Anda di halaman 1dari 27

Aspek Hukum dan Medikolegal Terhadap

  Kasus Anak Dibawah Umur yang Dibawa


  Lari
 
Skenario

Anda bekerja sebagai dokter di IGD sebuah rumah


sakit. Pada suatu sore hari datang seorang laki-
laki berusia 45 tahun membawa anak
perempuannya yang berusia 14 tahun
menyatakan bahwa anaknya tersebut baru saja
pulang “dibawa lari” oleh teman laki-laki yang
berusia 18 tahun selama 3 hari keluar kota. Sang
ayah takut apabila telah terjadi sesuatu pada diri
putrinya. Ia juga bimbang apa yang akan
diperbuatnya bila sang anak telah disetubuhi laki-
laki tersebut dan akan merasa senang apabila
anda dapat menjelaskan berbagai hal tentang
aspek medikolegal dan kasus hukum anaknya.
Prosedur Medikolegal

Prosedur Medikolegal adalah tata cara atau prosedur


penatalaksanaan dan berbagai aspek yang berkaitan
pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum.

Ruang lingkup prosedur medikolegal:


 Pengadaan Visum et Repertum
 Pemberian keterangan ahli pada masa sebelum
persidangan dan pemberian keterangan ahli di
dalam persidangan
 Penerbitan surat kematian dan surat keterangan
medik
 Pemeriksaan kedokteran terhadap tersangka
(psikiatri forensik)
Dasar Hukum KUHP
1. Pasal 284 KUHP Perzinahan
Seorang laki-laki telah beristri yang bersetubuh dengan seorang
perempuan padahal patut diketahui BW masih berlaku baginya
Pidana Penjara 9 Bulan (DELIK ADUAN)

2. Pasal 285 KUHP Perkosaan


Barang siapa dengan kekerasan/ancaman kekerasan memaksa
perempuan bersetubuh dengan dia diluar nikah Pidana Penjara
12 Tahun
Kejahatan Seksual

3. Pasal 286 KUHP Persetubuhan dengan wanita


pingsan
Barangsiapa bersetubuh dengan seorang
perempuan padahal patut diketahui bahwa
perempuan tersebut dalam keadaan pingsan/tidak
4. berdaya
Pasal Pidana
287 KUHPPenjara 9 Tahun dengan wanita
Persetubuhan
dibawah umur
Barangsiapa bersetubuh dengan seorang
perempuan dibawah 15 tahun/setidaknya belum
pantas dikawin Pidana Penjara 9 Tahun (DELIK
ADUAN) kecuali umur perempuan dibawah 12
Anamnesis
Anamnesis umum
1. Pengumpulan data tentang umur,
tanggal dan tempat lahir, status
perkawinan, siklus haid untuk anak yang
tidak diketahui umurnya
2. Penyakit kelamin dan penyakit
kandungan serta adanya penyakit lain
seperti epilepsy, katalepsi, syncope, dll.
3. Cari tahu pula apakah pernah
bersetubuh? Kapan persetubuhan yang
terakhir? Apakah menggunakan kondom?
Anamnesis khusus meliputi :

1. Waktu kejadian : tanggal dan jam.


2. Tanyakan pula di mana tempat
kejadiannya.
3. Cari tahu apakah korban pingsan.
4. Tanyakan apakah terjadi penetrasi dan
ejakulasi?
5. Apakah setelah kejadian, korban
mencuci, mandi dan mengganti pakaian.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan seluruh tubuh korban.

 Pemeriksaan pakaian perlu dilakukan dengan teliti.

 Apakah terdapat robekan lama atau baru sepanjang


jahitan atau melintang pada pakaian, kancing
terputus akibat tarikan, bercak darah, air mani,
lumpur dan sebagainya yang mungkin berasal dari
tempat kejadian.

 Catat apakah pakaian dalam keadaan rapi atau


tidak, benda-benda yang melekat dan pakaian yang
mengandung trace evidence dikirim ke laboratorium
kriminologi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan tubuh
korban
 Lukiskanpenampilannya (rambut dan wajah), rapi
atau kusut.

 Keadaan emosional, tenang atau sedih/gelisah, dsb.

 Adakah tanda-tanda bekas kehilangan kesadaran


atau diberikan obat tidur/obat bius, apakah ada
needle marks.

