Anda di halaman 1dari 109

KEKUATAN DARI PENAMPANG PERSEGI

DIDALAM LENTUR

STRUKTUR BETON 1

UNIVERSITAS GUNADARMA, 15 NOVEMBER 2017


KEKUATAN RENCANA

Kekuatan Rencana dari suatu penampang diperoleh


dengan jalan mengalikan kekuatan nominal
(berdasarkan kesetimbangan statis dan kompatibilitas
dari tegangan dan regangan), dengan suatu faktor
reduksi kekuatan  untuk memperhitungkan variasi
yang merugikan dari kekuatan bahan, pengerjaan,
dimensi, pengendalian dan tingkat pengawasan.

Metoda Analisa Statis : digunakan untuk menghitung


beban kerja pada setiap unsur akibat dari beban kerja
pada keseluruhan struktur, untuk mendapatkan beban
berfaktor (seperti geser dan momen lentur)
KUAT LENTUR BALOK PERSEGI
Kuat lentur balok, pada balok bertulangan tunggal

b = lebar balok yang tertekan


As = Luas tulangan tarik
d = Tinggi efektif, jarak dari permukaan tekan f’c = kekuatan tekan beton
ke titik berat tulangan tarik. fs= tegangan pada tulangan baja
h = tinggi total balok fy= kekuatan leleh tulangan tarik
c = regangan pada serat tepi yang tertekan c= jarak dari garis netral diukur dari
s= regangan pada taraf tulangan baja yang tertarik serat tepi yang tertekan
Kondisi dimana regangan tekan beton mencapai c = 0.003
Bersamaan dengan tercapainya regangan luluh baja y. Di
Sebut seimbang ultimate
Blok tegangan ekivalen usulan Whitney
Perbandingan antara regangan baja dengan regangan beton
maksimum dapat ditetapkan berdasarkan distribusi regangan
Linier. Letak garis netral tergantung jumlah tulangan baja tarik

Jumlah tulangan baja > jml.tul.seimbang ultimate 


Tulangan lebih (overreinforced).  beton mengalami
Keruntuhan tanpa peringatan.

Jml. Tul.baja < jml tul seimbang ultimate 


Tulangan kurang (underreinforced)  sebelum beton hancur
Baja akan meleleh terlebih dahulu.
Variasi garis netral
Perlu ada pembatasan tulangan tarik supaya kehancuran
Diawali dengan tanda tanda keruntuhan sehingga
Keruntuhan daktail dalam lentur bisa di jamin

As  0,75. Asb

Rasio penulangan ()

As
  ................... maks  0,75b
b.d
 = rasio tulangan (utk tulangan tarik)
b = lebar balok yang tertekan
As = Luas tulangan tarik
d = Tinggi efektif, jarak dari permukaan tekan ke titik berat tulangan tarik.
Keadaan seimbang Cb d

0,003  fy 
 0,003  
 Es 
Es = 200.000 MPa
0,003(d ) 600.(d )
Cb 
 fy 
Cb 
 0,003   600  fy
 200000 

 H  0......N D  NT

Asb fy
Cb 
0,85. f ' c 1b Asb  b .b.d
Sehingga diperoleh rasio penulangan seimbang ultimate

b 
0,85. f ' c.1  . 600
fy 600  fy

Pembatasan tulangan minimum diperlukan untuk menjamin


Tidak terjadinya hancur secara tiba tiba seperti pada balok
Tanpa tulangan.
SK SNI T-15-1991-03
 1, 4
min 
fy
Perencanaan penampang persegi terhadap lentur
Dan tulangan tarik saja

Dalam perencanaan penampang persegi adalah menentukan


b, d, As untuk harga momen perlu Mn = Mu / 
yang disyaratkan dan Sifat sifat bahan f’c dan fy
yang diberikan

 H  0......N D  NT

a  a
Mn  N D .(d  ) atau Mn  N T . d  
2  2
N D  NT
0,85. f ' c.b.a   .b.d . fy
 fy 
a   . .d
 0,85. f ' c 

   fy  
M n  .b.d . fy.d   .d 
 2  0,85. f ' c  
fy
m
0,85. f ' c
Mn 1
Rn  2
  . fy.(1   .m)
b.d 2

1 2.m.Rn 
  1  1  

m fy 
As   .b.d

NT  As. fy
Contoh 1.
54 kn

qu

300 0,85.f’c Beban mati merata = 12 kN/m


a ND Beban hidup = 12 kN/m
450
500 Z Beban hidup terpusat = 54 kN
NT F’
f’c = 30 Mpa
AS=2600 mm2
fy = 400 MPa

