Anda di halaman 1dari 21

3.10.

PENGAMAN DIFFERENSIAL

 PRINSIPNYA :
membandingkan arus yang masuk
ke peralatan dengan arus yang
keluar dari peralatan tersebut

 Fungsi:
untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat yang
terjadi didalam daerah pengaman transformator.

PERALATAN
IIN IOUT

 Cara Kerja:
Membandingkan antara arus yang masuk dengan arus yang keluar

32
Lanjutan 3.10.

 DIFFERENSIAL SEBAGAI PENGAMAN TRAFO (lanjutan)

TRAFO TENAGA
IP CTP IS CTS

BEBAN
iS

DIFF. RY

iP
DOT POLARITY

 DALAM KEADAAN NORMAL  ARAH IP DAN IS SEPERTI


PADA GAMBAR

 DISISI SEKUNDER MASING-MASING CT, ARUS KELUAR DARI TERMINAL


DOT, SEHINGGA ARAH ARUSNYA :
 KARENA IP SAMA BESAR IS TAPI ARAH BERLAWANAN MAKA
DIFFERENSIAL RELAI TIDAK DILALIRI ARUS
33
Lanjutan 3.10.

 DIFFERENSIAL SEBAGAI PENGAMAN TRAFO (lanjutan)

TRAFO TENAGA
IP CTP CTS

BEBAN

DIFF. RY
DOT POLARITY

iP

 DALAM KEADAAN GANGGUAN  ARAH IP SEPERTI PADA


GAMBAR DAN HANYA IP

 DISISI SEKUNDER CTP, ARUS iP KELUAR DARI


TERMINAL DOT, DAN MENGERJAKAN DIFF RY
 PERHATIKAN : TERMINAL SEKUNDER CTP DAN CTS TERHUBUNG
KE DIFF. RY DI FASA YANG BERLAWANAN
ATAU BEDA SUDUT 180o
34
3.11. BAGAN SATU GARIS PENGAMAN TRANSFORMATOR
BUS I 150 kV

BUS 2 150 kV

PMS BUS 1 PMS BUS 2

Trip

PMT 150kV

Meter
CT
200/5-5-5A OCR & EF

TRAFO DIFFRENSIAL
20 MVA NGR 40 ohm CT
CT 300A/12 kV
150 / 20 kV 1000/5
300/5A 10 Sec
Z = 12,4 5 REF
EF

CT OCR & EF
1000/5-5-5A
Meter
Trip
PMT 20kV
PT
BUS 20 kV
Trip 20kV/110V KETERANGAN :
PMT 20kV
V3 V3 OCR & EF : Over Current Relay & Earth Fault
OCR & EF
CT DIFF : Diffrencial Relay
Meter REF : Restricted Earth Fault
Meter : Alat Ukur Amper, kWh, kVarh, MW, MVar dll.
PENYULANG 20 kV

35
6.5. RELAY DIFFERENTIAL SEBAGAI PENGAMAN SALURAN
DISTRIBUSI ATAU TRANSMISI (KAWT PILOT)

 Prinsip kerja pengaman differential arus untuk


saluran distribusi dan transmisi mengadapsi
diffrential arus, yang membedakan ialah daerah yg
diamankan cukup panjang.

Daerah pengamanan
I1 I2
Saluran distribusi/transmisi
CT1 CT2

86
Lanjutan 6.5.

 PRINSIP DASAR PROTEKSI RELAI DIFFERENTIAL

 Relai diferensial arus berdasarkan H. Khirchof,


dimana arus yang masuk pada suatu titik, sama
dengan arus yang keluar dari titik tersebut.

I1 I2
I1 = I2

 Yang dimaksud titik pada proteksi differential ialah


daerah pengamannan, dalam hal ini dibatasi oleh 2
buah trafo arus.

Daerah pengamanan
I1 I2

CT1 CT2

87
6.6. RELAI DIFFERENTIAL ARUS

 Relai Diffrential arus membandingkan arus yang


melalui daerah pengamanan.

 Relai ini harus bekerja kalau terjadi gangguan


didaerah pengamanan, dan tidak boleh bekerja
dalam keadaan normal atau gangguan diluar daerah
pengamanan.

 Relai ini merupakan unit pengamanan dan


mempunyai selektifitas mutlak.

88
Lanjutan 6.6.

I1 I2
PMT Saluran yg diproteksi PMT
A B

CT1 CT2

F 87 F 87

Gelombang arus yang saling dikirim

89
Lanjutan 6.6.

 Diffrential untuk saluran diperlukan :


 Sarana komunikasi antara ujung saluran yg lazim
disebut kawat pilot, dapat berupa :
- Kawat tembaga.
- Serat optik
- Mikro wave
 Relai sejenis disetiap ujung saluran.
 Untuk ketiga fase hanya sebuah relai, supaya
saluran komunikasi yg cukup sepasang cukup 1
pasang.
 Supervisi untuk mengontrol bahwa saluran
komunikasi (pilot) baik/tidak terganggu.
90
Lanjutan 6.6.

