Anda di halaman 1dari 4

Setiap fase perawatan periodontal akan dilakukan reevaluasi jaringan dan dilakukan

fase pemeliharaan yang berkaitan untuk perlunya dilakukan pada fase selanjutnya
atau cukup hanya dilakukan pada fase pertama periodontal. Pada fase 1 sangat
menentukan untuk perubahan perbaikan pada reevaluasi jaringan yang dapat
menentukan apakah penyakit pasien perlu berlanjut pada tindakan fase II atau
dengan adanya fase I pasien sudah terlihat lebih baik pada jaringan periodontalnya
sehingga dilakukan fase pemeliharaan seperti kontrol plak agar tidak terjadi kembali
faktor iritan yang mampu menyebabkan reinfeksi dan inflamasi.
Reevaluasi status periodontal setelah perawatan fase I, jatingan
periodontal diperiksa kembali untuk menentuka kebutuhan perawatan
lebih lanjut. Poket periodontal harus diukur ulang dan seluruh kondisi
anatomi dievaluasi u tuk memutuskan perawatan bedah. Perawatan
bedah seharusnya dilakukan jika pasien sudah dapat melakukan
instruksi kontrol plak secara efektif dan gusi terbebas dari inflamasi
(Fedi, 2005).
• Menurut Fitria, 2006 Fase terapi pemeliharaan, dilakukan untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada
penyakit periodontal. Berikut ini adalah beberapa prosedur yang dilakukan pada fase ini:
• 1. Riwayat medis dan riwayat gigi pasien.
• 2. Reevalusi kesehatan periodontal setiap 6 bulan dengan mencatat scor plak, ada tidaknya inflamasi gingiva,
kedalaman poket dan mobilitas gigi.
• 3. Melekukan radiografi untuk mengetahui perkembangan periodontal dan tulang alveolar tiap 3 atau 4 tahun
sekali.
• 4. Scalling dan polishing tiap 6 bulan seksli, tergantung dari evektivitas kontrol plak pasien dan pada
kecenderungan pembentukan kalkulus. Aplikasi tablet fluoride secara topikal untuk mencegah karies.

Anda mungkin juga menyukai