Anda di halaman 1dari 23

Disusun Oleh :

UTVI EMILIA ARFINA


08110083
Latar Belakang

Studi kasus adalah metode untuk


mempelajari keadaan dan perkembangan
seorang murid.Secara mendalam dengan
tujuan membantu murid untuk mencapai
penyesuaian yang lebih baik ( Ws. Winkel,
1995).
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah identifikasi dan


permusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Masalah Ekonomi Keluarga Berdampak


Pada Proses Belajar dan Prestasi Siswa di
SMA Negeri 14 Bandar Lampung Semester
Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Tujuan Penulisan
Penulis melakukan penelitian ini bertujuan :

•Untuk mengungkapkan suatu kasus dan membantu peserta


didik memahami, menerima, mengarahkan serta
mengembangkan minat, bakat dan kemampuan seoptimal
mungkin.

•Mengetahui penyebab siswa jarang masuk sekolah

•Pengaruh dari siswa jarang masuk sekolah terhadap prestasi


belajar siswa

•Memberi motivasi kepada siswa untuk memiliki minat


belajar yang lebih baik.
Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat


membantu memecahkan masalah yang ada
terutama yang berhubungan dengan
pendidikan dan memberikan pengetahuan
kepada penulis tentang cara-cara dan
metode dalam melakukan penulisan
dibidang penelitian.
Metode Penulisan

Dari hasil penulisan penulis menggunakan


metode deskriftif atau pemaparan dalam
penulisan yang artinya penulis
mendiskripsikan masalah klien berdasrkan
hasil dari observasi atau pengamatan
secara langsung.
Nama : Virentara Aprilia
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : Bandar lampung, 21 April 1996
Alamat : BKP (Bukit Kemiling Permai) Blok P No.155
Agama : Islam
Suku : Jawa
Kelas : X.7
Hobi : Membaca
Cita-cita : Dokter
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Gol. Darah :A
Bahasa sehari-hari : Bahasa Indonesia
Virentara Aprilia adalah siswa SMA Negeri 14 Bandar Lampung,
sekarang Viren duduk dikelas X. Viren tinggal bersama kedua
orang tua dan adiknya, keluarga Viren merupakan keluarga yang
sederhana. Disekolah Viren memiliki prestasi yang bagus dan baik
tidak ada kendala apapun. Namun akhir-akhir ini prestasi Viren
menurun karena sekarang Viren sedang ada masalah dengan
keluarganya. Keluarga Viren sedang menghadapi masalah
ekonomi, Ayah Viren seorang pekerja serabutan yang bekerja kalau
ada yang menyuruh kalau tidak ada ayah Viren pun tidak kerja. Jadi
terkadang proses belajar Viren pun tersendat karena biaya, seperti
beli buku LKS atau biaya lainnya. Sedangkan ibu Viren seorang ibu
rumah tangga yang kasehariannya mengurus rumah dan adik
Viren, sedangkan Viren merupakan anak pertama sehingga Viren
pun merasakan apa yang sedang dialami keluarganya.
Dilihat dari permasalahan yang dialami Viren
merupakan masalah ekonomi keluarga, dan kondisi
tersebut berdampak pada proses belajar dan prestasi
Viren pun menurun. Dan kami pun mencari jalan
keluar atau berusaha memecahkan masalah yang
sedang dihadapi Viren dan saya dengan Viren
melakukan proses konseling. Awalnya Viren sendiri
sudah putus asa kalau dirinya tidak lama lagi akan
putus sekolah. Dan saya pun menyarankan jangan
mudah putus asa dan mengambil keputusan yang
tidak berarti.
•Gambaran Umum Kasus

•Klien menarik diri dari teman-temannya

•Klien sering menunggak bayaran sekolah

•Prestasi belajar klien menurun disekolah


•Kemungkinan Sebab

•Karena ayah klien seorang buruh serabutan yang


pekerjaan nya tidak tetap

•Ibu klien sebagai ibu rumah tangga biasa yang tanpa


penghasilan

•Orang tua klien menghidupi 3 anak yang bersekolah


semua

•Klien tidak mendapatkan bantuan seperti beasiswa dll


disekolah
•Kemungkinan Akibat

•Klien menarik diri dari teman-temannya

•Klien sering menunggak bayaran sekolah

•Klien memiliki kepribadian yang tertutup

•Prestasi belajar klien menurun disekolah


Data ayah kandung
Nama : Mahmud
Agama : Islam
Pendidikan Terahir: SD
Pekerjaan : Pekerja Serabutan
Alamat : BKP (Bukit Kemiling Permai) Blok P No.155

