Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

ANAK TETRALOGI FALLOT (TF)

By: Ayu Ici Kumala Diarti & Kel. 3


Cindi Amelia
Tetralogi fallot (TF) yaitu
kelainan jantung bawaan
dengan gangguan sianosis.

1. VSD (Defek Septum


Ventrikel)
2. Stenosis pulmonal
3. Overriding aorta
4. Hipertrofi ventrikel
desktra
ETIOLOGI TANDA&GEJALA
Faktor eksogen Faktor endogen 1. Murmur
• Adanya penyakit • Riwayat kehamilan 2. Sianosis
genetik: kelainan ibu (penggunaan KB,
kromosom (down konsumsi obat- 3. Napas pendek.
syndrome) obatan tanpa resep
• Anak yang lahir dokter. 4. Sesak nafas jika melakukan
sebelumnya • Ibu menderita aktivitas.
menderita penyakit penyakit infeksi
jantung bawaan. (rubella). 5. Setelah melakukan aktivitas,
• Adanya penyakit • Paparan sinar X. anak selalu jongkok.
tertentu dalam
keluarga (DM, • Ibu mengonsumsi
alkohol dan merokok 6. Kulit terasa dingin.
hipertensi, kolesterol
tinggi, penyakit selama hamil.
7. BB yang rendah
jantung atau kelainan
bawaan). 8. Clubbing finger
TF dengan tidak
adanya katup pulmonal
PEMERIKSAAN FOKUS
TF dengan kanal pada
atroventikular 1. KV:
Klasifikasi  Terdengar murmur sistolik sepanjang sternum kiri atas.
TF dengan atresia  Jantung berbentuk seperti sepatu bot
pulmonal  Denyut perifer normal.
 Kecenderungan mengalami serangan sianotik (dispnea, pernapasan
TF dengan stenosis panjang, kejang, dan kehilangan kesadaran).
pulmonal  Terdapat getaran sepanjang batas sternum kiri atas.
2. Neurologis: kehilangan kesadaran.
5. Integumen 3. Muskuloskeletal:
 Intoleransi aktivitas.
Sianosis.  Pada anak, posisi jongkok.
Jari tabuh (clubbing finger) 4. Hematologi:
 Polisitemia.
6. Integritas: kecemasan  hemoglobin dan hematokrit.
PEMERIKSAAN PENUNJANG ATAU LAB
Pemeriksaan Ekokardiografi
diagnostik (Hb Radiologi EKG (ECHO) Katerisasi
&Ht)

1. Perbaikan jantung
Proses operasi yang dilakukan berupa penambalan lubang
Pengobatan pada septum ventrikular agar bisa menutup ventilasi diantara dua
ventrikel.
pada pasien 2. Operasi sementara
Dilakukan sebelum dilakukan operasi perbaikan jantung.
TF Tindakannya ialah membuat sebuah penghubung yang dikenal
dengan nama shunt diantara aorta dan arteri pulmonari.
PERAWATAN PADA PASIEN TF
1. Obat-obat analgetik
Sebagai pengurang rasa sakit, dan bronkodilator untuk mengeluarkan sputum.
2. Perawatan Luka
Pada lokasi bekas pembedahan, kenali adanya tanda-tanda infeksi (kemerahan,
bengkak).
3. Fisioterapi dada
Untuk mencegah retensi sputum yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian 3. Riwayat Kehamilan
4. Riwayat Tumbuh
1. KU: Pada awal bayi baru lahir •Usia ibu saat hamil diatas 40 • Pertumbuhan BB.
biasanya belum ditemukan tahun. • Kesesuaian BB dengan usia.
sianotik. • Biasanya anak cenderung mengalami
•Program KB hormonal, riwayat
keterlambatan pertumbuhan karena fatiq.
2. Riwayat Penyakit Keluarga mengonsumsi obat-obat.
5. Riwayat Psikososial
•Penyakit genetik keluarga •Pajanan terhadap radiasi • Kemampuan psikososial.
(misalnya down syndrome) selama kehamilan. • Kesesuaian kemampuan psikososial dengan
usia.
•Anak yang lahir sebelumnya •Gizi yang buruk selama • Kelainan tumbuh kembang yang menyertai.
menderita penyakit jantung kehamilan. • Mekanisme koping anak dan keluarga.
bawaan. • Pengalaman hospitalisasi sebelumnya.
•Pajanan yang terjadi sebelum
•Riwayat sakit keluarga: penyakit akhir bulan ke-2 atau minggu 6. Aktivitas atau istirahat
jantung, kelainan bawaan, DM, ke-8 karena pembentukan • Posisi tubuh setelah aktivitas: kneechest,
dan hipertensi. jantung berlangsung sampai squanting.
dengan minggu ke-2. • Adakah kelelahan saat menyusu.
Lanjutan..

