Anda di halaman 1dari 31

KULIAH II

KONSEP DASAR PROFESI


I. KONSEP DASAR PROFESI
A. PENGERTIAN PROFESI:
Menurut Yeni, 2006:

Dalam arti sempit:


Profesi berarti kegiatan yg
dijalankan berdasarkan keahlian
tertentu dan sekaligus dituntut
Profesi berasal dari
daripadanya pelaksa-naan norma-
kata Latin: Proffessio
norma sosial dengan baik.
yg mempunyai dua
arti: yaitu janji/ikrar
dan pekerjaan Dalam arti Luas:
Profesi berarti kegiatan apa saja
dan siapa saja utk memperoleh
nafkah yg dilakukan dgn suatu
keahlian tertentu
• PENGERTIAN PROFESI:
Dalam kamus Profesi adlh bidang pekerjaan yg
besar bahasa dilandasi pendidikan keahlian
Indonesia (keterampilan, Kejuruan, dsb).

Profesi biasa diartikan sbg suatu bidang


Secara Istilah pekerjaan yg didasarkan pada keahlian
tertentu

Profesi adlh merupakan pekerjaan yg


Sudarwan Danim menuntut kemampuan intelektual
dgn merujuk khusus yg diperoleh melalui kegiatan
pendapat Howard belajar dan pelatihan yg bertujuan utk
M. Vollmer dan menguasai keterampilan atau keahlian
Donald Mills dlm melayani atau memberikan advis
pada orang lain dgn menerima upah
atau gaji dlm jumlah tertentu
Kata Profesi dapat diketahui dari tiga sumber makna:

1. Makna ETIMOLOGI: secara etimologi berasal dari bhs


Inggris Profesion atau bhs Latin Profecus/professio; yg
berarti mengakui, pengakuan, menyatakan mampu, atau
ahli dlm mengerjakan pekerjaan tertentu.

2. Makna TERMINOLOGI: berarti sebagai suatu


pekerjaan yg mensyaratkan pendidikan tinggi bagi
Sumbe pelakunya yg ditekankan pd pekerjaan mental, bukan
pekerjaan manual. Yaitu pekerjaan yg mensyaratkan
r pengetahuan teoretis sebagai instrumen utk melakukan
makna pekerjaan praktis.
Profesi
3. Makna SOSIOLOGI: Profesi menunjukkan suatu
kepercayaan, bahkan suatu keyakinan, atas suatu
kebenaran, atau kredibilitas seseorang, dan menunjukan
suatu pekerjaan atau urusan tertentu.
.
Omstein & Levine:
Profesi mengandung dua pengertian:

1). Melayani masyarakat, 2). Memerlukan bidang Ilmu dan


merupakan karier yg keterampilan tertentu di luar
dilaksanakaan sepanjang hayat jangkauan khalayak ramai (tdk
(tdk berganti-ganti pekerjaan) semua org dpt melakukannya)

Sementara Richey dan Riess mengidentifikasikan tingkat-


tingkat keprofesian menjadi lima kelompok, yaitu:
1. Profesi yg sudah Tua .
2. Profesi baru.
3. Profesi yg sedang tumbuh;
4. Profesi semi profesional
5. Pekerjaan/Jabatan yg belum jelas statusnya.
. Secara ideologi, pekerjaan Profesi menekankan pd tanggung
jawab dan pelayanan tertentu, dari sekedar pekerjaan-pekerjaan yg
mendatangkan keuntungan pribadi. Dan ada kode etik yg
memberikan pertimbangan-per-timbangan secara otomatis dlm
membedakan pekerjaan mana yg tergolong pekerjaan profesi dan
mana yg bukan, serta diantara para praktisi profesional diikat dlm
suatu organisasi profesi dgn cakupan yg luas.

