Anda di halaman 1dari 63

CLINICAL REPOST SESSION

CATARACT
Disusun Oleh

Dea Putri Audina (12100116281)


Kipyatullizam (12100116207)
Zsasha Nissa Dwi (12100116152)


Preseptor : Yanuar, dr.,Sp.M

SMF ILMU KESEHATAN MATA


P3D UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RSUD AL-IHSAN BALEENDAH
2017
IDENTITAS PASIEN


Nama : Tn. MS
Usia : 53 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pekerjaan : Supir Angkat
Alamat : Ciparay
Tanggal Pemeriksaan : 10 Maret 2017
ANAMNESA
Keluhan utama

: Mata kiri buram
ANAMNESA

Pasien datang dengan keluhan penglihatan buram
pada mata kiri sejak enam bulan sebelum datang ke RS.
Pasien mengatakan keluhan mata buram ini dirasakan
perlahan-lahan, dan semakin memburuk. Keluhan mata
buram ini tidak disertai dengan keluhan mata merah.
Awalnya sekitar enam bulan yang pasien mengeluhkan
melihat penglihatan seperti kabut dan merasa silau jika
melihat cahaya pada siang hari, kemudian beberapa saat
setelahnya pasien mulai merasa pandangannya menjadi
buram yang semakin lama semakin memburuk secara
berangsur-angsur. Penglihatan sudah tidak berfungsi sejak 2
bulan SMRS. Pasien merasa lebih nyaman apabila melihat
ditempat yang teduh atau di dalam rumah.
ANAMNESA
 darah tinggi,
Pasien memiliki tekanan yang mana
tensinya pernah mencapai paling tinggi 160 mmHg. pasien
juga sering mengkonsumsi jamu-jamuan untuk pegal badan.
Keluhan tidak disertai dengan nyeri, gatal, sakit kepala,
mual, muntah. Pasien tidak merasa sering menabrak atau
tersandung saat berjalan, tidak pernah mengalami benturan
ataupun luka di daerah sekitar mata. Pasien juga tidak pernah
melakukan operasi mata, terkena zat kimia, radiasi, ataupun
trauma pada mata. Pasien juga mengatakan tidak
menggunakan kacamata, tidak memiliki asthma, kencing
manis, kolesterol tinggi, riwayat meminum obat-obatan atau
menggunakan obat tetes mata dalam jangka waktu yang
panjang, dan tidak memiliki alergI obat, makanan, atapun
cuaca.
ANAMNESA

Keluhan seperti ini baru pertama kali
dialami oleh pasien, dan tidak ada riwayat
anggota keluarga yang pernah mengalami
keluhan serupa. Pasien sudah sempat berobat
ke Puskesmas, dan diberikan obat salap yang
pasien tidak ingat namanya. Namun setelah
menggunakan obat tersebut pasien merasa
matanya menjadi lebih tidak nyaman, dan juga
tidak ada perbaikan pada matanya.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Composmentis
BB : 74kg
TB : 170cm
Tanda Vital :
- BP : 130/90
- Nadi : 80x/menit
- Respirasi : 20x/menit
- Suhu : afebris
Status
Opthalmology

OD OS
Visus 6/6 1/-

Posisi Bola Mata Hirschberg: Orthotropia


Cover uncover tes: Orthoforia
Pergerakan Bola
Mata Baik ke semua arah Baik ke semua arah
- Duksi
- Versi
Tekanan Palpasi normal Palpasi normal
Intraokular
OD OS
Palpebra Superior

Edem (-), Hiperemi (-), Sekret (-),
Ciliar Trichiasis (-)
Edem (-), Hiperemi (-), Sekret (-),
ciliar Trichiasis (-)

Palpebra Inferior Edem (-), Hiperemi (-), Sekret (-), Edem (-), Hiperemi (-), Sekret (-),
Trichiasis (-) Trichiasis (-)

