Anda di halaman 1dari 36

BENDA TEGAR

KELOMPOK 1 TERLOVE
DENNY KHAIRANI
DESI PRAWITA
MARIA ULFAH
NURMALA

PHYSICS
Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut

Tinjau dahulu besaran-besaran vektor gerak


rotasi.
Dalam proses rotasi, pergeseran sudut:

θ  θ2  θ1
Satuan SI untuk
pergeseran sudut adalah
radian (rad)
360
1 rad   57,3
2

Hal.: 3 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut
θ2  θ1 θ
kecepatan sudut rata-rata:   
t 2  t1 t
kecepatan sudut sesaat:
 d
  lim   lim 
t 0 t 0 t dt
Satuan SI untuk kecepatan sudut adalah
radian per detik (rad/s)

Arah kecepatan sudut sama dengan arah pergeseran sudut.

Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut

Arah kecepatan sudut:


Aturan tangan kanan

Hal.: 5 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Gerak Rotasi & Pergeseran Sudut

Percepatan sudut rata-rata:

2  1 
  
t 2  t1 t
Percepatan sudut sesaat:
 d
  lim 
t 0 t dt
Satuan SI untuk percepatan sudut adalah
radian per detik (rad/s2)
Arah percepatan sudut sama dengan arah kecepatan sudut.
Hal.: 6 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Persamaan Kinematika Rotasi

Hal.: 7 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Perumusan Gerak Rotasi

v
  
r  dalam rad/s
kecepatan kecepatan
linear tangensial

a
  
r  dalam rad/s  2

percepatan percepatan
linear tangensial

Hal.: 8 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Perumusan Gerak Rotasi

Percepatan sentripetal (dng arah radial ke


dalam):

2
v
ar   r
2

Hal.: 9 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Torsi – Momen gaya
Torsi didefenisikan
sebagai hasil kali
besarnya gaya dengan
panjangnya lengan

Torsi berarah positif apabila


gaya menghasilkan rotasi
yang berlawanan dengan arah
jarum jam.
Satuan SI dari Torsi:
newton.m (N.m)

Hal.: 10 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Vektor Momentum Sudut
Momentum sudut L dari sebuah
benda yang berotasi tehadap
sumbutetap
 didefenisikan
   sbb:
L  r 
 p  m( r  v)
L  r  p  m(r  v)

l  mvr sin 
 rp  rmv

 r p  r mv

•Satuan SI adalah Kg.m2/s.


Hal.: 11 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Vektor Momentum Sudut

Perubahan momentum sudut terhadap waktu


diberikan oleh:
dL d
 r  p
dt dt
d  dr   dp 
 r  p     p   r  
dt  dt   dt 

 v  mv 

0

Jadi dL dp dp
r l ingat FEXT 
dt dt dt

Hal.: 12 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Vektor Momentum Sudut
Perubahan momentum sudut terhadap waktu
diberikan oleh:

dL dp dL
r  r  FEXT
dt dt dt

Akhirnya kita peroleh:


dL
 EXT 
dt

dp
Analog dengan FEXT  !!
dt

Hal.: 13 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Hukum Kekekalan Momentum
Sudut

dL
 EXT dimana dan
L r p  EXT  r  FEXT
dt

dL
 Jika torsi resultan = nol, maka  EXT  0
dt

Hukum kekekalan momentum sudut

I11  I 22
Hal.: 14 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Hukum Kekekalan Momentum

Linear
• Jika SF = 0, maka p konstan.

Rotasi
• Jika S = 0, maka L konstan.

Hal.: 15 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Vektor Momentum Sudut

DEFINISI
Momentum sudut dari sebuah benda yang
berotasi tehadap sumbu tetap adalah
hasil kali dari momen inersia benda
dengan kecepatan sudut terhadap sumbu
rotasi tersebut.  
L  I
Demikan juga dengan torsi (Hk II Newton

untuk gerak rotasi):  
 dL d ( I ) d 
   I  I
dt dt dt
Hal.: 16 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Vektor Momentum Sudut

L  I
Jika tidak ada torsi luar, L kekal. Artinya bahwa hasil perkalian
antara I dan  kekal

I   mi ri 2

Hal.: 17 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Momen Inersia

Momen Inersia bagi suatu sistem partikel benda tegar


didefenisikan sebagai

I   mi ri m1r1  m2 r2  ...
2 2 2

i
I = momen inersia benda tegar,
menyatakan ukuran inersial sistem untuk berotasi
terhadap sumbu putarnya

Hal.: 18 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Momen Inersia
Untuk benda yang mempunyai distribusi massa kontinu,
momen inersianya diberikan dalam bentuk integral

I   mi ri  I  
2 2
r dm
i
z
I    
2 2
r dm ρr dV
dm
y
Dimana Elemen Volume
x
dV  rdr  d  dl

Hal.: 19 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Momen Inersia

dV  rdr  d  dl

dimana rdr : perubahan radius,


dθ : perubahan sudut,
dl : perubahan ketebalan.

Hal.: 20 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Momen Inersia

Untuk lempengan benda dibawah ini, momen


inersia dalam bentuk integral

I   r  rdr  d  dl 
2

Asumsi rapat massa ρ konstan

Kita dapat membaginya


dalam 3 integral sbb:
R 2 L
I   r
2
rdr    d   dl 
0 0 0

Hal.: 21 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Momen Inersia

R
r 
4

I       0  l 0
Hasilnya adalah 2 L

 4 0
4
R
Massa dari lempengan I   2  L
tersebut 4
M     R  L
2

1
I 
2
Momen Inersia benda MR
2
Hal.: 22 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Dalil Sumbu Sejajar

Untuk benda tegar bermassa M yang berotasi terhadap


sumbu putar sembarang yang berjarak h dari sumbu sejajar
yang melalui titik pusat massanya (ICM diketahui), momen
inersia benda dapat ditentukan dengan menggunakan:

Dalil Sumbu Sejajar

I  I cm  Mh
2

Hal.: 23 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Momen Inersia:
ℓ ℓ
1 1 2
I ml 2 I  ml
12 3

R R
1
I  mR 2 I mR 2
2

1 2
I  m( a 2  b 2 ) b I mR 2
12 a 5

Hal.: 24 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Dinamika Benda Tegar

Mengikuti analog dari gerak translasi, maka


kerja oleh momen gaya didefenisikan sbb:

2 2
W   d   Id  I  I
1 2 1 2
2 1
1 1 2 2

Hal.: 25 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Energi Kinetik Rotasi

Suatu benda yang bergerak rotasi, maka


energi kinetik akibat rotasi adalah

 m r 
1 1
K  mi ri  
2 2 2
i i
2 2
1
K  I
2

2
Dimana I adalah momen inersia, I  m r
2
i i

Hal.: 26 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Energi Kinetik Rotasi

Linear Rotasi

1 1
K  K  I
2 2
Mv
2 2

Massa Momen
Inersia
Kecepatan
Linear Kecepatan
Sudut

Hal.: 27 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Gerak Menggelinding

Menggelinding adalah peristiwa translasi dan


sekaligus rotasi

s  R Ban bergerak dengan laju ds/dt

d
 vcom   R
dt

Hal.: 28 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Gerak Menggelinding: rotasi dan
translasi

Hal.: 29 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Gerak Menggelinding: rotasi dan
translasi

The kinetic energy of rolling

K  12 I P 2 I P  I com  MR 2

K  I com  MR 
1
2
2 1
2
2 2

K  12 I com 2  12 Mvcom
2
 K r  Kt

Hal.: 30 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Gerak Menggelinding Di Bidang Miring

N Gunakan: torsi = I 
R  Fg sin   I P
Fg sin R fs x
acom   R
P Maka:

  MR 2 g sin    I P acom

Fg Fg cos I P  I com  MR 2
g sin 
acom 
1  I com / MR 2
Hal.: 31 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Menggelinding

Total energi kinetik benda yang


menggelinding sama dengan jumlah energi
kinetik translasi dan energi kinetik rotasi.

1 1
K  mv  I 0 2
0
2

2 2
V0

Hal.: 32 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Hukum Kekekalan Energi Mekanik Total Dengan Gerak Rotasi

Hal.: 33 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Kesetimbangan Benda Tegar
Suatu benda tegar dikatakan setimbang apabila memiliki
percepatan translasi sama dengan nol dan percepatan
sudut sama dengan nol.
Dalam keadaan setimbang, seluruh resultan gaya yang
bekerja harus sama dengan nol, dan resultan torsi yang
bekerja juga harus sama dengan nol:
SFx = 0 dan SFy = 0
St = 0

Hal.: 34 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Hubungan Besaran
Gerak Linear - Rotasi
Linear Rotasi
x (m) q (rad)

v (m/s)  (rad/s)
m (kg) I (kg·m2)
F (N)  (N·m)
p (N·s) L (N·m·s)

Hal.: 35 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Hubungan Besaran
Gerak Linear - Rotasi

linear angular
perpindahan x 
kecepatan v  dx / dt   d / dt
percepatan a  dv / dt   d / dt
massa m I   mi ri2
   
gaya F   r F
Hk. Newton’s F  ma   I
energi kinetik K  (1 / 2)mv2 K  (1 / 2) I 2

Kerja W   Fdx W   d

Hal.: 36 Isi dengan Judul Halaman Terkait

Anda mungkin juga menyukai