Model Pendokumentasian
Model Pendokumentasian
PENDOKUMENTASIAN
Pendokumentasian
yang menetapkan
pencatatan dari sumber/
orang yang mengelola
pencatatan.
Komponen SOR
1. Data dasar
Meliputi data subjektif dan data
objektif
Data subjektif hasil anamnesa
kepada pasien mencakup
identias pasien, keluhan
utama, riwayat penyakit
sekarang,sebelum, riwayat
penyakit keluarga
Data objektif meliputi data hasil pemeriksaan
fisik, pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lainnya.
Data dasar di setiap unit berbeda
Data dasar untuk mengenal masalah pasien,
dan sebagai dasar perbandingan dalam
menilai kondisi pasien
Membantu dokter/bidan/perawat menentukan
prioritas masalah dan membuat rencana
asuhan yang tepat.
2. Daftar Masalah
Diperoleh dari hasil pengkajian
data dasar
Daftar masalah untuk
mengidentifikasi masalah-
masalah pasien
Berupa gejala-gejala, kumpulan
gejala atau hasil pemeriksaan
laboratorium/penunjang lain
yang abnormal, masalah
psikologis atau masalah sosial.
Dalam catatan dokter dikenal sebagai
medical problem/diagnosis medis. Terdiri
dari diagnosis dan komplikasi yang
menyertai,tanda/gejala, hasil laboratorium
yang patologi,masalah sosial ekonomi yang
berkaitan dengan kesehatan dalam
perawatannya.
3. Rencana Awal
Dibuat berdasarkan daftar masalah
yang telah diidentifikasi
Dilakukan setelah anamnesa
riwayat penyakit dan pemeriksaan
fisik.
Perencanaan tindakan ditulis di di
setiap daftar masalah, termasuk tes
diagnostik, pemberian terapi
pencegahan dan pendidikan.
Rencana awal bidan disusun
berupa rencana asuhan yang
menyeluruh dan
didokumentasikan setelah data
dasar dikumpulkan dan analysis
data/assessment dirumuskan
Penulisan rencana awal harus
disertai waktu dan nama bidan
yang menyusunnya.
4. Catatan Perkembangan
Semua catatan yang berhubungan dengan
keadaan pasien selama menjalani asuhan.
Bentuk pendokumentasian antara lain lembar
alur/fllowsheet, catatan naratif (Notes),
catatan pulang/catatan sembuh (discharge).
Catatan naratif yang digunakan untuk
mendokumentasikan catatan perkembangan
pasien yaitu : SOAP, SOAPIE, SOAPIER.
Dalam naratif Format SOAP Notes :
S : Subjektif (Ungkapan verbal dari pasien)
O : Objektif (Hasil pengamatan tingkah laku
pasien dan hasil pemeriksaan2)
A : Analysis (kesimpulan yang didapat dari
data subjektif dan objektif yang selanjutnya
menjadi diagnosis kebidanan)
P : Planning (Perencanaan yang mengacu
pada analysis/kesimpulan data)
Contoh naratif SOAP notes :
Tanggal Jam SOAP
S : Subjektif
O :Objektif
A: Analysis
P : Planning
I : Implementation (Kegiatan asuhan yang
telah diberikan
E :Evaluation (Respon pasien terhadap
penyakit, tindakan pengobatan, asuhan
yang telah diberikan)
Contoh naratif SOAPIE notes :
Tanggal Jam SOAP
30 Juni 14.00 S : Mengeluh kencing-kencing semakin sering,
2008 semakin lama dan semakin sakit. Ibu ingin
mengejan.
1. Lembar Alur
Format termasuk lembar alur
instruksi dokter/perawat
Catatan grafik
Catatan pemulangan pasien
Menggunakan serangkaian
simbol
Cont…….
Lembar alur
keperawatan/instruksi dokter
digunakan untuk
mendokumentasikan
implementasi protokol.
Instruksi insidental digunakan
jika intervensi keperawatan
diperlukan untuk melanjutkan
intervensi keperawatan
Data Dasar Keperawatan
Data dasar keperawatan mempunya
bagian yang berisi riwayat kesehatan dan
pengkajian fisik
Bagian pengkajian fisik menggunakan
parameter normal sama dengam lembar
alur keperawatan/instruksi dokter
Hasil normal setiap sistim tubuh dicetak di
kolom kiri bawah halaman
Rencana Perawatan Berdasarkan
diagnosa keperawatan
Model dokumentasi CBE menggunakan
rencana perawatan standar yang bersifat
individu untuk setiap pasien
Rencana perawatan standar ini berfokus
pada diagnosis keperawatan yang
spesifik dan mencakup faktor yang
berhubungan atau faktor resiko, data
pengkajian yang mendukung munculnya
diagnosis keperawatan.
Catatan Perkembangan
SOAP
Catatan perkembangan
didokumentasikan secara
teratur dengan metode SOAP
atau SOAPIE
Data yang bisa didokumentasikan
menggunakan model CBE ini antara lain :
Data dasar (riwayat penyakit dan
pemeriksaan fisik)
Intervensi (menggunakan bentuk
flowsheet),catatan bimbingan pada klien,
catatan pulang (menggunakan format SOAP),
catatan perkembangan (Menggunakan format
SOAPIER), daftar diagnosis keperawatan,
diagnosis keperawatan disertai rencana
keperawatan dan profil perawatan
(menggunakan sistim kardex).
Contoh CBE
Harus diduplikasi
Pengkajian 24 jam
Memerlukan perubahan format setiap
waktu
Memerlukan pendidikan khusus untuk bisa
mengimplementasikan sistim CBE
Dasar hukum CBE masih diperdebatkan
3 Hal yang harus diperhatikan dalam
penerapan sistim CBE adalah :
a. Standar untuk pengkajian keperawatan
dan intervensi harus didefenisikan dengan
jelas
b. Kebijakan dan prosedur CBE harus diikuti
secara jelas
c. Tidak ada sistim dokumentasi yang akan
melindungi profesi kesehatan dari
pengadilan yang buruk.
CONTOH CBE :
1. Pengkajian sistim respiratori jam 14.00