Data Ibu Kandung


Nama : Haryanti
Agama : Islam
Pendidikan Terahir: SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : BKP (Bukit Kemiling Permai) Blok P No.155
Data kesehatan anak

Kesehatan : Baik
Sikap/Tingkah laku : Baik

Data Tempat Tinggal


Lingkungan rumah (keluarga) : Cukup harmonis dan
nyaman
Lingkungan sekolah : Sekolah yang baik
Data dari Guru
Latar belakang pendidikan
TK, SD, SMP, SMA (Kelas X.7 di SMA Negeri 14 Bandar
Lampung)

Latar belakang keluarga


Keluarga klien tergolong keluarga yang ekonominya
kekurangan, Ayah Klien seorang pekerja serabutan yang
bekerja kalau ada yang menyuruh kalau tidak ada ayah
klien pun tidak kerja. Jadi terkadang proses belajar klien
pun tersendat karena biaya, seperti beli buku LKS atau
biaya lainnya.

Latar belakang belajar


Klien tergolong siswa yang tidak aktif didalam kelas,
namun cukup baik dalam proses belajar.
Keadaan fisik :
Tinggi badan : 153 cm
Berat badan : 47 kg
Warna kulit : sawo matang
Warna rambut : hitam
Kesehatan : Cukup bagus karena tidak pernah
menderita penyakit yang serius
Tingkah laku sosial: Cara berpakaian sederhana, selalu
menjaga kebersihan dan bertanggung jawab, tetapi klien
bukan termasuk siswa yang aktiv dalam kegiataan
ekstrakulikuler.
Cita-cita : Dokter
Observasi

Observasi yaitu pemanfaatan pengumpulan data dalam


penulisan studi kasus dirasakan sangat penting, karena
membantu dalam penyelenggaraan suatu penulisan.
Dalam penulisan studi kasus ini penulis mengunakan
metode pengumpulan data nonpartisipan dan observasi
langsung.
Dimana observasi nonpartisipan adalah observer tidak
ikut dalam kehidupan orang yang di observasi dan secara
terpisah berkedudukan selaku pengamat.
Sedangkan, observasi langsung observasi yang dilakukan
dimana observer berada bersama objek yang diselidiki.
Wawancara

Selain observasi penulis menggunakan pengumpulan data


melalui wawancara. Wawancara menurut Black dan
Champion (1992) dalam muslimin (2002) adalah teknik
penelitian yang paling sosiologis dari semula teknik
penelitian sosial.
Wawancara juga merupakan suatu proses interaksi dan
komunikasi verbal dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi penting yang diinginkan, serta alat pengumpul
informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan
secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.
Ciri utama dari wawancara adalah adanya kontak langsung
dengan tatap muka antara pencari informasi, dimana pencari
informasi adalah penulis sendiri (interviewer) dan sumber
informasi adalah siswa (interviewee).
Menentukan Masalah

Dalam kasus ini terdapat beberapa masalah yaitu:

•Masalah Pribadi : Ekonomi keluarga

•Masalah Belajar : Prestasi belajar menurun

•Masalah social : Menarik diri dari teman-temannya


Dalam kasus ini, konselor menentukan jenis bantuan yaitu
konseling individu. Konseling individu adalah pelayanan
yang diberikan kepada siswa atau klien secara langsung tatap
muka dengan konselor dalam rangka pembahasan dan
pengentasan masalah yang di deritanya.

Konselor dalam hal ini menggunakan pendekatan Client


Center, yaitu konseling yang berpusat pada klien, klien yang
aktif menceritakan semua masalahnya kepada konselor serta
dianggap mampu menyelesaikan masalahnya sendiri,
sedangkan konselor sebagai mediator.

Serta memberikan perhatian khusus kepada klien, pemberian


motivasi untuk berprestasi agar lebih baik lagi.
Mengupayakan munculnya kemandirian pada diri kita untuk
dapat mengatasi masalahnya sendiri.
Bantuan yang sudah dilaksanakan

Pelayanan konseling perorangan atau individu kepada siswa.

Pelayanan yang diberikan kepada siswa atau klien secara langsung tatap
muka dengan konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan
masalah yang di deritanya.

Pelayanan pembelajaran pada siswa

Pelayanan yang diberikan untuk pengembangkan diri berkenaan dengan


sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan
kegiatan belajar lainnya. Dimaksudkan juga untuk memungkinkan siswa
memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,
keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan
kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam
kehidupan dan perkembangan dirinya. Fungsi utamanya ialah sebagai
pemeliharaan dan pengembangan.
Bantuan yang belum digunakan

Kunjungan rumah atau home visit

Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling


untuk memperoleh data, keterangan,
kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan peserta didik atau klien (konseli)
melalui kunjungan rumahnya.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai