Anda di halaman 1dari 17

E- LEARNING

KELOMPOK :

ANNA FEBRIANTI

DESI SETIANI

NURSYAHIDAH

RENJANI
E-LEARNING MENURUT PARA AHLI

• Menurut Allan J. Henderson, e-learning adalah pembelajaran


jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau biasanya
Internet (The e-learning Question and Answer Book, 2003).
• Henderson menambahkan juga bahwa e-learning
memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di
tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi
mengikuti pelajaran di kelas.
• William Horton menjelaskan bahwa e-learning merupakan
pembelajaran berbasis web (yang bisa diakses dari Internet).
JADI, E-LEARNING ADALAH

E-Learning atau elektornik learning adalah pembelajaran yang


dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam
kegiatan pembelajaran dengan menjadikan fasilitas
elektronik sebagai media pembelajaran.
KOMPONEN YANG MEMBENTUK E-
LEARNING

• Infrastruktur e-Learning
• Sistem dan Aplikasi e-Learning
• Konten e-Learning
TUJUAN E-LEARNING

• Dapat belajar mandiri tanpa harus bertatap muka langsung


denga guru atau dosen yang bersangkutan.
• Mendapatkan materi pembelajaran tanpa harus membeli buku
aslinya.
• Materi pembelajaran mereka ada di dalam E-Book dan E-Book
ada di dalam sebuah CD atau DVD. E-Book tersebut nantinya
akan berisi materi-materi yang sesuai dengan kurikulum siswa
atau mahasiswa.
FUNGSI E-
LEARNING
• Suplemen
• Komplemen
• Pengganti (substitusi)
KARAKTERISTIK E-LEARNING
Menurut Rusman (2011:348)
• Memanfaatkan jasa teknologi informasi dan komunikasi berupa internet sehingga
penyampaian pesan dan komunikasi guru dan siswa secara mudah dan cepat.
• Memanfaatkan media komputer seperti jaringan komputer (computer networks
atau digital media).
• Menggunakan pendekatan pembelajaran mandiri.
• Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer.
• Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga mengetahui hasil
kemajuan belajar, administrasi pendidikan, serta untuk mengetahui informasi yang
banyak dari berbagai sumber informasi.
• Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-
hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di
computer.
MANFAAT E-LEARNING

• Meningkatkan interaksi pembelajaran antara peserta didik


dengan guru
• Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran darimana dan
kapan saja (time and place flexibility).
• Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara
elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik
melalui internet
• Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta
didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran
elektronik semakin lebih banyak atau meluas.
• Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran
(easy updating of content as well as archivable capabilities).
• Lebih mudah mendapatkan materi atau info
• Lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan materi atau info.
• Bisa mendapatkan materi yang lebih banyak
• Pembelajaran lebih efektif dan efisien sehingga lebih menghemat waktu dan
tenaga
• Bisa mencari bahan yang kita butuhkan dengan cepat.
PROSES PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR E-LEARNING
1. Mengidentifikasi bahan pelajaran yang disajikan setiap pertemuan.
2. Menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang
digunakan dan tujuan pembelajaran.
3. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang semenarik mungkin dengan
menggunakan aplikasi komputer yang didukung oleh gambar, video dan bahan
animasi lainnya.
4. Bahan pengayaan hendaknya diberikan melalui link ke situs – situs belajar
yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya.
5. Setelah bahan selesai maka secara teknis guru tinggal mengupload ke situs e
– learning yang telah dibuat.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MERANCANG E - LEARNING
Onno W. Purbo (2002)
1. Sederhana, Sistem yang sederhana akan memudahkan peserta
didik dalam memanfaatkan teknologi
2. Personal, Syarat personal berarti pengajar dapat berinteraksi
dengan baik seperti layaknya seorang guru yang berkomunikasi
dengan murid di depan kelas.
3. Cepat, Kemudian layanan ini ditunjang dengan kecepatan,
respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta
didik lainnya.
PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM
PEMBELAJARAN

Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya


teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Technology based learning
Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio
Information Technologies (radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video
Information Technologies (video tape, video text, video messaging).
2. Technology based web-learning,
Technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information
Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration).
KELEBIHAN E-LEARNING

• Pembelajar dapat belajar kapan dan dimana saja mereka punya akses
internet.
• Efisiensi waktu dan biaya perjalanan.
• Pembelajar dapat memilih materi pembelajaran sesuai dengan level
pengetahuannya.
• Fleksibilitas
• Mampu memfasilitasi dan menerapkan gaya belajar yang berbeda melalui
beragam aktivitas.
• Pengembangan keterampilan TIK yang mampu mendukung aktivitas lain
pembelajar.
• Mempermudah interaksi antara peserta didik dengan materi,
peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik.
• Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat
mengakses bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
• Kehadiran guru tidak mutlak diperlukan.
• Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat
dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar
tersimpan di komputer.
KEKURANGAN E-LEARNING

• Pembelajar yang tidak termotivasi dan perilaku belajar yang


buruk akan terbelakang/tertinggal dalam pembelajaran.
• Pembelajar dapat merasakan terisolasi dan bermasalah
dalam interaksi sosial.
• Koneksi internet yang lambat dan tidak handal dapat
menimbulkan rasa frustasi.
• Beberapa subjek/mata kuliah bisa saja sulit direalisasikan
dalam bentuk e-learning.
• Pembelajar harus menyediakan waktu untuk mempelajari
software/aplikasi e-learning sehingga dapat mengganggu
beban belajarnya.
• Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daerah,
akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-
learning.
• Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah
akan menghambat pelaksanaan e-learning.
• Bagi siswa yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.
• Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan
ICT.
• Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri
sehingga memperlambat terbentuknya nilai dalam proses belajar dan mengajar.
• Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan internet.
• Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
• Proses belajar mengajar cenderung kearah pelatihan daripada pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai