Disusun oleh :
Lulu Ilmaknun
Saepul Hidayat
S1 KEPERAWATAN TINGKAT 1
BEKASI
2016/2017
ETIKA BERJALAN
Artinya seseorang harus berniat baik dalam hatinya. Ketika berjalan, misalnya, jika dia
berjalan ke masjid hendaklah berniat bahwa dia berjalan untuk ibadah kepada Allah SWT.
Jika dia keluar untuk bekerja hendaklah berniat menncari rezeki untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya. Dan jika keluar untuk sesuatu yang dibolehkan, hendaklah berjalan
dengan niat untuk kesenangan yang dibolehkan. Bersantai untuk menenangkan hati
hendaklah berniat agar bertambah semangat dalam beribadah.
Demikianlah pola hidup seorang muslim supaya berniat baik dalam berjalan dan dapat
memberi manfaat bagi muslim yang lainnya, lalu tidak mengajaknya ke arah yang haram,
berusaha mengerjakannya atau datang dan menyaksikan sesuatu yang membuat Allah
murka.
Sesungguhnya setiap langkah menuju yang haram akan menambah dosanya, dan pada
hari kiamat nanti kakinya akan berbicara bahwa dia telah berjalan ke arah yang haram.
Adapun jika berjalan ke arah yang diridoi Allah SWT, maka sesungguhnya setiap
langkahnya adalah kebaikan dan di tinggikan oleh allah kedudukannya.
Ibnu Katsir berkata, “janganlah bersikap sombong dan keras kepala, karena engkau
akan dimurkai oleh Allah” , firman Allah yang berkenaan dengan ini, ‘sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri’ , mengandung makna
mukhtal (sombong) yang berarti mengagumidiri sendiri dan fakhur (membanggakan) diri
sendiri atas orang lain.
Artinya pertengahan diantara lambat dan cepat. Allah swt berfirman, sesungguhnya
Allah tidak suka kepada orang yang sombong lagi menyombongkan diri. (Luqman [31]:
[18])
Ibnu Katsir berkata, “berjalanlah dengan sederhana, berjalan dengan tidak terlalu
lambat dan terlalu cepat, tetapi seimbang dan pada pertengahan keduanya.”
Sesungguhnya nabi tidak menoleh ke belakang jika berjalan. Sangat tidak diharapkan
bagi seorang muslim untuk senantiasa berpaling ke belakang, yang demikian itu akan
menabrak atau terbentur sesuatu, atau karena ada prasangka buruk dan demikian seterusnya.
Sangat disukai orang yang berahlak baik, juga tidak berpura-pura sakit, atau seolah-
olah dirinya sakit dan menampakannya, semua itu akan dimurkai Allah. Bahkan, sebaiknya
berjalan tegap terhadap keperluannya. Umar melihat seorang pemuda berjalan seolah
menahan sakit, lalu Umar bertanya, “Apakah engkau sakit?” Dia menjawab, “Tidak.”. maka
Umar mengangkat mutiara dan memukul (pemuda tersebut), kemudian menyuruhnya
berjalan dengan tegap.
7. Berjalan tegap
Yaitu sebagimana berjalannya Rasulullah Saw, karna jika berjalan dia berlenggang.
Maksudnya, Rasulullah mengangkat kakinya dari tanah menunjukan ketegapan jalannya.
Seolah-olah dia berjalan di atas permukaan ke dua kakinya, berjalan dengan jalan yang
tegap. Bukan seperti jalannya perempuan yang sombong dan lembut, atau seperti orang yang
sakit yang akan mati.
Berjalan seperti ini (tegap) lebih sesuai dengan ruh islam. Karna berjalan yang demikian
menunjukan kekuatan muslim di hadapan orang banyak. Mukmin yang kuat lebih baik dan
disukai dihadapan Allah daripada mukmin yang lemah.
Diantaranya yaitu :
e. Berjalan yang sangat cepat tanpa keperluan atau seperti orang yang memanggil.
Rosulullah saw bersabda, “kaum wanita tidak berada ditengah jalan”. Dan sabda dia
untuk kaum wanita, “perlambatlah, sesungguhnya kalian tidak berhak berjalan ditengah
jalan atas jalan. Bagi kalian adalah menjaga kehormatan dijalan.” Seharusnya bagi setiap
wanita Muslimah, untuk tidak jatuh ke hal-hal semacam ini.
