Anda di halaman 1dari 33

Kasus Suami-Istri Keracunan

SKENARIO
• Suatu hari anda didatangi penyidik dan diminta
untuk membantu mereka dalm memeriksa suatu
tempat kejadian perkara (TKP). Menurut penyidik
, tkp adalah sebuah rumah yang cukup besar
milik seorang pegusaha perkayuan yang terlihat
sukses. Tadi pagi si pengusaha dan isterinya
ditemukan meninggal dunia didalam kamarnya
yang terkunci didalam. Anaknya yang pertama
kali mencurigai hal ini (pukul 08.00) karena si
ayah yang biasanya bangun untuk lari pagi, hari
ini belum keluar dari kamarnya. Ia bersama
dengan pak ketua RT melaporkan kepada polisi
SKENARIO
• Penyidik telah membuka kamar tersebut dan
menemukan kedua orang tersebut tiduran
ditempat tidurnya dan dalam kedaan mati, tidak
ada tanda-tanda perkelahian diruang tersebut,
segalanya masih tertata rapi sebagaimana biasa,
tutur anaknya. Dari pengamatan sementara tidak
ditemukan luka-luka pada kedua mayat dan tidak
ada barang yang hilang. Salah seorang penyidik
ditelepon oleh petugas asuransi bahwa ia telah
dihubungi oleh anak si pengusaha berkaitan
dengan kemungkinan klaim asuransi jiwa
pengusaha tersebut.
ISTILAH YG TIDAK DIKETAHUI

• -

Rumusan Masalah
• Sepasang suami istri ditemukan meninggal,
terkunci dari dalam kamarnya
MIND MAP
Aspek
Medikolegal

Aspek hukum
Visum et
Revertum

Pemrk. TKP
toksikologi RM

Identifikasi
forensik
Teknik Autopsi
Tanatologi
Hipotesis

• Kematian suami istri tersebut


dikarenakan keracunanan
Identifikasi forensik
• Pemeriksaan sidik jari
• Pemeriksaan dokumen
• Pemeriksaan pakaian dan perhiasan
• Identifikasi medik
• Pemeriksaan gigi
• Pemeriksaan serologik
• Metode eksklusi
• Identifikasi potongan tubuh manusia (kasus
mutilasi)
• Identifikasi kerangka
Autopsi
Autopsi adalah pemeriksaan terhadap tubuh mayat
(bagian tubuh luar maupun bagian dalam)

