Anda di halaman 1dari 13

Psikologi Pendidikan

Berpikir

Kelompok 2 :
Erika Brilliantini
Rahma Nia Juita
Vera Praditya
Rezki Ainun Sari
Psikologi Pendidikan_Berpikir

Pengertian Berpikir
 Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang
melibatkan kerja otak.
 Bahwa berpikir itu adalah aktivitas, jadi subjek
yang berpikir aktif
 Bahwa aktivitas itu sifatnya ideasional, jadi
bukan sensoris dan bukan motoris, walaupun
dapat disertai oleh kedua hal itu; berpikir itu
menggunakan abstraksi-abstraksi atau
“ideas”
Berpikir adalah proses yang dinamis yang dapat
dilukiskan menurut proses atau jalannya.
Psikologi Pendidikan_Berpikir

Proses Berpikir
1. Pembentukan pengertian
pengertian logis dibentuk melalui tiga
tingkat, sebagai berikut:
a) Menganalisis ciri-ciri sebuah objek yang
sejenis
b) Membanding-bandingkan ciri-ciri tersebut
untuk diketemukan ciri-ciri mana yang sama,
mana yang tidak sama, mana yang selalu
ada dan tidak, mana yang hakiki dan tidak.
c) Mengabstraksi, yaitu menyisihkan,
membuang, ciri-cirinya yang tidak hakiki,
menangkap ciri-ciri yang hakiki.
Psikologi Pendidikan_Berpikir

2. Pembentukan pendapat
Tiga macam pendapat:
a. Pendapat afirmatif atau positif
b. Pendapat negatif
c. Pendapat modalitas atau kebarangkalian
Psikologi Pendidikan_Berpikir

3. Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan


Keputusan

a. Keputusan induktif
b. Keputusan deduktif
c. Keputusan analogis
Psikologi Pendidikan_Berpikir

Psikologi Pikir

Intisari
Intisari Intisari
pendapat
pendapat pendapat
Mahzab
Mahzab mahzab
Wurzbung
Koln Mannheim
Psikologi Pendidikan_Berpikir

Mahzab Wurburg
1. Ada isi kesadaran yang tak berperaga
2. Dalam proses berpikir aktivitas “aku”
memegang peranan penting
3. Proses berpikir dikuasai oleh tendens
determinasi yang ditimbulkan oleh
Denkaufgabe (hal yang dipikirkan)

Jadi, berpikir adalah kejadian abstrak, proses


kesadaran yang menjadi kuat dan mendapat
arah karena Denkaufgabe.
Psikologi Pendidikan_Berpikir

Mahzab Koln
Hasil penelitian Frohn mengenai berpikirnya
anak bisu-tuli memberikan kesimpulan,
bahwa anak bisu-tuli, anak terbelakang,
dan anak kecil tak dapat melepaskan diri
dari hal yang berperaga, tak dapat
melakukan generalisasi. Kemajuan berpikir
anak bisu-tuli terhambat oleh terhambatnya
perkembangan bahasa.
Psikologi Pendidikan_Berpikir

Mahzab Koln

 Lapisan-lapisan Kesadaran
1. Tanggapan individual
tanggapan ini terjadi langsung dari pengamatan
pancaindera, penyadaran berperaga.
2. Tanggapan Bagan
penyadaran yang kurang berperaga dan punya
sifat-sifat umum.
3. Pengertian abstrak
unsur-unsur berperaga sama sekali tidak ada.
Psikologi Pendidikan_Berpikir

Mahzab Koln
 Peranan Lapisan-lapisan Kesadaran

Didalam orang berpikir, ketiga lapisan atau tingkat


kesadaran itu saling bergantian memainkan
peranannya dalam kesadaran. Berpikir abstrak terjadi
pada tingkat yang tertinggi dan tanggapan
berperaga dapat menghambatnya. Anak bisu-tuli
hanya berpikir pada tingkat berperaga, sehingga tak
dapat membentuk kategori-kategori pengatur.

 Nilai Teori Tersebut bagi Praktik Pendidikan


Tujuan terakhir dari penelitian-penelitian tentang
berpikir itu adalah untuk menemukan cara berpikir
yang dapat memberikan hasil yang sebaik-baiknya.
Psikologi Pendidikan_Berpikir

Mahzab Mannheim
 Tujuan utama : menyusun teori berpikir
yang benar-benar lepas dari asosiasi.
Asosiasi diakui adanya, tetapi tidak
sebagai proses yang pokok daripada
berpikir.
 Disamping berfikir reproduktif itu ada
berpikir produktif, yaitu dimana dapat
dihasilkan hasil pikir yang baru, tidak
hanya reproduksi dan pengalaman
Psikologi Pendidikan_Berpikir

Mahzab Mannheim
Selz merumuskan pendapat tentang proses
berpikir itu yang pokoknya demikian:
 Berpikir itu berarah tujuan
 Proses itu adalah proses yang melengkapkan
kompleks.
 Bagian antisipasi
 Berpikir itu adalah mempergunakan metode
penyelesaian soal yang umumnya
berlangsung tanpa mengetahui metode
penyelesaian itu.
Psikologi Pendidikan_Berpikir

Beberapa catatan praktis


 Jauh dari pada sikap ingin mengagung-agungkan akal pikir
(intelektualisme) kiranya dapat diterima bahwa pikiran mempunyai
kedudukan yang boleh dikatakan menentukan.
 Bahasa dan pikir adalah demikian erat hubunganya, karena itu
perkembangan bahasa yang baik adalah keharusan (syarat) yang
harus dipenuhi untuk perkrmbangan pikiran yang baik.
 Dimilikinya pengertian-pengertian kunci oleh para anak didik kita
akan meningkatkan kecakapan berpikir mereka.
 Pengetahuan akan sikap merupakan bekal yang sangat berguna
supaya orang dapat berpikir dengan tepat dan cepat.
 Tanggapan bukanlah satu-satunya hal yang ada dan perlu dalam
orang berpikir. Tanggapan hanya mempunyai peranan yang
terbatas, yaitu:

a. Sebagai bahan ilustrasi, untuk memudahkan pemecahan


problem, dan
b. Sebagai bahan verifikasi, untuk menguji kebenaran
sesuatu pemecahan

Anda mungkin juga menyukai