Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 9

PENGUJIAN
KEKERASAN
Anggota Kelompok :
1. Hendri Prasetyo 5. Yunita Rafiatul J.
2. Epa Aprilia 6. Febri Sandi
3. Nesi Harniwika 7. Christanty
4. Mollina Kenanga H.
TUJUAN
Mengetahui bahan yang cocok dengan
pemanfaatannya, sesuai dengan nilai Mendapatkan keuntungan
kekerasannnya. atau tidak dirugikan, karena
telah mengetahui nilai
kekerasan bahan.

Mengetahui angka atau nilai kekerasan


dari suatu bahan.

Pengujian Kekerasan
UJI KEKERASAN

Kekerasan Kekuatan
Deformasi ???

Ketahanan suatu material terhadap


deformasi pada daerah lokal dan
Ketahanan material terhadap
permukaan material. Khusus untuk
deformasi plastis secara global.
logam, deformasi yang dimaksud
adalah deformasi plastis.

Semakin keras suatu material maka semakin kuat pula material itu.
Metode Goresan Metode Dinamik Metode Indentansi

Pengujian kekerasan dengan


Metode indentensi, dilakukan
Pengujian kekerasan dengan
Pengujian kekerasan dengan dengan cara mengukur
metode dinamik, dilakukan
metode gores, dilakukan ketahanan suatu material
dengan cara menghitung
dengan cara mengukur suatu terhadap gaya tekanan yang
energi impak yang dihasilkan
material dengan menggorskan diberikan oleh indentor dengan
oleh indentor yang dijatuhkan
material uji kepada spesimen. memperhatikan besar beban
pada permukaan spesimen.
yang diberikan dan besar
indentansi.
METODE GORESAN

Penggoresan
Material Uji Spesimen

1. Talk/Gips Sangat Lunak


2. Gypsum
3. Calcite
4. Fluorite
5. Apatite  Skala Mohs Kelemahan
6. Orthoclase
7. Quartz
8. Topaz Jarak antara intervalnya kurang
spesifik, yaitu nilai kekerasan tiap
9. Corundum benda kurang akurat.
10. Diamond (Intan) Sangat Keras
METODE DINAMIK (KEKERASAN PANTUL)

Menghitung energi impak yang dihasilkan oleh


indentor yang dijatuhkan pada permukaan
spesimen.

Energi Impak

Adalah besarnya energi yang dihitung


berdasarkan energi potensial. Yang diperoleh
Skema “Shore Scleroscope” dari ketinggian indentor yang terjadi akibat
pantulan terhadap material.
!!!!!!!!
Skala : 0 - 100
Low Number : soft
High Number : Hard Shore Sclerescope
METODE INDENTANSI (PENEKANAN)

BRINELL
MEYER

VICKERS

ROCKWELL
MICRO
HARDNESS
UJI KEKERASAN BRINELL
By : J.A. Brinell

Kekerasan Brinell adalah besar beban


PRINSIP KERJA
indentor per luas permukaan hasil
indentansi.
Prinsip dari pengujian kekerasan ini Bola Baja :
adalah dengan menekan indentor *500 -1500 kg
selama 30 detik. Lalu diameter hasil 2𝑃 2𝑃
(IM) 𝐵𝐻𝑁 = =
indentansi diukur dengan menggunakan 𝜋𝐷 (𝐷 − 𝐷2 − 𝑑2) 𝜋𝐷𝑡
*3000 kg (HM)
MIKROSKOP OPTIK.
Keterangan :
P = Besar beban indentor (kg)
D = diameter indentor (mm)
Kelemahan  : tidak dapat digunakan pada benda yang tipis d = diameter indentasi (mm)
dan juga pada material yang sangat lunak maupun sangat keras. t = kedalaman identasi (mm)

Keunggulan : tidak dipengaruhi oleh permukaan material


yang kasar dan bekas penekanan yang cukup besar, sehingga
mudah diamati.
UJI KEKERASAN MEYER

- Hasil lebih stabil, harga kekerasan Meyer berpendapat bahwa tekanan


tidak bergantung pada besar beban. rata-rata pada permukaan indentasi
K
harus diperhitungkan dalam nilai
E
K kekerasan (tidak dapat diuji pada
U
E - Kurang sensitif brinell).
N
G L terhadap bahan
G E indentor daripada
M brinell 4𝑃
U 𝑀𝐻𝑁 =
L A - Kurang akurat, untuk 𝜋𝑑 2
H spesimen yang terlalu Keterangan :
A P = Besar beban indentor (kg)
N A kecil.
N d = diameter indentasi (mm)
UJI KEKERASAN VICKERS

1360 between
Menggunakan indentor berbentuk opposite faces
piramida intan dengan berbentuk 1 – 120 KG
dasar bujur sangkar, dengan besar
PRINSIP
sudut 136 derajat terhadap kedua sisi
yang berhadapan. Prinsip Vickers ialah besar beban dibagi
dengan luas daerah indentansi.

Keunggulan : Kelemahan :
- Skala kekerasan - Membutuhkan waktu yang 𝜃
2𝑃𝑠𝑖𝑛(2)
untuk rentang yang cukup lama untuk menentukan 𝑉𝐻𝑁 =
luas 𝑡2
nilai kekerasan sehingga
- Dapat dilakukan jarang dipakai pada
pada benda yang pengujian yang rutin.
tipis
UJI KEKERASAN ROCKWELL

Beban Minor Memperhitungkan kedalaman indentasi Beban Mayor


dalam keadaan beban konstan sebagai
penentu nilai kekerasan.
Mengurangi kecenderungan
ridging dan sinking akibat
beban indentor

Rockwell A : Indentor berupa kerucut intan dengan pembeban 60 kg.


Digunakan pada jenis logam yang sangat keras.

Rockwell B : Indentor berupa bola baja dengaan diameter 1,6 mm dan


pembeban 100kg. Digunakan pada material yang lunak.

Rockwell B : Indentor berupa kerucut intan dengan pembeban 150kg.


Digunakan pada logam-logam yang diperkeras dengan pemanasan.
UJI KEKERASAN MICRO HARDNESS

Indentor Knoop adalah piramida intan


Metode yang paling tepat digunakan yang membentuk indentasi berbentuk
untuk penentuan kekerasan pada layang-layang diagonal 7:1. Yang
permukaan yang sangat kecil. merupakan pengembagan dari uji
Vickers.

Nilai kekerasan Knoop didefinisikan


besarnya beban dibagi dengan luas
daerah proyeksi indentasi tersebut.
Keunggulan :
Kedalaman dan luas daerah indentasi hanya
sekitar 15% dari luas daerah Vickers.
𝑃 Sehingga, metode ini cocok untuk specimen
𝐾𝐻𝑁 = 2 yang tipis, kecil, atau kecenderungan untuk
𝐼 𝐶
patah getas saat pengujian.

Anda mungkin juga menyukai