Anda di halaman 1dari 73

Riview

Keperawatan
Reproduksi I
Oleh: Aria Aulia Nastiti, S.Kep., Ns., M.Kep
Tujuan Instruksional
TIU: Pada akhir perkuliahan diharapkan mahsiswa mampu memahami
perkuliahan reproduksi 1 sebelum menerima perkuliahan reproduksi 2
TIK: Pada akhir perkuliahan diharapkan mahasiswa mampu dengan
tepat
• Menjelaskan anatomi fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita
• Menjelaskan berbagai gangguan system reproduksi pria dan wanita
• Menjelaskan konsep kehamilan
Pokok Bahasan
1. Anatomi fisiologi system reproduksi
2. Berbagai gangguan system reproduksi
3. Konsep Kehamilan
GENETALIA WANITA = FEMALE GENETALIA/G.FEMININ
A.Genetalia Externa : vulva terdiri : Labium mayus, lab.minus, vestibulum vaginae,
mons pubis, clitoris, gld. Vestibularis mayus, minus, orifisium urethrae .ext
B. Genetalia Interna : terdiri organ : Ovarium, tuba uterina Fallopi, uterus, vagina
1. Ovarium : produksi sel telur dan h.extrogen/progrestron(masa menarce-monopause)
letak : pd fossa ovarii lateral dinding pelvis,dorsal mesometrium, dittp fibrie tuba Ut
Fixati: 1. Lig.suspensorium ovarii 2. Lig.ovarii proprium 3. Misovarium
2. Tuba Uterina : saluran ovum dari ovarium ke uterus dan sperma(pembuahan)
letak : tepi bebas seperior dr mesometrium /mesosalpinx, melekat ka/ki fundus uteri
Bagian : 1. Infundibulum dg fimbriae, 2. Ampulla 3. Isthmus 4. Pars uterina tuba
3. Uterus :1.tempat proses menstruasi 2. Tempat kehamilan/pregnancy
Bagian :1.Corpus (cavum, fundus) 2. Isthmus 3.Cervix (ost.int.-canalis cerv-ost ext)
Fixatie : 1. Mesometrium (broad lig.) 2. Lig.teres uteri(round lig.) 3.Lig. Cardinale
4.lig.Uterosacralis 5.lig.vesicouterina 6.lig.rectovaginal 7.m.levator ani
4.Vagina (antara cervix uteri-vulva ) : alat copulasi, jalan darah menstruasi, partus
Fisiologi Reproduksi
Wanita
Fisiologi Repro Wanita
• Genitalia Eksterna
• Mons Veneris
• Labia Mayora
• Labia Minora
• Klitoris
• Vestibulum
• Himen
• Perineum
Mons Veneris
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan
lemak, area ini mulai ditumbuhi rambut (pubis hair) pada masa
pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas simfisis pubis

Fungsi: Sebagai bantalan saat berhubungan


Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua
bibir ini bertemu di bagian bawah dan membentuk perineum. Labia
mayora bagian luar tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari
rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa rambut,
merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).
Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia
mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan
tipis yang lembab dan berwarna kemerahan. Bagian atas labia minora
akan bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis. Sementara
bagian bawah, Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya
akan bersatu membentuk fourchette.
Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil.
Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf
sensoris sehingga sangat sensitif. Analog dengan penis pada laki-
laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan panjang rata-
rata tidak melebihi 2 cm.
Vestibulum
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora).
Pada vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna,
introitus vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara
kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk
mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual.
Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria
gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen
Himen
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang
menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang
supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen
dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti
bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada
yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan
koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian
posterior
Perineum
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm.
Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus.
Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani.
Fisiologi Repro Wanita
• Genitalia Interna
• Vagina
• Uterus
• Tuba Falopii
• Ovarium
Vagina
• Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang
menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. keasaman vagina
memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
1) Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah
menstruasi.
2) Alat hubungan seks.
3) Jalan lahir pada waktu persalinan
Uterus

