Anda di halaman 1dari 35

EMBRIOLOGI KELENJAR TIROID

• Kelenjar tiroid merupakan kelenjar endokrin


pertama yang berkembang pada embrio.

• Perkembangannya:
• Kurang lebih 24 hari setelah fertilisasi dari
median endodermal thickening in the floor of
primordial pharynx yang akan menjadi thyroid
primordium.
Perkembangan Kelenjar Tiroid
• Minggu ke-7
• Terbentuk ukuran (bentuk) yang tetap dan sudah terletak di leher.
Thyroglossal duct secara normal degenerasi. Lobus piramida
merupakan hasil diferensiasi distal end dari thyroglossal duct dan
menempel pada levator muscle of thyroid gland dan jaringan fibrous
hyoid bone
• Minggu ke-10
• Thyroid primordium terdiri dari masa solid, sel endodermal. Adanya
agregasi selular akan membagi menjadi epithelial cords nanti akan
terbagi kembali menjadi small cellular groups.
• Minggu ke-11
• Koloid mulai terlihat pada folikel thyroid dan konsentrasi iodine dan
sintesis hormone thyroid dimulai
• Minggu ke-20
• Fetal thyroid stimulating hormone dan thyroxine mulai meningkat dan
akan mencapai dewasa pada level dewasa pada minggu ke-35
• Tiroid mulai berfungsi pada akhir bulan ke-3
(folikel-folikel yang mengandung koloid mulai
tampak).
• Pada minggu ke-20 → level fetal TSH dan
thyroxine mulai meningkat.
• Pada minggu ke-35 → kadar TSH dan thyroxine
mencapai pada level dewasa.
• Parafollicular cell (C cell) berasal dari
ultimobranchial body.
ANATOMI KELENJAR TIROID
•Lokasi : anterior dari
leher antara
vertebrae C5-T1 dan
terletak didalam otot
sternothyroid dan
sternohyoid.

•Berat : 25 g
• Terdiri dari lobus kanan dan kiri yang terletak di anterolateral pada
larynx dan trachea.
• Kedua lobus tersebut disatukan oleh isthmus yang terletak di anterior
dari cincin trachea ke-2 dan ke-3.
• Memiliki poles/kutub yang terdiri dari superior dan inferior poles
• Dilapisi oleh kapsul fibrous tipis dan septa untuk membatasi kelenjar
tiroid
Sekitar 50 % kelenjar tiroid
memiliki lobus piramidal

Lobus piramidal :
• ukuran yang bervariasi
• memanjang secara superior
dari isthmus kelenjar tiroid,
isthmus biasana inkomplete
• Terbentuk dari sisa jaringan
epitel dan connective tissue
dari thyroglossal duct
Vaskularisasi Kelenjar Tiroid

• Vaskularisasi : superior
and inferior thyroid
arteries

Superior thyroid artery :


• Origin pertamanya berasal
dari arch of the aorta yang
akan bercabang menjadi
common carotid artery, lalu
melakukan 2 percabangan
menjadi external carotid
dan internal carotid artery.
• Dimana external carotid
artery akan bercabang
menjadi superior thyroid
artery, lalu akan menuju ke
superior pole untuk
menvaskularisasi bagian
superior thyroid.
Vaskularisasi Kelenjar Tiroid

Inferior thyroid artery :

• Origin pertamanya berasal


dari arch of the aorta yang
akan bercabang menjadi
brachiocephalic trunk.
• Kemudian brachiocephalic
trunk bercabang menjadi
right subclavian artery,
lalu melakukan percabangan
menjadi thyrocervical
trunks, yang kemudian
bercabang menjadi inferior
thyroid artery lalu
menuju ke inferior pole
untuk menvaskularisasi
bagian inferior thyroid.
• Sekitar 10%
orang memiliki
thyroid ima
artery yang
originnya dapat
berasal dari
brachiocephalic
trunk, arch of the
aorta, right
common carotid,
subclavian,
ataupun internal
thoracic artery.
DRAINASE VENA TIROID

•Vena tiroid superior dan


middle →Internal Jugular Vein

• Vena tiroid inferior →


brachiocephalic veins
DRAINASE LIMFATIK

• Dari kelenjar thyroid akan


menuju : prelaryngeal,
pretracheal, dan
paratracheal lymph nodes.
• Prelaryngeal lymph nodes
→superior deep cervical
lymph nodes
• Pretracheal dan
paratracheal lymph nodes →
inferior deep cervical lymph
nodes
INERVASI KELENJAR
TIROID

