Anda di halaman 1dari 22

I.

DASAR JARING DISTRIBUSI

Sistem jaringan distribusi


Pada dasarnya adalah menyesuaikan
dengan jenis dan kepadatan beban.
Ini berarti untuk daerah yang
dengan kepadatan beban masih
relatif rendah cocok bila dibangun
sistem jaringan yang sederhana saja
( radial terbuka ).
Sedang daerah yang perkembangannya
cepat biasa dipakai spindle system.
Macam – macam Jaringan Distribusi TM

Sistem jaringan distribusi ada beberapa macam :


» Jaringan parallel.
» Jaringan tertutup/Ring.
» Jaringan radial terbuka.
» Jaringan spindle.
» Jaringan kluster.
» Jaringan Jala-jala.
Radial Terbuka
Gardu
distribusi

Garbu induk /
PLTD kecil

Jaringan Radial Terbuka


Keuntungan / kerugian :
•Mudah mengoprasikannya
•Mudah mencari gangguan
•Cocok untuk sistem yang sederhana
•Tidak dapat di manipulasi bila terjadi gangguan
•Keandalan sistem tidak begitu sempurna ,bila diperuntukan pada konsep VIP.
2. Jaringan Paralel .
NO

Gardu distribusi

Gardu induk / PLTD

Keuntungan / kerugian :
- Secara tekhnis lebih baik dari pada sistem radial terbuka
- Biaya sedikit lebih mahal Karena harus dibangun dua feeder pada jalur yg sama
- Bila SUTM diperlukan konstruksi khusus atau ruang bebas yang lebih luas
- Bisa dimanipulasi bila terjadi gangguan
3. Jaringan Tertutup / Ring

Keuntungan / kerugian .
1. penyebab konsumen yang anyak
bisa dijangkau.
Gardu Distribusi
2. Diperlukan penampang yang relatif
Besar karena dalam kondisi
gangguan ganguan slah satu sisi.
3. Penghatar harus sanggup
menampung seluruh beban yang
terpasang pada sistem , disini erat
hubungannya dengan rugi
tegangan.
4. Bisa dimanupulasi dengan mudah.
5. Mudah dioperasi.

Gardu Induk
/ PLTD
4. Jaringan Spindle
Keuntungan/kerugian :
1. Pada kondisi normal expres feeder tidak menampung beban sama sekali.
2. Akan lebih sempurna bila penampung expres feeder lebih besar dari feeder yang beroperasi.
3. Lebih mudah bila jumlah feeder dalam satu spindle kurang dari 4 feeder.
4. Biaya lebih mahal.
GH. / SWITCHING SUBSTASIO

E
x
p
r
e
s

GH. / MAIN SUBSTATION


GARDU
INDUK

Semua PMT normal


tertutup

SAKLAR DI GD
NORMAL
TERTUTUP

EKSPRES

Semua saklar normal


Kecuali
EXPRESSFEEDER
GARDU HUBUNG
5. Jaringan Cluster
Keuntungan / kerugian :
• Sistem operasi lebih mudah dibandingkan dengan spindle sistem
• Tidak diperlukan tempat swiching (GH) dalam satu tempat.
• Panjang jaringan bias lebih pendek untuk kawasan yang sama.
• Switching bisa dilakukan disepanjang ekspress feeder.
MAIN SUBTATION
Working
Feeder

E
X
S
P
R
E
S
S
6.Jaring Distribusi Grid (Jala-Jala)

Keuntungan:
1. Sistem ini
mempunyai mutu
pelayanan dan
keandalan yang
jauh lebih baik
dari sistem-
sistem yamh
telah dibicarakan
terdahulu.
2. Setiap gardu
distribusi dapat
dipasok dari dua
sumber atau lebih
sehingga
continyuitas
pelayananya
lebih terjamin.
3. Mutu
tegangannya juga
lebih baik karena
bebas dipikul
oleh beberapa
buah penyulang
yang pararel
II. SALURAN TEGANGAN RENDAH-SALURAN UDARA

I I.1.Saluran Udara Tegangan Rendah.

Jaring distribusi tegangan rendah berfungsi :


Untuk menyalurkan tenaga listrik mulai dari sisi sekunder transformator distribusi
sampai dengan alat pengukur pembatas konsumen.
Jaring distribusi tegangan rendah ini disebut juga jaringan distribusi sekunder.

Bagian distribusi sekunder terdiri dari :

1. Sisi sekunder trnsformator distribusi.


2. Kabel sekunder transformator distribusi.
3. Perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHBTR).
4. Kabel TR antara PHBTR dengan SUTR.
5. Saluran udara tegangan rendah.
Peralatan SUTR kawat telanjang :
> Berupa kawat BC , AAC , AAAC
> Besarnya penampang tergantung arus beban .
> Jumlah penghantar 4 kawat .

