Anda di halaman 1dari 22

PUASA PADA PASIEN

OBSTETRI
REKOMENDASI
RASIONALITAS

Pendapat yg
Pembedahan saat
membolehkan
persalinan  Pasien didoktrin
makan dan
tidak berpuasa
minum 
direncanakan
kontroversi!
Studi acak terkontrol

Nullipara resiko rendah 


kelompok “makan” dan
“minum”

Tidak terdapat perbedaan signifikan


dalam tingkat persalinan per vaginam;
tingkat persalinan per vaginam dengan
instrument; tingkat seksio sesarea;
durasi persalinan; atau insiden
muntah.
Kehamilan resiko Tidak boleh makan Membatasi hidrasi
tinggi selama persalinan cairan per oral
• Evidence menyarankan bahwa wanita
hamil, termasuk yang obesitas dapat
mengkonsumsi cairan jernih hingga 2
Persiapan seksio

jam sebelum operasi (dengan anestesi


Puasa pre operasi
pada operasi regional ataupun general) (evidence level
obstetric elektif 1+, rekomendasi A)

• Pembedahan obstetric elektif antagonis


H2-reseptor atau PPI malam hari dan
diulangi 60-90 menit sebelum induksi
sesarea

Regimen obat yang anestesi. Pemberian oral metoclopramide


direkomendasikan 10 mg juga harus dipertimbangkan
secara detail
• Antagonis H2-reseptor intravena (e.g
ranitidine 50 mg) pada saat
pembedahan.
• Pada wanita resiko tinggi antagonis
Pembedahan H2-reseptor oral (ranitidine 150 mg),
obstetric pada selang waktu yang teratur saat
emergensi dengan persalinan harus dipertimbangkan.
anestesi regional

• Antagonis H2-reseptor intravena dan


antacid oral (e.g 30 ml sodium sitrat 0,3
Pembedahan mol 1-1) diutamakan untuk diberikan
obstetric emergensi sebelum induksi anestesi
dengan anestesi
general
Makan dan Minum
Setelah Seksio Sesarea
Beberapa studi terbaru
Intake makanan
padat yang
cairan intravena
diberikan dini
cairan jernih, yang lebih
dapat
dimulai antara sedikit,
menimbulkan
30 menit dan 2 ambulasi yang
perasaan mual
jam setelah lebih cepat dan
yang cenderung
seksio sesarea dapat menyusui
dapat mereda
lebih dini.
dengan
sendirinya
integritas sfingter esofageal
bawah mengakibatkan
peningkatan tekanan
perubahan hubungan
intragaster
anatomis dari esophagus
ke diafragma dan gaster

Efek kehamilan
terhadap fungsi gaster

Pengosongan gaster
normal pada awal
efek relaksasi dari
persalinan, namun
progesterone pada otot
menjadi lambat saat
polos
persalinan mengalami
kemajuan
Farmakologi pencegahan aspirasi
pulmoner asam pada obstetric
menghambat reseptor histamine pada sel
oksintik  menurunkan produksi asam
lambung  pengurangan pada volume gaster
Antagonis H2-reseptor
pada pasien yang berpuasa

IV bekerja minimal 30 menit, namun


dibutuhkan 60-90 menit untuk mencapai efek
yang maksimal.

Oral  pH gaster lebih besar 2,5 dengan


perkiraan 60% dari pasien pada 60 menit dan
90% pada 90 menit
• Omeprazole (20-40 mg secara oral) dan
lansoprazole (15-30 mg oral) menghambat
pompa ion hydrogen pada permukaan
gaster dari sel oksintiK

• pembedahan elektif, efikasi dari profilaksis


PROTON PUMP

ketika menggunakan PPI sama dengan


yang dicapai oleh Antagonis H2-reseptor
INHIBITOR

• seksio sesarea emergensi  Antagonis H2-


reseptor dan PPI yang diberikan intravena
sama-sama efektif dengan ditambahkan 0,3 mol
1-1 sodium sitrat untuk mengurangi volume dan
keasaman gaster.

Anda mungkin juga menyukai