Tentukan kecukupan balok terhadap beban yang ada !


b 
0,85. f ' c.1  . 600
fy 600  fy

Diperoleh 0,75 b = 0,0244

As 2600
   0,0193
As = 2600 mm2 b.d 300.(450)
1,4 1,4
 min    0,0035
fy 400

0,0035  0,0193  0,0244....ok


As. fy 2600.400
a   135,9mm
0,85. f ' c .b 0,85.(30).(300)

 a
Z   d    382,1mm
 2
6
Mn  As. fy.Z  2600.(400).(382,1).10  397,38kN.m
Momen rencana

M R  .Mn  0,80.(397,38)  317,91kN.m


Menghitung momen ultimate Mu
Berat sendiri balok = 0,50 (0,30).(23)= 3,45 kN/m
Beban mati = = 12 kN/m
Total beban mati = 15,45 kN/m

qu = 1,2 (D) + 1,6 (L)


qu = 1,2 (15,45) + 1,6 (12)
qu = 19,20 kN/m
Beban terpusat berfaktor = 1,6 (54) = 86,4 kN
1 1
Mu  qu.l  Pu.l
2

8 4
1 1
Mu  (37,74)(6)  (86,4).(6)
2

8 4
Mu  299,43kN.m..  317,91..kN.m....Ok

Terbukti balok memenuhi syarat.


TIPS UNTUK TULANGAN
1. Menjaga simetri tulangan terhadap sumbu yang melalui
titik pusat dan tegak lurus thd sb.lentur
2. Gunakan paling sedikit 2 batang tulangan jika di
Perlukan lentur.
3. Gunakan tidak lebih dari 2 macam ukuran tulangan
dengan diameter tdk terlalu jauh di sepanjang balok.
4. Jika memungkinkan tempatkan semua tulangan dalam
satu lapis saja. (pilih diameter tulangan agar tdk lebih
dari 2 lapis).
BALOK LENTUR BERTULANGAN RANGKAP

Balok tulangan rangkap adalah balok dengan tul.tekan


dan tarik. Tulangan ganda tentunya akan membuat balok
memiliki kekuatan yang lebih besar dengan ukuran
Penampang yang tidak perlu besar. Akan tetapi lendutan
Bisa menjadi lebih besar.

Langkah awal :
Apakah tulangan tekan diperlukan?
Membandingkan kekuatan momen perlu dengan
momen tahanan dengan menggunakan tul.tarik
maksimum yang dijinkan.
ND1 + ND2 = NT
 1.C 
M n  N D1  d    N D 2 .(d  d )
'

 2 
Langkah-langkah :

1. Tetapkan kekuatan dengan menggunakan tulangan


tunggal maksimum.(0,75 Asb)
600.(d )
Cb  Cmax = 0,90.( 0,75 Cb)
600  fy
N D  0,85. f ' c.b.1.Cmax
ND
Asmax 
fy
 1.Cmax 
M n1  N D . d  
 2 
2. Bandingkan Mn tahanan dengan Mn perlu.
jika Mn perlu lebih besar dari Mn tahanan berarti
perlu tulangan tekan.
Mn2 = Mn – Mn1
Ambil untuk tul.tarik
max = 0,90 .(0,75 . b)

3. Ulangi lagi hitung Mn1 dan As perlu

4. Hitung kembali Mn2 = Mn – Mn1


5. Hitung kebutuhan tul.tekan As’
M N2
N D2 
d  d '
5. Apakah tulangan tekan sudah leleh?
Cmax  d '
's  .0,003
Cmax
's y ..tul.baja..tekan..sudah..leleh
fs'  fy
N D 2 As'. fy  0,85. f ' c
N D2
As' perlu  Kebutuhan tul.tekan
d  d'

NT=ND1 +ND2

NT
Asperlu  Kebutuhan tul.tarik
fy
Contoh 2.

Rencanakan penulangan balok persegi beton bertulang


Untuk mendukung momen MD = 230 kNm, momen
ML = 370 kNm, b = 350 mm, h = 800 mm, f’c = 20 Mpa
Fy = 240 Mpa, apabila digunakan tul.tekan d’ = 70 mm
Jawab

Anggap d = h-100 = 700 mm

Momen rencana = Mu = 1,2 MD + 1,6 ML = 868 kN.m


Coba dengan balok tul.tarik saja dengan mengambil
Harga maksimum dari harga seimbang ultimate

Cb = 500 mm Cmax = 0,75 . Cb = 375


ND = 1896562,5 Mn = 1025,33 kN.m
Mu1 = 0,80 (Mn)
Mu1 = 820,263 kN.m < 868 kN.m pakai tul.rangkap