• Superior, middle, and inferior


cervical sympathetic ganglia 
cardiac and superior and
inferior thyroid periarterial
plexuses
HISTOLOGI KELENJAR TIROID
• Kelenjar tiroid dilapisi oleh capsula fibrosa yang membawa
pembuluh darah, saraf, pembuluh limfe yang dimana
septanya terjulur ke dalam parenkim sehingga membagi
menjadi lobulus.
• Parenkim tiroid terdiri atas jutaan struktur epitel bulat yang
disebut folikel tiroid.
• Folikel terkemas rapat, terpisah satu sama lain oleh sebaran
jaringan ikat retikular.
• 2 jenis sel : sel folikular dan sel parafolikular
• Di dalam folikel terdiri atas:

Sel-sel folikel
• Memiliki bentuk bervariasi dari squamous
sampai kolumnar rendah, sesuai dengan
aktivitas fungsionalnya yaitu memproduksi
T3 dan T4.
• Jika kelenjar aktif maka banyak folikel
terdiri atas epitel kolumnar rendah.
• Jika kelenjar itu hipoaktif maka sebagian
besar sel-sel folikular squamous.

Koloid
• Setiap folikel terdiri atas selapis epitel
dengan lumen sentral yang terisi dengan
suatu substansi gelatinosa yang disebut
koloid. Koloid sendiri merupakan
glikoprotein besar yang terdiri atas
tiroglobulin, prekursor untuk hormon tiroid
aktif.
Parafolicular cell atau C cell
• Parafollicular cell terdapat dalam lamina basal epitel folikel atau sebagai
kelompok tersendiri diantara folikel-folikel.
• Lebih besar daripada follicular cells dan berwarna lebih pucat.
• Memiliki RE kasar lebih sedikit, kompleks golgi besar, sejumlah besar
granula kecil mitokondria.
• Sel-sel ini mensintesis dan mensekresikan Calcitonin.
FISIOLOGI HORMON TIROID
SINTESIS HORMON TIROID
• Fungsi : menghasilkan hormone
tiroid
• 93 % hormone yang dihasilkan
adalah tiroksin atau T4
• 7 % hormone yang dihasilkan
adalah triiodotironin atau T3
• Didalam jaringan T4 akan diubah
menjadi T3
• T3 empat kali lebih kuat dibanding
T4
• Jumlah T3 lebih sedikit disbanding
T4
• Keberadaan T3 lebih singkat
dibanding T4
Tahapan Sintesis Hormone Tiroid

• Trapping iodide (pompa iodide)


• Sintesis tyroglobulin
• Vesikel eksositosis
• Oksidasi iodida
• Iodinasi tirosin
• Coupling T2 dan T1
• Pinositosis dan digesti koloid
• Sekresi tiroid hormon
• Transport di darah
Regulasi hormon tiroid
EFEK HORMON TIROID
Meningkatkan Aktivitas Metabolik Sel
• Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolik pada hampir seluruh
jaringan tubuh. BMR dapat meningkat 60-100% di atas normal.
Penggunaan makanan untuk energi juga meningkat pesat.

Efek pada Pertumbuhan


• Hormon tiroid memiliki efek umum dan spesifik pada pertumbuhan. Pada
manusia, pertumbuhan manifestasi utamanya pada anak-anak.
Pada anak hypothyroid, laju pertumbuhan sangat terhambat. Pada anak
hyperthyroid, sering terjadi pertumbuhan skeletal berlebih, sehingga lebih
tinggi pada usia muda. Namun, pematangan tulangnya juga lebih cepat
sehingga epifisis menutup pada usia muda, maka durasi pertumbuhan dan
pencapaian tinggi maksimal dapat lebih cepat.
• Pertumbuhan dan perkembangan otak juga dipengaruhi oleh hormon
tiroid selama kehidupan janin dan beberapa tahun pertama. Jika fetus
hypothyroid, pertumbuhan dan maturasi otak sebelum dan setelah lahir
keduanya sangat terhambat dan otak tetap lebih kecil daripada normal.
Efek pada Mekanisme Tubuh Spesifik
• Stimulasi Metabolisme Karbohidrat
• Hormon tiroid menstimulasi hampir seluruh aspek metabolisme
karbohidrat, termasuk peningkatan uptake glukosa oleh sel, glikolisis,
glukoneogenesis, absorpsi glukosa di usus, bahkan sekresi insulin

• Stimulasi Metabolisme Lemak


• Seluruh aspek metabolisme lemak dipengaruhi oleh hormon tiroid, lipid
lebih cepat dimobilisasi dari jaringan lemak, sehingga menurunkan
cadangan lemak dan meningkatkan asam lemak bebas (free fatty acid/FFA)

• Efek pada Lemak Plasma dan Liver


• Peningkatan hormon tiroid menurunkan konsentrasi kolesterol, fosfolipid,
dan triglyceride di plasma, meskipun FFA meningkat.

