perguruan tinggi di bidang psikologi klinis di Universitas Iowa dan mencapai gelar Ph.D setahun kemudian pada tahun 1952. • Setelah menempuh pelatihan post-doktoral selama satu di tahun, bidang klinis pada tahun 1953 Bandura bekerja di Universitas Stanford, di mana kini ia menjadi Profesor David Starr dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial. • Ia pernah bekerja sebagai Ketua Jurusan Psikologi Stanford dan pada tahun 1974 terpilih menjadi Ketua American Psychological Association. Teori Kepribadian Bandura • Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial ( Social Learning Teory ) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi. • Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak – anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa disekitarnya. teori pembelajaran sosial • Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. • Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. • Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial jenis ini. Pembelajaran secara observasi dalam teori belajar Bandura • Bandura (1986,2003) yakin bahwa pembelajaran dengan mengamati jauh lebih efisien dari pada pembelajaran dengan mengalami langsung. Dengan mengamati orang lain, manusia mempelajari respons mana yang diikuti hukuman atau yang mana yang tidak mendapat penguatan. • Anak-anak mengamati karakter di televisi contohnya, dan mengulangi lagi apa yang didengar atau dilihat, jadi mereka tidak perlu melakukan sendiri beragam perilaku secara acak dan berharap mengetahui mana yang akan dihargai mana yang tidak Teori Peniruan (Modeling) • Modelling meliputi proses kognitif dan bukan sekadar melakukan imitasi. • Modelling lebih dari sekadar mencocokkan perilaku orang lain, melainkan merepresentasikan secara simbolis suatu informasi dan menyimpannya untuk digunakan di masa depan Faktor seseorang melakukan modelling 1. Karakteristik model sangat penting Manusia lebih mungkin mengikuti seseorang dengan status tinggi, yang kompeten, dan yang memiliki kekuatan 2. Karakteristik dari yang melakukan observasi Orang-orang yang tidak memiliki status, kemampuan atau kekuatan lebih mungkin untuk melakukan modelling, anak-anak, amatir 3. Konsekuensi dari perilaku yang akan ditiru Contoh : melihat orang lain mendapat setruman yang kuat dari memegang kabel listrik telah mengajarkan suatu pelajaran berharga Triadic Reciprocal Causation
Konsep Bandura mengenai triadic reciprocal causation.
Fungsi manusia merupakan hasil interaksi antara perilaku (behaviour- B), variabel manusia (Person- P), dan lingkungan (environment- E) Perilaku Disfungsi Depresi Standar dari tujuan personal yang tinggi dapat berakibat ada pencapaian dan kepuasan diri. Akan tetapi, saat seseorang menempatkan sesuatu tujuan yang terlalu tinggi, mereka memiliki kemungkinan untuk gagal. Kegagalan sering berakibat terhadap depresi, dan orang depresi sering menurunkan nilai pencapaian mereka. Hasilnya adalah kesedihan kronis, perasaan tidak berharga, dan tidak memiliki tujuan. • Perilaku Disfungsi Fobia Fobia adalah ketakutan yang cukup kuat dan cukup bertahan untuk mempunyai efek yang cukup parah dan melumpuhkan dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Agresi Perilaku agresif saat terjadi pada titik ekstrem dapat juga menjadi disfungsi. Ada lima alasan orang melakukan agresi (1) mereka menghayati korban (2) mereka menghindari atau melawan konsekuensi yang tidak diinginkan dari agresi yang dilakukan oleh orang lain (3) mereka mendapatkan cedera atau disakiti untuk tidak melakukan perilaku agresif; (4) mereka memenuhi standar personal atas tindakan mereka dengan melakukan perilaku agresif (5) mereka melihat orang lain menerima penghargaan atas tindakan agresif atau hukuman untuk perilaku non-agresif. Penerapan Teori Sosial Kognitif • Tujuan utama dari terapi kognisi sosial adalah regulasi diri (Bandura, 1986). • Untuk mencapai tujuan ini, terapis memperkenalkan strategi-strategi yang dirancang untuk memunculkan perubahan perilaku yang spesifik, • mengeneralisasi perubahan tersebut dalam kondisi yang berbeda, • dan mempertahankan perubahan tersebut dengan menghindari kemungkinan untuk kembali melakukan kegiatan yang sama