Ambil rasio  = 0,90 (0,75 . b) untuk tul. Tarik


Cari Rn = 5,5451
Mu1= .Rn.b.d2 Mu1 = 761 kN.m

As1 =  . b.d As1 = 7130 mm2


Hitung Mu 2 = Mu – Mu1 Mu2 = 107 kN.m

Mu2
ND2   212,3..kN
.(d  d ' )
Cek apakah tul.baja tekan sudah leleh?
As1. fy 7130.(240)
a   287,6mm
0,85. f ' c .b 0,85.20.350
a 287,6
c   338,4mm
1 0,85
c  d'
 s'  .0,003  0,0024   y  0,0020
c

Tul.baja tekan sudah leleh fs’ = fy = 240 MPa


212,3.10
3
N
Asperlu  D 2   884,6mm2
f 's 240

As2=884,6 mm2
CONTOH 1
Tentukanlah kekuatan lentur nominal Mn dari penampang persegi yang
diperlihatkan didalam gambar. 6 dibawah ini untuk f’c= 5000 lb/inci 2, fy =50000
lb/inci 2 . b = 14 inci, d = 21,5 inci dan As = tulangan 4 - #10.

Gambar. 6 Balok bertulangan tunggal


Tabel Properti Tulangan
Bar No. Nominal Cross Perimeter Nominal Weight
Diameter Secsional area
mm in mm2 in2 mm in Kg/m Lb/ft
10 11.3 0.44 100 0.155 35.5 1.4 0.79 0.53
15 16.0 0.66 200 0.31 50.3 1.98 1.56 1.05
20 19.5 0.77 300 0.465 61.3 2.41 2.35 1.58
25 25.2 0.99 500 0.775 79.2 3.12 3.93 2.64
30 29.9 1.18 700 1.08 93.93 3.7 5.48 3.68
35 35.7 1.38 1000 1.55 112.2 4.42 7.86 5.28
45 43.7 1.72 1500 2.32 137.3 5.41 11.78 7.92
55 56.4 2.22 2500 3.87 177.2 6.98 19.64 13.2
Penyelesaian

Untuk keseimbangan, C = T : sehingga

Untuk = 5000 psi


Regangan didalam baja tarik pada saat dicapianya regangan beton
sebesar 0,003 didapat dari kesebandingan garis lurus,

Kekuatan lentur nominal adalah

atau

(556 kN.m)
CONTOH 2
Untuk balok pada contoh 1, hitunglah momen layan Mw yang aman
dan dapat bekerja menurut peraturan ACI, jika 60 % dari momen total
adalah akibat beban mati dan 40 % akibat beban hidup

kekuatan nominal = 410 ft-kip

momen berfaktor = 1,4 MD + 1,7 ML

untuk lentur, Untuk keamanan, digunakan persamaan


bila

dan

yang diperlukan =

Dengan demikian momen kerja yang aman adalah

(329 kN.m)
KEADAAN REGANGAN BERIMBANG

Gambar.7 Kondisi regangan berimbang


KEADAAN REGANGAN BERIMBANG

0,85 x f ' c x 1  600 


b =  (600  Fy) 
Fy  

Dimana f y dan f ' c


adalah didalam ln/inci 2

 600 
b  0 ,85 f ' c
1  
 Untuk SI
 600  f y 
fy
CONTOH 3
Tentukan apakah jumlah dari tulangan yang dipakai dalam balok

pada contoh 1 ( gambar. 6) dapat diterima atau tidak menurut peraturan ACI

Gambar.9 Kondisi Seimbang untuk contoh.


•Tentukan didalam keadaan regangan berimbang dengan
menggunakan prinsip-prinsip dasar menurut gambar. 9
•Bandingkan tulangan yang ada dengan jumlah maksimum yang
diperbolehkan peraturan ACI

OK

Jika tulangan maksimum yang diperbolehkan dinyatakan didalam


perbandingan tulangan maka,
Harga-harga dari maksimum untuk balok dengan daerah tekan
persegi dengan bermacam-macam kekuatan bahan
dicantumkan dalam Tabel.1

Tabel (dinyatakan dalam )


Perbandingan Tulangan Minimum
kekuatan dari balok  kekuatan dari balok 
beton bertulang , M   beton polos , M 
 n  cr 

f r  7,5 f 'c

Ig
M cr  f r
yt

Untuk penampang yang persegi:


2
bh3 / 12 7,5 f 'c bh
M cr  7,5 f 'c 
h/2 6
Untuk balok persegi yang bertulangan, pers. 9 memberikan
 a  7,5 f 'c bh
2
As f y  d   
 2 6

