Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan

Materi Tutorial On Line


Mata Kuliah Laboratorium Pengantar Akuntansi (EKSI4101)

BUKU BESAR
AKTIVA TETAP

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
Kompetensi
Setelah mengikuti Tuton ini, mahasiswa diharapkan mampu
menyusun:

• Buku besar dan buku besar pembantu aktiva


1 tetap berwujud

• Buku besar dan buku besar pembantu aktiva


2 tetap tak berwujud
Aktiva Tetap

Pengelompokan Aktiva Tetap terdiri atas:


1. Aktiva tetap berwujud
2. Aktiva tidak berwujud
Aktiva Tetap Berwujud

aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai


atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam
operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun
harga perolehan aktiva tetap berwujud adalah semua
pengeluaran yang layak dan diperlukan pada saat aktiva
tersebut diperoleh perusahaan
PENYUSUTAN (DEPRESIASI) AKTIVA TETAP BERWUJU

Penyusutan (depresiasi) aktiva tetap berwujud dipengaruhi


oleh:
1. Harga pokok aktiva tetap berwujud
semua pengeluaran yang layak dan diperlukan saat aktiva tetap
tersebut diperoleh
2. Taksiran umur ekonomis
taksiran umur aktiva tetap tersebut digunakan dalam perusahaan
secara ekonomis.
3. Taksiran nilai sisa
taksiran nilai aktiva tetap tersebut setelah aktiva tetap tersebut
tidak akan digunakan lagi oleh perusahaan.
4. Metode penyusutan
metode yang digunakan secara sistematis dan rasional dalam
proses pembebanan penyusutan dengan konsisten
Metode penyusutan
Metode yang digunakan secara sistematis dan rasional dalam proses
pembebanan penyusutan dengan konsisten

a. Metode garis lurus (straight lines method)


 metode penyusutan dengan pola beban tetap yang menggunakan
dasar waktu

Rumus: p = hp-nr
n
p = beban penyusutan
hp = harga perolehan aktiva tetap berwujud
n = umur ekonomis
nr = nilai residu
b. Metode jumlah angka tahun
pembebanan penyusutan akan lebih besar pada tahun pertama
dibanding tahun kedua atau ketiga, dengan alasan tahun aktiva
tetap yang masih baru akan memberi manfaat yang lebih besar
dari pada tahun berikutnya

Rumus: P = n x (HP - NR)


JAT
P = penyusutan
n = tahun akhir penyusutan
JAT = jumlah penambahan tahun
HP = harga perolehan
NR = nilai residu
c. Metode jumlah % menurun berganda (double
declines method)
 nilai residu atau sisa tidak diperhitungkan. Biasanya
persentase beban penyusutan jika menggunakan
metode ini adalah dua kali lipat metode garis lurus.
Dasar persentase penyusutannya adalah nilai buku.

Rumus: P = % × NB

P = Penyusutan
% = Persentase penyusutan yang disetujui (dua kali lipat dari
metode garis lurus)
NB = Nilai Buku
d. Metode satuan produksi (unit output method)
 perhitungan beban penyusutan berdasarkan jumlah
produksi yang dihasilkan oleh aktiva tetap tersebut.

Rumus: JP x (NP – NR)


TP

JP = Jumlah Produksi
TP = Tingkat Produksi
NP = Nilai Perolehan
NR = Nilai Residu
Aktiva Tetap Tidak Berwujud

 Akun aktiva tetap tak berwujud dalam neraca dikategorikan


sebagai aktiva yang paling tidak likuid sehingga
ditempatkan pada posisi akhir neraca. Umumnya setelah
akan aktiva tetap berwujud.
 aktiva yang digunakan dalam operasional perusahaan,
tetapi tidak mempunyai fisik dan mempunyai umur lebih
dari satu tahun
Contoh: Hak paten, Hak Cipta, Lisensi atau Konsesi,
Monopoli (Franchise), dll
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai