Attachment
Attachment
1. Perbaikan jantung
Proses operasi yang dilakukan berupa penambalan lubang
Pengobatan pada septum ventrikular agar bisa menutup ventilasi diantara dua
ventrikel.
pada pasien 2. Operasi sementara
Dilakukan sebelum dilakukan operasi perbaikan jantung.
TF Tindakannya ialah membuat sebuah penghubung yang dikenal
dengan nama shunt diantara aorta dan arteri pulmonari.
PERAWATAN PADA PASIEN TF
1. Obat-obat analgetik
Sebagai pengurang rasa sakit, dan bronkodilator untuk mengeluarkan sputum.
2. Perawatan Luka
Pada lokasi bekas pembedahan, kenali adanya tanda-tanda infeksi (kemerahan,
bengkak).
3. Fisioterapi dada
Untuk mencegah retensi sputum yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian 3. Riwayat Kehamilan
4. Riwayat Tumbuh
1. KU: Pada awal bayi baru lahir •Usia ibu saat hamil diatas 40 • Pertumbuhan BB.
biasanya belum ditemukan tahun. • Kesesuaian BB dengan usia.
sianotik. • Biasanya anak cenderung mengalami
•Program KB hormonal, riwayat
keterlambatan pertumbuhan karena fatiq.
2. Riwayat Penyakit Keluarga mengonsumsi obat-obat.
5. Riwayat Psikososial
•Penyakit genetik keluarga •Pajanan terhadap radiasi • Kemampuan psikososial.
(misalnya down syndrome) selama kehamilan. • Kesesuaian kemampuan psikososial dengan
usia.
•Anak yang lahir sebelumnya •Gizi yang buruk selama • Kelainan tumbuh kembang yang menyertai.
menderita penyakit jantung kehamilan. • Mekanisme koping anak dan keluarga.
bawaan. • Pengalaman hospitalisasi sebelumnya.
•Pajanan yang terjadi sebelum
•Riwayat sakit keluarga: penyakit akhir bulan ke-2 atau minggu 6. Aktivitas atau istirahat
jantung, kelainan bawaan, DM, ke-8 karena pembentukan • Posisi tubuh setelah aktivitas: kneechest,
dan hipertensi. jantung berlangsung sampai squanting.
dengan minggu ke-2. • Adakah kelelahan saat menyusu.
Lanjutan..
a) TTV: S: 36℃, N: 70 x/mnt, RR: 50 x/mnt, TD: - Konjungtiva pasien anemis, bisa jadi karena gejala TF
yang pasien alami. Sesak napas membuat pasokan
b) Penampilan umum: bersih oksigen kurang, akibatnya tubuh kekurangan zat besi
yang membentuk warna merah segar.
Simpulan 2:
3. Pemeriksaan Penunjang
Dilihat dari RR pasien, angka tersebut lebih dari
normal (20-30 x/mnt). Ini dapat dikaitkan dengan a) EKG: Pada EKG sumbu QRS hampir selalu
gejala TF yaitu napas pendek karena sesak. berdeviasi ke kanan. Tampak pula hipertrofi
ventrikel kanan.
2. Pemeriksaan fisik (head to toe)
b) Ekokardiografi: memperlihatkan dilatasi aorta,
Secara, keseluruhan normal tidak ditemukan masalah overriding aorta dengan dilatasi ventrikel kanan,
berarti. Kecuali: penurunan ukuran arteri pulmonalis dan
penurunan aliran darah ke paru-paru.
•Turgor kulit: jelek
c) Rontgen: ditemukan atrium dan ventrikel yang
•Konjungtiva: anemis
membesar.
•Lidah: merah muda pucat.
d) Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC IM
e) Terapi O2 2L/mnt dengan kanul.
Simpulan 4:
Dari hasil pemeriksaan EKG, rontgen maupun Echo pasien. Hal ini dapat dikaitkan
dengan hasil pemeriksaan penunjang dalam bab 2. Berupa, sumbu QRS hampir
selalu berdeviasi ke kanan, adanya dilatasi aorta, dilatasi ventrikel kanan.
Program terapi pada pasien sesuai dengan pembahasan di bab 2, berupa morphin
untuk mengatasi takipnea, dan terapi O2 dengan kanul untuk mengatasi sesak napas
pada pasien.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM