PEMBIMBING:
DR. ALOYSIUS SURYAWAN., SP.OG (KFM)
Umur : 43 tahun
2
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Berat badan : 53 kg
1 1 2 bulan Abortus
Komplit
Hematologi Rutin:
Hb : 10,1 gr/dl
Ht : 32.9 %
L : 19.920/mm3
Tc : 288.000/mm3
DIAGNOSIS MASUK
Myoma Uteri
OBSERVASI
3-12-2011
21.30 PB Pro op Myoma Uteri
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,5oC
22.00 Konsul dr. HG, Sp.PD
Meminta SIO dan Skrining untuk operasi besok
4-12- 2011
05.00 Memasang infus RL 1500cc/24jam
Memasang Kateter
Memberi Fleet Enema per rektal
Dilakukan pemeriksaan EKG (advice dr HG, Sp.PD)
Infus RL
Infus Tutofusin+Tramadol
Fleet Enema 1x per rectal
Clavamox 1gr tiap 8 jam (IV)
Metronidazol 500 mg tiap 12 jam (IV)
Cefixim 3x1 tab
Ketoprofen tab
Konsul spesialis penyakit dalam
Prognosis
TEORI KASUS
Operatif Histerektomi
- Miomektomi Fleet Enema 1x per rectal
- Histerektomi (pre op)
Clavamox 1gr tiap 8 jam
Non Operatif (IV)
- Hormon : GnRHa atau Metronidazol 500 mg tiap
progesteron sintetik. 12 jam (IV)
- Antibiotik (pasca op) Cefixim 3x1 tab
4. Mioma Intraligamenter
Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke
ligamentum atau omentum kemudian membebaskan diri dari uterus
sehingga disebut wondering parasitis fibroid. Jarang sekali ditemukan
satu macam mioma saja dalam satu uterus.
Apabila mioma dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri dari bekas otot
polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti kumparan (whorie like
pattern) dengan pseudokapsul yang terdiri dari jaringan ikat longgar
yang terdesak karena pertumbuhan.
Etiologi
Keluhan yang diakibatkan oleh mioma uteri sangat tergantung dari lokasi, arah
pertumbuhan, jenis, besar dan jumlah mioma. Hanya dijumpai pada 20-50% saja
mioma uteri menimbulkan keluhan, sedangkan sisanya tidak mengeluh apapun.
Hipermenore, menometroragia adalah merupakan gejala klasik dari mioma uteri.
Dismenore
Nyeri perut bagian bawah
Nyeri pinggang.
Tergantung dari lokasi dan arah pertumbuhan mioma, maka kandung kemih,
ureter dan usus dapat terganggu, keluhan disuri (14%), keluhan obstipasi (13%).
Infertilitas hanya dijumpai pada 2-10% kasus. Infertilitas terjadi sebagai akibat
obstruksi mekanis tuba falopi.
Abortus spontan dapat terjadi bila mioma menghalangi pembesaran uterus,
dimana menyebabkan kontraksi uterus yang abnormal, dan mencegah terlepas
atau tertahannya uterus di dalam panggul
Diagnosa
1. Pemeriksaan fisik
Mioma uteri mudah ditemukan melalui pemeriksaan bimanual rutin
uterus.Diagnosis mioma uteri menjadi jelas bila dijumpai gangguan kontur
uterus oleh satu atau lebih massa yang lebih licin, tetapi sering sulit untuk
memastikan bahwa massa seperti ini adalah bagian dari uterus.
2. Temuan laboratorium
Anemia merupakan akibat paling sering dari mioma. Hal ini disebabkan
perdarahan uterus yang banyak dan habisnya cadangan zat besi. Kadang-
kadang mioma menghasilkan eritropoeitin yang pada beberapa kasus
menyebabkan polisitemia. Adanya hubungan antara polisitemia dengan
penyakit ginjal diduga akibat penekanan mioma terhadap ureter yang
menyebabkan peninggian tekanan balik ureter dan kemudian menginduksi
pembentukan eritropoetin ginjal
3. Pemeriksaan penunjang
a. Ultrasonografi
Ultrasonografi transabdominal dan transvaginal bermanfaat dalam menetapkan adanya
mioma uteri. Mioma uteri secara khas menghasilkan gambaran ultrasonografi yang
irregularitas kontur maupun pembesaran uterus. Adanya kalsifikasi ditandai oleh fokus-
fokus hiperekoik dengan bayangan akustik. Degenerasi kistik ditandai adanya daerah yang
hipoekoik.
b. Hiteroskopi
Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat adanya mioma uteri submukosa, jika tumornya kecil
serta bertangkai. Tumor tersebut sekaligus dapat diangkat.
A. Konservatif
Penderita dengan mioma kecil dan tanpa gejala tidak memerlukan
pengobatan, tetapi harus diawasi perkembangan tumornya. Jika mioma
lebih besar dari kehamilan 10-12 minggu, tumor yang berkembang
cepat, terjadi torsi pada tangkai, perlu diambil tindakan operasi.
B. Terapi medikamentosa
Terapi yang dapat memperkecil volume atau menghentikan
pertumbuhan mioma uteri secara menetap belum tersedia padasaat ini.
Terapi medikamentosa masih merupakan terapi tambahan atau terapi
pengganti sementara dari operatif.
Preparat yang selalu digunakan untuk terapi medikamentosa adalah
analog GnRH dan progesteron sintetik
Mioma submukosa dan mioma intramural merupakan mioma
uteri yang paling rensponsif terhadap pemberian GnRH ini.
1. Miomektomi
adalah pengambilan mioma saja tanpa pengangkatan
uterus.Miomektomi dilakukan dengan pertimbangan
jika penderita masih menginginkan keturunan,
kemungkinan akan terjadinya kehamilan setelah
miomektomi berkisar ± 30% sampai 50%. Selain
alasan tersebut, miomektomi juga dilakukan pada
kasus mioma yang mengganggu proses persalinan.
Metode bedah untuk miomektomi tergantung pada ukuran,lokasi,
dan jumlah fibroid.,meliputi: