Cooling tower atau menara pendingin adalah alat transfer panas yang digunakan untuk
mentransfer panas dari proses dan membuangnya ke atmosfer. Menara pendingin
menggunakan penguapan air untuk menghilangkan panas proses dan mendinginkan fluida
kerja mendekati suhu wet bulb-udara atau dalam kasus menara pendingin sirkuit tertutup
kering hanya mengandalkan udara untuk mendinginkan fluida kerja mendekati suhu dry-bulb
udara. Umumnya aplikasi pendingin air digunakan dalam kilang minyak, pabrik kimia,
pembangkit listrik dan pendinginan bangunan.
Cooling tower ini beroperasi menurut prinsip difusi, dimana adanya perubahan temperatur
dapat mengakibatkan perbedaan besarnya laju perpindahan massa dan panas yang terjadi. Besarnya
laju perpindahan massa dan panas dipengaruhi oleh luas daerah kontak antara fluida panas dengan
fluida dingin, waktu kontak, kecepatan fluida dan temperatur fluida. Sedangkan cooling water adalah
air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan peralatan. Pendinginannya air terjadi didalam
cooling tower.
Pada cooling tower sebagian air menguap ke udara dan kalor sensibel berpindah dari air
panas ke udara yang lebih dingin. Kedua proses itulah yang mengakibatkan turunnya temperatur air
dan untuk menjaga keseimbangan air, kita hanya perlu menambahkan air (make up water) untuk
menggantikan air yang hilang karena penguapan atau terbawa oleh udara.
Cooling Tower ini beroperasi menurut prinsip difusi,
1.Air pendingin yang keluar dari proses (HE, kondenser, dll) dilairkan menuju cooling tower (C) masuk melalui
bagian atas menara.
2.Udara masuk melalui sirip-sirip di bagian samping menara dan mendinginkan air.
4.Air yang telah didinginkan tertampung dalam bak (basin) dibagian bawah cooling tower untuk kemudian
dipompakan lagi menuju proses sebagai air pendingin.
5. Air yang hilang akibat penguapan (E), terbawa angin (W) dan blowdown (D) diganti dengan air make-up (M).
Fisik :
Kecepatan aliran air (Qwater) : Kecepatan aliran air yang masuk ke cooling tower merupakan suatu faktor
yang mempengaruhi, semakin besar flow rate air yang masuk maka akan semakin besar beban fluida
Kecepatan aliran udara : Semakin besar rate udara yang masuk maka proses pendinginan di dalam cooling
Perbandingan distribusi air dan udara : Perbandingan distribusi air sebagai fluida yang akan didinginkan
dan udara sebagai fluida yang digunakan untuk mendinginkan haruslah sesuai dengan kondisi yang
diinginkan.
Heat Load (beban panas) : Semakin besar heat load, maka akan dibutuhkan rate udara masuk yang besar
pula.
Make-up : Air make-up memiliki pengaruh yang besar pada cooling tower karena membawa beberapa
komponen yang dapat mengakibatkan timbulnya deposit maupun korosi. Make-up water biasanya dilengkapi
- Lingkungan : Karena sebagai media pendingin dari air pendingin di cooling water adalah udara yang
diambil dari sekitarnya, makatidak terlepas dari kontaminasi kotoran/polutan dan benda asing yang dibawa
udara masuk ke sistem air pendingin.
- Proses : Hal ini biasanya terjadi karena kebocoran dari peralatan. Misalnya Heat Exchager untuk pelumas
gas ammonia atau gas sintesa apabila terjadi kebocoran akan mengakibatkan kontaminasi air pendingin.
Chemical : Penggunaan bahan kimia yang tidak terkontrol akan menimbulkan efek samping pada sistem
cooling tower. Kontrol dan monitoring kualitas air dengan standar analisa air untuk mendapatkan parameter
kualitas air yang diinginkan merupakan hal yang sangat penting.
Daerah pendinginan menyatakan selisih temperatur air masuk dan air keluar cooling tower
Range = Thw –
Tcw
Dimana :
Tentukan :
Q = 3.300.000
Btu/jam
D
Condensor
Z GS! 1.5 GS! min .
Make up
H2O
M lb/jam Air dingin Y1! = 0.0165
t 50oF 1 H 1! = 31.0
t L1 = 85 oF G S! t G1 = 85 oF
L!1 Udara masuk t = 75 oF
W1
LAJU ALIR CAIRAN :
L 2.000lb / jam. ft 2 L! 120.000
AL 60 ft 2
L! 120.000lb / jam L 2000