mempelajari keadaan dan perkembangan seorang murid.Secara mendalam dengan tujuan membantu murid untuk mencapai penyesuaian yang lebih baik ( Ws. Winkel, 1995). Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah identifikasi dan
permusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Masalah Ekonomi Keluarga Berdampak
Pada Proses Belajar dan Prestasi Siswa di SMA Negeri 14 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012”. Tujuan Penulisan Penulis melakukan penelitian ini bertujuan :
•Untuk mengungkapkan suatu kasus dan membantu peserta
didik memahami, menerima, mengarahkan serta mengembangkan minat, bakat dan kemampuan seoptimal mungkin.
•Mengetahui penyebab siswa jarang masuk sekolah
•Pengaruh dari siswa jarang masuk sekolah terhadap prestasi
belajar siswa
•Memberi motivasi kepada siswa untuk memiliki minat
belajar yang lebih baik. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat
membantu memecahkan masalah yang ada terutama yang berhubungan dengan pendidikan dan memberikan pengetahuan kepada penulis tentang cara-cara dan metode dalam melakukan penulisan dibidang penelitian. Metode Penulisan
Dari hasil penulisan penulis menggunakan
metode deskriftif atau pemaparan dalam penulisan yang artinya penulis mendiskripsikan masalah klien berdasrkan hasil dari observasi atau pengamatan secara langsung. Nama : Virentara Aprilia Jenis kelamin : Perempuan Tempat tanggal lahir : Bandar lampung, 21 April 1996 Alamat : BKP (Bukit Kemiling Permai) Blok P No.155 Agama : Islam Suku : Jawa Kelas : X.7 Hobi : Membaca Cita-cita : Dokter Anak ke : 1 dari 3 bersaudara Gol. Darah :A Bahasa sehari-hari : Bahasa Indonesia Virentara Aprilia adalah siswa SMA Negeri 14 Bandar Lampung, sekarang Viren duduk dikelas X. Viren tinggal bersama kedua orang tua dan adiknya, keluarga Viren merupakan keluarga yang sederhana. Disekolah Viren memiliki prestasi yang bagus dan baik tidak ada kendala apapun. Namun akhir-akhir ini prestasi Viren menurun karena sekarang Viren sedang ada masalah dengan keluarganya. Keluarga Viren sedang menghadapi masalah ekonomi, Ayah Viren seorang pekerja serabutan yang bekerja kalau ada yang menyuruh kalau tidak ada ayah Viren pun tidak kerja. Jadi terkadang proses belajar Viren pun tersendat karena biaya, seperti beli buku LKS atau biaya lainnya. Sedangkan ibu Viren seorang ibu rumah tangga yang kasehariannya mengurus rumah dan adik Viren, sedangkan Viren merupakan anak pertama sehingga Viren pun merasakan apa yang sedang dialami keluarganya. Dilihat dari permasalahan yang dialami Viren merupakan masalah ekonomi keluarga, dan kondisi tersebut berdampak pada proses belajar dan prestasi Viren pun menurun. Dan kami pun mencari jalan keluar atau berusaha memecahkan masalah yang sedang dihadapi Viren dan saya dengan Viren melakukan proses konseling. Awalnya Viren sendiri sudah putus asa kalau dirinya tidak lama lagi akan putus sekolah. Dan saya pun menyarankan jangan mudah putus asa dan mengambil keputusan yang tidak berarti. •Gambaran Umum Kasus
•Klien menarik diri dari teman-temannya
•Klien sering menunggak bayaran sekolah
•Prestasi belajar klien menurun disekolah
•Kemungkinan Sebab
•Karena ayah klien seorang buruh serabutan yang
pekerjaan nya tidak tetap
•Ibu klien sebagai ibu rumah tangga biasa yang tanpa
penghasilan
•Orang tua klien menghidupi 3 anak yang bersekolah
semua
•Klien tidak mendapatkan bantuan seperti beasiswa dll
disekolah •Kemungkinan Akibat
•Klien menarik diri dari teman-temannya
•Klien sering menunggak bayaran sekolah
•Klien memiliki kepribadian yang tertutup
•Prestasi belajar klien menurun disekolah
Data ayah kandung Nama : Mahmud Agama : Islam Pendidikan Terahir: SD Pekerjaan : Pekerja Serabutan Alamat : BKP (Bukit Kemiling Permai) Blok P No.155
Data Ibu Kandung
Nama : Haryanti Agama : Islam Pendidikan Terahir: SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : BKP (Bukit Kemiling Permai) Blok P No.155 Data kesehatan anak
Kesehatan : Baik Sikap/Tingkah laku : Baik
Data Tempat Tinggal
Lingkungan rumah (keluarga) : Cukup harmonis dan nyaman Lingkungan sekolah : Sekolah yang baik Data dari Guru Latar belakang pendidikan TK, SD, SMP, SMA (Kelas X.7 di SMA Negeri 14 Bandar Lampung)
Latar belakang keluarga
Keluarga klien tergolong keluarga yang ekonominya kekurangan, Ayah Klien seorang pekerja serabutan yang bekerja kalau ada yang menyuruh kalau tidak ada ayah klien pun tidak kerja. Jadi terkadang proses belajar klien pun tersendat karena biaya, seperti beli buku LKS atau biaya lainnya.
