Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 1

ETIKA BERJALAN DAN BERPAKAIAN

Dosen pembimbing : Ns. Suparty, S.Kep

Disusun oleh :

Dinda Nursyiam Arrohmah

Lulu Ilmaknun

Saepul Hidayat

Sri Lestari Wahyuni

Sri Putri Utami

S1 KEPERAWATAN TINGKAT 1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

BEKASI

2016/2017
ETIKA BERJALAN

Sesungguhnya, kondisi manusia selalu berbeda-beda. Dibedakan dari kebutuhan hidup


mereka, kadang dia tidur, duduk berjalan, beribadah, dan kadang juga dia bekerja. Apabila
seseorang berjalan untuk suatu urusan, maka hendaklah dia menjaga etika-etika berjalan. Di
samping itu, dia juga perlu untuk menjaga etika-etika yang berkenaan dengan jalan kaki secara
khusus. Islam mengajarkan kita beberapa aturan untuk berjalan. Diantaranya yaitu :

1. Niat yang baik

Artinya seseorang harus berniat baik dalam hatinya. Ketika berjalan, misalnya, jika dia
berjalan ke masjid hendaklah berniat bahwa dia berjalan untuk ibadah kepada Allah SWT.
Jika dia keluar untuk bekerja hendaklah berniat menncari rezeki untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya. Dan jika keluar untuk sesuatu yang dibolehkan, hendaklah berjalan
dengan niat untuk kesenangan yang dibolehkan. Bersantai untuk menenangkan hati
hendaklah berniat agar bertambah semangat dalam beribadah.

Demikianlah pola hidup seorang muslim supaya berniat baik dalam berjalan dan dapat
memberi manfaat bagi muslim yang lainnya, lalu tidak mengajaknya ke arah yang haram,
berusaha mengerjakannya atau datang dan menyaksikan sesuatu yang membuat Allah
murka.

2. Jangan berjalan ketempat haram

Sesungguhnya setiap langkah menuju yang haram akan menambah dosanya, dan pada
hari kiamat nanti kakinya akan berbicara bahwa dia telah berjalan ke arah yang haram.
Adapun jika berjalan ke arah yang diridoi Allah SWT, maka sesungguhnya setiap
langkahnya adalah kebaikan dan di tinggikan oleh allah kedudukannya.

3. Rendah hati dan tidak sombong dalam berjalan

Nabi Muhammad SAW bersabda, Sesungguhnya Allah mengabarkan kepadaku agar


kalian rendah hati, sehingga tidak berlaku sombong kepada yang lainnya, dan tidak pula
seseorang menzalimi yang lainnya.
Dia bersabda pula, seorang lelaki berjalan dengan baju yang bagus yang membuatnya
bangga (karena bagusnya) sambil menyisir rambut palsunya, ketika Allah menenggelamkan
bumi baginya, maka dia akan tenggelam di dalamnya. Sampai datang hari
kiamat.sesungguhnya sombong dalam berjalan dan angkuh merupakan hal yang dimurkai
Allah.

Ibnu Katsir berkata, “janganlah bersikap sombong dan keras kepala, karena engkau
akan dimurkai oleh Allah” , firman Allah yang berkenaan dengan ini, ‘sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri’ , mengandung makna
mukhtal (sombong) yang berarti mengagumidiri sendiri dan fakhur (membanggakan) diri
sendiri atas orang lain.

4. Sederhana dalam berjalan

Artinya pertengahan diantara lambat dan cepat. Allah swt berfirman, sesungguhnya
Allah tidak suka kepada orang yang sombong lagi menyombongkan diri. (Luqman [31]:
[18])

Ibnu Katsir berkata, “berjalanlah dengan sederhana, berjalan dengan tidak terlalu
lambat dan terlalu cepat, tetapi seimbang dan pada pertengahan keduanya.”

5. Tidak menoleh kebelakang ketika berjalan

Sesungguhnya nabi tidak menoleh ke belakang jika berjalan. Sangat tidak diharapkan
bagi seorang muslim untuk senantiasa berpaling ke belakang, yang demikian itu akan
menabrak atau terbentur sesuatu, atau karena ada prasangka buruk dan demikian seterusnya.

