Motto :
Jadikan hari kemarin sebagai renungan ,
hari ini sebagai perjuangan dan esok
sebagai harapan
by. PATRIANI
Pendahuluan
Ruang Lingkup : termasuk dlm Ilmu Agronomi, berasal dr kata Hortos ( kebun)
dan Colore ( budidaya).
Jadi : Hortikultura : pengusahaan khusus (budidaya di kebun) beda dengan
Agronomi : membudidayakan di lapangan,
meliputi : Sayuran, buah2an dan bunga2an.
Yaitu tentang : cara bercocok tanam, pemupukan, THP serta panen.
Ilmu yang mempelajari : sayuran : olerikultura (olericultutre)
buah-buahan : pomologi (pomology)
bunga, tanaman biofarmaka
penataan tanaman hias : hortikultura ornamental
(ornamental horticulture)
agar bermanfaat sebagai sumber pangan,serat,kesehatan, keindahan,
kenyamanan dan memperkaya budaya
• Hortikultura ornamental dapat dipilah menjadi 2 pokok
kajian :
1. florikultura (floriculture): budidaya tanaman hias
sebagai bunga potong, tanaman pot atau tanaman
penghias tanam.
2. arsitektur lansdskap (landscape architecture) :
difokuskan pada aspek penataan atau desain tanaman
yg menggunakan tanaman hias sebagai materinya.
2). Cita rasa/ mutu. Ini menunjukkan derajat keunggulan suatu produk.
Menurut Codex Alimentarius, standar mutu termasuk masalah tampilan
produk seperti :
keutuhan, keseragaman, kebebasan dari cacat hama dan penyakit,
tingkat kematangankesegaran, kebersihan dan daya tahan.
Kelas, kode ukuran, kemasan dan label mrpkan hal penting dalam mutu
produk.
3). Nilai gizi. Konsumen menghendaki informasi mengenai kandungan
fitonutrien pada setiap produk hortikultura.
4). Ketersediaan.
Dan yang menjadi issu penting : keamanan dan mutu pangan dan tak
kalah penting adalah ketahanan pangan. Harus tersedia dalam waktu
yang tepat
5). Harus diproduksi dengan cara tidak menurunkan mutu lingkungan.
6). Produk hortikultura harus diproduksi dengan memperhatikan
keselamatan serta kesejahteraan petani dan pekerja.
7). Mempunyai traceability (dapat dilacak) dari kebun – ke pasar. Data harus
jujur dan transparan. Jadi catatan aktivitas di kebun dan rantai pasar
harus menjadi perhatian.
8). Harga jual produk hortikultura harus kompetitif. Untuk itu efisiensi dlm
produksi dan delivery harus dilakukan. Harus dikembangkan Supply
Chain management ( SCM) yang berkeadilan dan berorientasi pada nilai
produk.
Tantangan yang terdapat dalam bidang hortikultura :
1). Cara menghasilkan produk hortikultura dengan harga yang wajar bagi
populasi yang terus bertambah.
2). Cara meningkatkan hasil per satuan luas (produktivitas) karena perluasan
areal sudah semakin sulit.
3). Cara menghasilkan lebih banyak produk hortikultura menggunakan air lebih
sedikit.
4). Cara menghasilkan produk hortikultura yang lebih aman, bermutu dan
bernilai bagi konsumen.
5). Cara menghasilkan produk hortikultura tanpa menurunkan potensi sumber
daya lahan dan lingkungan.
6). Cara menjamin kontinuitas ketersediaan produk hortikultura yang alami
bersifat musiman.
7). Cara menghasilkan produk hortikultura yang menyejahterakan petani.
8). Cara meningktakan daya saing global hortikultura Indonesia.