 Adakah tanda-tanda bekas kekerasan, memar, atau


luka lecet pada daerah mulut, leher, pergelangan
tangan, lengan, paha bagian dalam pinggang
Pemeriksaan Khusus (Genitalia)

 Pada vulva, teliti adanya tanda-tanda bekas


kekerasan seperti hiperemis, edema, memar dan
luka lecet goresan kuku. Introitus vagina apakah
hiperemis/edema?

 Periksajenis selaput dara, adakah rupture atau


tidak. Bila ada, tentukan rupture baru atau lama
dan catat lokasi rupture tersebut, teliti apakah
sampai ke insertion atau tidak.

 Tentukan besar orifisium, sebesar ujung jari


kelingking/jari telunjuk/2 jari.
 Periksa pula apakah frenulum labiorum pudenda dan
commisurra labiorum posterior utuh atau tidak.
 Periksa vagina dan cerviks dengan speculum, bila
keadaan alat genitalian mengijinkan. Adakah tanda
penyakit kelamin.
 Untuk pemeriksaan cairan mani dan sel mani dalam
lendir vagina, lakukan dengan mengambil lendir
vagina menggunakan pipet Pasteur atau ambil
dengan ose batang gelas, atau swab. Bahan diambil
dari forniks posterior, bila mungkin dengan
speculum.
 Pada anak-anak atau bila selaput dara utuh,
pengambilan bahan sebaiknya dibatasi dari
vestibulum saja.
Pemeriksaan pria
tersangka
 Dilakukan
terhadap pakaian, catat adanya
bercak semen, darah, dsb.

 Darahmempunyai nilai karena kemungkinan


berasal dari darah deflorasi. Disini penentuan
golongan darah penting untuk dilakukan.

 Untukmengetahui apakah seorang pria baru


melakukan persetubuhan, dapat dilakukan
pemeriksaan ada tidaknya sel epitel vagina
pada glans penis.
Pemeriksaan
Penunjang
Menentukan adanya sperma:
Bahan pemeriksaan : cairan vagina
Metoda: tanpa pewarnaan
Satu tetes cairan vaginal ditaruh pada
gelas
objek dan kemudian ditutup; pemeriksaan
dibawah mikroskop dengan pembesaran
500 kali.
Hasil yang diharapkan:
Sperma yang masih bergerak
 Pemeriksaan Bercak Mani Pada Pakaian
a. Secara visual
Bercak mani berbatas tegas dan warnanya lebih
gelap daripada sekitarnya. Bercak yang sudah
agak tua berwarna kekuningan.
b. Dibawah sinar ultraviolet, bercak semen
menunjukkan flouresensi putih.
c. Secara taktil (perabaan)
Bercak mani teraba kaku seperti kanji. Pada tekstil
yang tidak menyerap, bila tidak teraba kaku,
masih dapat dikenali dari permukaan bercak yang
teraba kasar.
Pemeriksaan Penunjang pada
Tersangka

Menentukan adanya sel epitel vagina pada penis


Bahan pemeriksaan: cairan yang masih melekat
di sekitar corona glandis

Metoda:
Dengan gelas objek ditempelkan mengelilingi
corona glandis, kemudian gelas objek tersebut
diletakan di atas cairan lugol

Hasil yang diharapkan:


Epitel dinding vagina yang berbentuk hexagonal
tampak berwarna coklat atau coklat kekuningan
Interpretasi Kasus

 Perkiraan kronologi kasus


 Seorang anak perempuan berusia 14 tahun mempunyai seorang
kenalan laki-laki berusia 18 tahun dari media sosial dan mereka
telah kenal selama 3 bulan dan bertemu sebanyak empat kali di
mall. Dan makin hari hubungan mereka semakin dekat dengan
telepon dan juga pesan sms. Pada suatu hari laki-laki tersebut
menelpon anak perempuan tersebut untuk berlibur dan jalan-
jalan ke luar kota,anak laki-laki tersebut berjanji pada anak
perempuan tersebut akan menjaga dia selama mereka di luar
kota dan anak laki-laki tersebut berjanji tidak akan macam-
macam dan berkata hanya ingin jalan-jalan dan mengenal lebih
dekat dengan dia. Akhirnya mereka berdua pun pergi ke luar
kota, dan anak perempuan tersebut berbohong kepada kedua
orangtuanya bahwa dia ada acara sekolah di luar kota selama
tiga hari. Setelah sampai di luar kota laki-laki tersebut menyewa
sebuah vila dengan kamar terpisah selama dua hari dan ketika
siang hari mereka pergi jalan-jalan dan ketika malam ketiga pada
suatu malam lelaki tersebut memasuki kamar anak perempuan
tersebut sambil memegang pisau, laki-laki tersebut memaksa
anak perempuan tersebut untuk melakukan hubungan seks
dengannya apabila dia tidak mau laki-laki tersbut akan
Identifikasi Personal
Pada kasus ini, anak perempuan
berusia 14 tahun mengaku telah
disetubuhi oleh teman laki-lakinya
dengan didesak mengaku oleh
orangtuanya.