6. Jangan berpura-pura rendah hati dalam berjalan

Sangat disukai orang yang berahlak baik, juga tidak berpura-pura sakit, atau seolah-
olah dirinya sakit dan menampakannya, semua itu akan dimurkai Allah. Bahkan, sebaiknya
berjalan tegap terhadap keperluannya. Umar melihat seorang pemuda berjalan seolah
menahan sakit, lalu Umar bertanya, “Apakah engkau sakit?” Dia menjawab, “Tidak.”. maka
Umar mengangkat mutiara dan memukul (pemuda tersebut), kemudian menyuruhnya
berjalan dengan tegap.

7. Berjalan tegap

Yaitu sebagimana berjalannya Rasulullah Saw, karna jika berjalan dia berlenggang.
Maksudnya, Rasulullah mengangkat kakinya dari tanah menunjukan ketegapan jalannya.
Seolah-olah dia berjalan di atas permukaan ke dua kakinya, berjalan dengan jalan yang
tegap. Bukan seperti jalannya perempuan yang sombong dan lembut, atau seperti orang yang
sakit yang akan mati.

Berjalan seperti ini (tegap) lebih sesuai dengan ruh islam. Karna berjalan yang demikian
menunjukan kekuatan muslim di hadapan orang banyak. Mukmin yang kuat lebih baik dan
disukai dihadapan Allah daripada mukmin yang lemah.

8. Menghindari berjalan yang tercela.

Diantaranya yaitu :

a. Berlengak-lenggok dan sombong, ini adalah jalannyaorang yang sombong dan


mengagumi diri sendiri.

b. Berjalan seperti orang bimbang, yang menengok ke sekelilingnya dan ke belakangnya.


Berjalan yang menunjukkan terguncangnya akal (labil).

c. Berjalan seperti orang mati dan orang yang berpura-pura sakit.

d. Berjalan miring seperti waria.

e. Berjalan yang sangat cepat tanpa keperluan atau seperti orang yang memanggil.

f. Berjalan yang melompat.

9. Kaum wanita dilarang berjalan ditengah jalan

Rosulullah saw bersabda, “kaum wanita tidak berada ditengah jalan”. Dan sabda dia
untuk kaum wanita, “perlambatlah, sesungguhnya kalian tidak berhak berjalan ditengah
jalan atas jalan. Bagi kalian adalah menjaga kehormatan dijalan.” Seharusnya bagi setiap
wanita Muslimah, untuk tidak jatuh ke hal-hal semacam ini.

10. Jangan berjalan dengan satu sandal

Tidak sepantasnya seorang muslim berjalan dengan satu sandal. Berjalan seperti itu
adalah berjalannya setan.rasulullah saw bersabda, sesungguhnya setan itu berjalan dengan
satu kaki. Bahkan, seharusnya kita memakai dua sandal atau tanpa alas kaki sekalian.
Sandalnya pun haruslah yang cocok, jangan memakai sandal yang berbeda warna dengan
yang satunya. Keduanya harus sama.
11. Bertelanjang kaki

Hal ini adalah sebagai tanda kerendahan hati dihadapan Allah. Rasulullah saw memberi
petunjuk kepada para sahabatnya agar bertelanjang kaki. Bahwasanya dia menyuruh
kami agar sesekali bertelanjang kaki. Bertelanjang kaki adalah perkara yang baik, dengan
syarat tidak ditempat yang bernajis, terdapat sesuat yang dapat menyakiti kaki, atau
ditempat pijakan yang sangat panas, dan sebagainya.

ETIKA BERPAKAIAN

Setiap manusia harus selalu mengenakan pakaian yang bisa menutupi auratnya.
Sesungguhnya Allah swt telah mengaruniakan nikmat berupa pakaian kepada manusia,
sebagaimana firman-Nya.

Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling
baik. (al-A’raf [7]: 26)

Dengan pakaian, manusia bisa menutupi auratnya dan berhias di hadapan orang lain.
Akan tetapi, seorang muslim harus memperhatikan beberapa etika berkenaan dengan pakaian
dan hiasan. Diantaranya, sebagai berikut :

1. Mensyukuri nikmat Allah dengan berpakaian yang Islami

Maksudnya adalah mensyukuri nikmat allah yang telah diberikan kepadanya dengan
menutup auratnya. Betapa banyak manusia yang tidak memiliki pakaian yang bisa menutupi
auratnya. Oleh karena itu, bagi yang diberi nikmat oleh Allah harus menutup
auratnyasebagai tanda bersyukur kepada-Nya.

