Anda di halaman 1dari 50

KEPEMIMPINAN DALAM

MANAJEMEN
Kepemimpinan dan Manajemen
seringkali disamakan
pengertiannya oleh banyak
orang, padahal dua makna
tersebut memiliki perbedaan,
dimana kepemimpinan
mempunyai makna yang lebih
luas dibandingkan dengan
kepemimpinan
PERBEDAAN ISTILAH
KEPEMIMPINAN
DAN
MANAJEMEN
John Kotter dari
Harvard Busines School
 Manajemen yang baik  Kepemimpinan,
menghasilkan tatanan sebaliknya,
dan konsistensi dengan menyangkut
menyusun rencana- menetapkan arah
rencana formal, dengan menyusun satu
merancang struktur visi masa depan;
organisasi yang ketat, kemudian mereka
dan memantau hasil menyatukan orang-
melalui perbandingan orang dengan
dengan rencana mengkomunikasikan
visi ini dan mengilhami
mereka agar mampu
mengatasi rintangan-
rintangan.
Robert House dari Wharton School pada
University of pennsylvania
 pada dasarnya setuju ketika dia mengatakan
bahwa manajer menggunakan wewenang
dalam peringkat formal terencana untuk
memperoleh kepatuhan dari para anggota
organisasi. Manajemen atau pengorganisasian
terdiri dari implementasi visi dan strategi yang
disajikan oleh para pemimpin, koordinasi dan
pembentukan staf organisasi, dan
penanganan maslah harian.
Meski Kotter dan House memberikan definisi
berbeda tentang kedua istilah tersebut, baik
peneliti maupun para manajer yang berpraktik
sering tidak mengenali perbedaan tersebut. Oleh
karena itu, kita perlu menyajikan kepemimpinan
kedalam cara yan dapat menangkap bagaimana
kepemimpinan digunakan dalam teori dan
praktik.
Kita mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan
untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian
sasaran. Sumber dari pengaruh ini dapat bersifat
formal, seperti yang disajikan oleh kepemilikan
peringkat manajerial dalam organisasi. Karena posisi
manajemen muncul bersama sejumlah tingkat
wewenang yang dirancang secara formal, seseorang
dapat menjalankan kepemimpinan semata-mata karena
karena kedudukannya dalam organisasi itu. tetapi
tidak semua pemimpin itu manajer; dan sebaliknya,
tidak semua manajer itu pemimpin. Hanya karena
organisasi memberikan kepada manajernya hak formal
tertentu tidak menjadi jaminan bahwa mereka akan
mampu memimpin secara efektif
Organisasi membutuhkan kepemimpinan dan
manajemen yang kuat untuk meraih efektivitas
yang optimal. Dalam dunia yang dinamis dewasa
ini, kita membutuhkan pemimpin untuk menantang
statusquo, menciptakan visi tentang masa depan,
dan memberikan inspirasi kapada para anggota
organisasi agar bersedia mencapai visi itu. kita
juga menuntut para manajer merumuskan
rencana secara rinci, menciptakan struktur
organisasi yang efisien, dan mengawasi operasi
dari hari ke hari.
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi
perilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku
manusia baik perorangan maupun kelompok dalam
rangka pencapaian tujuan. kepemimpinan tidak harus
diikat oleh aturan-aturan suatu birokrasi tertentu.

Apabila kepemimpinan dibatasi oleh aturan-aturan


birokrasi tertentu dan dikaitkan oleh suatu organisasi
tertentu, maka dinamakan manajemen. Fungsi-fungsi
seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan merupakan fungsi pokok yang tidak dapat
dipisahkan, disinilah kepemimpinan didalam manajemen
mulai dilaksanakan
Kepemimpinan Dalam Manajemen

 Manajemen adalah proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumberdaya-
sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan
(Stoner).
Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain (Mary Parker
Follet).
Ada beberapa pokok bahasan didalam ilmu
manajemen yang harus kita pahami, untuk dapat
memahami kepemimpinan dalam manajemen suatu
organisasi/perusahaan, adalah :

1. Pemahaman manfaat manajemen dalam


suatu organisasi.
2. Definisi Manajemen
3. Tingkatan-tingkatan manajemen
4. Fungsi-fungsi manajemen
5. Kegiata-kegiatan manager
MANFAAT MANAJEMEN
 Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena
tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan
pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada tiga alasan utama
diperlukannya manajemen:
 Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi dari pribadi.

 Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan


yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan
untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,
sarana-sarana dan kegiatan-kegiatan yang saling
bertentangan dan pihak-pihak yang berkepentingan
dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan,
maupun kreditur, perdagangan, masyarakat
pemerintah.
Efisiensi dan Efektifitas
 Efesiensi adalah kemampuan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Ini
merupakan konsep matematik, atau merupakan
perhitungan ratio, antara keluaran (output) dan
masukan (Input).

 Seorang manajer efisien adalah seorang yang


mencapai keluaran lebih tinggi (hasil,
productifitas, performance) dibandingkan dengan
masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang,
mesin dan waktu,) yang digunakan. manajer
disebut efisien bila dapat memaksimumkan
keluaran dengan jumlah masukan yang terbatas.
Efektifitas merupakan kemampuan untuk
memilih tujuan yang tepat atau peralatan
yang dapat untuk pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan.

seorang manajer efektif dapat memilih


pekerjaan yang harus dilakuatau metode
(cara) yang tepat untuk mencapai tujuan.
DEFINISI MANAJEMEN
 . Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen
sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Devinisi ini mengandung arti
bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan
organisasi melalui pengaturan orang-orang lain
untuk melaksanakan berbagai tugas yang
mungkin diperlukan, atau berarti dengan tidak
melakukan tugas-tugas itu sendiri.
stoner
 Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi lainnya sdan
penggunaan sumber daya-sumbrr daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.

 Dari devinisi di atas terlihat bahwa Stoner telah


menggunakan kata proses, bukan seni. Mengartikan
manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa
hal itu adalah kemampuan atau keterampilan
pribadi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk
melakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan
sebagai proses karena semua manajer, tanpa
memperdulikan kecakapan dan keterampilan khusus
mereka, harus melaksanakn kegiatan-kegiatan
tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang mereka inginkan.
Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan
manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan :

Perencanaan berarti bahwa para manajer memikirkan


kegiatan-kegiatan mereka sebelum dilaksanakan.
Berbagai kegiatan ini biasanya didasarkan pada
berbagai metode, rencana atau logika, bukan hanya
atas dasar firasat atau dugaan.

Pengawasan berarti para manajer berupaya untuk


menjamin bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan-
tujuannya. Bila beberapa bagian organisasi ada pada
jalur yang salah, manajer harus membetulkannya.
perorganisasian berarti bahwa para manajer
mengkordinasikan sumber daya-sumber daya
manusia dan material organisasi. Kekuatan suatu
organisasi terletak pada kemampuannya untuk
menyusun berbagai sumber dayanya dalam
mencapai suatu tujuannya pencapaian tujuan-
tujuan organisasi. Pengkordinasian merupakan
bagian vital pekerjaan manajer. Selanjutnya,
pengarahan berarti bahwa para manajer
mengarahkan. Memimpin dan mempengaruhi para
bawahan. Manajer tidak melakukan suatu kegiatan
sendiri, tetapi menyelesaikan tugas-tugas esensial
melalui orang-orang lain. Mereka juga tidak bantu
para bawahan melakukan pekerjaan secara paling
baik.
fungsi-fungsi perencanaan (planing), pengoganisasian
(Organizing), penyusunan personalia atau
kepegawaian (staffing), pengarahan dan
kepemimpinan (leading) dan pengawasan
(controling).

Perencanaan
Pengorganisasian Tutuaaan
manajer Penyusunsn Personalia Anggota
Pengarahan Organisasi
Organisasi
prngawasan
TINGKATAN MANAJEMEN
 Manajer lini-pertama. Tingkatan paling rendah
dalam suatu organisasi yang memimpin dan
mengawasi tenaga-tenaga operasional, disebut
manajemen lini/ garis – pertama (first line atau
first level). Para manajer ini sering disebut
dengan kepala atau pimpinan (leader), mandor
(foreman), dan penyelia (supervisor). Sebagai
contoh adalah mandor dalam pabrik, kepala seksi
yang langsung membawahi tenaga pengetik dan
pembukuan dalam kantor yang besar, dan
penyelia teknik dalam suatu departemen riset.
Manajer menengah. Manajemen menengah
dapat meliputi beberapa tingkatan dalam
suatu organisasi. Para manajer menengah
membawahi dan mengarahkan kegiatan-
kegiatan para manajer lainnya dan kadang-
kadang juga karyawan operasional. Sebutan
lain bagi manajer menengah adalah manajer
departemen, kepada pengawas
(superintendets), dan sebagainya. Sebagai
contoh kepada bagian yang membawai
beberapa kepada seksi, atau kepada sub divisi
perusahaan yang membawahi beberapa
kepala bagian
Manager puncak. Klasifikasi manajer
tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil
eksekutif. Manajemen puncak
bertanggung jawab atas keseluruhan
manajemen organisasi. Sebutan khas
bagi manajer puncak adalah direktur,
presiden, kepala divisi, wakil presiden
senior, dan sebagainya.
Manajemen Puncak
Sebutan-sebutan Ting
Presiden Direktur, Wakil Direktur, Sekretaris katan
Perusahaan, Kepada Perwakilan, dsb. Manajemen Menengah Mana
Manajer-manajer jeme
Kepala Departemen, Manajer cabang, n
Kepala pengawas, dsb. Manajemen Lini Pertama
Manajer Umum
Penyelia – Mandor, Pemimpin
Non Managerial Karyawan Ooperasinal
Tenaga penjualan, pembukuan (non managerial)
Operasional, dan karyawan
lainnya

