Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 6

1. NURUL KHALIM MAULIDIYAH (16)


2. PHYPIT MARISA (17)
3. PRAKASH YORENIKO MAHAPUTRA(18)
KE – 1A
 Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda.
Apabila negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan
hidup manusia maka bangsa lebih menunjuk pada
persekutuan hidup manusia itu sendiri. Di dunia ini masih ada
bangsa yang belum bernegara. Demikian pula orang-orang
yang telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak
bangsa dapat menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa. Baik
bangsa maupun negara memiliki ciri khas yang membedakan
bangsa atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain
di dunia. Ciri khas sebuah bangsa merupakan identitas dari
bangsa yang bersangkutan. Ciri khas yang dimiliki negara
juga merupakan identitas dari negara yang bersangkutan.
Identitas-identitas yang disepakati dan diterima oleh bangsa
menjadi identitas nasional bangsa.
 Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas
kebangsaan. Secara etimologis , identitas nasional berasal
dari kata “identitas” dan “ nasional”. Kata identitas berasal
dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah;
ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang,
kelompok atau . sesuatu sehingga membedakan dengan yang
lain. Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Kata
identitas berasal dari bahasa Inggris identiti yang memiliki
pengerian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya
dengan yang lain. Jadi, pegertian Identitas Nsaional adalah
pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat
pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga
mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara.

1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
 Bahasa Indonesia berawal dari bahasa melayu yang dibgunakan
sebagai bahasa pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa
nasional pada tanggal 28 oktober 1928.
 2. Bendera Negara yaitu sang merah putih.
 Warna merah berarti berani dan putih berarti suci. Bendera merah
petih pertama kali dikibarkan pada tanggal 17 agustus 1945, namun
telah ditunjukkan pada peristiwa sumpah pemuda.
 3. Lagu kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia raya.
 Lagu Indonesia sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan
pada tanggal 28 oktober 1928.
4. Lambang Negara yaitu garuda pancasila.
Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan
sebagai lambang Negara.
5. Semboyan Negara yaitu bhineka tunggal ika.
Artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Menunjukkan
Indonesia adalah bangsa yang heterogen namun tetap
berkeinginan untuk menjadi bangsa yang satu, yakni
Indonesia.
6. Dasar falsafah Negara yaitu pancasila.
Berisi lima sila yang dijadikan sebagai dasar falsafat dan
ideology dari Negara Indonesia. Selain itu pancasila
berkeedudukan sebagai dasar Negara dan ideology
nasional.
7. Hukum dasar Negara yaitu UUD 1945.
Merupakan hukum dasar tertinggi dalam tata urutan
perundang-undangan dan dijadikan sebagai pedoman
penyelenggaraan Negara.
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat.
Bentuk Negara kita adalah kesatuan, bentuk pemerintahan
adalah republik dan sistem politik yang digunakan adalah
system demokrasi.
9. Konsepsi wawasan nusantara.
Sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan memiliki nilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa, serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
kebudayaan nasional.
Sebagai Negara kesatuan Indonesia terdiri dari banyak suku
bangsa, sehingga Indonesia memiliki kebudayaan daerah
yang sangat kompleks.
1. Suku bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang
bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya
dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia
terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis
dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.
2. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang
agamis. Agama-agama yan tumbuh dan berkembang di
nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha
dan Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru
tidak diakui sebagai agama resmi negara. Namun sejak
pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama
resmi negara dihapuskan.
3. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk
social yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-
model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh
pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan
memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi
rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk
kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa: merupakan unsure pendukung Identitas Nasonal
yang lain. Bahsa dipahami sebagai system perlambang yang
secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapan manusia dan
yang digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.
- Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah
bangsa, Dasar Negara, dan Ideologi Negara.

- Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata


perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara,
Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.

- Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan


(Archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya,
dan agama, serta kepercayaan.
1. Faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas
nasional bangsa Indonesia meliputi:
- Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis
dan demografis
- Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, social, politik, dan
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia (Suryo, 2002)

2. Menurut Robert de Ventos, dikutip Manuel Castelles


dalam bukunya “The Power of Identity” (Suryo, 2002),
munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil
interaksi historis ada 4 faktor penting, yaitu:
- Faktor primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa,
agama, dan yang sejenisnya.
- Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi
dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan
pembanguanan lainnya dalam kehidupan bernegara.
- Faktor penarik, mencakup modifikasi bahasa dalam
gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi, dan
pemantapan sistem pendidikan nasional
- Faktor reaktif, pada dasarnya tercakup dalam proses
pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia yang
telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia
mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain.
Faktor pembentukan Identitas Bersama. Proses
pembentukan bangsa- negara membutuhkan identitas-
identitas untuk menyataukan masyarakat bangsa yang
bersangkutan. Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi
identitas bersama suatu bangsa, yaitu :

1. Primordial
2. Sakral
3.Tokoh
4.Bhinneka Tunggal Ika
5.Sejarah
6.Perkembangan Ekonomi
1. Adanya persamaan nasib , yaitu penderitaan bersama
dibawah penjajahan bangsa asing lebih kurang selama
350 tahun
2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka , melepaskan
diri dari belenggu penjajahan
3. Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah
nusantara yang membentang dari Sabang sampai
Merauke
4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran
dan keadilan sebagai suatu bangsa
Cita- Cita, Tujuan dan Visi Negara Indonesia.
Bangsa Indonesia bercita-cita mewujudkan negara yang
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan rumusan
singkat, negara Indonesia bercita-cita mewujudkan
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sesuai
dengan amanat dalam Alenia II Pembukaan UUD 1945
yaitu negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat
adil dan makmur.
1. Melindungi seganap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan Kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan , perdamaian abadi, dan keadilan sosial
Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya
masyarakat Indonesia yang damai , demokratis,
berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri,
beriman, bertakwa dan berahklak mulia, cinta tanah air,
berkesadaran hukum dan lingkungan, mengausai ilmu
pengetahuandan teknologi, serta memiliki etos kerja
yang tinggi serta berdisiplin.
1. Terwujudnya kehidupan masyarakat , bangsa dan
negara yang aman, bersatu, rukun dan damai.
2. Terwujudnya masyarakat , bangsa dan negara yang
menjujung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi
manusia.
3. Terwujudnya perekonomian yang mampu
menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang
layak serta memberikan fondasi yang kokoh bagi
pembangunan yang berkelanjutan.
. Identitas nasional merupakan pandangan hidup bangsa,
kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai
Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling
tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Unsur-unsur dari identitas nasional adalah
Suku Bangsa: gol sosial (askriptif : asal lhr),
golongan,umur. Agama : sistem keyakinan dan
kepercayaan. Kebudayaan: pengetahuan manusia
sebagai pedoman nilai,moral, das sein das sollen,dlm
kehidupan aktual. Bahasa : Bahasa Melayu-penghubung
(linguafranca).
Faktor-faktor kelahiran identitas nasional adalah Faktor-
faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa
Indonesia meliputi faktor subjektif dan factor objektif, Faktor
primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dan
yang sejenisnya. Faktor pendorong, meliputi pembangunan
komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata
modern dan pembanguanan lainnya dalam kehidupan
bernegara. Faktor penarik, mencakup modifikasi bahasa
dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi, dan
pemantapan sistem pendidikan nasional. Faktor reaktif, pada
dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas
nasional bangsa Indonesia yang telah berkembang dari masa
sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari
penjajahan bangsa lain.

Anda mungkin juga menyukai