinemia kongenital
i imun Hipogamaglobulinemia transien (pd bayi)
humoral Def imun tak terklasifikasi, umum, bervariasi (hipogamaglobulinemia
sel B didapat)
Def imun dg hiper IgM
Def IgA selektif
Def imun IgM selektif
Def sub kelas IgG selektif
Def sel B sekunder berhub dg obat, kehilangan protein
Penyakit limfoproliferatif x-linked
Defisiens Aplasia timus kongenital (sindrom DigGeorge)
i imun Kandidiasis mukokutaneus kronik (dg/tanpa endokrinopati)
selular Def sel T berhub dg def purin nukleosid fosforilase
sel T Def sel T berhub dg defek glikoprotein membran
Def sel T berhub dg absen MHC kls I atau II (sindrom limfosit
telanjang)
Defek Kelainan
Defisiensi Def imun berat gabungan (autosom resesif, x-linked, sporadik)
imun Def imun selular dg gangguan sintesis Ig (sindrom Nezelof)
gabungan Defisiensi imun dg ataksia telengiektasia
humoral Def imun dg eksim dg trombositopenia (sindrom Wiskott-Aldrich)
sel B dan Def imun dg timoma
selular sel Def imun dg short limbed dwarfism
T Def imun dg def adenosin deaminase
Def imun dg def nukleosid fosforilase
Def karboksilase muliple yg tgt biotin
Penyakit graft-versus-host
Sindrom def imun didapat (AIDS)
Disfungsi Penyakit granulomatosis kronik
fagosit Def G6PD
Def mieloperoksidase
Sindrom chediak-Higashi
Sindrom Job
Defisiensi tuftin
Sindrom leukosit malas
Peninggian IgE, defek kemotaksis, dan infeksi rekuren
c. Faktor – faktor yang menimbulkan defisiensi
imun sekunder
D. Mekanisme
• Imunodefisiensi primer:
• Kegagalan maturasi Limfosit
• Kegagalan aktivasi limfosit
• Kegagalan sistem imun innate
• Imunodefisiensi sekunder
Kegagalan Maturasi Limfosit
Kegagalan aktivasi limfosit
Diagnosis imunodefisiensi
Dalam penegakkan diagnosis defisiensi
imun, penting ditanyakan :
Riwayat kesehatan pasien dan keluarganya,
sejak masa kehamilan, persalinan, dan
morbiditas yang ditemukan sejak lahir
secara detail. Riwayat pengobatan yang
pernah didapat juga harus dicatat, disertai
keterangan efek pengobatannya, apakah
membaik, tetap atau memburuk. Bila perah
dirawat, operasi atau transfusi juga dicatat.
Diagnosis imunodefisiensi
• Infeksi yang menetap atau berulang, atau infeksi berat oleh
mikroorganisme yang biasanya tidak menyebabkan infeksi
berat, bisa merupakan petunjuk adanya penyakit
immunodefisiensi.
• Pengobatan suportif
• Perbaikan keadaan umum : memenuhi kebutuhan gizi,
kalori, jaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-
basa, kebutuhan oksigen, pencegahan infeksi
• Substitusi dilaukan thdp defisiensi komponen imun
(sesuai kondisi klinis) : beri eritrosit, leukosit, plasma
beku, enzim, serum hipergamaglobulin, gamaglobulin,
imunoglobulin spesifik
• Pengobatan imunomodulasi
• Manfaat diperdebatkan tp bs diberikan interferon,
antibodi monoklonal,produk mikroba (BCG), produk
biologik (timosin), komponen darah, bahan sintetik
dpt inosipleks, levamisol
• Terapi kausal
• Mengatasi penyebab defisiensi imun
• Terutama pd defisiensi sekunder (pengobatn infeksi, suplemen gizi,
pengobatan keganasan)
• Defisiensi imun primer : transplantasi (timus, hati, sstl), atau
rekayasa genetik
Tatalaksana Defisiensi Antibodi
• Pd anak : pengganti imunoglobulin (immunoglobulin
replacement therapy)
• Ps hipogamaglobulinemia :
• Diberi imunoglobulin intravena (IGIV) dg dosis 400-600
mg/kg/bulan, diberikan dg interval 2-3 minggu.
• Terapi utk mencegah infeksi, mengurangi komplikasi khususnya pd
penyakit kronik paru dan usus
Tatalaksana Defek Imunitas Selular
• SCID : melibatkan terapi antimikrobial dan profilaksis.
Terapi pilihan : transplantasi sstl
• Pd bayi : dirawat di area tekanan udara positif
• Hrs mengindari imunisasi dg vaksin hidup ( infeksi
diseminata), transfusi darah ( GVHD)
Prognosis
• Prognosis penyakit defisiensi imun untuk jangka pendek
dipengaruhi oleh beratnya komplikasi infeksi.
• Perjalanan penyakit defisiensi imun primer buruk dan
berakhir fatal, seperti halnya pada beberapa penyakit
defisiensi imun sekunder.
• Defisiensi imun ringan, terutama yang berhubungan
dengan keadaan fisiologik (pertumbuhan, kehamilan),
infeksi dan gangguan gizi dapat diatasi dengan baik bila
belum disertai defek imunologik yang menetap.
LI 2: MM HIV / AIDS
DNA provirus dormant, Transkripsi gen provirus DNA Protein virus dibentuk
tdk aktif sampai lama diatur sitokin/stimulus di sitoplasma pejamu
fisiologis ke sel T, makrofag
Stavudin (d4T) 30 mg
IMUNITAS INNATE
Imunitas ADAPTIF
JENIS SUBSET LIMFOSIT T
HELPER CD4+
Limfosit Th2 Limfosit Th17
Respon Imun Terhadap Jamur
• Innate immunity : neutrofil dan makrofag
• Fagosit dan DC mengenali fungi dengan TLR dan dectin
(leptin-like-receptor)
• Neutrofil mengeluarkan ROS, enzim lisosom dan
memfagosit fungi tersebut untuk pembunuhan intraseluler
• Cryptococcus neoformans menghambat TNF dan IL-12
dan memproduksi IL-10 yang menghambat makrofag
Respon Imun Terhadap Jamur
• Adaptive Immunity : Cell Mediated Immunity
• Histoplasma capsulatum : fungi fakultatif intraseluler,
mekanisme imun yang digunakan sama seperti melawan
bakteri intraseluler
• Defek CMI→terinfeksi Pneumocystis jirovecii
• Fungi ekstraseluler→respon Th17
Respon imun pada Infeksi Cacing Usus