dengan tujuan menemukan proses penyakit dan


atau adanya cedera, melakukan interpretasi atas
penemuan penemuan tersebut,

menerangkan penyebabnya serta mencari hubungan


sebab akibat antara kelainan-kelainan yang
ditemukan dengan penyebab kematian.
Pemeriksaan Medis • Identifikasi umum: Jenis Kelamin
: Laki-laki,Bangsa : -,Ras : -,Umur
Korban 1 : -,Warna Kulit : -,Keadaan gizi : -
,Tinggi badan : -,Berat badan : -.
• Pemeriksaan Luar • Identifikasi khusus: Tattoo : -
,Jaringan parut : -,Anomali : -
Label mayat: -
• Pemeriksaan rambut: -
Tutup mayat: -
• Pemeriksaan mata: -
Bungkus mayat: -
• Pemeriksaan daun telinga dan
Pakaian: -
hidung:
Perhiasan: Tidak ditemukan
• Pemeriksaan terhadap mulut dan
Benda di samping mayat: rongga mulut: -
• Pemeriksaan alat kelamin dan
• Tanda kematian: lubang pelepasan: -
Lebam mayat • Pemeriksaan terhadap tanda-
Kaku mayat tanda kekerasan : letak luka,
Suhu tubuh jenis, arah, tepi, sudut, dasar,
ukuran luka.
Pembusukan
• Pemeriksaan terhadap patah
tulang: -
Pemeriksaan Dalam • Jantung : -
korban 1 • Aorta thorakalis : Tidak ada
kelainan
• Aorta abdominalis : Tidak
• Lidah : - ada kelainan
• Tonsil : - • Ginjal : Tidak ada
kelainan
• Kerongkongan : -
• Hati, kandung empedu, dan
• Batang tenggorok : -
pankreas : Tidak ada kelainan
• Rawan gondok : -
• Limpa dan kelenjar getah bening
• Arteria karotis interna : - : Tidak ada kelainan
• Kelenjar timus : - • Lambung dan Usus: Tidak ada
• Paru-paru : - kelainan
• Otak besar, otak kecil, dan
batang otak : -
• Alat kelamin dalam: Tidak ada
kelainan
Pemeriksaan Medis
Korban 2 • Identifikasi umum: Jenis Kelamin
: Laki-laki,Bangsa : -,Ras : -,Umur
: -,Warna Kulit : -,Keadaan gizi : -
,Tinggi badan : -,Berat badan : -.
• Pemeriksaan Luar • Identifikasi khusus: Tattoo : -
Label mayat: - ,Jaringan parut : -,Anomali : -
Tutup mayat: - • Pemeriksaan rambut: -
Bungkus mayat: - • Pemeriksaan mata: -
Pakaian: - • Pemeriksaan daun telinga dan
Perhiasan: Tidak ditemukan hidung:
Benda di samping mayat: • Pemeriksaan terhadap mulut dan
rongga mulut: -
• Pemeriksaan alat kelamin dan
• Tanda kematian:
lubang pelepasan: -
Lebam mayat
• Pemeriksaan terhadap tanda-
Kaku mayat tanda kekerasan : letak luka,
Suhu tubuh jenis, arah, tepi, sudut, dasar,
Pembusukan ukuran luka.
• Pemeriksaan terhadap patah
tulang: -
Pemeriksaan Dalam
• Jantung : -
korban 2 • Aorta thorakalis : Tidak ada
kelainan
• Aorta abdominalis : Tidak
• Lidah : - ada kelainan
• Tonsil : - • Ginjal : Tidak ada
kelainan
• Kerongkongan : -
• Hati, kandung empedu, dan
• Batang tenggorok : -
pankreas : Tidak ada kelainan
• Rawan gondok : -
• Limpa dan kelenjar getah bening
• Arteria karotis interna : - : Tidak ada kelainan
• Kelenjar timus : - • Lambung dan Usus: Tidak ada
• Paru-paru : - kelainan
• Otak besar, otak kecil, dan
batang otak : -
• Alat kelamin dalam: Tidak ada
kelainan
Hasil pada SKENARIO

Tidak didapati hasil yang berarti


Tanatologi

bagian dari ilmu kedokteran forensik


yang memperlajari kematian dan
perubahan yang terjadi setelah
kematian serta faktor yang
mempengaruhi perubahan tersebut

Mati somatik (mati klinis)


Mati suri (suspended animation, apparent
death)
Mati seluler (mati molekuler)
Tanda pasti kematian
Lebam mayat (livor mortis)
• mulai tampak 20-30 menit pasca mati, makin lama
intensitasnya bertambah dan menjadi lengkap dan
menetap setelah 8-12 jam.
Kaku mayat (rigor mortis).
• mulai tampak kira-kira 2 jam setelah mati klinis, dimulai
dari bagian luar tubuh (otot-otot kecil) ke arah dalam
(sentripetal).
• Setelah mati klinis 12 jam kaku mayat menjadi lengkap
Algor mortis / penurunan suhu
• Algor mortis mulai terjadi saat 4 jam post-mortem. Suhu
organ dalam mulai menurun sejak 5 jam post-mortem
dan seluruh tubuh menjadi dingin sejak 12 jam post-
mortem. Algor mortis / penurunan suhu mayat terjadi
karena lepasnya kalor tubuh ke lingkungan.
Pembusukan
• Sebelum terjadi pembusukan, lalat sudah berkerumun di sekitar mayat
mulai 18 jam post-mortem. Sedangkan pembusukan sendiri terjadi
mulai saat 24 jam post-mortem. Pada 26 jam post-mortem, lalat mulai
bertelur di tubuh mayat. Larva muncul 36 – 48 jam post-mortem. Umur
larva dapat digunakan untuk memperkirakan usia mayat.

