PENGERTIAN LEISHMANIA
1. Stadium amatigote
a. Tidak Memiliki flagell, bentuk oval diameter sekitar 2 sampai 3 mikron.
b. Memiliki satu inti sel dan satu kinetoplas yang digunakan untuk pembelahan.
Dan berada pada hospes definitif yaitu manusia. Di tubuh manusia dia akan
memperbanyak diri dengan membelah. Bukan Cuma manusia anjing, marsupilia
dan hewan pengerat.
2. Stadium promastigote
a. Memiliki panjang sekitar 14-20 mikron
b. Flagellanya sudah ada pada bagian belakang.
c. Inti tetap satu juga disertai kinetoplas
d. Ada pada lalat . berkembang biak tetap dengan membelah diri
GEJALA & PENYEBARAN PENYAKIT
siklus hidup bila kita mulai dari lalat menggigit manusia dan akan
berinteraksi dengan darah yaitu dengan menghisap darahnya. Stadium
promastigot yang sebelumnya ada dalam tubuh lalat akan mulai berubah
menjadi amastigot setelah bergerak memasuki sel makrofag. Pada
keadaan stadium amastigot akan terjadi pembelahan secara berpasangan
dan akan hidup dalam sel. Transmisi dapat terjadi langsung dengan kontak
lewat luka. Parasit akan bergerak dan masuk tubuh manusia lewat darah
melalui secara intraselular yaitu bergerak dengan sel tempat dia hidup
tersebut. Apabila terlalu banyak parasit yang berada dalam sel akan
mengakibatkan sel tersebut pecah sehingga stadium amazigote tersebut
akan tersebar kedalam peredaran darah dan akan mencari sel lain dan
akan hidup didalam Re nya. Dan akhirnya akan ditemukan dalam sel RE
hati, limfa, sumsum tulang belakang, dan kelenjar limfa.
JENIS DAN BENTUK UTAMA
4. Pasca-kala-azar dermal leishmaniasis 3. Diffuse leishmaniasis kulit menghasilkan lesi kulit yang
menyerupai kusta luas dan sangat sulit untuk mengobati.
5. Viscerotropic leishmaniasis 4. Mukokutan leishmaniasis dimulai dengan borok kulit yang
menyebar menyebabkan kerusakan jaringan untuk (terutama)
hidung dan mulut
PATOGENESIS
1. Pengobatan
Obat-obat tertentu seperti miltefosin, pentavalent antimonial, pentamidin,
amfoterisin B. Dan yang paling penting adalah segera dilakukan pengobatan
secepatnya dengan membawa ke rumah sakit terdekat.
2. Pencegahan
Pertama Kebersihan lingkungan dan pembersihan sampah harus dijaga
sehingga faktor yang mengundang lalat akan hilang, dapat dilakukan dengan
penyemprotan seperti insektisida sehingga lalat akan menurun populasinya.
Pemeriksaan dini kepada penderita dilakukan agar mengetahui terjangkit
atau tidaknya protozoa dan akan lebih cepat dalam proses pencegahan
penularan.
DIAGNOSIS
1. Diagnosis leishmaniasis viseral mungkin memerlukan pengambilan sampel darah dan / atau mengambil biopsi dari
sumsum tulang atau tusukan limpa untuk menunjukkan parasit.
2. Diagnosis leishmaniasis kulit memerlukan biopsi kecil atau bekas ulkus.
3. Diagnosis leishmaniasis mukokutan memerlukan biopsi jaringan yang terkena.
Sampel biopsi diperiksa dengan mikroskopi, kultur dan metode lain untuk mencari parasit dan mengidentifikasi
jenis leishmania spesifik yang menyebabkan tukak. Contoh untuk leishmaniasis visceral :
Darah : Untuk membuat film darah / kultur darah dan tes serologis.
Sumsum tulang : Bahan biopsi yang didapat dengan tusukan puncak sternal atau iliac.
Splenic Pulp : Bahan biopsi yang diperoleh dengan kultur limpa.
1. Uji Non Leishmanial
Deteksi reduksi jumlah sel darah merah dan putih serta trombosit - pesifik namun kepekaannya sangat rendah
2. Uji Aldehid (disebut juga Gel Formal: FGT)
Satu atau dua tetes serum + satu atau dua tetes formalin ditambahkan – positif berwarna putih susu/putih telur rebus dalam
waktu 3 menit sampai 24 jam.
3. Uji Leishmanin
Kultur - suspensi yang mengandung 6-10 promastigot yang sudah mati - disuntikkan secara intradermal – positif dalam kasus
kala azar
4. Deteksi parasit
Mendeteksi dengan pemeriksaan mikroskopik - kelenjar getah bening, sumsum tulang, atau limpa dilakukan - tes konfirmasi
klasik untuk leishmaniasis viseral.
• Deteksi parasit dalam darah atau organ oleh budaya atau dengan menggunakan teknik molekuler seperti PCR lebih sensitif
daripada pemeriksaan mikroskopis.
5. Serologi:
Tes Deteksi Antibodi / Antigen untuk diagnosis Kala-azar (Visceral Leishmaniasis)