Sama seperti halnya manusia yang menjadi elemen terpenting dari sebuah
organisasi, organisasi pun akan terus berkembang mengikuti perubahan zaman.
Globalisasi yang mengaburkan hambatan geografis dan juga perbedaan waktu
telah membuat perubahan yang demikian cepat sehingga membutuhkan respon
yang tepat pula termasuk oleh organisasi.
Friedman menyatakan bahwa organisasi perlu untuk belajar menghadapi
tantangan zaman dengan menitik beratkan pada empat hal:
1) infrastruktur yang memadai
2) sistem pendidikan yang tepat
3) tata kelola yang tepat
4) lingkungan yang tepat
Organisasi perlu belajar untuk merespon dengan tepat terhadap perubahan zaman
yang terjadi begitu cepat.
Keberhasilan organisasi akan ditentukan dari seberapa cepat dan tepat organisasi
tersebut dalam merespon permintaan dari lingkungan sekitarnya terkait tugas dan
fungsi dari organisasi tersebut.
Budaya belajar organisasi merupakan kunci bagi sebuah organisasi untuk dapat
menghadapi tantangan di atas.
Terdapat lima variable yang mempengaruhi seberapa baik sebuah organisasi
belajar, yaitu: 1) kepemimpinan, 2) buday organisasi, 3) motivasi, 4) struktur
organisasi, 5) strategi organisasi.
Tiga tema besar dalam lingkungan yang dinamis:
Desentralisasi
Otonomi individu
Harmoni.
Dalam menghadapi tiga tantangan tadi, sebuah organisasi harus mampu menyediakan
kesempatan, memotivasi, dan memfasilitasi anggota-anggotanya untuk terus belajar guna
meningkatkan efektifitas organisasi dalam menjawab tantangan-tantangan tersebut.
Dari tingkatan yang paling sederhana sampai dengan paling kompleks, terdapat tiga
tingkat pembelajaran, yaitu: 1) single loop learning, 2) double loop learning, 3) triple loop
learning.
Secara umum, Senge dan Espejo menyatakan terdapat enam disiplin dalam Organisasi
Belajar, yaitu: kontrol personal, model mental, visi bersama, pembelajaran kelompok, dan
berpikir sistemik.
Ilmu lahir dari pengetahuan yang didapatkan secara sistematis (kaidah ilmiah),
sedangkan pengetahuan lahir dari keingintahuan yang didasarkan pada adanya
kebutuhan akan pengetahuan tersebut.
Perubahan zaman akan senantiasa membuat kebutuhan akan pengetahuan
senantiasa bertambah pula sehingga memerlukan proses belajar yang terus
menerus.
Terdapat lima elemen pengetahuan yaitu: kepercayaan, asumsi, fakta, persepsi,
dan proyeksi.
Sebuah organisasi yang belajar akan mampu mentransformasikan pengetahuan
yang diciptakan tersebut kepada anggota-anggota baru melalui proses sosialisasi,
eksternalisasi, kombinasi, dan internalisasi sehingga proses belajar dari organsasi
tersebut tidak berhenti di satu generasi saja.