Conjunctiva Tarsal
-Superior Hiperemi (-), tidak ada kelainan Hiperemi (-) , tidak ada kelainan
-Inferior Hiperemi (-) , tidak ada kelainan Hiperemi (-) , tidak ada kelainan

Conjuctiva Bulbi Hiperemi (-) , tidak ada kelainan Hiperemi (-) , tidak ada kelainan

Cornea Jernih, bentuk normal Jernih, bentuk normal


ukuran 10-12 mm ukuran 10-12 mm
OD OS
COA Sedang Sedang

Pupil
-Bentuk bulat
 bulat
-Refleks (+) (+)
-Diameter 3 mm 3 mm

Iris Cynekia (-) Cynekia (-)

Lensa Jernih, shadow test (-) Sebagian Keruh,


Shadow Iris (+)

TIO Tidak dilakukan Tidak dilakukan


(Tonometri)
OD OS
Reflex cahaya (+) (+)
• Direct (+) (+)
• Indirect (+) (+)

Slitlamp
• Cilia

Trichiasis (-), distichiasis (-), Trichiasis (-), distichiasis (-),
madarosis(-) madarosis(-)
• Conjunctiva Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
• Cornea Jernih Jernih
• CoA Sedang Sedang
• Iris Sinekia (-) Sinekia (-)
• Lensa Jernih Keruh

Lapang pandang Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Gonioscopy Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Funduskopi
• Papil Kuning, batas tegas Kuning, batas tegas
• A/V ratio 2/3 2/3
• C/D ratio 0,3-0,4 0,3-0,4
• Retina Flat Flat
• Macula Reflex (+) Reflex (+)
RESUME

Laki-laki 53tahun mengeluhkan penglihatan buram
pada mata kiri yang bersifat perlahan-lahan, dan semakin
memburuk sejak 6 bulan yang lalu. Merasa silau dan
hanya meilhat cahaya putih ketika berada di tempat
terang, sehingga lebih nyaman di dalam ruangan..
Riwayat hipertensi, dan mengkonsumsi jamu-jamuan
(+).Kesadaran: CM, tampak sakit sedang.
Visus = OS: 6/6 ; OS: 1/~.
Lensa = OS: seluruhnya keruh
OS: sebagian keruh, shadow iris (+); COA sedang
DIAGNOSA KERJA

Katarak Senile HiperMature OS
PENATALAKSAAN

Umum
• Memberitahukan kepada pasien mengenai
penyakit dan pengobatan penyakit
• Pemeriksaan skrining pre-op

Khusus
• Rencana operasi
PROGNOSIS

Ad vitam : Bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
PENDAHULUAN

Katarak merupakan penyebab utama (50%)
kebutaan di Indonesia diikuti dengan glaucoma
dan gangguan refraksi
Angka kejadian dari gangguan penglihatan dan
kebutaan cenderung meningkat dengan
meningkatnya usia.
ANATOMI LENSA

 Lensa mata berbentuk bikonveks, avascular, transparan, dan
ditutupi oleh kapsul dan epitel.1
 Permukaan posterior lebih cembung dari anterior
 Lensa ditahan oleh zonula siliaris dan ligamentum
suspensorium ke ekuator lensa agar terfiksasi
 Diameter lensa 9mm dengan tebal 5mm
 bagian depan berhubungan dengan cairan bilik mata, ke
belakang berhubungan dengan badan kaca
 Terdiri atas : kapsul, epitel subkapsul, korteks, dan nucleus.
 Fungsi lensa :
 meneruskan cahaya/sebagai media refraksi cahaya ke
retina
 fungsi akomodasi
ANATOMI MATA

ANATOMI LENSA

HISTOLOGI LENSA

Kapsul : membran dasar elastik dan
transparan, terdiri dari kolagen tipe IV dan
sel-sel epitel
Epitel : Sel-sel bermetabolisme aktif
biosintesis DNA, RNA, protein, lipid,
menghasilkan ATP.
Lensa mata manusia mengandung 65% air,
jumlahnya berubah seiring dengan
bertambahnya usia.

