Anda di halaman 1dari 14

Pengolahan hasil tes merupakan

kegiatan lanjutan
pengadministrasian ujian
Terdapat dua pendekatan yang
berlaku dalam penilaian hasil
belajar, yaitu Penilaian Acuan
Norma (PAN) dan Penilaian Acuan
Patokan (PAP)
 Penilaian yang dilakukan dengan mengacu
pada norma kelompok atau nilai-nilai yang
diperoleh siswa dibandingkan dengan nilai-
nilai siswa lain dalam kelompok tersebut.
 Dalam hal ini “norma” berarti kapasitas
atau prestasi kelompok
 “Kelompok” adalah semua siswa yang
mengikuti tes tersebut dapat kelompok
siswa dalam satu kelas, sekolah, rayon,
propinsi, dll
PAN juga dapat dikatakan penilaian
“apa adanya” dengan pengertian
bahwa acuan pembandingnya semata-
mata diambil dari kenyataan yang
diperoleh (rata-rata dan simpangan
baku) pada saat penilaian dilakukan
dan tidak dikaitkan dengan hasil
pengukuran lain
 Penggunaan sistem PAN membiarkan siswa
berkembang seperti apa adanya.
 Namun demikian guru tetap merumuskan
Tujuan Khusus Pembelajaran (TKP) sesuai
dengan tuntutan kompetensi.
 TKP yang berorientasi pada kompetensi
tetap dipakai sebagai tumpuan dalam
penyusunan evaluasi akan tetapi pada saat
pemberian skor yang diperoleh siswa maka
TKP tidak dipergunakan sebagai pedoman.
Batas kelulusan tidak ditentukan
oleh penguasaan minimal siswa
terhadap kompetensi yang
ditetapkan dalam TKP,
melainkan didasarkan pada nilai
rata-rata dan simpangan baku
yang dihasilkan kelompoknya.
Keuntungan sistem ini adalah dapat
diketahui pretasi kelompok atau
kelas sehingga sekaligus dapat
diketahui keberhasilan pengajaran
bagi semua siswa.
Kelemahannya kurang
meningkatkan kualitas hasil belajar.
Jika nilai rata-rata
kelompok/kelasnya rendah, misalnya
skor 40 dari 100, maka siswa yang
memperoleh nilai 45 sudah
dikatakan baik atau lulus, sebab
berada diatas rata-rata kelas.
Padahal skor 45 dari skor maksimum
skor 100 termasuk rendah
Kelemahan yang lain ialah kurang
praktis sebab hasil dihitung dahulu
nilai rata-rata kelas, apabila jika
jumlah siswa cukup banyak.
Sistem ini kurang menggambarkan
tercapainya tujuan instruksional
sehingga tidak dapat dijadikan
ukuran dalam menilai keberhasilan
pengajaran.
Skor nilai terpencar
atau dapat dianggap
terpencar sesuai
dengan pencaran kurva
normal

Jumlah yang dinilai


minimal 50 orang atau
lebih dari 100 orang
(dalam arti sampel yang
digunakan besar)
Banyaknya
siswa yang
akan lulus

Penetapan
batas lulus
Pedoman Klasifikasi Nilai
(Pedoman Acuan Norma)

Nilai Batas daerah dalam kurve Frekuensi ( % )


A __ 6,68
X + 1,50 s atau lebih
B __ __ 24,17
X + 0,50 s dan X + 0,50 s
C __ __ 38,30
X - 0,50 s dan X + 0,50 s
D __ __ 24,17
X - 0,50 s dan X - 0,50 s
E __ 6,68
Kurang dari X - 1,50 s
Skor f x x' fx' fx'2
70 – 74 3 72 +2 +6 12
65 – 69 15 67 +1 +15 15
60 – 64 40 (62) M' 0 0 0
55 – 59 30 57 -1 -30 30
50 – 54 9 52 -2 -18 36

97 - 0 -27 93
Contoh Skala Nilai Hasil Belajar
(Pedoman Acuan Norma)
Data : Rata-rata skor = 60,6
Standard devisi = 4,69

Nilai Batas daerah dalam kurve Interval f(%)

A 6.68
> 67.635

B 62.945 - 67.635 24.17

C 58.25 - 62.945 38.30

D 53.565 - 58.25 24.17

E <53.565 6.68

Anda mungkin juga menyukai