Determinasi Sex Dan Diferensiasi Gonad
Determinasi Sex Dan Diferensiasi Gonad
DIFERENSIASI GONAD
(-)
Sel sertoli Sel Leydig
- Oligospermia parah
- Azoospermia nonobstructive (10%)
- Delesi kromosom Yq yang mencakup gen ini timbul secara de novo, jadi
tidak ditemukan pada ayah dan saudara laki-lakinya
Prevalensi mutasi atau delesi pada AZF tidak diketahui.
Gejala klinis :
- steril
- sifat-sifat endokrin seperti Klinefelter syndrome (testis kecil, IQ normal)
- tidak ada disproposi skelet
- tinggi badan cenderung dalam batas normal wanita.
Diagnosa ditegakkan saat seseorang datang dengan keluhan tidak punya anak
(steril) atau diagnosa prenatal bayi adalah perempuan, tetapi ternyata lahir pria.
Etiologi :
Rekombinasi tidak sengaja antara Yp dan Xp pada meiosis paternal menyebabkan
Pindahnya segmen Y termasuk faktor penentu testis dari kromosom Y ke X.
Seks (genetik) embryo ditentukan saat fertilisasi. Tetapi bagi beberapa bayi yang
baru lahir, penentuan seks menjadi sulit atau tidak mungkin oleh karena genitalianya
membingungkan (genitalia ambigua), dengan kelainan yang membuat mereka mirip
dengan individu-individu dengan seks berbeda.
Misalnya : -bayi pria dengan hypospadia
-bayi wanita dengan clitoris besar
-hermafrodit, bila pada 1 individu terdapat jaringan ovarium dan testis
Perlu karyotyping !!
KELAINAN PERKEMBANGAN GONADA
Analisa detail pada individu 46, XY, female yang tidak menunjukkan delesi (mutasi) pada
gen SRY
Ternyata ditemukan
Gen DAX1 (pada Xp21) mengkode faktor transkripsi( yang memiliki peranan dosis-sensitif
dalam penentuan seks gonada dan secara ketat mengatur interaksi antara DAX1 dan SRY)
Gen SOX9 dibutuhkan untuk pembentukan normal testis, tetapi bila gen ini
mengalami mutasi, maka testis gagal terbentuk, dan terbentuk jalur ovarium.
Yang menarik......
Over production SOX9 tanpa adanya SRY dapat mengawali pembentukan testis.
Sindrome Denys Drash
Karyotype penderita terutama adalah 46,XY, tetapi dengan genitalia eksterna :
wanita atau ambigua
Gen WT1 (pada kromosom 11p13) mengkode faktor transkripsi yang mengatur
interaksi antara sel sertoli dan sel leydig saat perkembangan gonad.
Mutasi-mutasi dominan WT1 akan mengganggu perkembangan normal testis.
Frekuensi : tidak diketahui, di seluruh dunia baru ada 150 kasus sejak 1967.
Seks : dapat diderita pria dan wanita (adanya kelainan intersex, menimbulkan kesulitan
dalam mengetahui perbandingan antara penderita pria dan wanita. Karena penderita
dengan fenotip wanita mungkin genotipnya pria)
Sambungan....
Wanita dengan DDS menunjukkan kelainan gonadal ringan atau bahkan tidak menunjukkan
adanya kelainan.
SINDROM DELESI 9p
Delesi pada kromosom 9p menyebabkan timbulnya 46,XY, female.
Gen DMRT1 ini mengkode faktor transkripsi yang hanya diekspresikan pada
gonada yang sedang dalam perkembangan.
HERMAPHRODITISM
Karyotype : 46,XX
menyebabkan
Etiologi :
1. kelainan-kelainan gonadotropin
2. Defek-defek sejak lahir (“inborn error”)
biosintesa dan metabolismse testoteron
3. Kelainan-kelainan sel-sel sasaran
(abnormalities of androgen target cells).
Penis kecil
Seorang wanita menjalani pemeriksaan USG rutin pada kehamilan anak ke dua
pada usia kehamilan 12, 20 dan 34 minggu.
Anak pertamanya lahir dengan hypospadia.
Kemudian wanita ini menikah lagi dengan sepupunya dan mengalami keguguran.
Tidak ada kelainan kongenital dalam keluarganya.
Hasil pemeriksaan USG menunjukkan pertumbuhan dan morfologi bayi normal.
Jenis kelamin bayi adalah wanita. Tetapi hasil USG pada genitalia eksterna
menunjukkan pembesaran labia majora, tidak terlihat adanya labia minora,
clitoris, penis maupun testis.
Bayi lahir di usia kehamilan 40 minggu, fenotip wanita normal dan tidak ada
pembesaran clitoris, tetapi dokter mendeteksi adanya 2 gonad di canalis
inquinalis
Hasil analisa kromosom menunjukkan karyotype bayi 46, XY.
Sambungan....
• Reseptor protein ini ditentukan oleh alel normal pada lokus reseptor androgen
pada kromosom X (X-linked androgen receptor locus).
reseptor ini berperan membentuk suatu kompleks dengan testosteron dan
DHT. Bila kompleks ini gagal terbentuk, maka hormon gagal masuk nukleus
untuk berikatan dengan kromatin.
Akibatnya transkripsi pada gen yang dibutuhkan untuk diferensiasi ke arah
pria menjadi gagal.
LAPORAN KASUS
Tmr, 24 th, mengeluh ada kelainan pada kemaluannya, yang sudah
diketahui sejak kecil. Tetapi karena tidak mampu, penderita baru
berobat sekarang. Pertumbuhan badan biasa, rambut kemaluan
tumbuh mulai umur 11-12 tahun, menstruasi teratur tiap bulan sejak
umur 14-15 tahun, sedikit-sedikit, lama 3-4 hari
Status ginekologis :
Rambut pubis tumbuh cukup banyak. Tampak bentukan penis dengan
panjang 3-4 cm, gland penis ukuran 1,5 cm,preputium +, muara
urethra -, labia majora menyatu kanan dan kiri, palpasi scrotum -.
Tampak adanya lubang didaerah perineum di bagian depan di
bawah penis dengan diameter 0,5 cm, dengan cateter masuk
sedalam 12 cm, keluar cairan kuning jernih khas bau urine. Palpasi
di daerah canalis inquinalis tidak teraba adanya tumor. Pada
pemeriksaan rectal touche, genitalia interna sulit dievaluasi.
Dx klinis : true hermaphrodit