Keseimbangan kation antara ruang di luar
dan di dalam lensa diakibatkan aktifitas dari
pompa sodium (Na, K, ATPase) yang
berpengaruh terhadap permeabilitas
membran.
Studi yang lebih lanjut menunjukkan bahwa
keadaan katarak berhubungan dengan
peningkatan permeabilitas membran.
KATARAK
Definisi

 Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Inggris
Cataract, dan Latin Cataracta, yang berarti air terjun.
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa
yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan)
lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua-
duanya
EPIDEMIOLOGI

 Pada tahun 2002 WHO menghitung jumlah gangguan
penglihatan di seluruh dunia sekitar 161 juta dan 46% dari
penyebab gangguan penglihatan adalah katarak. Katarak
merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dan
kebutaan di Indonesia dan di dunia. Dari semua kebutaan
pada masyaraka, lebih dari 50% disebabkan oleh katarak.
 Diperkirakan setiap tahun kasus baru buta katarak akan
selalu bertambah sebesar 0,1% dari jumlah penduduk atau
kira-kira 250.000 orang/tahun. Sementara itu kemampuan
kita untuk melakukan operasi katarak setiap tahun
diperkirakan baru mencapai 180.000/tahun sehingga setiap
tahun selalu bertambah backlog katarak sebesar lebih
kurang 70.000
ETIOLOGI

Etiologi tersering dari katarak adalah perubahan usia,
sedangkan penyebab lainnya yaitu kelainan kongenital, glaucoma,
uveitis, dan retinitis pigmentosa. Katarak juga dapat disebabkan
karena beberapa jenis obat yaitu : eserin(0,25%-0,5%),
kortikosteroid, ergot dan antikolieterase topical.

Penyebab katara oleh beberapa faktor:


 Katarak bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
 Fisik
 Kimia
 Penyakit predisposisi
 Genetik dan gangguan perkembangan
 Infeksi virus dimasa pertumbuhan janin
 Usia
KLASIFIKASI
1. Berdasarkan usia
 4. Konsistensi
 Kongenital  Keras
 Juvenile  Lunak
 Cair
 Senile
5. Dapat juga :
2. Pertumbuhan Anatomi
 Developmental  Subkapsular Anterior
 Degenerative  Subkapsularis Posterior
 Nuklear
 Kortikal
3. Dapat Juga
 Progresive
 Stasioner
Katarak Developmental

 Katarak developmental merupakan penyakit pada
masa perkembangan sel serabut dan sel epitel
mengalami gangguan sehingga mengalami
kekeruhan. Gangguan ini bisa disebabkan oleh
herediter, nutrisi atau adanya peradangan, sehingga
terjadi kekeruhan pada lensa
 Terdiri dari : katarak subkapsularis anterior dan
posterior, katarak zonular, katarak sentral, katarak
purulenta, katarak kongenital dan juvenil.
Anterior Subcapsular Cataract

 Diduga pada kehidupan janin terjadi uveitis anterior.
sesuai dengan kelainannya yang terletak pada polus
anteriror. Katarak ini bersifat stasioner. Penderita tidak
mengalami keluhan ataupun gangguan hanya saja pada
kondisi tempat yang terang dimana pupil berkontraksi
(miosis) sedangkan kekeruhan terletak disentral, maka
penglihatan akan terganggu.
 Kelaianan ini dapat pula bersifat didapat, yang timbul
jika ulkus kornea dan ,mengalami perforasi pada masa
infant sehingga akan bersentuhan dengan lensa dan
dapat menyebabkan kekeruhan pada lensa.
Anterior Subcapsular Cataract

Posterior Subcapsular Katarak

 Merupakan bentuk kongenital dari kekeluhan
kapsuler. Kelainannya berbentuk putih kecil dan
bulat yang terletak pada polus posterioribawah
kapsul posterior,
 tampak seperti plak bervakuola dan bergranulasi.
 Keluhan : pengelihatan seperti melihat cahaya
mobil dating atau sinar matahari yang terang.
Posterior Subcapsular Katarak