Hamalik (2006) mengatakan:


Komponen yg terkandung dlm
definisi Profesi adlh:

1. Pernyataan atau
2. Mengandung 3. Menyangkut
janji secara
unsur pengabdian. suatu pekerjaan
terbuka
 Kata Profesi masuk ke dlm kosa kata bhs Indonesia melalui bhs
Inggris PROFESSION atau bhs Belanda PROFESSIE. Dan kedua
kata Barat tsb menerima kata tsb dari bhs Latin yaitu: Proffessio yg
berarti pengakuan.
 Pd mulanya kata profesi seperti yg kita gunakan sekarang arti sebenar-
nya adlh pernyataan atau pengakuan ttg bidang pekerjaan atau bidang
pengabdian yg dipilih.
 Jadi bila seseorg, misalnya mengatakan bhw profesinya adalah pemu-
sik, maka sebenarnya tdk lain dari memberitahukan kpd org lain, bhw
bidang pekerjaan yg dipilihnya adlh bermain musik.
 Dlm perkembangannya pengertian profesi semakin lebih ketat dan se-
makin jelas, yaitu kata profesi harus memenuhi dua ketentuan, yaitu:
Pertama: bhw profesi adlh kegiatannya dlm rangka mencari nafkah.
Karena kegiatan yg hanya mencari kesenangan disebut Hobby.
Kedua: bhw kegiatan tsb harus dilakukan dgn tingkat keahlian atau
Vokasi. Karenanya bila melakukan suatu kegiatan tanpa ditunjang
suatu keahlian disebut unskilled labour atau pekerjaan awam.
Dari berbagai penjelasan tsb di atas dpt disimpulkan bhw:
Yg dimaksud dgn pengertian profesi adlh suatu jenis pekerjaan yg
bukan dilakukan dgn mengandalkan kekuatan pisik, dan
menuntut pendidikan yg tinggi bagi org-org yg memasukinya,
serta mendapat pengakuan dari
org lain.
Jenis pekerjaan seperti yg digambarkan di atas salah satunya adalah jabatan
GURU. Karena pd hakikatnya guru merupakan profesi tenaga akademik pd
lembaga pend tingkat sekolah. Dan guru adlh sumber daya yg sangat penting
dlm pengelolaan organisasi pendidikan. Sedangkan utk mencapai hasil
pendidikan sbgmana yg diharapkan, diperlukan kegiatan manajemen sumber
daya manusia.
1. Tipe profesi sebagai Status. Yaitu yg secara
relatif tdk begitu penting dlm organisasi kerja dlm
Menurut Elliot melayani masyarakat, tetapi menduduki tempat yg
(1972) secara tinggi dlm sistem tingkatan sosial di masyarakat.
historis Seperti profesi Kiyai, pendeta, dll.
Profesi ada
dua tipe: 2. Profesi sbg Pekerjaan. Yaitu yg didasarkan pd
spesialisasi dari pendidikan dan latihannya. Seperti
profesi dibidang kesehatan Ahli Bedah, dll.
B. PENGERTIAN PROFESIONAL:
Profesional merupakan kata sifat, yg berarti sangat mampu melakukan
suatu pekerjaan. Sedangkan bila kata benda Profesional berarti org yg
melaksanakan sebuah profesi dgn menggunakan profesi ini sebagai mata
pencaharian.

Menurut Supriadi (1999), Profesional menunjuk kepada dua hal:


Pertama : Penampilan seseorg yg sesuai dgn tuntutan yg seharusnya.
Kedua : Kinerja yg dituntut sesuai standar yg telah ditetapkan.
Jadi profesional merujuk kpd dua hal tsb: yaitu org yg menyandang suatu profesi,
dan kinerja atau performance seseorg dlm melakukan pekerjaan yg sesuai dgn
profesinya.

Guru yg profesioanl adlh org yg melakukan tugas profesi keguruan


dgn penuh tanggung jawab dan dedikasi yg tinggi, dgn sarana penunjang
berupa bekal pengetahuan yg dimilikinya sesuai dgn standar yg telah
ditetapkan.
Menurut UU RI No. 14 Thn 2005 Pasal 1 ayat 4:
 Profesional adlh pekerjaan atau kegiatan yg dilakukan oleh seseorg dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yg memerlukan keahlian,
kemahiran, atau keca-kapan yg memenuhi standar mutu atau norma
tertentu serta memerlukan pendi-dikan profesi.
 Profesional berarti persyaratan yg memadai sbg suatu profesi.

 Menurut Sudjana (1988): Pekerjaan Profesional berbeda dgn pekerjaan


lainnya, karena suatu profesi memerlukan keahlian dan keterampilan
khusus dlm melak-sanakan profesinya.
 Dgn kata lain, pekerjaan yg bersifat profesional adlh pekerjaan yg hanya
dpt dilakukan oleh mereka yg khusus dipersiapkan utk itu, dan bukan
pekerjaan yg dikerjakan oleh mereka yg karena tdk dpt memperoleh
pekerjaan lain.

Tilaar (1999): Profesional adlh sbg sesuatu yg berkaitan dgn profesi, dia
memerlukan kepandaian khusus utk menjalankannya, dan mengharuskan ada-
nya pembayaran utk melakukannya (Lawan dari amatir)
Tujuh Tahapan Menuju Status Profesional:

Menurut Jamil Suprihatiningrum (2012)


 Penentuan spesialisasi bidang pekerjaan.
 Penentuan tenaga ahli yg memenuhi persyaratan;
 Penentuan pedoman kerja sbg landasan kerja;
 Peningkatan kreatifitas kerja sbg usaha utk menciptakan sesuatu
yg lebih baik.
 Penentuan tanggung jawab kerja;
 Pembentukan organisasi kerja utk mengatur tenaga kerja;
 Memberikan pelayanan yg ketat dan penilaian dari masyarakat
pengguna jasa profesi.
C. Pengertian PROFESIONALISME

Profesionalis Profession =
dari kata Profesional yg dasar katanya profesi
me
 Dlm bhs Inggeris disebut dgn Profesionalism yg berati profesional.
 Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan, atau rangkaian
kualitas yg menandai atau melukiskan coraknya suatu profesi.
 Org yg Profesional memiliki sifat-sifat yg berbeda dgn org yg tdk Profesional
meskipun dlm pekerjaan yg sama atau dlm ruang kerja yg sama.
 Mutu, kualitas, dan tindak tanduk yg merupakan ciri suatu profesi org yg
profesional, atau sifat dari org yg profesional.
 Profesionalisme berkaitan dgn komitmen para penyandang profesi.
 Profesionalisme menunjuk kpd derajat penampilan seseorg sbg profesional,
ada yg profesionalisme tinggi, sedang, dan rendah.
 Profesionalisme mengacu kpd sikap dan komitmen anggota profesi utk
bekerja berdasarkan standar yg tinggi dan kode etik profesinya.
 Bisa juga Profesionalisme diartikan suatu faham yg menciptakan dilakukannya
berbagai kegiatan kerja tertentu dlm kehidupan masyarakat dgn berbekal ke-
ahlian yg tinggi, dan berdasarkan rasa keterpanggilan jiwa dan semangat utk
melakukan pengabdian, memberikan bantuan layanan pd sesama manusia.
 Profesionalisme bisa diartikan sbg komitmen para anggota suatu profesi atau
pekerjaan utk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus
mengembangkan strategi-strategi yg digunakannya dlm melakukan pekerjaan
sesuai dgn profesinya.
 Profesionalisme Guru mengandung pengertian yg meliputi unsur-unsur kepri-
badian, keilmuan, dan keterampilan.
D. Pengertian PROFESIONALISASI
 Profesionalisasi adlh proses memfasilitasi seseorng menjadi profesional
melalui berbagai latar DIKLAT. Dan proses DIKLAT ini biasanya memakan
waktu yg lama, intensif dan diselenggarakan oleh suatu lembaga profesi.
 Profesionalisasi merupakan proses peningkatan kualifikasi atau kemampuan
para anggota penyandang suatu profesi utk mencapai kreteria standar ideal
dari penampilan atau perbuatan yg diinginkan oleh profesi tsb.
 Profesionalisasi mengandung makna dua dimensi utama, yaitu:
 Peningkatan status, dan
 Peningkatan kopetensi dan keterampilan praktis.
Perbedaan antara kata Profesi, Profesional, Profesionalisme, dan
Profesionalitas.