 Trafo isolasi, karena kemungkinan terjadi induksi


tegangan dari saluran yang diamankan (khususnya pilot
dengan kawat tembaga)

 Yg membatasi panjang saluran yang diamankan :


- Saluran komunikasi dengan kawat dibatasi oleh
adanya arus kapasitansi dan resistans kawat.
- Saluran komunikasi dengan serat optik, sampai batas
tidak perlu adanya penguat (repeater).

91
Lanjutan 6.6.

 Prinsip operasi yang digunakan.

 Circulating current

Prinsipnya dalam keadaan normal/tidak ada gangguan


arus mengalir melalui CT di kedua ujung, kumparan
penahan dan kawat pilot, kumparan kerja tidak dilalui
arus.

 Opose Voltage

Prinsipnya dalam keadaan normal/tidak ada gangguan


arus mengalirhanya disetiap CT dan kumparan penahan
disetiap sisinya, pada kawat pilot dan kumparan kerja
tidak dilalui arus.

92
Lanjutan 6.6.

I1 I2
PMT Saluran yg diproteksi PMT
A B

CT1 CT2
s2 p p s2
Trafo 2 2 Trafo
penjumlah id id penjumlah

s1 p p s1
F 87 1 1 F 87
5 kV untuk JTM
Trafo isolasi
15 kV untuk JTT

93
6.7. CIRCULATING CURRENT

CIRCULATING CURRENT.
 Keadaan normal

I1 I2 B
A PMT Saluran yg diproteksi PMT

CT1 Kumparan kerja i2 CT1


i1
id Kawat pilot id i2

Kumparan penahan F 87
F 87

 Pada keadaan normal kawat pilot dilalui


arus dan kumparan kerja tidak dilalui arus.
94
6.8. DIRECTIONAL COMPARISON RELAY

 Relai penghantar yang prinsip kerjanya


membandingkan arah gangguan, jika kedua relai pada
penghantar merasakan gangguan di depannya maka
relai akan bekerja.
 Cara kerjanya ada yang menggunakan directional
impedans, directional current dan superimposed.

A B

1 DIR DIR 1

T T

& R R &
Signalling
channel
Directional comparison relay

95
6.9. PENGAMAN CADANGAN TRANSMISI DENGAN RELAI ARUS LEBIH

A B C

F 51 F 51

A B C

 Jangkauan relai sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya


pembangkitan.

96
BAB VII
PENGAMAN DISTRIBUSI
20 KV
7.1. PENYEBAB GANGGUAN HUBUNG SINGKAT

Pada SUTM

AWAN AWAN
RANTING
PETIR POHON

I (DARI SUMBER)

97
7.2. PENGARUH ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT
TERHADAP SISTEM TENAGA LISTRIK

TRAFO DAYA

51 51
3 FASA
51G 51G 1 FASA-TANAH
51N

 TEGANGAN DI BUS 20 KV TURUN


 PENGARUH TEGANGAN TURUN DIRASAKAN OLEH SEMUA FEEDER YANG TERSAMBUNG
PADA BUS BERSAMA.
 SAAT TERJADI GANGGUAN HS BERPENGARUH PADA TRAFO TENAGA DAN GEN
 SAAT PMT TERBUKA TEGANGAN NAIK.
 GANGGUAN HS 1 FASA KETANAH DAPAT MENAIKAN TEG PADA FASA YANG SEHAT.

98
7.3. HUBUNGAN PARALEL ANTAR PUSAT LISTRIK

V < 20 kV
V<20 kV

2 4
PLTD A PLTD B
1 6

3 5

 SAAT TERJADI GANGGUAN DI SALAH SATU FEEDER,


 ADA SUMBANGAN ARUS DARI PLTD A DAN PLTD B KETITIK GANGGUAN.
 RELAI DI 3 DAN 5 AKAN TRIP
 RELAI DI 1 & 6 AKAN PICK UP
 JIKA SETELAN RELAI ANTARA KEDUA PUSAT LISTRIK TIDAK SESUAI, AKAN
TERJADI BLACK OUT (SELURUH PUSAT LISTRIK PADAM)

99
7.4. GANGGUAN HUBUNG SINGKAT

PLTD A IF
IF>> FCO

Gangguan HS
20 kV

 Saat terjadi gangguan hubung singkat dijaringan 20 kV di salah satu feeder,


Yang mempunyai FCO--- FCO trip.
 Saat FCO trip dalam tabung terjadi arcing yang waktunya melebihi waktu setting
Yang dapat tripkan Rele di outgoing.
100
Lanjutan 7.4.
 GANGGUAN YANG TERJADI:
 GANGGUAN 3 : bisa terjadi
pada fasa R , S dan T terhubung singkat

 GANGGUAN 2 FASA : bisa terjadi antara


• fasa R & S,
• fasa T & S atau
• R & T terhubung singkat
 GANGGUAN 2 FASA KE TANAH: bisa terjadi antara
• fasa R & S,
• fasa T & S ke tanah atau
• fasa R & T ke tanah
 GANGGUAN 1 FASA KE TANAH: bisa terjadi antara
• fasa R – ke tanah
• fasa S - ke tanah atau
• fasa T - ke tanah

101

Anda mungkin juga menyukai