Katarak Zonular

 Katarak yang bersifat stasioner, merupakan salah
satu bentuk katarak kongenital pada anak-anak dan
bisa terjadi pada kedua mata.kadang juga
ditemukan herediter. Kekeruhan menyerupai
cakram ,pada pemeriksaan dengan sinar
menyamping terlihat pupil melebar dan akan
tampak kekeruhan berbentuk cakram yang
dikelilingi oleh substansi lensa yang jernih.dari sisi
kekeruhan akan anmpak garis-garis pendek yang
mengarah ke sekeliling korteks yang jernih yang
disebut rider’s
Katarak Nuklear

 Kelainan ini jarang
terjadi, kadang-kadang
pusat dari nukleus
masih tetap jernih
dengan kekeruhan yang
berbentuk cakram
disekelilingnya sehingga
sering sekali disebut
katarak zonular yang
mana serinng timbul
bersamaan
Katarak Purulenta

 Dengan bermacam-macam ukuran bintik-bintik
yang tersebar, tidak merata meliputinukleus dan
korteks kelaianan ini dapat pula developmental
ataiu kongenital.Mungkin dapat diketahui dengan
biomikroskop yang sangat teliti. Kadang-kadang
bercak berwarna biru terang, tipe ini disebut
dengan caerulean catarct
Katarak kongenital dan
Juvenil Totalis

 Katarak ini sangat jarang terjadi, seluruh lensa tampak
putih, konsistensinya lunak kadang-kadang cair atau
milky katarak ini bisa terjadi pada mata normal atau
katarak komplikata.
 Katarak kongenital totalis, sebagai akibat adanya
gangguan dari perkembangan atau adanya infeksi mata
intrauterine.
 Katarak Juvenil totalis, mungkin bersifat herediter atau
timbul dengan sebab yang tidak diketahui.pada
beberapa kasus ditemukan adanya riwayat kejang-
kejang atau adanya diabetes melitus yang tidak
terkontrol.
Katarak Degenerative

 Katarak degenerative terjadi oleh karena adanya
degenerasi dari serabut lensa. Pada katarak ini
sebelumnya terjadi degenerasi pertumbuhan sudah
mencampai keadaan yang normal. Penyebab
terjadinya degenerasi ini belum jelas banyak faktor
yang dapat menyebabkannya antara lain faktor
fisik. Sebagai akibatnya akan terjadi gangguan
keseimbangan cairan dan elktrolit didalam lensa,
atau akan terjadi kekacauan pada sistem koloid
dalam serabut-serabut lensa sehingga terjadi
kekeruhan
Katarak Senilis

 Jarang terjadi pada usia dibawah 50 tahun kecuali
bila ada gangguan metabolisme seperti diabetes
mellitus tapi pada umumya sering terjadi pada usia
diatas 70 tahun .kelaianan ini dapat terjadi dengan
wanita dan laiki laki dengan frekuensi yang
sama.sering bilateral, biasanya mata yang satu lebih
berat dari pada mata yang lainnya.
 Terdiri dari 2 jenis : Katarak senilis kortikal Katarak
senilis nuklelar atau katarak sklerotika
STADIUM SENIL KATARAK
Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan

Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata Normal Dangkal Normal Dalam


depan
Sudut bilik Normal Sempit Normal Terbuka
mata
Shadow test (-) (+) (-) Pseudo(+)

Penyulit (-) Glaukoma (-) Uveitis +


glaukoma


Katarak Komplikata

 Katarak ini ada hubungannya dengan penyakit
mata . Terjadi akibat adanya gangguan nutrisi lensa
karena adanya proses inflamasi atau degenerasi
pada mata. Bila kelainan terjadi pada segmen
anterior kekeruhan akan terjadi pada bagian
posterior didaerah aksial dan sebaliknya yang
kemudia akan terjadi perjalan yang cepat.
Katarak Komplikata