Profesi: adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang


dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu
atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Profesional: adalah sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan
sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk
kerja sesuai dengan profesinya.
Profesionalisme: adalah faham atau ajaran yang menekankan bahwa
segala pekerjaan harus dilakukan dengan profesional.
Profesionalitas: adalah suatu sebutan terhadap kualitas dan derajat
keahlian yang dimiliki seseorang untuk dapat melakukan tugas-
tugasnya. Jadi Profesionalitas lebih menggambarkan suatu
“keadaan” derajat keprofesian seseorang.
II. HAKIKAT , CIRI , SYARAT DAN JENIS PROFESI
A. HAKIKAT PROFESI:
 Hakikat adlh mengungkap hal yg paling terdalam ttg sesuatu objek(baik ben-
da, bentuk, kondisi, peristiwa, dll ), atau mengemukakan hal yg mendasar
dari sesuatu.
 Bilamana hakikat dari sesuatu itu dilepas atau dicopot dari satu objek, maka
hilanglah esensi dari objek tsb.
 Maka hakikat Profesi ialah tanggapan yg bijaksana, atau layanan/pengabdian
yg dilandasi oleh keahlian, teknik dan prosedur yg mantap serta sikap kepri-
badian tertentu.
 Oleh sebab itu seorang pekerja profesional selalu akan mengadakan pelaya-
nan/pengabdian yg dilandasi kemampuan profesional serta falsafah yg
mantap.
 Profesi pd hakikatnya adlh suatu pekerjaan yg memerlukan pengetahuan dan
keterampilan yg berkualifikasi tinggi dlm melayani atau mengabdi pd kepen-
tingan umum utk mencapai kesejahteraan manusia.
B. CIRI-CIRI PROFESI
 MENURUT GREENWOOD:
Profesi memiliki ciri-ciri berikut:
1. Suatu dasar teori yg sistematis;
2. Kewenangan (autority) yg diakui oleh klien;
3. Sanksi dan pengakuan masyarakat atas kewenangan tsb.;
4. Kode Etik yg mengatur hubungan-hubungan dari org profesional dgn klien
dan teman sejawat.
5. Kebudayaan profesi yg terdiri atas nilai-nilai, norma-norma dan lambang-
lambang.
 MENURUT KOMISI KEBIJAKSANAAN PENDIDIKAN AMERIKA
SERIKAT: (khususnya di bidang pendidikan).
1. Didasarkan atas sejumlah pengetahuannya yg dikhususkan;
2. Selalu meningkatkan kemampuan para anggotanya;
3. Melayani kebutuhan para anggotanya (kesejahteraan, peningkata profesional)
4. Memiliki norma-norma etis;
5. Dpt mempengaruhi kebijakan pemerintah di bidangnya (bid. Kurikulum, dll)
6. Memiliki solidaritas kelompok profesi.
Menurut OMSTEIN dan LAVIEN: (ciri-ciri Profesi)
1. Melayani masyarakat (karier yg dilaksanakan sepanjang hayat, tanpa berganti-
ganti pekerjaan).
2. Memerlukan bidang ilmu keahlian dan keterampilan tertentu di luar
jangkauan khalayak ramai (tdk semua org dpt melakukannya).
3. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek (teori yg
baru dikembangkan dari hasil penelitian)
4. Memerlukan DIKLAT khusus dgn waktu yg panjang.
5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan atau mempunyai persyaratan
masuk (perlu izin, persyaratan tertentu utk mendudukinya, dll).
6. Otonomi dlm membuat keputusan ttg ruang lingkup kerjanya (tdk diatur org
lain).