Dan orangtuanya meminta dokter


untuk melakukan pemeriksaan
terhadap anaknya tersebut.
 
Pemeriksaan yang didapat
 Tanda vital : nafas spontan, ferkuensi nafas
dua puluh kali per menit. Tekanan darah
seratus dua puluh per delapan puluh
millimeter air raksa, frekuensi nadi delapan
puluh empat kali per menit.
 Pakaian korban tidak terdapat robekan karena
korban sudah mengganti bajunya dan korban
mengaku tidak terdapat robekan pada baju
dan roknya.
 Pada leher kiri, ditemukan kemerahan bekas
hisapan pada kulit korban berukuran empat
centimeter. Pada dada sebelah kanan, tiga
centimeter ke atas dari payudara korban
ditemukan luka lecet dan memar berwarna
merah kebiruan berukuran tiga centimeter.
Pemeriksaan yang
didapat
 Pada selaput dara terdapat rupture baru searah jam
dua belas, arah jam tiga dan arah jam sembilan
sebesar ujung jari kelingking.
 Hasil laboratorium pada kerokan kuku menunjukkan
adanya sel-sel epitel kulit dan darah.
 Hasil laboratorium pada cairan vagina ditemukan
gambaran sperma yang masih bergerak, basis kepala
sperma berwarna ungu, bagian hidung merah muda.
 Hasil laboratorium pada hasil kerokan kulit pada paha
kiri korban ditemukan gambaran sperma yang masih
bergerak, basis kepala sperma berwarna ungu,
bagian hidung merah muda.
 Hasil laboratorium pada rok didapatkan gambaran
kepala sperma berwarna merah, bagian ekor biru
muda, kepala sperma tampak menempel ada serabut-
serabut benang.
PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM
Visum et Repertum
 
Rumah Sakit Ukrida
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat
Telp. 021-12345678
 
 
PROJUSTITIA Jakarta, 23 Desember 2017

Visum Et Repertum

Yang bertanda tangan di bawah ini, dr. Sunny SpF, dokter ahli kedokteran forensik pada Rumah Sakit Ukrida
Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan dari kepolisian Sektor Tanjung Duren dengan suratnya nomor
123/456/789 yang ditandatangani oleh Daniel, AKP. NRP : 223456177, maka pada hari Sabtu tanggal 23
bulan Desember tahun 2017 mulai pukul satu lewat lima belas menit Waktu Indonesia Bagian Barat di RSP
UKRIDA, Jakarta Barat telah dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap:
Nama : Rindana --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Umur : 14 tahun --------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jenis kelamin : Perempuan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Warga negara : Indonesia
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan :
Pelajar-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Agama :
Kristen-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Alamat : Jalan Tanjung Duren Raya no.
2--------------------------------------------------------------------------------------------
 Hasil Pemeriksaan