Katarak yang berhubungan
dengan penyakit sistemis

Katarak Diabetika
 Pada penderita diabetes katarak yang terjadi tidak selalu
katarak diabetk, akan tetapi merupakan katarak senilis yang
dipercepat proesnya, sebagai akibat gangguan
metabolisma.Katarak diabetika biasanya menyerang usia
dewasa muda.
 Kelainannya dimulai dengan adanya vakuola yang berisi
cairan dibawah kapsul anterior dan posterior yang
mengakibatkan timbulnya kekeruhan pada stadium ini masih
bersifat ireversibel. Kemudian kekeruhan berubah menjadi
salju yang mneyelimuti seluruh korteks. Sehingga lensa secara
keseluruhan berwarna putih susu
Katarak akibat radiasi atau
energi lain

 Kebanyakan katarak radiasi terjadi oleh radiasi
adalah sebagai akibat panas sinar x dan sinar
gamma dari radium atau neutron.Sinar ultraviolet
dapat dianggap untuk terjadinya katarak senilis ini
sesuai dengan kenyataan dimana katarak senilis
sering terjadi pada orang-orang yang sering terkena
sinar tersebut terutama orang yang didaerah tropis.
Sering juga terjadi pada daerah industri. Katarak
karena listrik dimulai dengan adanya kekeruhan
punktata, kekeruhan subkapsuler, dan maturitas
akan dicapai dalam waktu singkat
Katarak Traumatik

 Katarak ini biasanya
monokuler, trauma
fisik dapt pula
trauma tembus atau
tidak.kedua-duanya
akan menyebabkan
robekan atau
kerusakan pada
lensa sehingga
timbul katarak.
Bentuk Katarak Traumatik

 Vossius ring, berbentuk lingkaran berwarna coklat dari
pigmen iris sebagai akibat cetakan iris (pupil) pada lensa
karena benda tumpul
 Berbentuk roset (bintang), terjadi segera atau beberapa
waktu setelah trauma.trauma ini menyebabkan perubahan
susunan serabut-serabut lensa dan susunan sutura sehingga
berbentuk roset.
 Katarak zonular atau lamelar, Akibat trauma akan timbul
perubahan permeabilitas kapsul lensa, sehingga terjadi
degenerasi korteks suferfisial.
 Trauma tumpul dapat pula menyebabkan dimana kapsul
lensa menjadi keriput
Katarak Lainnya

Toxic cataract
 Katarak ini bisa
disebabkan oleh obat-
obatan seperti
:kortikosteroid yang
paling sering
menyebabkan toxic
cataract, sedangkan obat
obatan lainnya yang dapat
menyebabkan toxic cataract
yaitu: chlorpromazine,
miotic agent atau
busulfan.
Katarak Lainnya

Katarak Sekunder
 Katarak sekunder terjadi dengan insidensi sekitar
30 % setelah operasi ekstraksi katarak ekstra
kapsular.katarak ini terjadi dikarenakan setelah
operasi katarak ekstra kapsular meninggalkan
epitel sisa pada kapsul. Epitel tersebut bisa
berkembang dan menyebabkan terjadi katarak
sekunder. Pada katarak jenis ini bisa diobati dengan
neodymium:yttrium-aluminum-garnet (Nd:YAG)
laser
Katarak Sekunder

PATOFISIOLOGI

Lensa mengandung 3 komponen
anatomis:
Nukleus  zone sentral
Korteks  perifer
Kapsul anterior dan posterior
 Nukleus mengalami
perubahan warna dg
bertambahnya usia
 Perubahan fisik 
hilangnya tranparansi
lensa