6. Pemenuhan kebutuhan nutrisi •Pernapasan: Dispnea saat aktivitas, tidur


sambil duduk atau dengan beberapa bantal,
•Kemampuan makan dan minum.
napas dangkal, dan takipnea.
•Apakah bayi mengalami kesulitan untuk
menyusu. •Bunyi napas: Mungkin tidak terdengar, mengi.
•Hambatan pemenuhan kebutuhan nutrisi. •Fungsi mental: gelisah.
7. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe) •Warna kulit: pucat dan sianosis.
•Tanda-tanda vital (TTV)
•Pemeriksaan fokus ( ada di slide 5)
•Eliminasi: penurunan berkemih, berkemih di
malam hari.
DIAGNOSA & INTERVENSI
DX1: Pola napas tidak efektif b.d hiperventilasi
NOC NIC

Menunjukkan pola pernapasan 1. Observasi TTV.


2. Pantau adanya pucat dan sianosis.
efektif dibuktikan oleh:
3. Pantau kecepatan, irama, kedalaman, dan upaya
Status pernapasan: kepatenan jalan pernapasan.

napas, jalur napas trakeobronchial 4. Perhatikan pergerakan dada, amati kesimetrisan,


penggunaan otot bantu napas dan retraksi otot
bersih dan terbuka untuk pertukaran
supraklavikulardan interkosta.
gas. 5. Pantau pola pernapasan swpwerti takipnea,

Status tanda vital: dalam rentang bradipnea, hiperventilasi, dan apnea.


6. Auskultasi suara napas, perhatikan area penurunan
normal.
atau tidak adanya ventilasi dan adanya suara napas
tambahan.
DX2: Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
NOC NIC
1. Kaji tingkat kemampuan aktivitas pasien.
Menunjukkan toleransi aktivitas
2. Pantau respon kardiovaskuler terhadap aktivitas:
yang dibuktikan dengan takikardi, dispnea, pucat, tekanan hemodinamik,
frekuensi pernapasan.
indikator sebagai berikut: tidak
3. Jelaskan pada orangtua pentingnya asupan nutrisi
sesak napas saat beraktivitas, yang baik.
4. Ajarkan pada orangtua untuk menghemat energi
saturasi oksigen dalam rentang pasien. Misal: menyiapkan alat/benda milik pasien

normal, ttv dalam rentang supaya mudah terjangkau.


5. Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan
normal. pasien.
• Implementasi Keperawatan
Melakukan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan.
• Evaluasi Keperawatan
Hasil dan perkembangan pasien dengan berpedoman pada hasil dan tujuan yang
hendak dicapai.
TINJAUAN KASUS
An. A, pasien anak perempuan berusia 3 • Riwayat Kesehatan Keluarga: Ayah pasien memiliki
tahun 1 hari. Pasien merupakan siswi sebuah penyakit hipertensi.
playgroup. Pada tanggal 8 April 2012 pukul 08.00
WIB, pasien datang diantar oleh keluarganya ke Simpulan 1:
UGD RSUD “X” dengan keluhan sesak napas dan Ditinjau dari tanda dan gejala TF, pasien mengalami
sakit pada daerah dada. Menurut penuturan ayah sesak napas dan sakit pada daerah dada. Ini dapat
pasien, pasien mengalami kelainan sejak lahir. Ayah dikaitkan dengan gejala TF yakni dispnea, besar
pasien sendiri memiliki riwayat hipertensi. Ketika kemungkinan gejala dialami pasien karena kelelahan
dilakukan pengkajian, keluhan yang diutarakan oleh sehubung pasien merupakan murid playgroup.
keluarga pasien bahwa pasien mengalami sesak
napas dan nyeri pada dada. Diagnosa medis pasien  dari etiologi TF, bahwa penyebab TF diduga dari
menyebutkan, bahwa pasien yakni pasien tetralogi faktor eksogen dan endogen. Ini dapat dikaitkan
fallot. dengan ayah pasien memiliki riwayat hipertensi dan
pasien memiliki kelainan sejak lahir. Namun data
 Pengkajian kurang kuat, karena dikasus tidak disebutkan kelainan
• KU: sesak napas dan sakit pada daerah dada apa yang diderita pasien sejak lahir.

