identifikasi adalah untuk menghimpun informasi apakah seorang anak mengalami kelainan/penyimpangan (pisik, intelektual, sosial, emosional).
Hasil dari identifikasi akan
dilanjutkan dengan assesment, yang hasilnya akan dijadikan dasar untuk penyusunan progam pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan ketidakmampuannya Langkah-langkah identifikasi: Penjaringan (screening),
Pengalihtanganan (referal),
Klasifikasi,
Perencanaan pembelajaran, dan
Pemantauan kemajuan belajar.
Sasaran Identifikasi
Secara umum sasaran adalah
seluruh anak usia pra-sekolah Secara khusus (operasional) adalah: dan usia sekolah dasar. - Anak yang sudah bersekolah di Sekolah reguler - Anak yang baru masuk di Sekolah reguler - Anak yang belum/tidak bersekolah Petugas Identifikasi Pelaksanaan Identifikasi
b. Untuk anak-anak yang sudah
a. Untuk identifikasi anak masuk dan menjadi siswa di usia sekolah yang belum sekolah: bersekolah atau drop out: - Menghimpun Data Anak - Dilakukan pendataan oleh - Menganalisis Data dan sekolah yang Mengklasifikasikan Anak bersangkutan di - Menginformasikan Hasil masyarakat setempat Analisis dan Klasifikasi - Dilakukan pembicaraan - Menyelenggarakan dengan Kepala Desa / Pembahasan Kasus (case RW / RT setempat untuk conference) tindak lanjutnya - Menyusun Laporan Hasil Pembahasan Kasus Tindak Lanjut Kegiatan Identifikasi Pelaksanaan Asesmen Perencanaan Pembelajaran • Merupakan kegiatan penyaringan terhadap • Penyusunan Program Pembelajaran anak-anak yang telah teridentifikasi sebagai Individual (PPI) anak berkebutuhan khusus. • Asesmen meliputi: • Asesmen Akademik, • Asesmen Sensorik dan Motorik, • Asesmen psikologis, emosi dan sosial.
Pelaksanaan Pembelajaran Pemantauan Kemajuan Belajar dan
• melaksanakan program pembelajaran serta Evaluasi pengorganisasian siswa berkelainan di kelas • Untuk mengetahui keberhasilan regular sesuai dengan rancangan yang telah pembelajaran, perlu dilakukan pemantauan disusun secara terus menerus terhadap kemajuan dan/atau kemunduran belajar anak