Latar belakang belajar
Klien tergolong siswa yang tidak aktif didalam kelas, namun cukup baik dalam proses belajar. Keadaan fisik : Tinggi badan : 153 cm Berat badan : 47 kg Warna kulit : sawo matang Warna rambut : hitam Kesehatan : Cukup bagus karena tidak pernah menderita penyakit yang serius Tingkah laku sosial: Cara berpakaian sederhana, selalu menjaga kebersihan dan bertanggung jawab, tetapi klien bukan termasuk siswa yang aktiv dalam kegiataan ekstrakulikuler. Cita-cita : Dokter Observasi
Observasi yaitu pemanfaatan pengumpulan data dalam
penulisan studi kasus dirasakan sangat penting, karena membantu dalam penyelenggaraan suatu penulisan. Dalam penulisan studi kasus ini penulis mengunakan metode pengumpulan data nonpartisipan dan observasi langsung. Dimana observasi nonpartisipan adalah observer tidak ikut dalam kehidupan orang yang di observasi dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat. Sedangkan, observasi langsung observasi yang dilakukan dimana observer berada bersama objek yang diselidiki. Wawancara
Selain observasi penulis menggunakan pengumpulan data
melalui wawancara. Wawancara menurut Black dan Champion (1992) dalam muslimin (2002) adalah teknik penelitian yang paling sosiologis dari semula teknik penelitian sosial. Wawancara juga merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi verbal dengan tujuan untuk mendapatkan informasi penting yang diinginkan, serta alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah adanya kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi, dimana pencari informasi adalah penulis sendiri (interviewer) dan sumber informasi adalah siswa (interviewee). Menentukan Masalah
Dalam kasus ini terdapat beberapa masalah yaitu:
•Masalah Pribadi : Ekonomi keluarga
•Masalah Belajar : Prestasi belajar menurun
•Masalah social : Menarik diri dari teman-temannya
Dalam kasus ini, konselor menentukan jenis bantuan yaitu konseling individu. Konseling individu adalah pelayanan yang diberikan kepada siswa atau klien secara langsung tatap muka dengan konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalah yang di deritanya.
Konselor dalam hal ini menggunakan pendekatan Client
Center, yaitu konseling yang berpusat pada klien, klien yang aktif menceritakan semua masalahnya kepada konselor serta dianggap mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, sedangkan konselor sebagai mediator.
Serta memberikan perhatian khusus kepada klien, pemberian
motivasi untuk berprestasi agar lebih baik lagi. Mengupayakan munculnya kemandirian pada diri kita untuk dapat mengatasi masalahnya sendiri. Bantuan yang sudah dilaksanakan
Pelayanan konseling perorangan atau individu kepada siswa.
Pelayanan yang diberikan kepada siswa atau klien secara langsung tatap muka dengan konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalah yang di deritanya.
Pelayanan pembelajaran pada siswa
Pelayanan yang diberikan untuk pengembangkan diri berkenaan dengan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya. Dimaksudkan juga untuk memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya. Fungsi utamanya ialah sebagai pemeliharaan dan pengembangan. Bantuan yang belum digunakan
Kunjungan rumah atau home visit
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik atau klien (konseli) melalui kunjungan rumahnya. SELESAI