7. Menerima tanggung jawab terhadap keptusan yg diambil (tdk dipindahkan ke
atasan atau Instansi lain yg lebih tinggi);
8. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien (Yaitu penekanan terhdp
layanan yg akan diberikan).
9. Menggunakan administrator utk memudahkan profesinya.
10.Mempunyai organisasi yg diatur oleh anggota profesi sendiri.
11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elite utk mengetahui dan
mengakui keberhasilan anggotanya.
12. Mempunyai Kode Etik utk menjelaskan hal-hal yg meragukan atau menyang-
sikan yg berhubungan dgn layanan yg diberikan.
13. Mempunyai kadar kepercayaan yg tinggi dari publik dan kepercayaan dari
setiap anggotanya (misalnya masyarakat meyakini dokter lebih tahu ttg
penyakit pasin yg dilayaninya).
14. Mempunyai status sosial dan ekonomi yg tinggi (bila dibandingkan dgn
jabatan lainnya).
 Menurut MOORE:
1. Menggunakan waktu sepenuhnya utk pekerjaannya;
2. Ia terikat oleh panggilan hidup, dia memperlakukan pekerjaannya sbg
seperangkat norma kepatuhan dan latihan spesialisasi perilaku.
3. Ia anggota organisasi profesional yg formal;
4. Ia menguasai pengetahuan yg berguna dan keterampilan atas dasar latihan
spesialisasai atau pendidikan yg sangat khusus.
5. Ia terikat dgn syarat-syarat kompetensi, keasadaran prestasi, dan pengabdian.
6. Ia memperoleh otonomi berdasarkan spesialisasi teknis yg tinggi sekali.
(ciri-ciri profesi)
 Menurut pendapat KOCHMAN (ciri-ciri profesi)
1. Membutuhkan suaatu persiapan yg relatif lama dan menjurus;
2. Disertai oleh kegiatan-kegiatan intelektual yg ulung dan anggota-anggota
memiliki pengetahuan serta kecakapan yg mengkhusus.
3. Menentukan standar yg relatif tinggi utk diterima sebagai anggota profesi.
4. Pekerjaannya merupakan suatu karier seumur hidup;
5. Diwakili oleh organisasi atau organisasi-organisasi yg efektif;
6. Memiliki otonomi yg luas dan dlm banyak hal menentukan standarnya
sendiri.
7. Berbakti utk perluasan pengetahauan dalam bidangnya;
8. Memberikan prioritas yg tinggi pada pelayanan;
9. Mengutamakan perbaikan diri dan perkembangan dlm usaha-2 pelayanan.
10.Melindungi kesejahteraan anggota-anggotanya;
11.Membutuhkan izin atau sertifikasi utk berpraktik.
12.Mendasarkan praktiknya pd prinsip-prinsip yg dirumuskan dgn jelas.
KESIMPULAN
Dari berbagai pendapat di atas dpt kita simpulkan apa saja ciri-2 dari Profesi:
1. Memiliki standar kerja (aturan) yg baku dan jelas ttg hal yg dikerjakannya.
2. Anggota profesi memperoleh pendidikan tinggi sbg landasan pengetahuan
(teori dan praktik) yg bertanggung jawab.
3. Memiliki lembaga pendidikan khusus yg mencetak tenaga profesi yg
dibutuhkan. (misalnya LPTK).
4. Memiliki organisasi profesi yg memperjuangkan hak-hak anggotanya, serta
bertanggung jawab utk meningkatkan profesi yg bersangkutan.
5. Adanya pengakuan yg layak dari masyarakat;
6. Adanya sistem imbalan yg memadai sehingga profesi dpt hidup dari
profesinya.
7. Memiliki Kode Etik yg mengatur setiap anggota profesinya.
C. SYARAT-SYARAT PROFESI

Menurut MOH. ALI: syarat khusus profesi adalah:


1. Menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu
pengetahuan yg mendalam.
2. Menekankan pada suatu keahlian dlm bidang tertentu sesuai dgn bidang
profesinya.
3. Menuntut adanya tingkat pendidikan yg memadai.
4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yg
dilaksanakannya.
5. Memungkinkan perkembangan sejalan dgn dinamika kehidupan.
Menurut USMAN, selain persyaratan tsb diatas, beliau menambahkan ttg
persyaratan jabatan suatu profesi, yaitu:
1. Memiliki Kode Etik, sbg acuan dlm melaksanakan tugas dan
fungsinya.
2. Memilki klien/objek layanan yg tetap, seperti dokter dgn pasinnya.
Guru dgn siswanya.
3. Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di
masyarakat.
D. JENIS PROFESI
 Tdk semua pekerjaan dpt dikatakan sbg sebuah profesi. Pekerjaan yg me-
nuntut keahlian dan kualifikasi akademiklah yg dpt dikatakan sbg profesi.
Misalnya: Guru, dokter, pengara, akuntan, wartawan, Apoteker, dll.
 Pekerjaan seperti Petani, Nelayan, Tukang Batu, Pemb. Rumah Tangga
tdklah dpt dikatakan sbg sebuah profesi, dlm melaksanakan pekerjaan tsb
tdk dibutuhkan kualifikasi akademik tinggi dan keahlian khusus.
PEMBAGIAN PEKERJAAN
HARD YG BERSIFAT PROFESI SOFT
PROFESION PROFESSION

HARD PROFESSION adlh apabila pekerjaan tsb menunjukkan langkah-


yg rinci, jelas, dan pasti. Seorg yg lulus dari pendidikan yg
menyelenggarakan Hard Profession memiliki standar baku. Dia dpt
bekerka secara mandiri sekalipun tanpa pembinaan lebih lanjut.
(misalnya: dokter tlh memiliki prosedur yg jelas dlm menangani
pasiennya).
SOFT PROFESSION: dlm melaksanakan peofesinya diperlukan seni.
Dan pekerjaan ini tdk dpt dijabarkan secara rinci dan pasti, karena
dia sangat tergantung pd situasi dan kondisi pekerjaan tsb
dilaksanakan. Dan utk mempertahankan profesionalitas dan
meningkatkan kompetensinya diperlukan pengembangan dan
pendidikan berkelanjutan sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Oleh sebab itu lembaga Inservice training bagi Soft Pro-fession
amat penting.
Profesi yg dpt dikategorikan Soft Prefession adlh Wartawan,
Pengacara, Guru, dll.
KODE ETIK
PROFESI
 Suatu profesi/pekerjaan baru dpt dikatakan profesional adlh apabila
pekerjaan tsb tlh memiliki Kode Etik. Kode etik ibarat Rambu-2 bagi jalan
raya yg dibuat agar para pengguna jalan tsb menjadi tertib dan teratur
sehingga lalu lintas pun menjadi lancar. Demikianlah Kode Etik tsb dlm
profesi atau suatu pekerjaan.
 Salah satu kode Etik tertua adlh “Sumpah Hippokrates” yaitu kode etik tertua
dlm profesi kedokteran.
 Secara harfiah, Kode Etik adlah sumber etika, aturan, sopan satun atau tata
susila, atau suatu hal yg berhubungan dgn kesusilaan dlm mengerjakan
suatu pekerjaan.
 Kode etik profesi berarti aturan kesusilaan suatu profesi. Ia semacam
penangkal dari kecenderungan manusia sbg pengemban profesi yg ingin
menyimpang/menyeleweng.
 Kode etik profesi juga merupakan perangkat utk mempertegas atau
mengkristalisasi kedudukan dan peranan pengemban profesi serta
sekaligus melindungi profesinya.
• .
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
ttg prinsip profesionalitas yg telah digariskan.
FUNGSI
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat
KODE ETIK
atas profesi yg bersangkutan.
PROFESI
3. Mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi profesi tentang hubungan etika
keanggotaan profesi.

