Anda di halaman 1dari 16

Oleh :

Dian Kartika R (1421011005)


Salsabila Kilfi (1421011004)
Menurut ADA (2015) Diabetes Melitus (DM) meru
pakan salah satu kelompok penyakit metabolik yang ditan
dai oleh hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya. Keadaan hiperglikemi kronis
dari diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka pan
jang, gangguan fungsi dan kegagalan organ, terutama ma
ta, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah.
a. Genetik atau factor keturunan
Menurut ADA resiko munculnya DM tipe 2 :
- 1:7 bila salah satu orang tua terdiagnosis <50 th
- 1:13 bila salah satu orang tua terdiagnosis >50 th
- 1:2 bila kedua orang tua menderita DM
b. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
 Penigkatan produksi androgen pada ovarium dan
resistensi insulin
c. Virus dan bakteri
Virus mendestruksi sel atau dengan menyerang
autoimunitas sehingga autoimun sel β hilang.
d. Bahan toksik atau beracun
- Bahan yg merusak sel beta mis : alloxan, pyrine
uron (rodentisida), dan streptozoctin (produk
dari sejenis jamur)
- Nutrisi yang tidak seimbang
- Kadar kortikosteroid yang tinggi
1. DM tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)
Akibat kerusakan sel beta. Fungsi sel: utk menghasilka
n insulin. Jika kerusakan mencapai 80-90%maka gejala DM
mulai muncul. DM tipe 1 ditemukan insulinopenia dan mudah
mengalami ketoasidosis.

2. DM tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus


(NIDDM)
Akibat penurunan kemampuan kerja insulin dijaringan
perifer (insulin resisten) dan disfungsi sel β. Pada DM tipe
2 terjadi gangguan pengikatan glukosa olehreseptornya tet
api produksi insulin masih dalam batas normal sehingga pen
derita tidak tergantung pada pemberian insulin.
3. Diabetes Kehamilan (Gestational Diabetes Mellitus -
GDM)
adl kehamilan yg disertai dg peningkatan insulin resi
stance (ibu hamil gagal mempertahankan euglycemia). Fak
tor resiko : riwayat keluarga DM, kegemukan & glikosuria.
GDM meningkatkan morbiditas neonatus, misalnya hipogli
kemia, ikterus, polisitemia & makrosomia.
4. Diabetes Lainnya
Akibat :
- Kelainan spesifik (kelainan genetik fungsi sel β)
- Endokrinopati (penyakitCushing’s, akromegali)
- Penggunaan obat yang mengganggu fungsi sel beta (di
lantin)
- Penggunaan obat yang mengganggu kerja insulin (b-adre
nergik)
- Infeksi atau sindroma genetik (Down’s, Klinefelter’s).
Konsumsi KH

Konsentrasi glukosa darah dalam


plasma (puasa = 80-100mg/dL ;
maksimal = 300-500 mg/dL)

Sekresi insulin oleh sel β dalam aliran


darah
Sel-sel tubuh menangkap insulin pd suatu reseptor
glikoprotein spesifik yg terdapat pd membran sel.
Insulin mengatur metabolisme glukosa dg memfosf
orilasi substrat reseptor insulin (IRS) melalui aktivitas tiro
sin kinase pada reseptor insulin. IRS terfosforilasi memicu
serangkaian rekasi kaskade yg efek nettonya adalah mengu
rangi kadar glukosa dlm darah. Umur insulin dalam aliran da
rah sangat cepat, waktu paruhnya kurang dari 3-5 menit.
1. Meningkatkan difusi glukosa ke dalam sel
Pengangkutan glukosa ke dalam sel melalui proses difusi
dengan bantuan protein pembawa. Ada 5 jenis protein pemba
wa tersebut yaitu :
GLUT1 : pada otak, ginjal, kolon & eritrosit.
GLUT2 : pada sel hati, pankreas, usus halus dan ginjal.
GLUT3 : pada sel otak, ginjal dan plasenta.
GLUT4 : pada jaringan adiposa, otot jantung dan otot skeletal
GLUT5 : absorpsi glukosa dari usus halus.
2. Peningkatan aktivitas enzim
Pada proses glikolisis dan glikogenesis yaitu glukoki
nase, fosfofruktokinase dan piruvat kinase

3. Menghambat kerja cAMP


insulin memainkan peran ganda yakni menghambat s
ecara langsung serta mengurangi terbentuknya cAMP yang
memiliki sifat antagonis terhadap insulin.
 Poliuria : penderita DM akan mengeluarkan gula melaui urin
e (glikosuria) akibat kadar glukosa terlalu tinggi shg glome
rulus tidak mampu mereabsorpsi
 Polidipsi : tingginya kadar glukosa pada aliran darah & ginja
l, mengubah tekanan osmotik tubuh untuk menyeimbangkan
nya ginjal akan menerima lebih banyak air, sehingga pender
ita akan sering buang air kecil.
 Polidipsi : konsekuensi lain dari ketidak seimbangan osmoti
c tubuh yakni penderita mengalami dehidrasi (hiperosmolar
itas) bertambahnya rasa haus dan gejala banyak minum
ALA (Asam Alfalinolenat)
ALA adalah asam lemak esensil dari kelompok omega-
3. ALA merupakan salah satu antioksidan utama yang penting,
dan bertindak secara sinergik dg antiosidan lain terutama vit
C dan E.
ALA mempunyai fungsi ganda yaitu memacu produksi a
ntioksidan glutation dan membantu tubuh mendaur ulang antio
ksidan lain agar dapat digunakan kembali.
Menurut penelitian yang dimuat pada publikasi Diabet
ologia, pemberian suplementasi ALA membantu menormalkan
kembali lesi biokimia yang terjadi sebagai gejala proses penua
an.
Manfaat lain dari ALA adl mencegah dan membantu
mengobati diabetes tipe 2, diabetes pada orang dewasa yang
tidak tergantung insulin. Untuk mengkoreksi kekeurangan nut
risi pada penderita diabetes, ALA meningkatkan penerapan gl
ukosa oleh sel-sel yang sangat penting untuk mempertahankan
kadar gula darah pada tingkat normal & mencegah komplikasi
diabetik.
Minyak biji rami (flexsheed) Borage

Blackcurrant
- Untuk terapi diabetes gunakan dosis 100 mg 2-3 kali/hari
- Dosis terapi ALA tidak dianjurkan untuk anak-anak, ibu ha
mil, atau ibu menyusui

Anda mungkin juga menyukai