 Perubahan kimia dlm
protein lensa 
koagulasi 
mengabutkan pandangan
 Terputusnya protein
lensa disertai influks air
kedalam lensa
 Usia meningkat 
Penurunan enzim
menurun  degenerasi
pd lensa
SIMPTOM
 Cloudy or blurry vision.
 Warna cerah terihat kabur.
 Muncul cahaya yang buram

dan silau
 Terlalu terang jika melihat
cahaya Melihat garis tidak
lurus
 Penglihatan dobel
 Gangguan perubahan warna
 Tidak berhubungan dengan
nyeri mata atau mata merah
 Penurunan visus (dekat dan
jauh)
 Diplopia monokuler
SIGN

 penurunan visus diperiksa dengan menggunakan
snellen chart
 Pemeriksaan optalmoskop
 Penurunan sensitivitas terhadap kontras
 Pupil pucat
 pemeriksaan slit lamp menunjukkan jenis katarak
(kortilkal, nuclear, dan subcapsular)
 Pemeriksaan shadow test (+)
 Pemeriksaan funduskopi : memungkinkan untuk
katarak imatur
 Pemeriksaan biometri dan keratometri
TATALAKSANA

Pembedahan yang saat ini dikenal antara lain :
Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular
Fakoemulsifikasi
Ekstraksi Katarak Intra Kapsular
EKSTRAKSI KATARAK EKSTRAKSI KATARAK
EKSTRA KAPSULAR INTRA KAPSULAR

Tindakan yang termasuk  mengeuarkan


ekstraksi liniear, aspirasi
seluruh isi
lensa bersama kapsul.
dan irigasi.  Dapat dilakukan pada
zonula zinn yang telah
Dilakukan pada pasien : rapuh
 Imatur  kontraindikasi pada usia
<40 tahun yang masih
 kelainan endotel,
mempunyai ligament
keratoplasti hialoidea kapsuar.
 implantasi IOL posterior  Penyulit : astigmata,
 implantasi sekunder IOL glaucoma, uveitis,
endoftalmitis dan
 bedah glaucoma pendarahan.
EKSTRAKSI KATARAK EKSTRA KAPSULAR


EKSTRAKSI KATARAK EKSTRA KAPSULAR


EKSTRAKSI KATARAK EKSTRA KAPSULAR


FAKOEMULSIFIKASI

Fibrator ultrasonic
untuk menghancurkan nucleus
Aspirasi
dimasukkan lensa IOL yang
dapat dilipat.

Keuntungan : pemulihan visus


lebih cepat, induksi astigmatis
akibat operasi minimal,
komplikasi dan inflamasi pasca
bedah minimal.
http://www.youtube.com/watc
h?v=V6whDLvS1TA
KOMPLIKASI

 Sebagai komplikasi
tersering adalah
glukoma
Proses :
1. Fakotopik /
fakomorfik
2. Fakolitik
3. Fakotoksik
KOMPLIKASI OPERASI
 1-5 hari setelah
Pada Waktu Operias >5 hari
Operasi
• Hematom • Iris prolaps • Glaukoma
• Iris • Kekeruhan kornea • Ablasio retina
terpotong/tersayat irreversible • Iridosiklitis/uveitis
• Iris prolaps • Glaukoma • Epithelial ingrowth
• Kapsul robek • Iridosiklitis • Distrofi kornea
• Prolaps vitreous • Perdarahan • Vitrea endothelial
• Dislokasi lensa intraokuler akut
• Perdarahan • panoftalmitis
intraokuler
Daftar Pustaka

 http://www.depkes.go.id/article/view/1601110000
3/katarak-sebabkan-50-kebutaan.html
 Yanoff & Duker: Ophthalmology, 3rd ed
 Setiohadji, B., Community Opthalmology., Cicendo
Eye Hospital/Dept of Ophthalmology Medical
Faculty of,Padjadjaran University. 2006.
 Ilyas, Prof. Sidarta, dr., Sp.M. 2005. Ilmu Penyakit
Mata.Jakarta: FKUI
 Gehard.K.Lang,M.D Ophthalmology textbook.

Anda mungkin juga menyukai