Anda di halaman 1dari 11

KESELAMATAN KERJA BIDANG

KEBAKARAN

NAMA/ NIM :

ANIN KARIN KARO SEKALI (16 01 058)


DAVID NOVENRY NABABAN ( 16 01 069)
DHEA FILA DELVIA BR. GINTING ( 16 01 075)
ELISA PITA SARI NABABAN (16 01 081)
EVINA LIANANTA BR. SEMBIRING ( 16 01 083)
IRA FARHATANI SINAGA (16 01 099)
IRWANDA (16 01 101)
A. PENGERTIAN KEBAKARAN

kebakaran itu dinyatakan


MENURUT dengan keterangan,
KAMUS kemusnahan oleh api dan
menyebabkan kerugian

kebakaran adalah pembakaran


atau suatu reaksi antara bahan
SECARA yang dapat terbakar dengan
SEDERHANA oksigen,dalam keadaan
sedemikian rupa sehingga timbul
panas dan api yang menyebabkan
kerugian
B. FAKTOR PENYEBAB
KEBAKARAN

TIDAK TERJADI API

PANAS
BHN. BAKAR
UDARA
TIDAK TERJADI API TIDAK TERJADI API

PANAS
PANAS

BHN. BHN.
BAKAR BKR
UDARA UDARA

TERJADINYA
KEBAKARAN
PANAS
BHN. BKR.
UDARA
C. PENYEBAB TERJADINYA
KEBAKARAN
1. KELALAIAN 2. KURANG PENGETAHUAN
CONTOH : lupa mematikan
CONTOH : tidak mengerti akan
kompor, merokok di tempat yang tidak jenis bahan bakar yang mudah
semestinya, menempatkan bahan bakar menyala, tidak mengerti tanda-
tidak pada tempatnya, mengganti alat tanda bahaya kebakaran, tidak
pengaman mengerti proses terjadinya api

4. KESENGAJAAN
3. PERISTIWA ALAM
CONTOH : karena unsur sabotase,
CONTOH :gunung meletus, gempa penghilangan jejak, mengharap
bumi, petir, panas matahari pengganti dari asuransi
D. PENCEGAHAN
KEBAKARAN
1. Usaha pencegahan kebakaran yang umum
yaitu, “larangan merokok”
2. Cairan yang mudah terbakar, lebih aman bila
ditimbun atau disimpan di dalam tangki
bawah tanah.
E. USAHA DAN PERLINDUNGAN
TERJADINYA KEBAKARAN
1. KONSTRUKSI DAN PINTU KELUAR BANGUNAN

Bahan bangunan – bangunan industri harus terbuat dari bahan


yang tahan api. Hal ini termasuk dalam masalah arsitek dan
perencanaan.

Pintu keluar harus sesuai syarat berikut :


a. Bagian dari pintu bangunan tidak boleh jauh dari pintu keluar
b. Setiap lantai paling sedikit harus mempunyai 2(dua) pintu keluar
c. Pintu keluar harus selalu bebas dari setiap rintangan
d. Pintu keluar harus diberi tanda petunjuk dan penerangan yang
cukup
2. Peralatan pemadam api
penyediaan pemadam pemadam api dapat terdiri
dari peralatan sederhana sampai kepada yang
modern seperti splinker sistem.

3. Tabung pemadam api


dalam pemakaian tabung api, harus dijaga supaya
tabung tersebut tidak menimbulkan bahaya.
Sering terjadi bahwa konstruksi tabung pemadam
api tidak sesuai dengan pengisian zat kimia,
sehingga menyebabkan mulut semprotnya
menjadi tumpat. Akibatnya ketika digunakan
tekanan yang tinggi dalam tabung akan
mengakibatkan pecah dan meledak.
4. Selang pemadam kebakaran
selang pemadam kebakaran yang dilengkapi
dengan mulut semprot (nozzels) harus selalu
tersedia dan siap untuk dipakai

5. Alarm kebakaran
alarm kebakaran harus tersedia untuk
memperingatkan kepada setiap orang jika
terjadi kebakaran. Hal ini dapat dilakukan
apabila tersedia alarm yang bekerja secara
otomatis dengan pemasangan alarm bells.
F. PERATURAN MENGANTISIPASI
KEBAKARAN
Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat kebakaran
Pemerintah mengeluarkan undang-undang UU No. 1 Tahun 1970.

“Dengan perundangan ditetapkan persyaratan keselamatan kerja untuk


mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran”.

Yang dikuatkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI


No.186/MEN/1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja disebutkan dalam Pasal ayat 1

“Pengurus atau Perusahaan wajib mencegah, mengurangi dan


memadamkan kebakaran, menyelenggarakan latihan
penganggulangan kebakaran di tempat kerja”.
KESIMPULAN

1. Secara sederhana kebakaran dapat diartikan dengan


pembakaran atau suatu reaksi antara bahan yang dapat
terbakar dengan oksigen,dalam keadaan sedemikian rupa
sehingga timbul panas dan api yang menyebabkan kerugian.

2. Timbulnya kebakaran disebabkan oleh 3 unsur yaitu oksigen,


bahan bakar dan panas

3. Kebakaran dapat disebabkan karena kelalaian, kurang


pengetahuan, kesengajaan dan peristiwa alam

Anda mungkin juga menyukai