Nida Toyyibah 11416025 Rilvi Abilia Tesa 11416044 Rd. Galuh Tsurroya 11416057 Kebutuhan Akan Produksi Pangan Berkelanjutan Pertanian Konvensional Tujuan Dasar Intensif Olah Tanah 1. Memaksimalkan produksi 2. Memaksimalkan keuntungan 1. Tanah 2. Monokultur 3. Irigasi 4. Penerapan pupuk organik 5. Pengendalian hama kimia 6. Manipulasi genetik tanaman dan hewan peliharaan 7. Pabrik peternakan hewan Pertanian Konvensional Tujuan Budidaya Intensif Pertanian Kerugian Budidaya Intensif Pertaian Konvensional Konvensional
1. Melonggarkan strukur tanah agar
memungkinkan drainase yang baik. 2. Pertumbuhan akar akan lebih cepat. 1. Menurunkan kualitas tanah 3. Sistem aerasi lebih baik. 2. Bahan organik tanah berkurang akibat 4. Penaburan benih lebih mudah. dekomposisi yang dipercepat 5. Mengendalikan gulma dan mengubah 3. Mengurangi kesuburan dan struktur dibawah resimen tanah. tanah. Monokultur
Monokultur merupakan salah satu Keuntungannya yaitu memungkinkan
cara bercocok tanam konvensional, penggunaan mesin pertanian yang lebih yang hanya menanam satu jenis efisien untuk budidaya, pengendalian tanaman dalam lahan. gulma, pemanenan, pupuk, dan pestisida. Aplikasi pupuk sintetik
Alasan peningkatan penggunaan
pupuk sintetik: Kerugian : 1. Diprodksi dalam jumlah yang 1. Pupuk sintetik memenuhi kebutuhan banyak. nutrisi tanaman jangka pendk 2. Biaya relatif rendah dengan 2. Mengurngi tingkat kesuburan tanah. menggnakan bahan bakar fosil 3. Menyebabkan eutrofikasi dan defosit mineral yang (pertumbuhan yang berlebihan oleh ditambang. algae). 3. Dapat diaplikasikan dengan mudah pada tanaman. Irigasi. Dampak Irigasi
1. Meningkatkan kemungkinan pupuk akan dicairkan dari ladang
sehingga bisa masuk ke sungai-sungai 2. Meningkatkan laju erosi tanah 3. Dapat menampung persediaan air namun petani sering bersaing untuk mendapatkan air tersebut Manipulasi Gen Tanaman dan Hewan Revolusi dalam bidang biologi adalah manipulasi gen sehingga menghasilkan benih hibrida yang menggabungkan dua atau lebih karakter tanaman. Tanaman hibrida tidak dapat menghasilkan genom yang sama seperti induknya. Tidak hanya tanaman, hewan pun dapat dimanipulasi gennya. Mengapa pertanian konvensional tidak berkelanjutan? Karena praktik pertanian konvensional cenderung menghasilkan produktivitas yang tinggi namun kerugiannya banyak. Seperti terjadi erosi di berbagai tempat, sumber daya pertanian seperti tanah, air, dan keanekaragaman genetik yang berlebihan dan terdegradasi serta kondisi sosial untuk konservasi sumber daya tidak efektif. Degradasi Tanah Dampak : 1. Pemadatan tanah 2. Pengurangan air 3. Kontaminasi pestisida 4. Penurunan kualitas struktur tanah 5. Hilangnya kesuburan dan erosi Upaya pemenuhan kebutuhan air : 1. Air diambil dari aquifer bawah tanah sehingga dapat diisi ulang oleh curah hujan. Namun saat ini banyak terjadi kekeringan dari beberapa sungai besar di dunia sehingga mempengaruhi irigasi pertanian. 2. Sistem irigasi tetes 3. Menyesuaikan jenis tanaman sesuai kondisi lingkungan Polusi Lingkungan Polutan pertanian meliputi : 1. Pestisida 2. Fungisida 3. Herbisida 4. Pupuk 5. Limbah hewan Kehilangan Variasi Genetik Menurut FAO (1998) hilangnya keragaman genetik terjadi karena penkanan pertanian konvensional. Hilangnya pengendalian lokal terhadap produktivitas pertanian Penyebab : 1. Petani kecil memiliki ketakutan akan kemajuan pertanian industri 2. Petani kecil kebanyakan tidak mampu membayar biaya untuk membeli peralatan dan teknologi pertanian untuk bersaing dengan pertanian skala besar Ketidaksamaan Global
Menurut FAO (2004)
meskipun hasil produktivitas dan hasil pertanian meningkat, namun di India dan Afrika masih mengalami kekurangan. Jalur Tehadap Pertanian Berkelanjutan Keberlanjutan adalah kondisi untuk dapat memanen biomassa dari sistem sehingga dat digunakan untuk selamanya. Dampak pertanian berkelanjutan : 1. Melestarikan dan membangun kembali kesuburan tanah. 2. Mencegah erosi tanah 3. Menjaga kesehatan ekologi tanah. 4. Menggunakan air dengan cara memungkinkan aquifer untuk diisi ulang. 5. Memungkinkan pengendalian sumber daya pertanian lokal Peran Agroekologi Agroekologi adalah penetapan konsep dan prinsip ekologi terhadap perancangan dan pengelolaan sistem pangan berkelanjutan. Peran agroekologi : • Menelusuri penyebab masalah dalam pertanian yang muncul sebagai akibat praktik yang tidak berkelanjutan. • Membantu mengeksploitasi dasar teoritis untuk mengembangkan model pertanian dan evaluasi agroekosistem berkelanjutan. • Meningkatkan pangan agar sistem pangan berkelanjutan dapat dicapai diseluruh dunia.