Isolator :
> Isolator tumpu : dipasang pada tiang tumpu.
> Isolator Tarik : dipasang pada tiang awal/akhir
dan tiang persimpangan .
Tiang :
> Menggunakan tiang 9 m
> Jarak tiang 45 m
> Bila dipasang PJU ditambah lagi 1atau 2 kawat .
> Bila tiang mengalami gaya tarik yg besar maka
dipasang pondasi / tupang tarik / tupang tekan .
Peralatan / konstruksi kabel pilin :

Peralatan Utama :

Kabel Pilin :
> Mempunyai 4 kawat : 3 fasa dan 1 netral
> Kawat netral untuk kawat penggantung,Campuran Almunium baja .
> Untuk menandai Fasa ada kode : 1,2,3 . Atau garis 1,2,3 ,
> Ada dilengkapi kabel untuk PJU, dgn penghantar 2 x 16 mm2.

Kawat Penggantung :
> Type penggantung
> Type sudut besar
> Type sistem ujung
> Type sudut kecil ( untuk jaringan lurus : small angle )

Tiang
> Bisa digunakan tiang beton
> Bisa tiang besi .
II.2.Jaringan Tegangan rendah – Kabel Tanah .

Bagian bagiannya :

1. Perlengkapan hubung bagi ( PHB ) TR .


terdiri dari :

> Plat tebal 3 mm di cat


> Lampu indikator penunjuk fasa
> Lampu pijar didalam panel
> 1bh main switch
> Busbar / rel
> 3 bh Sekring TR sbg incoming
> 16 buah sekring TR sbg out going .
> Kotak harus di arde dgn BC 50mm2 , tahanan < 5 ohm .
> Dimuka kotak dipasang 3 bh patok pelindung .
> Tinggi patok 50cm, 50cm ditanam dan dicat kuning -hitam
2. Kabel Tanah Tegangan Rendah :

> Jenis kabel adalah : NYF GbY 0,6 / 1 KV


> Untuk tiap jurusan panjang kabel max 400 m
> Jarak Perlengkapan hubung bagi ( PHB) dgn kotak lainnya +/- 80m
> Beban max tiap jurusan 200 A .
> Kabel keluar gardu max 8 jurusan .
> Kabel ditimbun dibawah tanah harus terlindung mekanis .
> Kabel ditanam minimum 60cm di bawah permukaan tanah
yg tidak dilalui kendaraan .
> Kabel ditanam minimum 80cm di bawah permukaan tanah
yg dilalui kendaraan .
> Kabel diletakkan didalam pasir / tanah halus / bebas batuan .
> Lapisan pasir 20cm disekelilingi kabel .
> Pada persilangan kabel harus dipasang tutup pelindung
dari lempengan / beton belah .
> Pada setiap panjang kabel 100 m dan setiap sambungan
harus dipasang penandaan kabel
III. JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH

III.1. Saluran Tegangan Menengah ( SUTM )


Terdiri dari :
1 Konduktor :
> Bahan konduktor yg digunakan : BC, AAC,AAAC,ACSR.
> Penampangnya tergantung kondisi bebannya .
2. Isolator :
> Bahan isolator terdiri dari porselain dan gelas .
> Bentuknya isolator pasak; untuk tiang tumpu/sudut kecil
> Isolator gantung ; sbg penggantung dan tarikan .
> Isolator batang panjang ; untukdi lokasi garam/ debu
> Isolator post; untuk saluran lurus
> Isolator telur; untuk kawat tarik .
3. Tiang Listrik :
> Menggunakan tiang baja dan beton .
> Posisi tiang sebagai : Tiang awal/akhir
Tiang sudut
Tiang tumpu
Tiang penegang
> Menggunakan panjang tiang : 10,11,12,13,14 m
> Kekuatan tiang dipakai : 350 daN s/d 1200 daN .
III.2. SALURAN KABEL TEGANGAN MENENGAH ( SKTM )
1. Bagian Kabel Tanah 20 KV.

Bagian Utama :
> Hantaran
> Isolasi
> Tabir
> Selubung
> Bantalan
> Perisai
> Bahan pengisi
> Sarung Kabel

2. Fungsi Bagian- bagian Kabel TM


1. Penghantar : Sebagai penyaluran aliran listrik
Bahan yang digunakan ; tembaga , Almunium
2. Isolasi : Sebagai penghambat aliran listrik
Bahan yg digunakan : PVC dan XLPE .
3. Lapisan pembungkus inti :
` Gunanya mengisi celah2 inti kabel
4. Perisai :
Sebagai pelindung kabel terhadap gaya mekanik
Bahannya , Baja digalvanis dan alminium paduan
5. Selubung luar :
Sarung kabel terbuat dari bahan termoplastik
3. Pemasangan SKTM :

1. Periksa lebar dan kedalaman galian


2. Periksa peralatan penggelaran kabel, rol,dll
3. Periksa bahan/ material, pasir, batu pengaman .
4. Periksa jumlah manusia penarik kabel setiap 3m iorang .
5. Periksa tahanan isolasi kabel sebelum digelar .
6. Setelah kabel digelar periksa timah kabel setiap 6 m.
7. Periksa ulang ketebalan pasir 20cm
8. Perhatikan over lap kabel min 50cm saat kabel akan disambung .
9. Periksa spare seling kabel pada kotak sambung +/- 3m
10 Perhatikan pengurukan kembali kabel bekas galian agar baik.
IV. Pola Pentanahan Sistim Distribusi

Ada 3 (tiga) macam pola pentanahan sistem distribusi yang dianut oleh
PT PLN (persero) diseluruh Indonesia dan 1 (satu) pola pentanahan
tambahan untuk sistem yang tidak lagi dikembangkan oleh PLN.

