Analisis situasi program kesehatan kerja baik di lapangan maupun hasil kajian data tentang kesehatan kerja disusun dalam satu analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Treats), sehingga dapat diidentifikasi sebagai berikut : A. KEKUATAN (Strength) 1. Adanya UU No. 23/92 pasal 23 : kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal. 2. Adanya struktur organisasi Pusat kesker dengan tugas pokok dan fungsi program kesehatan kerja serta perundangan di bidang kesehatan kerja. 3. Program K3 merupakan salah satu program unggulan dalam mencapai visi Indonesia sehat 2010. 4. Tersedianya sarana pelayanan kesehatan di provinsi sampai ke kecamatan dan kelurahan 5. Jumlah aparatur dinkes cukup memadai 6. Telah tersedianya wadah partisipasi masyarakat pekerja berupa pos UKK sebanyak 4.305 (2000). B. KELEMAHAN (Weakness) 1. Belum tersedianya data dasar kesehatan kerja yang adekuat. 2. Kurangnya SDM di bidang K3 baik dari segi kualitas, kuantitas dan distribusinya, 3. Tatalaksana penanganan kasus PAK dan PAHK belum ada 4. Pelayanan kesker terbatas dan belum terjangkau ke seluruh masyarakat pekerja yang membutuhkan. 5. Peralatan penunjang dan sarana kerja kurang mendukung pelayanan. 6. Belum adanya Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Kerja (SIM-KK) yang berlaku PELUANG (Opportunities) 1. Tuntutan masyarakat pekerja akan hidup sehat dalam lingkungan kerja yang sehat sebagai hak asasi manusia sesuai kebutuhan masyaraka pekerja terhadap pelyanan yang spesifik sesuai PAK 2. Tersedia lulusan D3 sampai dengan S2 yang mempunyai kompetensi di bidang K3 3. Masyarakat pekerja mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (asuransi, jamsostek, dana sehat, dll) 4. Adanya komitmen global ILO dan WHO dibidang kesker dan lingkungan. 5. Kebutuhan inovatif pelayanan kesehatan kerja sesuai konsumen seperti upaya kesehatan bersumber daya masyarakat dan upaya kesehatan kerja. 6. Tersedinya sarana penunjang pelaksanaan upaya kesehatan kerja seperti BKKM, BTKL, Labkesda, dll ANCAMAN (Treats) 1. Perubahan teknologi yang cepat diikuti pula dengan perubahannya faktor resiko akibat kerja yang berdampak pada tuntutan fasilitas dan sarana kesehatan kerja. 2. Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat pekerja yang relatif masih rendah 3. Program kesker dipandang perusahaan sebagai pemborosan 4. Adanya indikasi Indonesia sebagai dumping bahan kimia baru yang tingkat toksisitasnya tidak diketahui yang emungkinkan dapat membahayaka kesehatan masyarakat pekerja dan lingkungannya. 5. Ada indikasi persaingan kewenangan ganda dalam pembinaan kesehatan masyarakat pekerja 6. Masyarakat pekerja usia lanjut bertambah karena perbaikan derajat kesehatan 7. Mobilisasi tenaga kesehatan terlatih K3 yang tinggi. 8. Semakin meningkatnya pekerja wanita dan pekerja anak yang beresiko tinggi terpapar penyakit. Dengan mengkaji analisis situasi program kesker dan mencermati beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi, maka beberapa masalah yang diperkirakan akan menjadi issue strategis kesker dapat dikelompokkan sbb: a. Pemerataan pelayanan Kesker yang paripurna b. Kualitas, kuantitas dan disribusi tenaga kesehatan kerja c. Mutu pelayanan kesker dan lingkungan kerja d. Manajemen pengelolaan program kesker e. Dampak globalisasi yang mensyaratkan penerapan kesker