2. Rendah hati dalam berpakaian

Yaitu tidak berlebih-lebihan dalam berpakaian dengan membeli yang paling bagus dan
mahal. Bersikap rendah diri dalam berpakaian akan menjauhkan seorang muslim dari sikap
sombong. Rasulullah saw bersabda Barang siapa meninggalkan pakaian yang megah dan
mahal sebagai tanda tawadhu kepada Allah padahal dia mampu melakukannya niscahya
dia akan dipanggil oleh Allah pada hari kiamat dibarisan pertama. Hingga dia disuruh
memilih pakaian-pakaian orang beriman yang dia sukai untuk dipakainya.
3. Tidak memakai pakaian dengan niat untuk dikenal

Contoh Pakain yang sangat megah dan membedakannya dari yang lain, atau pakaian
yang sangat lusuh dan kusut seperti pakaian para fakir miskin atau pakaian yang hina.

4. Berpakain dengan warna putih

Pakaian berwarna putih lebih baik dari warna lainnya, meskipun warna lainnya tidak
dilarang.

5. Berpakaian gamis

Gamis adalah pakaian yang paling afdhal dari yang lainnya karna disenangi oleh
rosulullah SAW.

6. Mendahulukan yang kanan ketika berpakaian

Hal ini karena rosulullah selalu mendahulukan yang kanan dalam segala pekerjaan.
Begitu juga telah disebutkan dalam suatu hadist bahwa Rasulullah saw apabila mengenakan
gamis selalu mendahulukan bagian kanan. Maka dari itu, ketika berpakaian hendaklah
memulai dengan memasukkan tangan kanan terlebih dahulu begitu juga dengan
memasukkan kaki ketika memakai celana.

7. Mendahulukan yang kiri ketika melepas baju

Begitu juga halnya ketika memakai celana dan alas kaki. Ketika memakai baju
mendahulukan anggota yang kanan maka ketika menanggalkan baju harus dimulai dari yang
kiri.

8. Tidak memanjangkan baju hingga bawah mata kaki

Perbuatan memanjangkan baju hukumnya haram apalagi disertai dengan niat sombong.
Rasulullah saw bersabda Pakaian orang mukmin hingga otot betis atau hingga mata kaki.
Jika dibawah mata kaki maka nerakalah (tempatnya).

9. Kewajiban wanita untuk melonggarkan (memanjangkan) pakaian

Hal ini karena dikhawatirkan tersingkapnya kaki. Ada pengecualian bagi perempuan
dalam memanjangkan pakaiannya, dengan syarat ekor (kelebihan) bajunya tidak melebihi
satu hasta maksudnya, agar pakaian menutupi tumitnya tidak tersingkap yang bisa
menimbukan fitnah.
10. Dilarang memakai baju sutra dan emas bagi laki-laki

memakai baju dari sutra dan perhiasan emas diperbolehkan bagi perempuan, tapi
diharamkan bagi laki-laki karena termasuk perbuatan yang mengarah kepada bermegah-
megahan dan berfoya-foya.

11. Dilarang bagi laki-laki menyerupai wanita dalam berpakaian, begitu pula sebaliknya

masing-masing dari lelaki dan perempuan saling menyerupai lawan jenisnya dalam
berpakaian. Ini termasuk perbuatan sangat keji, bertentangan dengan fitrah Allah yang
dianugerahkan kepada manusia. Sebenarnya budaya diatas merupakan produk budaya
Barat yang sangat menyimpang.

12. Tidak boleh menyerupai pakaian non-muslim

banyak umat islam yang terpengaruh gaya orang-orang kafir, baik dari bangsa yahudi,
nasrani, budha, hindu, atheis dan lainnya. Maka wajib hukumnya bagi seorang Muslim
dan Muslimah agar berhati-hati supaya tidak terjerumus kedalam kesalahan yang fatal ini.