Dengan menggantikan As  bd

dan menaksir a / 2  0,05d untuk harga-harga  yang kecil

bdf y 0,95d  1,25 f 'c bh 2


2
1,25 f 'c  h 
  
0,95 f y  d 

Bila d  0,9h

1,62 f 'c
 min 
fy
,
,
Untuk beberapa harga dari f 'c minimum menjadi

f 'c = 3000 psi ; min = 89


fy

f 'c = 4000 psi ; min = 102


fy

f 'c = 5000 psi ; min = 115


fy

Ayat ACI-10.5.1 menyaratkan

 min  200
fy
Untuk plat yang berada didalam tekan, dengan    w  As / bwd

150 sampai 250


 min 
fy

Untuk slab dari balok T yang tertarik

300 sampai 600


 min 
fy
Perencanaan Penampang Persegi Terhadap
Lentur dan Tulangan Tarik Saja

syarat keseibangannya adalah


C = T

dan
 a
M n  C atau T   d  
 2
Jika perbandingan tulangan  ditetapkan dahulu ,
 fy 
a     d Substitusikan dalam persamaan di atas:
 0,85 f c 

   fy  
Mn  bdf y d   d 
 2  0,85 f c  
Suatu koefisien lawan (coefficient of resistance) yang dinyatakan
dengan Rn dapat, diperoleh dengan jalan membagi pers. 35
dengan bd2 dan menuliskan

fy
m
0,85 f c

Mn 1
Rn  2
 f y (1  m)
bd 2

1  2mRn 
 1 1
m  f y 
51
CONTOH 4
Gambar.11 Penampang untuk contoh.4
Pemilihan Praktis Ukuran Balok, Ukuran
Tulangan dan Penempatan Tulangan

• Gunakan angka bulat untuk ukuran total


• Ukuran lebar balok umumnya adalah kelipatan 5 cm
• Penutup beton diukur dari luar sengkang ke permukaan beton
• Proporsi ekonomis balok persegi adalah yang mempunyai
perbandingan tinggi total terhadap lebar sebesar 1,5 – 2,0
• Untuk Balok T umumnya tebal flens berkisar 20% tinggi balok

58
58
Pemilihan Praktis Ukuran Balok, Ukuran
Tulangan dan Penempatan Tulangan
• Usahakan penempatan tulangan secara simetris untuk memudahkan
menentukan titik berat tulangan
• Minimal dipakai 2 buah tulangan
• Gunakan tulangan #11 atau yang lebih kecil untuk balok biasa
• Ganakan maksimum 2 ukuran dalam setiap penampang
• Bila memungkinkan, tempatkan tulangan dalam 1 lapis
• Perhatikan ketentuan untuk jarak bersih tulangan
• Bila digunakan lebih dari 1 macam ukuran tulangan, tempatkan tulangan
terbesar di bagian terluar dari penampang

59
59
Pemilihan Praktis Ukuran Balok, Ukuran
Tulangan dan Penempatan Tulangan

Tabel. 2 Total luas untuk bermacam-macam jumlah batang


tulangan
Tabel. 4 Jenis dan ukuran standar dari dudukan tulangan
Tabel. 4 Jenis dan ukuran standar dari dudukan tulangan
Contoh 5
75
75
81
82
82
83
Pemeriksaan Penampang Persegi yang Bertulangan
Rangkap Terhadap Lentur
• Penampang persegi dengan penulangan tarik dan tekan dinamakan juga
penampang yang bertulangan rangkap (ganda), pemeriksaan dari penampang
bertulangan rangkap seperti yang diperlihatkan didalam gambar 16 menyangkut
penentuan dari kekuatan lentur nominal Mn dengan b, d ,d’, As, As’, f’c dan fy
sebagai besaran yang diketahui

Gambar. 16 penampang balok bertulangan rangkap


84
84
85
86
87
Gambar 17.
Penampang untuk
contoh 8

88
89
90
91
92
Gambar 18. Penampang untuk contoh 9

93
Kriteria Keadaan Leleh untuk Tulangan Tekan

94
94
Kriteria Keadaan Leleh untuk Tulangan Tekan

95
PERENCANAAN PENAMPANG PERSEGI TERHADAP
LENTUR DENGAN PENULANGAN TARIK DAN TEKAN
101
102
103
104
105
106
107
Gambar 20. Penampang untuk contoh 10 dan 11
108
Tabel 5. Luas rata-rata setiap 1 foot lebar yang tersedia dengan
jarak batang yang berbeda-beda

Anda mungkin juga menyukai