• Untuk mempertahankan posisinya, uterus


disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat
dan parametrium. Ukuran uterus tergantung
dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-
anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9
cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus
dapat menahan beban hingga 5 liter
Tuba Falopii
tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di lepaskan
saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi,
tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang
siap melakukan implantasi
Ovarium
• Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan
kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah
belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah
folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat
kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi
adalah pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum.
Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak
100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesteron
Gangguan Sistem reproduksi
wanita
- PMS
- Gangguan haid
- Endometriosis
- Mioma Uteri, Kista ovary
- Ca cervix, Ca Ovari, PTG
PENIS : 1 Pars occulta / radix penis / pars affixa 1/4bg .2. Pars libera ¾ bg
Radix Penis : tidak bergerak, dlm spatium perinei superficialis, mrpkan jar. Erektil
Cruva penis melekat pada : ramus inferior ossis pubis
Bulbus penis : letak antara kedua crus penis dlm perinei superficialis
Corpus Penis : terdiri : 2 corpora cavernosa penis dan corpus spongiosa penis
superficial tdpt- jaringan cutis dan subcutis
- Profd tdpt fascia penis profsundus yang membungkus 3 corpora penis
- Tunica albuginea mrpkan jar. Ikat padat, membentuk septum penis
Fixatie : - Crus penis pd arcus ischiopubicum, lig. fundiforme, lig. suspensorium penis
Bentukan Penis Pars libera : Corpora cavernosa penis ka/ki dibungkus tunica albugenia
berisi Sinus cavernosa (pemb.darah) Corpus Spongiosum penis dilalui urethrae achir-
urificium urethra externus, Glans penis, corona glandis, preputium,frenulum,
Vascularisasi: a. dorsalis penis,a.profunda penis, v.dorsalis penis subfascia,subcutan
Inervasi : n.dorsalis penis cab. n.pudendus Plexus pelvina saraf autonomic
Genitalia Interna :
1.Testis:didalam scrotum ,ovoid,menghasilkan Hormon Testosteron , spermatozoa
dibungkus tunica albugenia,bg.luar tunica vaginalis,terdiri tubulus dlm lobs
2.Epididymis: bentuk huruf C. terdiri ( caput,corpus ,cauda )
3.Ductus(vasa) deferens :lanjutan cauda epididymis-funiculus spermaticus-ampulla
4.Vesicula Seminalis:kantong yg.terdiri dari saluran menghasilkan seminal fluid
5.Ductus Ejaculatorius :gabungan duct.deferens dg.duct.excrt.vesicula seminalis
6.Glandula Prostat : letak dibawah vesica urinaria ,dilalui urethrae pars prostatica
Bagian:Apex,basis,facies,antr,postr,inf,lat.Lobus (anter,postr,medius,lateral)
Fixatie:1.fascia diafragma UG superior,2.lig.puboprostatica lat/med 3.fasc.p
7.Glandula para urethralis:Gld.bulbourethralisCowperi,Gld.para urethralis Litre
8.Funiculus spermaticus (Spermatid Cord):menghubungkan testis dg.genitl.int.pelv
Isi:Lapisan pembungkus :1.fasc.spermatica interna 2. Fasc.sp.medius 3.fasc.sp.extr
1. duct.deferens 2.a.spermatica interna 3. A. deferensialis 4.plexus pampiniform
5.r.genetalis n.genitofemoralis 6. Pbl. Limphe 7. Nervus autonomic
Perjalanan Sperma
Tubulus seminiferus

Epididimis

Vas deferens

Duktus prostatikus Ampula vas Deferens Vesikula seminalis

Duktus ejakulatorius
kelenjar Bulbouretra
Uretra
Spermatogenesis
• Spermatogenesis terjadi dalam suatu struktur yang
disebut tubulus seminiferus
• Tubulus seminiferus dikelilingi oleh membaran basal. Di
dekat sisi medial membrane basal ini terdapat sel
progenitor untuk produksi sperma.
• Epitel yang mengandung spermatozoa yang sedang
berkembang di sepanjang tubulus disebut sebagai epitel
seminiferus atau epitel germina
Spermatogenesis (cont)
• Diantara spermatosit terdapat sel sertoli. Sel ini
merupakan satu-satunya sel nongerminal dalam
epitel seminiferus. Sel sertoli dahulu disebut “sel
perawat” ketika pertama kali ditemukan oleh
sertoli pada tahun 1865. Sel ini berperan secara
metabolik dan struktural untuk menjaga
spermatozoa yang sedang berkembang.
Spermatogenesis (cont)
• Spermatogenesis dapat dibagi menjadi tiga fase: (i)
poliferasi mitosis untuk menghasilkan sel dalam jumlah
banyak;
(ii) pembelahan meiosis untuk menghasilkan perbedaan
genetic; dan
(iii) pematangan  meliputi remodeling morfologi selular
yang bertujuan memfasilitasi perpindahan dan penetrasi
sperma ke oosit di saluran reproduksi wanita
Spermatogenesis (74 hari)
Spermatogonium
2-3 lapis di perm. tub seminiferus
di antara sel Sertoli
mitosis (saat pubertas 12-14 thn)
Spermatosit primer
meiosis 1
Spermatosit sekunder
meiosis 2
Spermatid