Adipocere / lilin mayat


• Adipocere diakibatkan oleh hidrolisis dan hidrogenasi jaringan lemak
akibat lesitinase (enzim yang dihasilkan oleh Clostridium welchii)

Mumifikasi
• Mumifikasi terjadi melalui pengurangan tubuh mayat sehingga
mengakibatkan penurunan proses pembusukan dan pengerukan organ

Saponifikasi

• Saponifikasi merupakan kejadian yang ditandai dengan munculnya


cairan berwarna putih, lunak dan berbau busuk
Tanda tidak pasti kematian
• pernafasan berhenti, dinilai selama > 10 menit
• terhentinya sirkulasi, dinilai selama15 menit, nadi
karotis tidak teraba
• kulit pucat
• tonus otot menghilang dan relaksasi
• pembuluh darah retina mengalami segmentasi
beberapa menit setelah kematian
• pengeringan kornea menimbulkan kekeruhan
dalam waktu 10 menit
Toksikologi

Berdasarkan sumber, asal racun dapat dibagi


menjadi:
tumbuh-tumbuhan: opium (dari Papaver
somniferum), kokain, kurare, aflatoksin (dari
Aspergilus niger)
Herwan:bisa/toksin ular/ laba-laba/ hewan laut
Mineral: arsen, timah hitam
sintetik : heroin.
Berdasarkan tempat dimana ia berada,
racun dapat dibagi menjadi :

-Keracuanan CO
-racun di alam bebas (terdapat di rumah tangga) : deterjen,
desinfektan, insektisida, pembersih (cleaners).
-Racun yang digunakan dalam pertanian: insektisida,
herbisida, pestisida.
-Racun yang digunakan dalam industri dan laboratorium :
asam dan basa kuat, logam berat.
-Racun yang terdapat dalam makanan : sianida (CN) dalam
singkong, toksin bitulinus, bahan pengawet
-Racun dalam bentuk obat : hipnotik, sedatif.
Pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara
(TKP)

Keadaan tempat atau ruang TKP itu tenang dan teratur rapi
 bunuh diri
Pemeriksaan ditujukan untuk menjelaskan apakah mungkin
meninggal akibat keracunan
Memeriksa apakah terdapat obat-obatan atau barang yang
dapat dicurigai sebagai korban keracunan.
Visum et Repertum
• menguraikan segala sesuatu tentang hasil
pemeriksaan medik yang tertuang di dalam
bagian pemberitaan, yang karenanya dapat
dianggap sebagai pengganti barang bukti.
• Tujuan :
– Memberikan kenyataan (barang bukti) pada
hakim.
– Menyimpulkan berdasarkan hubungan sebab
akibat.
– Memungkinkan hakim memanggil dokter ahli
lainnya untuk membuat kesimpulan visum et
repertum yang lebih baru.
Visum et Repertum Jenazah

Sesuai dengan yang diminta penyidik (kewajiban dokter


membantu peradilan pada pasal 133 KUHAP)
Harus sesuai dengan pemeriksaan yang diminta
(pemeriksaan luar saja, otopsi saja, dll)
Autopsi dilakukan setelah keluarga korban tidak keberatan,
atau bila dalam dua hari tidak ada tanggapan apapun dari
keluarga korban (ps 134 KUHAP)
Jenasah yang diperiksa dapat juga berupa jenasah yang
didapat dari penggalian kuburan (ps 135 KUHAP)
Visum et Repertum Jenazah