13. Memanjangkan surban hingga sebatas kedua pundak

apabila seseorang memakai surban, disunnahkan memanjangkan hingga sebatas kedua


pundaknya sebagaimana hadist Rasulullah SAW “sesungguhnya Rasulullah apabila
memakai surban dipanjangkannya hingga sebatas kedua pundaknya.”

14. Pakaian harus bersih dan suci

Tidak boleh bagi seorang Muslim memakai pakaian yang terkena najis atau terbuat dari
bahan yang najis, seperti kulit babi, anjing, dan yang lainnya. Seorang muslim harus selalu
mensucikan dan membersihkan pakaiannya sebagaimana dia selalu mensucikan hatinya.

15. Menutup aurat

Baju yang dianggap bisa menutup aurat ialah baju yang bahannya agak tebal, longgar,
dan memanjang ke tanah. Adapun pakaian yang sangat sempit sehingga menggambarkan
bentuk tubuh dan aurat pemakainya, maka pakaian tersebut tidak dianggap menutup aurat.
Pakaian yang tipis juga tidak dianggap menutup aurat, apalagi yang pendek.
16. Menjauhi pakaian yang dilarang atau yang menimbulkan fitnah

kaum wanita harus selalu menjauhi pakaian yang indah mempesona, penuh hiasan,
yang warnanya bisa memikat hati, seperti pakaian batik atau bordir yang motifnya sangat
bagus atau pakaian lainnya yang begitu menggoda. Dilarang juga bagi laki-laki maupun
perempuan memakai pakaian bergambar makhluk bernyawa, salib, atau yang lainnya.

17. Berdoa ketika memakai baju baru

Bagi yang memakai baju baru atau pakaian lainnya hendaklah selalu memuji Allah
yang telah menganugerahkan nikmat kepadanya berupa pakaian.

“Allahumma laka-l-hamdu anta kasautanihi as’aluka min khairihi wakhairi ma


shuni’a lahu, wa a’udzubika min syarrihi, wa syarri ma shuni’a lahu.”

18. Berdoa untuk orang yang memakai baju baru

Nabi Muhammad SAW selalu mendoakan orang yang memakai baju baru.

“Taballi wa yukhligullahu ta’ala.” atau “Abli wa’akhliq.”

Rasulullah berkata kepada orang yang memakai baju baru, Pakailah baju baru, hiduplah
yang terpuji, matilah dalam keadaan mati syahid, semoga Allah melimpahkan rezeki
kepadamu berupa wanita yang menyenangkan hati di dunia dan akhirat.

19. Berdoa ketika memakai baju

setiap muslim seharusnya selalu membiasakan membaca doa ketika memakai baju,
sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “barang siapa memakai baju sambil berdoa,
maka akan diampuni segala dosanya yang telah lalu”.

“Alhamdulillahilladzi kasani hadza warazaqanihi min ghairi haulin minni wala


quwwatin.”

20. Ketika memakai cincin, letakkan bagian yang ada batu cincinnya disebelah dalam telapak
tangan

Inilah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw sebagaiman hadist berikut,
“Sesungguhnya Rasulullah apabila memakai cincin meletakkan bagian yang ada batu
cincinnya disebelah dalam telapak tangannya”.
21. Diperbolehkan memakai cincin di tangan kanan atau kiri

Cara diatas pernah dilakukan oleh Rasulullah saw sebagaimana disebutkan dalam
hadits, sesungguhnya Rasulullah pernah memakai cincin di tangan kanannya, dan
sesungguhnya Rasulullah pernah memakai cincin di tangan kirinya. Kedua cara tersebut
dibolehkan.

22. Diperbolehkan memakai cincin perak

Memakai cincin perak tidak dilarang, tetapi diharamkan bagi laki-laki memakai cincin
dari emas. Hal itu sesuai dengan hadist Rasulullah.

23. Memakai cincin pada jari kelingking

Hadist ini diriwayatkan oleh sahabat Anas ra dari Rasulullah, dan al-khinshor menurut
kamus Lisan al-’Arab adalah jari yang paling kecil. Ada juga yang mengartikan jari
tengah, jari manis. Bentuk jamaknya adalah Khanashir.
Referensi

Etika Keperawatan Islam

Anda mungkin juga menyukai