Tidak sepantasnya seorang muslim berjalan dengan satu sandal. Berjalan seperti itu
adalah berjalannya setan.rasulullah saw bersabda, sesungguhnya setan itu berjalan dengan
satu kaki. Bahkan, seharusnya kita memakai dua sandal atau tanpa alas kaki sekalian.
Sandalnya pun haruslah yang cocok, jangan memakai sandal yang berbeda warna dengan
yang satunya. Keduanya harus sama.
11. Bertelanjang kaki
Hal ini adalah sebagai tanda kerendahan hati dihadapan Allah. Rasulullah saw memberi
petunjuk kepada para sahabatnya agar bertelanjang kaki. Bahwasanya dia menyuruh
kami agar sesekali bertelanjang kaki. Bertelanjang kaki adalah perkara yang baik, dengan
syarat tidak ditempat yang bernajis, terdapat sesuat yang dapat menyakiti kaki, atau
ditempat pijakan yang sangat panas, dan sebagainya.
ETIKA BERPAKAIAN
Setiap manusia harus selalu mengenakan pakaian yang bisa menutupi auratnya.
Sesungguhnya Allah swt telah mengaruniakan nikmat berupa pakaian kepada manusia,
sebagaimana firman-Nya.
Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling
baik. (al-A’raf [7]: 26)
Dengan pakaian, manusia bisa menutupi auratnya dan berhias di hadapan orang lain.
Akan tetapi, seorang muslim harus memperhatikan beberapa etika berkenaan dengan pakaian
dan hiasan. Diantaranya, sebagai berikut :
Maksudnya adalah mensyukuri nikmat allah yang telah diberikan kepadanya dengan
menutup auratnya. Betapa banyak manusia yang tidak memiliki pakaian yang bisa menutupi
auratnya. Oleh karena itu, bagi yang diberi nikmat oleh Allah harus menutup
auratnyasebagai tanda bersyukur kepada-Nya.
Yaitu tidak berlebih-lebihan dalam berpakaian dengan membeli yang paling bagus dan
mahal. Bersikap rendah diri dalam berpakaian akan menjauhkan seorang muslim dari sikap
sombong. Rasulullah saw bersabda Barang siapa meninggalkan pakaian yang megah dan
mahal sebagai tanda tawadhu kepada Allah padahal dia mampu melakukannya niscahya
dia akan dipanggil oleh Allah pada hari kiamat dibarisan pertama. Hingga dia disuruh
memilih pakaian-pakaian orang beriman yang dia sukai untuk dipakainya.
3. Tidak memakai pakaian dengan niat untuk dikenal
Contoh Pakain yang sangat megah dan membedakannya dari yang lain, atau pakaian
yang sangat lusuh dan kusut seperti pakaian para fakir miskin atau pakaian yang hina.
Pakaian berwarna putih lebih baik dari warna lainnya, meskipun warna lainnya tidak
dilarang.
5. Berpakaian gamis
Gamis adalah pakaian yang paling afdhal dari yang lainnya karna disenangi oleh
rosulullah SAW.
Hal ini karena rosulullah selalu mendahulukan yang kanan dalam segala pekerjaan.
Begitu juga telah disebutkan dalam suatu hadist bahwa Rasulullah saw apabila mengenakan
gamis selalu mendahulukan bagian kanan. Maka dari itu, ketika berpakaian hendaklah
memulai dengan memasukkan tangan kanan terlebih dahulu begitu juga dengan
memasukkan kaki ketika memakai celana.
Begitu juga halnya ketika memakai celana dan alas kaki. Ketika memakai baju
mendahulukan anggota yang kanan maka ketika menanggalkan baju harus dimulai dari yang
kiri.
Perbuatan memanjangkan baju hukumnya haram apalagi disertai dengan niat sombong.
Rasulullah saw bersabda Pakaian orang mukmin hingga otot betis atau hingga mata kaki.
Jika dibawah mata kaki maka nerakalah (tempatnya).
Hal ini karena dikhawatirkan tersingkapnya kaki. Ada pengecualian bagi perempuan
dalam memanjangkan pakaiannya, dengan syarat ekor (kelebihan) bajunya tidak melebihi
satu hasta maksudnya, agar pakaian menutupi tumitnya tidak tersingkap yang bisa
menimbukan fitnah.