Spermatozoa
Struktur Spermatozoa

Kepala
• 2/3 anterior : selubung akrosom (dr Golgi)
• Enzim hialuronidase
• Enzim proteolitik

Ekor (Flagelum)
• 11 mikrotubulus (aksonema)
• mitokondria (di badan ekor)
• V = 1-4 mm/menit
Kapasitasi Sperma (1-10 jam)
• ‘matang’ di epididimis
Penghambat: viskositas koagulum vesikula seminalis
• ‘aktif’ di cairan genitalia wanita
- penghambat dicuci bersih
- permeabel terhadap Ca meningkat
Aktifitas Seksual Pria
EREKSI >> parasimpatis
Pengerasan penis krn terkumpulnya darah
dalam jar. Erektil (vasodilatator : Ach)
EMISI >> simpatis
Otot sekitar penis berkontraksi, sehingga cairan
dapat keluar
EJAKULASI >> simpatis
Penyemprotan semen
Pengaturan Fungsi Seksual Pria
1. Testosteron (SS): pembelahan sel
2. LH (ICSH)(HpA): merangsang sel Leydig
3. FSH (HpA) : merangsang sel Sertoli
4. Estrogen : spermiogenesis
5. Inhibin (SS) : menghambat FSH
6. GnRH (hptlms): direk >> metabolisme sel
indirek >> pertumb. Sel
Penunjang Spermatogenesis
SCROTUM
• Suhu 32 C, kalau terlalu panas:
1) sel atrofi
2) metabolisme meningkat  waktu hidup pendek
• Tetap dingin karena sirkulasi udara pertukaran panas arteri-
vena
• Descencus testis
3-4 mg pra partus >> bila gagal: chriptodismus
Testis di abdomen  rongga inguinal  scrotum
Dipengaruhi testosteron & MIS (Mullerian inhibin S)
SEL SERTOLI
• Nutrisi
• Sekresi ABP (Androgen Binding Protein)
• Sekresi aromatase
(testosteron  estrogen)
• Sekresi inhibin (inhibitor FSH)
• Sekresi MIS saat embrio (membuat duktus Muller wanita
regresi)
Kelenjar-kelenjar yang berperan
Vesica Seminalis
• Untuk nutrisi sperma (fruktosa)
• Alkalinisasi ejakulat (pH >>)
• Prostaglandin :
1. Mempercepat pergerakan sperma
2. Mempeng. Motilitas di uterus & tuba falopi
Prostat
• Sekresi cairan basa
• Enzim proteolitik (a/ mudah bergerak)
Kel. Cowper (Bulbouretral)
• Sebagai pelumas/ mukus
• SEMEN
3 cc, warna putih opalescent
• Vas deferens 10%
• Vesikula seminalis 60% (kental)
• Prostat 30% (basa, seperti susu)
• pH : 7.5 – 7.8, di vagina 6.5
• Bertahan 2-3 hari di luar tubuh
Sifat Semen
Volume : 2-3 cc
< 1 cc : mandul
>3 cc : infertil (yg bertambah cairan ejakulat)
Jumlah Sperma
40 jt/cc : normal
< 20 jt/cc : infertil
Motilitas
< 60% bergerak dianggap mandul walaupun volume &
jumlah sperma normal
Bentuk
Kepala berinti dilapisi akrosom
Kapasitasi Sperma (1-10 jam)
• ‘matang’ di epididimis
Penghambat: viskositas koagulum vesikula
seminalis
• ‘aktif’ di cairan genitalia wanita
- penghambat dicuci bersih
- permeabel terhadap Ca meningkat
Kelainan Organ Repro Pria
1. Kelainan Kongenital
1. Undesensus Testis
2. Hipospadia
3. Phimosis
4. Hernia Inguinalis Lateralis et medialis
5. Hernia
2. Trauma
1. Torsio Testis
2. Ruptur Uretra
3. Ruptur Penis
3. Tumor
1. Tumor Testis
2. Benign Prostat Hipertrophy
3. Ca Prostas
4. Ca Penis
Kelainan Organ Repro Pria
1. Kelainan Scrotum
1. Hidrokel
2. Varikokel
Konsep Kehamilan
• Fertiilisasi
• Gejala dan tanda kehamilan
• Adaptasi pada kehamilan
FERTILISASI
• Fertilisasi merupakan proses
peleburan dua macam gamet
sehingga terbentuk suatu
individu baru dengan sifat
genetik yang berasal dari kedua
parentalnya.
ADAPTASI TERHADAP KEHAMILAN :

