Fraktur Kompresi
CEDERA VERTEBRA
THORAKOLUMBAL
Adalah : fraktur yang terjadi ketika ada penekanan corpus vertebralis secara
langsung, dan tulang menjadi hancur
Berpotensi masuk ke kanalis spinalis
Sering terjadi pada thoracolumbar junction
Penegakan diagnosis dengan X-ray dan CT-Scan
Fraktur dislokasi
CEDERA VERTEBRA
THORAKOLUMBAL
Sering terjadi pada kecelakaan mobil dengan kekuatan tinggi dan tiba-tiba
mengerem sehingga membuat vertebrae dalam keadaan fleksi, dislokasi
fraktur sering terjadi pada thoracolumbar junction
Cedera pisau lipat (Seat
belt fractures)
CEDERA SARAF
Dapat menyebabkan kuadriplegia, paraplegia lesi torakolumbal
Terdapat tiga jenis lesi: gegar korda, transeksi korda dan transeksi
akar.
GEGAR KORDA
Paralisis motorik (flasid), kehilangan sensorik dan paralisis viseral di
bawah tingkat lesi korda mungkin bersifat lengkap, tetapi dalam
beberapa menit atau beberapa jam penyembuhan dimulai dan
segera sembuh sepenuhnya. Keadaan itu paling mungkin terjadi pada
pasien yang, karena beberapa alasan selain cedera, mempunyai
saluran anteroposterior yang diameternya kecil; tetapi, tidak
terdapat bukti radiologik adanya kerusakan tulang yang barn terjadi
TRANSEKSI KORDA
Paralisis motorik, kehilangan sensorik dan paralisis viseral terjadi di
bawah tingkat lesi korda; seperti halnya gegar korda, paralisis
motorik mula-mula bersifat flasid.
TRANSEKSI AKAR
Dapat menyebabkan kehilangan sensorik dan paralisis viseral
transeksi akar berbeda dari transeksi korda, dalam dua hal: (1)
regenerasi secara teoretis dapat terjadi; dan (2) paralisis motorik
yang tersisa tetap flasid secara permanen
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Aktivitas apa yang sedang dikerjakan saat terjadi kecelakaan?
Bagaimana jarak dari applied forces ? Misalnya, jika pasien mengalami injury karena jatuh,
perlu untuk mengetahui seberapa jauh pasien jatuh, bagaimana permukaan tempat jatuhnya,
dan bagaimana posisi pasien saat jatuh.
Apa yang menjadi point of impact dan bagaimana arah dari applied forces ?
Inspeksi :
Apakah ada deformitas, asimetri, local bruising pada kulit yang menjadi point of impact yang
perlu diperiksa lebih spesifik, apakah ada perubahan warna dibandingkan kulit sekitar.
Palpasi :
Apakah ada nyeri, krepitasi, adanya sharp edge dari fraktur juga bisa didapatkan dari
palpasi.
Pemeriksaan Neurologis
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Syok hipovolemik
Mal union
Non union adalah
Delayed union
Tromboemboli, infeksi, kaogulopati intravaskuler diseminata (KID).
Sindrom Kompartemen
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Menilai level neurologis dari injury pada cord atau nerve root perlu dilakukan.
Kerusakan pada cord atau root dapat dilihat dari adanya gangguan pada
myotome atau dermatom.
MYOTOM
Gerakan pada setiap sendi dikontrol oleh 4 myotom berurutan : Hip flexion L2, 3; extension L4, 5.
Knee extension L3, 4 (termasuk knee jerk); flexion L5, S1. Ankle dorsiflexion L4, 5; plantar flexion SI, S2
(termasuk ankle jerk). (inversion dikontrol oleh L4 dan eversion oleh L5, SI). Pada ekstremitas atas,
Shoulder abduction C5; adduction C6, 7. Elbow flexion C5, 6 (termasuk biceps jerk); extension C7, 8
(termasuk triceps jerk). Wrist flexion and extension, keduanya C6, 7. Finger flexion keduanya extension
C7, 8. Pronation and supination C6 (termasuk supinator jerk). Hand intrinsic muscles Tl.
DERMATOM
Pada ekstremitas atas, anterior axial line mengikuti costae 2 dari angle of Louis, dan berlanjut pada
aspek anterior lengan, terpisah dekat digiti 3 yang disuplai oleh C7. Jika terdapat indikasi, sensory
index score perlu ditentukan untuk masing- masing extremitas (0 = tidak ada sensasi, 1 = impaired, 2
= normal). Dermatom pada lumbosacral : bagian luar pedis disuplai oleh S1; 2. Bagian medial pedis
dan lateral cruris oleh L5; 3. 'stocking top' area oleh L2; 4. Saddle area oleh S3. 'We kneel” pada L3,
“stand” pada S1, dan “sit” oleh S3.'
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan
Pada fraktur tulang belakang hal ini penting untuk menunjukkan hubungan antara bony
fragments dan canalis spinalis.
MRI Scan
Mengetahui luas kerusakan, misalnya pada intervertebral disk dan kompleks ligament
posterior.