1. Kode Etik harus dibuat oleh kelompok profesi


itu sendiri. Supaya muncul kesadaran utk
melaksanakan Kode Etik tsb tanpa paksaan.
AGAR KODE
ETIK 2. Kode Etik harus menjadi hasil pengaturan diri dari
PROFESI profesi. Jadi aturan berlaku utk anggota profesi,
BERJALAN bukan untuk mengatur masyarakat.
DGN BAIK
3. Pelaksanaannya harus dilakukan pengawasan
yg terus menerus.
TUJUAN MENGADAKAN KODE ETIK PROFESI
(menurut E. Mulyana)
1 Menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga pandangan/kesan pihak luar agar mereka tdk
. memandang rendah terhadap profesi. Oleh sebab itu setiap kode etik melarang anggotanya
berbuat hal-hal yg mencemarkan nama baik profesi.
2 Utk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya. Baik lahir maupun bathin.
. Karena kode etik umumnya memuat hal-hal berupa larangan melakukan perbuatan yg
merugikan bagi para anggotanya.
3 Pedoman berperilaku . Kode Etik mengandung peraturan yg membatasi tingkah
. laku yg tdk pantas dan tdk jujur bagi para anggota profesi dlm berinteraksi dgn
sesama rekan anggota profesi.
4 Utk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Karena dgn Kode Etik dpt dgn
. mu-dah mengetahui tugas dan pengabdiannya dlm melaksanakan tugas. Karena
Kode Etik merumuskan ketentuan-2 yg perlu dilakukan oleh para anggota profesi.
5 Utk meningkatkan mutu profesi. Kode etik memuat norma-2 dan anjuran agar para
. ang-gota profesi selalu berusaha meningkatkan mutu pengabdinnya.
6 Utk meningkatkan mutu organisasi profesi. Karena Kode Etik mewajibkan setiap
. anggo-tanya utk aktif berpartisipasi dlm membina organisasi profesi dan kegiatan-
kegiatan yg dirancang organisasi.
PENJELASAN LAIN TENTANG KODE ETIK PROFESI:

KODE berarti tulisan (kata-kata, Tanda) yg dgn


persetujuan mempunjyai arti atau maksud
Kode Etik terdiri dari tertentu.
dua kata:
Kode dan Etik Etik dpt berati aturan atau susila, sikap atau
akhlak.

 Dgn demikian secara bahasa KODE ETIK berarti ketentuan atau aturan yg
berkenaan dgn tata susila akhlak.
 Sedangkan akhlak menurut Ibn Maskawaih dan Al Gazali: adlh ekspresi jiwa
yg tampak dlm perbuatan dan meluncur dgn mudah, tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan lagi.
Berdasarkan pebgertian tsb, maka Kode Etik atau akhlak adlah tingkah laku yg
memiliki lima ciri berikut:

Pertama: tingkah laku yg dimiliki itu telah mendarah daging


dan menyatu menjadi keperibadian yg antara satu
individu dgn individu yg lain.

Kedua: tingkah laku tsb sudah dapat dilakukan dgn mudah


tanpa memerlukan pemikiran lagi, akibat perbuatan tsb
telah mendarah daging.

Lima ciri Ketiga: Perbuatan yg dilakukan tsb timbul bukan atas tekanan
Kode Etik: dari org lain.

Keempat : Perbuatan yg dilakukan tsb berada dlm keadaan yg


sesungguhnya, bukan berpura-pura atau
bersandiwara.
Kelima: Perbuatan tsb dilakukan atas niat karena semata-
mata karena Allah, sehingga perbuatan tsb bernilai
ibadah, dan kelak mendapatkan balasan dari Allah
SWT.
.

Dengan demikian dpt kita pahami bhw KODE ETIK adlah:


Suatu istilah atau wacana yg mengacu kepada seperangkat
perbuatan yg memiliki nilai, baik dan buruk, pantas atau tidak
pantas, sopan atau tidak. Dan kode Etik harus dimiliki oleh
setiap pekerjaan profesional, termasuk profesi Guru.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai