Interaksi Obat
Interaksi Obat
EPIDEMIOLOGI
Kejadian interkasi obat yang mungkin terjadi diperkirakan berkisar
antara 2,2% hingga 30% dalam pasien rawat inap dirumah sakit,
Dari kemungkinan tsb hingga 11,1% pasien yang benar-benar
mengalami gejala yang akibatnya oleh interaksi obat
Pada penelitian selama 10 minggu, dari 691 pasien yang masuk
rumah sakit, ditemukan 68 (9,8%) pasien masuk rumah sakit karena
penggunaan obat dan 3 (0,4%) disebabkan interaksi obat (Stanton
LA, 1994)
Meskipun kejadian interaksi obat yang bermakna klinis kecil, tetapi
sejumlah besar pasien mempunyai resiko morbiditas atau mortalitas
dalam pengobatannya.
INTERAKSI OBAT
Interaksi Obat adalah perubahan efek suatu obat akibat
pemakaian obat lain atau oleh makanan. IO yang signifikan
dapat terjadi jika dua atau lebih obat yang digunakan bersama-
sama.
Makanan, rokok, dan obat dapat mempengaruhi efek obat
Apabila kombinasi terapeutik mengakibatkan perubahan yang
tidak diinginkan atau komplikasi terhadap kondisi pasien, maka
disebut sebagai interaksi yg bermakna klinis
Mekanisme Interaksi Obat
Interaksi farmakokinetik
Interaksi farmakodinamik
Interaksi Farmakokinetik obat
Adanya obat lain mempengaruhi proses absorbsi,
distribusi, metabolisme dan ekskresi obat tertentu
Contoh:
Antasida menurunkan absorpsi dari captopril
Antasida menurunkan absorpsi dari ciprofloxacin, tetrasiklin
Antasida menurunkan absorpsi dari lanzoprazol
Interaksi Farmakodinamik Obat
Terjadi perubahan efek suatu obat akibat adanya obat lain pada
tempat kerjanya (pengaruh pada reseptor)
Contoh :
Alkohol + Amitriptilin Efek depresan meningkat
Antihistamin + Benzodiazepin meningkatkan efek sedative
Contoh obat-obat yang interaksinya
bermakna klinis
a. Obat yang rentang terapinya sempit
Digoxin + Furosemida dapat menyebabkan hipokalemia +
Spironolakton
b. Obat yang memerlukan pengaturan dosis teliti
ACEInhibitor + diuretic hemat kalium Hiperkalemia (aritmia
jantung) (dosis dikurangin atau penghentian pengobatan atau
diganti)
Pasien yang rentan terhadap interaksi obat
Lanjut usia
Minum lebih dari satu macam obat
Mempunyai gangguan fungsi ginjal dan hati
Dirawat lebih dari satu dokter
Penatalaksanaan Interaksi Obat
a. Hindari Kombinasi Obat
Memilih obat pengganti
b. Penyesuaian dosis obat
Hal ini diperlukan pada saat mulai atau menghentikan penggunaan obat
yang menyebabkan interaksi obat
c. Pantau pasien
Jika hal ini dianggap relevan dan praktis
d. Teruskan pengobatan seperti sebelumnya
Jika kombinasi obat yg berinteraksi tersebut merupakan pengobatan yg
optimal, atau bila interaksi tersebut tidak bermakna klinis
TERIMAKASIH