1. Korban datang bersama ke dua orangtuanya dalam keadaan sadar penuh, dengan keadaan umum
baik.-------
2. Korban mengaku telah dibawa lari oleh teman laki-lakinya yang berusia delapan belas tahun selama tiga
hari ke luar kota. Korban mengaku telah disetubuhi oleh teman laki-lakinya ketika mereka berada di luar
kota, korban mengaku akan diancam dibunuh oleh teman laki-lakinya tersebut apabila tidak mau
menuruti kemauan teman laki-lakinya tersebut.-------------------------------------------------
3. Pada korban ditemukan : -----------------------------------------------------------------------------------------------------
a. Tanda vital : nafas spontan, ferkuensi nafas dua puluh kali per menit. Tekanan darah seratus dua puluh
per delapan puluh
millimeter air raksa, frekuensi nadi delapan puluh empat kali per
menit.---------------------------------------------------
b. Pada leher kiri, ditemukan kemerahan bekas hisapan pada kulit korban berukuran empat
centimeter.--------------
c. Pada dada sebelah kanan, tiga centimeter ke atas dari payudara korban ditemukan luka lecet dan
memar berwarna merah kebiruan berukuran tiga
centimeter.------------------------------------------------------------------------
d. Pada selaput dara terdapat rupture baru searah jam dua belas, arah jam tiga dan arah jam sembilan
sebesar ujung jari kelingking.----
e. Hasil laboratorium pada kerokan kuku menunjukkan adanya sel-sel epitel kulit dan
darah.-----------------------------
f. Hasil laboratorium pada cairan vagina ditemukan gambaran sperma yang masih bergerak, basis kepala
sperma berwarna ungu, bagian hidung merah
muda.-------------------------------------------------------------------------------------
g. Hasil laboratorium pada hasil kerokan kulit pada paha kiri korban ditemukan gambaran sperma yang
masih bergerak, basis kepala sperma berwarna ungu, bagian hidung merah
muda.---------------------------------------
h. Hasil laboratorium pada rok didapatkan gambaran kepala sperma berwarna merah, bagian ekor biru
muda, kepala sperma tampak menempel ada serabut-serabut
benang.------------------------------------------------------------
i. Korban di pulangkan dan di rujuk ke dokter kandungan untuk memastikan ada tidak nya kehamilan dan
di rujuk ke psikiatri untuk diberikan terapi
psikososial.--------------------------------------------------------------------------------
Kesimpulan
Pada anak perempuan berusia empat belas tahun ini,
ditemukan tanda-tanda telah terjadi persetubuhan
dan kekerasan pada tubuh korban yang menimbulkan
gangguan psikososial bagi anak perempuan tersebut.
---------------------------------------------------------
Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya
berdasarkan keilmuan saya yang sebaik-baiknya
mengingat sumpah sesuai dengan
KUHAP.-----------------------------------------------------------------
--------

Dokter yang memeriksa,

dr. Sunny Sp.F


NIP 81899056
Dampak Penganiayaan Seksual
terhadap Anak

Gangguan/masalah kejiwaan yang dapat timbul:


1. Pelbagai gejala kecemasan seperti misalnya fobia,
insomnia dan sebagainya dan dapat juga berupa
Gangguan Stres Pasca Trauma.
2. Gejala disosiatif dan histerik.
3. Rasa rendah diri dan kecenderungan untuk bunuh
diri yang menunjukkan terdapatnya depresi.
4. Keluhan somatik seperti enuresis, enkoporesis
serta keluhan somatik lainnya.
5. Gangguan perilaku seksual : masturbasi, sexual
hyeraousal.
Peranan LSM dan Terapi
Psikososial
Lembaga swadaya masyarakat adalah
sebuah organisasi yang didirikan oleh
perorangan atau sekelompok orang yang
secara sukarela memberikan pelayaan
kepada masyarakat tanpa bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari kegiatannya.

Peran LSM dalam kasus pemerkosaan anak


di bawah tahun untuk melindungi korban
dengan bekerjasama dengan pihak polisi
Perlindungan hukum terhadap korban tindak
pidana perkosaan, pertama kali diberikan oleh
polisi pada waktu korban melapor.

Saat ini Polri telah membentuk suatu Ruang


Pelayanan Khusus adalah sebuah ruang khusus
yang tertutup dan nyaman di kesatuan Polri,
dimana perempuan dan anak yang menjadi
korban kekerasan atau pelecehan seksual dapat
melaporkan kasusnya dengan aman kepada
Polwan yang empatik, penuh pengertian dan
professional.
Selama ini sebelum ada aparat yang
memberikan perlindungan secara maksimal,
upaya negara untuk memberikan perlindungan
dengan peraturan perundang-undangan pun
belum maksimal.

Hanya pendamping yang memberikan layanan


bagi perempuan korban perkosaan saja yang
selama ini bergerak maksimal.

Meskipun sudah ada Undang-Undang


Perlindungan Saksi dan Korban, tetapi apa yang
ada di dalamnya belum dilaksanakan oleh aparat
penegak hukum.
Kesimpulan

Pada korban anak perempuan ini ditemukan


adanya luka memar pada pipi kiri dua centimeter
di bawah mata, luka cakar pada lengan kanan,
luka bekas gigitan pada payudara kanan dan kiri,
memar pada paha kanan bagian dalam. Dari
hasil pemeriksaan alat kelamin ditemukan luka
lecet dan luka memar pada alat kelamin anak
perempuan tersebut. Dari hasil pemeriksaan
sinar ultraviolet ditemukan bercak air mani di
sekitar paha kanan bagian dalam. Pada
pemeriksaan cairan mani dan pemeriksaan
sperma pada korban positif sehingga
disimpulkan korban telah mengalami
persetubuhan dan tindak kekerasan.

Anda mungkin juga menyukai