Gambar
Tingkatan-tingkatan manajemen dalam organisasi
Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula
fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan. Ada dua
fungsi utama manajemen yang manajemen administrasi
dan manajemen operatif
 Manajemen administratif  manajemen operatif
lebih berurusan dengan lebih mencakup
penetapan tujuan dan kegiatan memotivasi,
kemudian perencanaan, supervisi dan
penyusunan kepegawaian, komunikasi dengan
dan pengawasan kegiatan- para karyawan untuk
kegiatan yang mengarahkan mereka
terkoordinasi untuk mencapai hasil-hasil
mencapai tujuan secara efektif. Pada
tingkatan manejemen
rendah, para manejer
akan banyak
melaksanakan fungsi
manajemen operatif.
Gambar di bawah ini menunjukkan perbedaan antara
kedua tipe manajemen tersebut.

Manajer MANAJEMEN ADMINISTRATIF


puncak Penentuan tujuan, perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan
personalia, dan pe ngawasan
Manajer
MANAJEMEN
menengah OPERATIF
Pengarahan dengan
Memotivasi, supervisi,
Manajer Lini dan komunikasi
pertama

Gambar
Perbedaan Manajer Administratif dan operatif
dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajerial
FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN
Perencanaan
Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada
organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur
terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Disamping itu,
rencana memungkinkan ;

organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya-


sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-
tujuan
Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang konsisten dengan berbagai tujuan dan
prosedur terpuluh
Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, seingga
tindakan korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak
memuaskan.
Pengorganisasian

Setelah para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan


menyusun rencana-rencana atau program-program
untuk mencapainya, maka mereka perlu merancang dan
mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat
melaksanakan berbagai program tersebut secara sukses.
Pengorganisasian (organizing) adalah 1) penentuan
sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi (2)
perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau
kelompok kerja yang akan dapat “membawa” hal-hal
tersebut kearah tujuan, 3) penugasan tanggung jawab
tertentu dan kemudian, 4) pendelegasian wewenang
yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan
struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagian
dan dkoordinasikan.
Manajer perlu mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan (dan kemudian memimpin) tipe
organisasi yang sesuai dengan tujuan, rencana dan
program yang telah ditetapkan. Perbedaan tujuan akan
membutuhkan jenis organisasi yang berbeda pula.
Penyusunan Personalia
Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan
(recruitment) latihan dan pengembangan, serta
penempatan dan pemberian orientasi para
karyawan dalam lingkungan kerja yang
menguntungkan dan produktif. Dalam pelaksanaan
fungsi ini manajemen menentukan persyaratan
mental, phisik, emosional untuk posisi-posisi jabatan
yang akan melalui analisa jabatan, deskripsi jabatan
dan spesifikasi jabatan dan kemudian menarik
karyawan yang diperlukan dengan karakteristik-
karakteristik personalia tertentu – seperti keahlian,
pendidikan, umur, latihan, dan pengalaman. Fungsi
ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti pembuatan
sistem penggajian untuk pelaksanaan kerja yang
efektif; penilaian karyawan untuk promosi, transfer,
atau bahkan demosi dan pemecatan; serta latihan
dan pengembangan karyawan.
Pengarahan
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan
disusun personalianya, langkah berikutnya
adalah penugasan karyawan untuk bergerak
menuju tujuan yang telah ditentukan. Fungsi
pengarahan (leading), secara sederhana, adalah
untuk membuat atau mendapatkan para
karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan
harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan
kualitas, gaya dan kekuasaan pemimpin serta
kegiatan-kegiatan kepemimpinan serta
komunikasi, motivasi dan disiplin. Fungsi leading
sering disebut dengan bermacam-macam nama,
antara lain leading, directing, motivatin,
actuating atau lainnya.
Pengawasan