• Peningkatan Kebutuhan Vitamin


• Karena hormon tiroid meningkatkan kuantitas enzim tubuh dan karena
vitamin merupakan bagian penting untuk pembentukan sejumlah enzim
dan koenzim, hormon tiroid meningkatkan kebutuhan vitamin

• Penurunan Berat Badan


• Peningkatan tiroid hormon menyebabkan peninkatan aktivitas
metabolisme sehingga penurunan berat badan pun terjadi, efek ini tidak
selalu terjadi.
Efek pada sistem kardiovaskular
• Peningkatan Blood Flow dan Cardiac Output
• Peningkatan metabolisme di jaringan menyebabkan kebutuhan O2
meningkat sehingga aliran darah dan cardiac output meningkat sebagai
kompensasi kebutuhan O2

• Peningkatan Heart Rate


• T3 menyebabkan peningkatan laju depolarisasi dan repolarisasi dari
sinoatrial node, meningkatkan heart rate.

• Peningkatan Heart Strength


• Peningkatan aktivitas enzimatik disebabkan oleh peningkatan hormon
tiroid menyebabkan kekuatan otot jantung meningkat.

• Tekanan Darah
• T3 menstimulasi transkripsi dari Ca2+ reticulum sarkoplasma,
meningkatkan rate relaxasi diastolic. T3 juga meningkatkan ekspresi
αisoforms yang berkontribusi dalam peningkatan fungsi sistol. Umumnya
tekanan sistol meningkat 10-15mmHg dan tekanan diastole menurun.

• Peningkatan Respirasi
• Peningkatan kebutuhan O2 menyebabkan kebutuhan oksigen meningkat
sehingga meningkatkan kecepatan dan dalamnya respirasi.
Efek pada CNS
• Secara umum hormon tiroid meningkatkan kecepatan cerebrasi (berpikir)
namun juga sering disosiasi pikiran. Orang hypertiroid biasanya
mengalami kegelisahan yang sangat atau kecemesan berlebih.

Efek pada GI tract


• Hormon tiroid memiliki efek meningkatkan motilitas dari GI tract sehingga
dapat menyebabkan malabsorbsi dan diarrhea (hyperthyroid) atau
konstipasi (hypothyroid).

Efek pada Fungsi Otot


• Sedikit peningkatan hormon tiroid menyebabkan otot bereaksi dengan
kekuatan, namun ketika jumlahnya berlebih otot menjadi lemas karena
banyaknya katabolisme protein. Sedangkan hypothyroid menyebabkan
ototnya menjadi lamban/lesu, dan lambat berelaksasi setelah kontraksi.
• Tremor : Salah satu karakteristik dari hyperthyroid adalah fine tremor,
tremor ini diperkirakan disebabkan oleh peningkatan reaktivitas dari
sinaps neuronal pada area spinal cord yang mengontrol tonus otot.
Efek pada Tidur
• Orang hyperthyroid biasanya merasa capek konstan
karena efek pada otot-otot dan CNS, namun karena
efek rangsangan pada sinaps menyebabkan orang
tersebut sulit tidur. Kebalikannya pada orang
hypothyroid, tidur biasanya lama dari 12-14 jam.

Efek pada Kelenjar Endokrin


• Peningkatan hormon tiroid meningkatkan laju
sekresi dari beberapa kelenjar endokrin lainnya,
namun ia juga meningkatkan kebutuhan hormon
pada jaringan. Contoh: peningkatan tiroid
meningkatkan metabolisme glukosa menyebabkan
kebutuhan sekresi insulin dari pancreas meningkat.
Efek pada Fungsi Seksual
• Pada laki-laki, kekurangan hormon tiroid dapat
menyebabkan kehilangan libido, kehilangan
sejumlah besar hormon, kadang-kadang impoten.
• Pada perempuan, kekurangan hormon tiroid sering
menyebabkan menorrhagia dan polymenorrhea.
• Aksi hormon tiroid pada gonad tidak dapat
ditentukan pada fungsi spesifik namun
kemungkinan dapat disebabkan dari kombinasi efek
metabolik pada gonad, feeback rangsang dan
inhibisi melalui anterior pituitary.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai