PENGOBATAN
TUBERKULOSIS PARU
BEBAN TUBERKULOSIS
WHO 2016
KASUS BARU
1.020.0000
MORTALITAS
100.000
INTENSIFIKASI PENEMUAN
KASUS
Eliminasi TB 2035
Eradikasi TB 2050
STRATEGI
1. Pasif, intensif fasilitas kesehatan
dengan jejaring layanan TB
2. Aktif dan massif berbasis keluarga
dan masyarakat.
Akselerasi Penemuan Pasien TB
A. Penemuan Pasif B Penemuan Aktif dan
Intensif masif
DAN
PASIEN IGD PENEMUAN KASUS TB DI RS LAIN2
Tuberkulosis
Airborne Infection
Disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis
Addendum
Untuk pasien anak, selain batuk gejala lain ke arah
TB adalah berat badan yang sulit naik dalam
waktu kurang lebih 2 bulan terakhir, gizi buruk,
demam ≥ 2 minggu tanpa penyebab yang jelas
DIAGNOSIS ?
Batuk > 2 minggu
Gejala Konstitusional
• Demam
• Nafsu makan menurun
• Penurunan berat badan
Riwayat Medis • Lemah
• HIV • Lelah
• DM • Keringat malam
• Kegananasan
• immunocompromais
Faktor risiko infeksi
• Kontak dengan penderita TB
Aktif
• Lingkungan padat penduduk
• Tunawisma
• malnutrisi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Radiologi
Foto toraks:
Proyeksi foto torak yang rutin postero anterior
(PA),
Top lordotik apabila dicurigai adanya lesi di
apeks paru yang tertutupi oleh tulang iga dan
klavikula
Foto lateral
Pemeriksaan Penunjang…
Ct - Scan Toraks :
Keganasan : Ca Paru
Infeksi Bakteri: Abses, Pneumonia
Infeksi Jamur : Aspergilus, PCP
Penyakit granulomatosa: wagener
granulomatosa, sarkoidosis paru
Infeksi parasit: ekinokokus
Standar 3
Semua pasien, termasuk anak, yang diduga menderita
TB paru dan mampu mengeluarkan dahak, harus
memberikan minimal 2 spesimen dahak untuk
pemeriksaan mikroskopik atau satu spesimen dahak
untuk pemeriksaan Xpert® MTB/RIF di laboratorium
yang sudah teruji kualitasnya.
Pasien dengan risiko resistensi obat TB, pasien dengan
risiko HIV, atau yang sakit berat, seharusnya
pemeriksaan Xpert® MTB/RIF dilakukan sebagai
pemeriksaan awal diagnostik.
Pemeriksaan serologis dari darah dan interferon-
gamma release assays tidak boleh digunakan untuk
diagnosis TB aktif.
Addendum
Spesimen dahak salah satunya harus berasal dari dahak
pagi
Pemeriksaan Penunjang…
Sputum
Minimal 2 kali, minimal 1 kali di pagi hari.
Sulit memproduksi sputum, pertimbangkan
induksi sputum dengan inhalasi salin
hipertonik atau normal salin
Cairan
BAL (Bronchoalveolar lavage)
Cairan Lambung
Pemeriksaan Penunjang…
Pemeriksaan Bakteriologi
Mikroskopis:
Untuk melihat (BTA menggunakan pewarnaan Ziehl
Neelsen)
Hasil diperoleh dalam 1x24 jam
Kultur:
Medium padat Loweinstein Jensen, hasil dalam 4 - 8
minggu
Medium cair MGIT, hasil dalam 2-6 minggu
5 3
Directly Observed
Treatment Short-course
Pencatatan Baku Pengobatan
Monitoring dan jangka pendek dgn
evaluasi pengawasan langsung
24
Alur Diagnosis TB Paru pada orang Dewasa
TERDUGA TB
Pasien baru, tidak ada riwayat pengobatan TB, tidak ada riwayat kontak erat dengan Pasien dengan riwayat pengobatan TB, pasien dengan riwayat
pasien TB RO, pasien dengan HIV (-) atau tidak diketahui status HIV nya kontak erat dengan pasien TB RO, pasien dengan HIV (+)
Pemeriksaan Klinis dan Pemeriksaan bakteriologis dengan Mikroskop atau Tes Cepat Molekuler (TCM)
Tidak bisa
(- -)
dirujuk (+ +) MTB Pos, Rif MTB Pos, Rif MTB Pos, Rif MTB Neg
Foto Toraks Antibiotika TB Terkonfirmasi Ulangi pemeriksaan TB RR Foto Toraks Mengikuti alur
yang sama dengan alur
Non OAT Bakteriologis TCM pada hasil pemeriksaan
mikrokopis BTA negatif (- -)
Mendukung Tidak
Mendukung TB
TB Mulai Pengobatan TB RO; Lakukan pemeriksaan
Biakan dan Uji Kepekaan OAT Lini 1 dan Lini 2
1. Menyembuhkan pasien
3. Mencegah Kekambuhan
Kategori 1 Kategori 2
2(HRZE)/4(HR)3 atau 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)
3E3 atau
2(HRZE)/4(HR) 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)
Diberikan pada pasien: E
TB paru baru
Diberikan pada pasien
terkonfirmasi dengan riwayat pengobatan
bakteriologis OAT dan tidak resisten :
TB paru baru Kambuh
Gagal pada pengobatan
terkonfirmasi klinis Kategori 1 sebelumnya
Pengobatan setelah putus
berobat (loss to follow-up)
Jenis OAT
OAT LINI PERTAMA
Dosis yang
Jenis OAT Sifat direkomendasikan (mg/kg)
Harian 3 x seminggu
Isoniasid (H) Bakterisid 5 10
(4-6) (8-12)
Rifampisin (R) Bakterisid 10 10
(8-12) (8-12)
Pirazinamid Bakterisid 25 35
(Z) (20-30) (30-40)
Streptomisin Bakterisid 15 -
(S) (12-18)
Etambutol (E) Bakteriostatik 15 30
(15-20) (20-35)
Fixed Drug Combination (FDC) / Kombinasi
Dosis Terpadu (KDT) Kategori I
Dosis paduan OAT KDT Kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3
Tahap Lanjutan
Tahap Awal
3 kali seminggu selama
Berat Badan tiap hari selama 56 hari
16 minggu
RHZE (150/75/400/275)
RH (150/150)
30 – 37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT
38 – 54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
55 – 70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
≥ 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
Fixed Drug Combination (FDC) / Kombinasi
Dosis Terpadu (KDT) Kategori II
PEMANTAUAN KEMAJUAN
PENGOBATAN TB
KATEGORI BULAN PENGOBATAN
PENGOBAT
1 2 3 4 5 6 7 8
AN
Pasien baru (====) (====) (-------) (-------) (-------) (-------)
2(HRZE)/
4(HR)ӡ X (X) X X
apabila apabila apabila
hasilnya BTA hasilnya hasilnya
positif, BTA positif, BTA positif,
dinyatakan dinyatakan dinyatakan
tidak gagal * gagal*.
konversi*
Pasien (====) (====) (====) (-------) (-------) (-------) (-------) (-------)
pengobatan
ulang X (X) X X
2(HRZE)S apabila apabila apabila
/(HRZE)/ hasilnya hasilnya hasilnya
5(HR)ӡEӡ BTA positif, BTA positif, BTA
dinyatakan dinyatakan positif,
tidak gagal* dinyatakan
konversi*. gagal*
Keterangan ada di modul atau di Permenkes No.67 thn 2016 halaman 90.
Update Pengobatan pasien TB
Guidelines for treatment of drug-susceptible tuberculosis and patient care, 2017 update
Steroid dalam regimen terapi meningitis TB dan
perikarditis TB
2011 2017
Tidak ada rekomendasi UPDATE
khusus Pada pasien meningitis TB,
terapi kortikosteroid ajuvan
dengan deksametason atau
prednisolon tappering off
dalam 6-8 minggu.
Pada pasien perikarditis TB,
juga bisa diberikan terapi
kortikosteroid.
Guidelines for treatment of drug-susceptible tuberculosis and patient care, 2017 update
Tatalaksana pasien TB dengan riwayat OAT
2011 2017
Kultur dan uji kepekaan obat Masih valid
sebaiknya dilakukan pada semua
pasien TB dengan riwayat OAT,
sebelum atau saat mulai terapi. Uji
kepekaan minimal terhadap isoniasid
dan rifampisin
Jika tersedia uji kepekaan berbasis Masih valid
molekuler (line probe assay/LPA),
hasilnya dijadikan panduan pemilihan
rejimen
Jika uji kepekaan berbasis molekuler Masih valid
tidak rutin dikerjakan, maka pasien
TB yang gagal pengobatan atau
berisiko TB-MDR sebaiknya diberikan
terapi rejimen MDR empiris
Guidelines for treatment of drug-susceptible tuberculosis and patient care, 2017 updat
Inisiasi terapi ARV pada pasien terinfeksi HIV
dengan TB
2011 2017
Terapi ARV sebaiknya dimulai pada Masih valid
semua pasien TB dengan HIV
berapapun jumlah sel CD4
Terapi TB sebaiknya diberikan lebih Masih valid
dulu, diikuti ART dalam 8 minggu
pengobatan.
Pasien TB yang positif HIV dengan
kondisi imunosupresan (sel CD4
<50 sel/mm3) sebaiknya mendapat
ART dalam 2 minggu inisiasi terapi
TB
Guidelines for treatment of drug-susceptible tuberculosis and patient care, 2017 updat
No. contact wasor dinkes medan
m
Dr. Cut 0819 8989 03
tjoetyn@gmail.com