Akut
Armando Rahadian
FK Trisakti
Definisi Sindrom Koroner Akut
Merupakan spektrum
manifestasi akut dan
berat yang merupakan
keadaan
kegawatdaruratan dari
koroner akibat ketidak
seimbangan antara
kebutuhan oksigen
miokardium dan aliran
darah.
Klasifikasi Sindrom Koroner Akut
Refluks
Servical
Perikarditis Emboli paru gastrointestinal
esofageal radiculitis
Temponade Ulkus
Infark paru
jantung peptikum
Pneumotoraks
Pleuritis
Tatalaksana Awal
1. Evaluasi dan penanganan awal pada pasien dengan nyeri dada
atau diduga suatu iskemia atau infark jantung
Lakukan ABC, pemasangan monitor, siapkan alat resusitasi &
defibrilasi
O2 , Nitrogliserin sublingual / spray, aspirin dosis awal (160 –
325mg), Morfin IV bila diperlukan
EKG 12 Sandapan, bila ditemukan STEMI, persiapkan terapi
reperfusi.
2. Terapi Reperfusi segera, wajib pada STEMI dalam 12 jam pertama
setelah awitan nyeri dada.
Terapi fibrinolitik
Streptokinase (1,5jt U/100mL D5% / NaCl 0,9% 30 – 60 menit. )
Alteplase (tPA) (15 mg IV bolus; 0,75mg/KgBB 30 menit, 0,6mg/KgBB
60menit)
Intervensi Percutaneuous Coronary Intervention atau CABG
Tatalaksana Awal
Antikoagulan
Trombin Indirek Inhibitor : Heparin IV 60 – 70 U/KgBB ,
dilanjutkan infus 12 – 15 U/KgBB
Tatalaksana Jangka Panjang SKA
Syok Aneurisma
kardiogenik SKA ventrikel
5 9 13
ST Elevasi atau LBBB baru atau ST depresi atau T inverted; Normal atau tidak ada perubahan
diasumsikan baru; dicurigai dicurigai kuat suatu ischemia segmen ST atau gelombang T
kuat ST-Elevasi MI (STEMI) Resiko tinggi unstable angina / Resiko rendah atau sedang untuk unstable
Non ST Elevation MI (AU/NSTEMI) angina
6
10 14
Mulai terapi tambahan sesuai
indikasi. Jangan menunda Mulai terapi tambahan sesuai Berlanjut memenuhi kriteria
reperfusi indikasi sedang atau tinggi (tabel 3,4)atau
C
- lopidogrel C
- lopidogrel troponin positive?
--adrenergic reseptor blockers -Nitroglycerin 15
-Heparin (UFH or LMWH) --adrenergic reseptor blockers
-Heparin (UFH or LMWH) Pertimbangkan opname di ED
-Glycoprotein IIb/IIIa inhibitor chest paint unit atau “monitored
11 bed” di ED
7
Opname di ruangan dgn Lanjutkan dengan :
Onset gejala < 12 jam “monitoring bed” Serial cardiac marker (termasuk
Tentukan status resiko troponin)
8 Ulang ECG, monitor segmen ST
12
Pertimbangan stress test
Strategi reperfusi: 16
Pasien High-risk:
Terapi ditetapkan
berdasarkan keadaan
Refractory ischemic chest pain Berlanjut memenuhi kriteria
Recurrent/persistent ST deviation
pasien dan center Ventricular tachycardia resiko tinggi atau sedang
criteria Hemodynamic tachycardia (tabel 3,4) atau troponin-
Signs of pump failure
Menyadari tujuan terapi
Strategi invasive awal termasuk
positive
reperfusi: kateterisasi & revaskularisasi 17
Door-to-balloon inflation penderita IMA dgn syok dlm 48
(PCI) = 90 mnt jam Jika tidak ada ischemia
Door-to-needle Lanjutkan pemberian ASA,
atau infare, maka dapat
(fibrinolysis) = 30 mnt heparin & terapi lain sesuai
indikasi: pulang dengan rencana
Lanjutkan dengan terapi:
ACE inhibitor/angiotensi
ACE inhibitor / ARB kontrol
HMG CoA reductase inhibitor
receptor blocker (ARB) 24 (statin therapy)
jam dari onset Tidak pada resiko tinggi:
HMG CoA reductase penentuan penggolongan resiko
ACC/AHA 2007 Guidelines Update untuk UA / NSTEMI
Rekomendasi untuk Antiplatelet dan Anticoagulant
27