Di PT PLN untuk koordinasi, tingkat pelayanan dan keselamatan dalam


rangka pengamanan sistem distribusi, suatu wilayah atau distribusi
hanya diperbolehkan untuk menganut salah satu pola yang cocok
untuk lingkungannya .

Pola-pola pentanahan sistem distribusi tersebut adalah :

1. Pentanahan Langsung .
2. Pentanahan Tahanan Rendah .
3. Pentanahan Tahanan Tinggi .
4. Pentanahan Mengambang .
PENTANAHAN NETRAL LANGSUNG
POLA II
75 ATAU 150 KV 20 KV

• NETRAL DITANAHKAN LANGSUNG SEPANJANG JARINGAN


• KAWAT NETRAL DIPAKAI BERSAMA DENGAN SALURAN TEGANGAN RENDAH
• KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN UDARA DAN KABEL
• SALURAN UTAMA KAWAT AAC 240 MM2, 150 MM2 FASA TIGA 4 KAWAT
• SALURAN CABANG KAWAT AAC 95 MM2, 70 MM2 FASA TIGA 4 KAWAT DANFASA SATU 2
KAWAT
• SISTEM JARINGAN RADIAL DAN LINGKAR
• PELAYANAN BEBAN : FASA TIGA - 4 KAWAT 20, 11,6 60
FASA SATU - 2 KAWAT 20/V 3 KV
• PENGAMAN HUBUNG SINGKAT DENGAN TANAH DARI JENIS INVERSE TIME
• DAPAT DILAKUKAN KOORDINASI ANTARA PMT + RELE ARUS LEBIH ATAU PBO DENGAN
PELEBUR ATAU PBO DENGAN SSO
SISTEM PENTANAHAN DENGAN TAHANAN RENDAH

POLA III

R = 40 OHM UNTUK SUTM


12 OHM UNTUK SKTM ATAU GABUNGAN SKTM -SUTM

• KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN UDARA DAN KABEL TANAH


• ARUS HUBUNG SINGKAT DENGAN TANAH MAKSIMAL UNTUK SKTM 1000
AMPER UNTUK SUTM 300 AMPER
• SISTEM JARINGAN SPINDEL DAN RADIAL
• PELAYANAN BEBAN FASA TIGA, TIGA KAWAT
• PENGAMAN HUBUNG SINGKAT KE TANAH JENIS INVERSE TIME
• PBO YANG DIPAKAI JENIS PENGATUR ELEKTRONIK DENGAN WAKTU TETAP
• SSO DILENGKAPI DENGAN PENGINDERAAN ARUS FASA TANAH YANG
RENDAH
PENTANAHAN NETRAL DENGAN TAHANAN TINGGI

POLA I
70 ATAU 150 KV
20 KV

500 

• KONSTRUKSI JARINGAN adalah SALURAN UDARA DAN KABEL


• SALURAN UTAMA KAWAT AAAC berpenampang 150 MM2 3 FASA - 3 KAWAT
• SALURAN CABANG KAWAT AAAC berpenampang 70 MM2
• SISTEM JARINGAN 3 FASA - 3 KAWAT DENGAN TEGANGAN 20 / 11,6 KV
1FASA - 2 KAWAT DENGAN TEGANGAN 20 KV
• ARUS GANGGUAN KE TANAH MAKSIMAL 25 A
• PENGAMAN GANGGUAN TANAH DARI JENIS RELE ARUS TANAH TERARAH
• PENGGUNAAN PBO KE 2 DAPAT DILAKUKAN
• PENGGUNAAN SSO DARI JENIS PENGINDERAAN TEGANGAN
4. Pentanahan mengambang

1. Sistem Distribusi 6 KV fasa tiga 3 kawat dengan pentanahan netral mengambang.


2. PT PLN tidak mengembangkan lagi sistem ini

Ciri cirinya antara lain :


1. Sistim JaringanTegangan Nominal : 6 KV dan 12 KV
2. Sistem pentanahan netral : Tidak ditanahkan ( mengambang )
3. Krakteristik :
- Terjadi kemencengan teg saat gangguan 1 fasa ke tanah pada seluruh sistim
- Pada saat gangguan 2 fasa dan 3 fasa cirinya = sistem yang ditanahkan
besarnya tergantung teg sistem, impedansi sumber dan impedansi jaringan
- Arus gangguan hub. singkat ke tanah hanya dipengaruhi teg sistem dan kapasi
tas jaringan .
- Berbahaya untuk keselamatan manusia dan hewan dimana pada saat gangguan
hub.singkat ke tanah tidak ada kelengkapan untuk segera secara otomatis
membuka rangkaian namun dilakukan dengan sistim coba-coba.

Anda mungkin juga menyukai