• Riwayat kesehatan: pasien memiliki kelainan sejak


lahir
1. Keadaan umum:
Tingkat kesadaran: composmentis  Simpulan 3:

a) TTV: S: 36℃, N: 70 x/mnt, RR: 50 x/mnt, TD: - Konjungtiva pasien anemis, bisa jadi karena gejala TF
yang pasien alami. Sesak napas membuat pasokan
b) Penampilan umum: bersih oksigen kurang, akibatnya tubuh kekurangan zat besi
yang membentuk warna merah segar.
 Simpulan 2:
3. Pemeriksaan Penunjang
Dilihat dari RR pasien, angka tersebut lebih dari
normal (20-30 x/mnt). Ini dapat dikaitkan dengan a) EKG: Pada EKG sumbu QRS hampir selalu
gejala TF yaitu napas pendek karena sesak. berdeviasi ke kanan. Tampak pula hipertrofi
ventrikel kanan.
2. Pemeriksaan fisik (head to toe)
b) Ekokardiografi: memperlihatkan dilatasi aorta,
Secara, keseluruhan normal tidak ditemukan masalah overriding aorta dengan dilatasi ventrikel kanan,
berarti. Kecuali: penurunan ukuran arteri pulmonalis dan
penurunan aliran darah ke paru-paru.
•Turgor kulit: jelek
c) Rontgen: ditemukan atrium dan ventrikel yang
•Konjungtiva: anemis
membesar.
•Lidah: merah muda pucat.
d) Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC IM
e) Terapi O2 2L/mnt dengan kanul.
 Simpulan 4:
Dari hasil pemeriksaan EKG, rontgen maupun Echo pasien. Hal ini dapat dikaitkan
dengan hasil pemeriksaan penunjang dalam bab 2. Berupa, sumbu QRS hampir
selalu berdeviasi ke kanan, adanya dilatasi aorta, dilatasi ventrikel kanan.
Program terapi pada pasien sesuai dengan pembahasan di bab 2, berupa morphin
untuk mengatasi takipnea, dan terapi O2 dengan kanul untuk mengatasi sesak napas
pada pasien.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1. DS: Keluarga pasien Retraksi dada Gangguan kebutuhan


mengeluh pasien sesak oksigenasi
napas, nyeri dada.
DO: RR: 48 x/mnt, pasien
tampak dispnea.

2. DS: Lemas Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas


DO: Konjungtiva anemis antara suplai dan
kebutuhan oksigen
No Diagnosa Kep. Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan kebutuhan oksigenasi TU: Kebutuhan  Observasi TTV  Agar TTV tetap stabil.
b.d retraksi dada ditandai oksigenasi terpenuhi  Batasi pengunjung.  Dapat terkontrol O2 yang
dengan:  Atur posisi pasien dengan masuk.
DS: Keluarga pasien mengeluh posisi semi fowler.  Posisi semi fowler membantu
pasien sesak, nyeri dada.  Kolaborasi dengan dokter pasien bernapas dengan
DO: Pasien tampak sesak, RR: untuk pemberian O2. adekuat.
48 x/mnt.
2. Intoleransi aktivitas b.d TU: aktivitas  Observasi TTV.  Agar TTV terpantau stabil.
ketidakseimbangan suplai dan terpenuhi.  Catat irama jantung, tekanan  Sebagai data kontrol.
kebutuhan oksigen ditandai darah, dan nadi sebelum,  Siklus istirahat tidak
dengan: selama, dan sesudah terganggu.
DS: Keluarga pasien mengeluh melakukan aktivitas.  Untuk menghemat energi
pasien lemas.  Anjurkan pada pasien agar agar tidak terjadi fatigue.
DO: RR: 48 x/mnt. lebih banyak beristirahat
terlebih dahulu.
EVALUASI KEPERAWATAN
No. Hari/tanggal Jam Evaluasi
Dx
1 Minggu, 8 April 2012 08.30 S: Keluarga pasien mengeluh masih sesak.
O: RR: 50 x/mnt.
A: Masalah belum teratasi.
P: Terapi lanjut.
2. Senin, 9 April 2012 08.00 S: keluarga pasien mengatakan pasien lemas.
O: RR: 48 x/mnt.
A: Masalah belum teratasi.
P: Terapi lanjut.

Anda mungkin juga menyukai