Semua fungsi tedahulu tidak akan efektig tanpa


fungsi pengawasan (controling), atau sekarang
banyak digunakan istilah pengendalian. Pengawaasn
(controling) adalah penemuan dan penerapan cara
dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Hal ini dapat positif maupun negatif. Pengawasan
positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan
organisasi dicapai dengan efisien dan efektif.
Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin
bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau
dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali.
Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat
unsur, yaitu 1) penetapan standar pelaksanaan, 2)
penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan, 3)
pengukuran pelaksanaan nyata dan
membandingkannya dengan standar yang telah
ditetapkan, dan 4) pengambilan tindakan yang
diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari
standar.

Fungsi-fungsi manajemen ini harus dilaksanakan


oleh manajer kapan saja dan dimana saja kelompok-
kelompok diorganisasi, walaupun ada perbedaan
tekanan untuk tipe organisasi, jabatan-jabatan
fungsional, dan tingkatan manajemen yang berbeda.
Satu atau lebih fungsi mungkin lebih ditekankan
daripada fungsi-fungsi lain dengan adanya
perbedaan tingkatan manajemen
TUGAS-TUGAS MANAJER
manajer bekerja dengan dan melalui
orang lain. Istilah “orang” mencakup
tidak hanya para bawahan dan bawahan
dan atasan, tetapi juga manajer-manajer
lainnya dalam organisasi. Disamping itu,
“orang” juga termasuk individu-individu
dari luar organisasi langganan,
penyaediaan (supplier), konsumen atau
langganan pengurus serikat karyawan,
pejabat dan karyawan-karyawan kantor
pemerintahan
manajer memadukan dan menyeimbangkan
tujuan-tujuan yang saling bertentangan
dan menetapkan prioritas-prioritas. Setiap
manajer akan menghadapi sejumlah
tujuan, masalah dan kebutuhan
organisasional yang semuanya itu bersaing
unutk memperebutkan sumber daya-
sumber daya organisasi (manusia, material,
atau bahkan waktu manajer). Karana
berbagai sumber daya tersebut selalu
terbatas, manajer harus menjaga
keseimbangandi antara berbagai tujuan
dan kebutuhan organisasional
manajer bertanggung jawab dan
mempertasngggung jawabkan. Para
manajer ditugaskan unutk mengelola
pekerjaan-pekerjaan tertentu secara
sukses. Mereka biasanya dievaluasi atas
dasar seberapa baik mereka mengatur
tugas-tugas yang harus diselesaikan.
Lebih lanjyut, manajer juga
bertanggung jawab atas kegiatan-
kegiatanpara bawahannya. Sukses atau
kegagalan bawahan adalah cermin
langsung sukses atau kegagalan
manajer.
Manajer harus berfikir analitis dan
konseptual. Unutk menjadi pemikir
yang analitis, maqnajer harus mampu
merinci dan memisahkan-misahkan
suatu masalah menjadi komponen-
komponen masalah, menganalisa
komponen-komponen tersebut, dan
kemudian mencari penyelesaian yang
layak (Feasible) dengan akurat. Dan
yang lebih penting bagi manajer adalh
menjadi pemikir yang konsepsual, yang
mampu memandang seluruh tugas dan
mengkaitakan suatu tugas dengan
tugas-tugas lain
Manajer adalah seorang meditor.
Organisasi terdiri dari orang-orang,
dan kadang-kadang saling tidak
bersetuju atau sakling bertentangan.
Bila hal ini terjadi dalam suatu unit
kerja atau organisasi, maka bisa
menurunkan semangat kerja dan
produktivitas, atau bisa merusak
suasana kerja, atau bahkan para
karyawan yang cakap bisa
meninggalkan organisasi. Kejadian-
kejadian seperti ini menuntut peranan
manajer sebagai mediator
(penengah).
Manajer adalh seorang politisi. Seperti
yang dilakukan politisi dalam
mengkampanyekan program-
programnya, manajer harus
mengembangkan hubungan-hubungan
baik unutk mendapatkan dukungan
atas keghiatan-kegiatan usulan-usulan
atau keputusan-keputusannya. Setiap
manajer yang efektif “memainkan
politik” dengan mengembangkan
jaringan kerjasama timbal balik dengan
manajer lain dalam organisasi.
Manajer adalah diplomat. Manajer
mungkin harus berperan sebagai
wakil (represintatif) resmi
kelompok kerjanya pada
pertemuan-pertemuan
organisasional. Manajer juga
mungkin mewakili organisasi
dalam berurusan dengan
kontraktor, langganan, pejabat
pemerintah, atau personalia
organisasi lain.
manajer mengambil keputusan-
keputusan sulit. Organisasi selalu
menghadipi banyak masalah (misal,
kesulitan finansial, masalah
personalia, dan sebagainya). Manajer
adalah orang yang diharapkan
menemukan berbagai pemecahan
masalah sulit dalam mengambil
keputusan yang akurat
KEGIATAN-KEGIATAN MANAJER
Pada dasarnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
oleh para manajer dapat diklasifikasikan ke dalam
empat kelompok, yaitu :