Sesuai dengan yang diminta penyidik (kewajiban dokter


membantu peradilan pada pasal 133 KUHAP)
Harus sesuai dengan pemeriksaan yang diminta
(pemeriksaan luar saja, otopsi saja, dll)
Autopsi dilakukan setelah keluarga korban tidak keberatan,
atau bila dalam dua hari tidak ada tanggapan apapun dari
keluarga korban (ps 134 KUHAP)
Jenasah yang diperiksa dapat juga berupa jenasah yang
didapat dari penggalian kuburan (ps 135 KUHAP)
Contoh VeR
Prosedur medikolegal
Kewajiban Dokter Membantu Peradilan diatur dalam:
 Pasal 133 KUHAP : mengatur kewajiban dokter untuk membuat
keterangan ahli
 Pasal 134 KUHAP : penyidik wajib memberitahu keluarga korban
perihal bedah mayat , tetapi jika ditunggu
sampai 2 hari tidak ada tanggapan maka
penyidik melakukan hal sesuai ketentuan
 Pasal 179 KUHAP :Setiap orang yang diminta pendapatnya
sebagai ahli kedokteran kehakiman atau
dokter atau ahli lainnya wajib memberikan
keterangan ahli demi keadilan
Bentuk Bantuan Dokter bagi
Peradilan dan Manfaatnya
Pasal 184 KUHAP
1. Alat bukti yang sah adalah:
Keterangan saksi
Keterangan ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan terdakwa

2. Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu


dibuktikan

Pasal 186 KUHAP : Keterangan ahli ialah apa yang


seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan
Asas Praduga Tak Bersalah
• Praduga Tak Bersalah atau "Presumption of
Innocence" adalah asas di mana seseorang
dinyatakan tidak bersalah hingga pengadilan
menyatakan bersalah

• diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum


Acara Pidana(“KUHAP”) dan Undang-Undang
No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman (“UU Kekuasaan Kehakiman”)
Asas Praduga Tak Bersalah

“Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut


dan atau dihadapkan di muka sidang pengadilan, wajib
dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan
yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan
hukum tetap.”

Intinya asas praduga tak bersalah setiap orang yang


disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau dihadapkan
di muka sidang pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah
sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan
kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap.
Pembunuhan dari Aspek
Hukum

Pasal 338 KUHP


Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang
lain, diancam karena pembunuhan, dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.

Pasal 339 KUHP


Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh
suatu perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud
untuk mempersiapkan atau mempermudah
pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri
maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap
tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang
yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam
dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama dua puluh tahun
Pembunuhan dari Aspek Hukum

Pasal 351 KUHP


Penganiyaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun
delapan bulan atau pidana denda paling banyak 4500 rupiah.
Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam
dengan pidana penjara paling lama 5 tahun.
Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama7
tahun.
Dengan penganiyaan disamakan sengaja merusak kesehatan.

Pasal 353 KUHP


Penganiayaan dengan rencana terlebih dahulu,
diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun.
Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang
bersalah dikenakan pidana penjara paling lama tujuh
tahun.
Jika perbuatan mengakibatkan mati, dia dikenakan
pidana penjara paling lama 9 tahun.
Kesimpulan
• Seorang dokter berkewajiban untuk
membantu penyidikan suatu tindak pidana,
• Seorang dokter harus memiliki kemampuan
untuk membuat visum serta hal-hal yang
terkandung di dalamnya meliputi
– thanatology forensic, toksikologi forensic,
identifikasi forensic, serta hal-hal lainnya yang
berkaitan dengan ilmu kedokteran forensic.
Kesimpulan
• Sebab mati : Pada kasus ini, jenazah
meninggal dengan sebab kematian
• Cara kematian : Kematian tidak wajar dapat
terjadi sebagai akibat kecelakaan, bunuh diri atau
pembunuhan. Pada kasus ini, jenazah meninggal
dengan cara tidak wajar.
• Mekanisme kematian : gangguan fisiologik dan
atau biokimiawi yang ditimbulkan oleh penyebab
kematian. Pada kasus ini, kemungkinan
mekanisme kematiannya karena proses
keracunan

Anda mungkin juga menyukai