10. Dilarang memakai baju sutra dan emas bagi laki-laki
memakai baju dari sutra dan perhiasan emas diperbolehkan bagi perempuan, tapi
diharamkan bagi laki-laki karena termasuk perbuatan yang mengarah kepada bermegah-
megahan dan berfoya-foya.
11. Dilarang bagi laki-laki menyerupai wanita dalam berpakaian, begitu pula sebaliknya
masing-masing dari lelaki dan perempuan saling menyerupai lawan jenisnya dalam
berpakaian. Ini termasuk perbuatan sangat keji, bertentangan dengan fitrah Allah yang
dianugerahkan kepada manusia. Sebenarnya budaya diatas merupakan produk budaya
Barat yang sangat menyimpang.
banyak umat islam yang terpengaruh gaya orang-orang kafir, baik dari bangsa yahudi,
nasrani, budha, hindu, atheis dan lainnya. Maka wajib hukumnya bagi seorang Muslim
dan Muslimah agar berhati-hati supaya tidak terjerumus kedalam kesalahan yang fatal ini.
Tidak boleh bagi seorang Muslim memakai pakaian yang terkena najis atau terbuat dari
bahan yang najis, seperti kulit babi, anjing, dan yang lainnya. Seorang muslim harus selalu
mensucikan dan membersihkan pakaiannya sebagaimana dia selalu mensucikan hatinya.
Baju yang dianggap bisa menutup aurat ialah baju yang bahannya agak tebal, longgar,
dan memanjang ke tanah. Adapun pakaian yang sangat sempit sehingga menggambarkan
bentuk tubuh dan aurat pemakainya, maka pakaian tersebut tidak dianggap menutup aurat.
Pakaian yang tipis juga tidak dianggap menutup aurat, apalagi yang pendek.
16. Menjauhi pakaian yang dilarang atau yang menimbulkan fitnah
kaum wanita harus selalu menjauhi pakaian yang indah mempesona, penuh hiasan,
yang warnanya bisa memikat hati, seperti pakaian batik atau bordir yang motifnya sangat
bagus atau pakaian lainnya yang begitu menggoda. Dilarang juga bagi laki-laki maupun
perempuan memakai pakaian bergambar makhluk bernyawa, salib, atau yang lainnya.
Bagi yang memakai baju baru atau pakaian lainnya hendaklah selalu memuji Allah
yang telah menganugerahkan nikmat kepadanya berupa pakaian.
Nabi Muhammad SAW selalu mendoakan orang yang memakai baju baru.
Rasulullah berkata kepada orang yang memakai baju baru, Pakailah baju baru, hiduplah
yang terpuji, matilah dalam keadaan mati syahid, semoga Allah melimpahkan rezeki
kepadamu berupa wanita yang menyenangkan hati di dunia dan akhirat.
setiap muslim seharusnya selalu membiasakan membaca doa ketika memakai baju,
sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “barang siapa memakai baju sambil berdoa,
maka akan diampuni segala dosanya yang telah lalu”.
20. Ketika memakai cincin, letakkan bagian yang ada batu cincinnya disebelah dalam telapak
tangan
Inilah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw sebagaiman hadist berikut,
“Sesungguhnya Rasulullah apabila memakai cincin meletakkan bagian yang ada batu
cincinnya disebelah dalam telapak tangannya”.
21. Diperbolehkan memakai cincin di tangan kanan atau kiri
Cara diatas pernah dilakukan oleh Rasulullah saw sebagaimana disebutkan dalam
hadits, sesungguhnya Rasulullah pernah memakai cincin di tangan kanannya, dan
sesungguhnya Rasulullah pernah memakai cincin di tangan kirinya. Kedua cara tersebut
dibolehkan.
Memakai cincin perak tidak dilarang, tetapi diharamkan bagi laki-laki memakai cincin
dari emas. Hal itu sesuai dengan hadist Rasulullah.
Hadist ini diriwayatkan oleh sahabat Anas ra dari Rasulullah, dan al-khinshor menurut
kamus Lisan al-’Arab adalah jari yang paling kecil. Ada juga yang mengartikan jari
tengah, jari manis. Bentuk jamaknya adalah Khanashir.
Referensi