1), Pribadi 2), Teknis, 3) Administratif, dan 4)


interaksional. Kegiatan-kegiatan ini berhubungan
dengan, dan dapat dipelajari dalam, fungsi-fungsi
nya, akan didapatkan pandangan yang menyeluruh
tentang kegiatan manajer.
Kegiatan interaksional

Peranan antar Peranan Peranan pembuatan


pribadi informasional keputusan

Kegiatan administratif
Pemrosesan kertas kerja
Penyiapan dan administrasi anggaran
Monitoring kebijaksanaan dan prosedur
Pemeliharaan stabilitas operasional

Kegiatan Teknis
Pekerjaan dengan peralatan-peralatan
Pemecahan masalah teknis
Pelaksanaan fungsi-fungsi teknis

Kegiatan Pribadi
Pengaturan waktu
Pengembangan karier priabdi
Keterlibatan dengan kehidupannya sendiri

Gambar Kegiatan-kegiatan yang dilakukan manajer


Keterampilan – Keterampilan
Manajerial
 Keterampilan konseptual (Conceptual Skills)
adalah kemampuan mental untuk
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan
seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini
mencakup kemampuan manajer untuk melihat
organisasi sebagai suatu keseluruhan dan
memahami hubungan antara bagian yang saling
bergantung, serta mendapatkan menganalisa
dan menginterpretasikan informasi yang diterima
dari bermacam-macam sumber.
Keterampilan kemanusiaan (human skills)
 Keterampilan kemanusiaan (human skills)
adalah kemampuan untuk bekerja dengan,
memahami, dan memotivasi orang lain, baik
sebagai individu ataupun kelompok. Manajer
membutuhkan keterampilan ini agar dapat
memperoleh partisipasi dan mengarahkan
kelompoknya dalam pencapaian tujuan.
Keterampilan administratif
(administrative skills)
 Keterampilan administratif (administrative skills)
adalah seluruh keterampilan yang berkaitan
dengan perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan kepegawaian dan pengawasan.
Keterampilan ini mencakup kemampuan untuk
mengikuti kebijaksanaan dan prosedur,
mengelola dengan anggaran terbatas, dan
sebagainya. Keterampilan administratif adalah
suatu perluasan dari keterampilan konseptual.
Manajer melaksanakan keputusan-keputusan
melalui penggunaan keterampilan administratif
(dan kemanusiaan).
Keterampilan teknik
(technical skills)

 Keterampilan teknik (technical skills)


adalah kemampuan untuk
menggunakan peralatan-peralatan,
prosedur-prosedur, atau teknik –teknik
dari suatu bidang tertentu, seperti
akuntansi, produksi, penjualan, atau
permesinan, dan sebagainya.
Keterampilan mana yang relatif lebih penting
tergantung pada tipe organisasi, tingkatan
manajerial dan fungsi yang sedang
dilaksanakan. Setiap keterampilan harus
dimiliki oleh setiap manajer, hanya untuk
tingkatan manajemen yang berbeda akan
berbeda pula porsi-porsi masing-masing
kebutuhan atas keterampilan-keterampilan
tersebut. Sebagai contoh, manajer puncak
lebih membutuhkan keterampilan konseptual
dibanding manajer lini pertama, yang lebih
membutuhkan keterampilan teknik.
Keterangan

Keterampilan konseptual

Keterampilan kemanusiaan

Keterampilan administratif

Keterampilan teknik

Anda mungkin juga menyukai