• ADAPTASI FISIOLOGIS

• ADAPTASI PSIKOLOGIS
ADAPTASI FISIOLOGIS :
• SISTEM REPRODUKSI :

SERVIKS :
GOODELS SIGN
(PERUBAHAN KONSISTENSI SERVIKS)
• OVARIUM :
TIDAK TERJADI OVULASI
• VAGINA :
CHADWICK SIGN.
TINGKAT KEASAMAN MENINGKAT.
LEUKORHEA.
• UTERUS :
OTOT MENGALAMI HIPERPLASI DAN HIPERTROPI.
BERAT MENINGKAT 20 X.
KAPASITAS MENINGKAT 500 X.
SISTEM INTEGUMEN
• ORGAN TARGET :
PAYUDARA:
AWAL KEHAMILAN PAYUDARA NYERI TEKAN, KADANG
TERASA KESEMUTAN.
PEMBESARAN SCR BERTAHAP
( PENINGKATAN JARINGAN ALVEOLAR)
HIPERPIGMENTASI AREOLA MAMAE.
VENA KELENJAR PAYUDARA TERLIHAT.
• KULIT :
STRIAE GRAVIDARUM.
LINEA NIGRA.
CLOASMA GRAVIDARUM.
PENINGKATAN AKTIFITAS KELENJAR KERINGAT
MENINGKAT.
• SISTEM PERKEMIHAN :

FREKWENSI BAK YANG SERING.


• SISTEM RESPIRASI :

DIAFRAGMA TERDORONG UTERUS.


KEBUTUHAN O2 MENINGKAT 20 %
HIPERVENTILASI.
• SISTEM GASTROINTESTINAL :

EMESIS / HIPEREMESIS
KONSTIPASI
ADAPTASI METABOLIK :

MENINGKAT UTK PERTUMBUHAN JANIN. PEMENUHAN


IBU.
KENAIKAN BB.
KENAIKAN BB NORMAL SELAMA KEHAMILAN : 11 –
13,6 KG
Follow-up visits

• Weight gain & Blood BMI Pre pregnant Recomendation

Pressure compare to Underweight: <19,8 12,5-18 kg


baseline
• Recommendation weight Healthy: 19,8-26 11,5-16 kg
gain according to BMI
pre-pegnant
Overweight: >26 7-11,5 kg
BMI= BB (kg)
TB (m)2
• SISTEM KARDIOVASKULER :
PENINGKATAN C.O 25 % - 70% YG DIPENGARUHI
PENINGKATAN VOL DARAH 30% - 50%.
PENINGKATAN SEL DARAH MERAH DAN HB LEBIH
LAMBAT DARI PENINGKATAN PLASMA SHG TERJADI
HEMODILUSI (ANEMIA PD IBU HAMIL)
ASUHAN KEPERAWATAN :
• MENINGKATKAN KEMAMPUAN IBU UNTUK BERADAPTASI.
• PENEMUAN DINI ADANYA PATOLOGIS.
Screening for High Risk Pregnancy
ADAPTASI PSIKOLOGIS :
• SAAT KRISIS BAGI KELUARGA.
• PERUBAHAN IDENTITAS DAN PERAN
• A. KRISIS
• B. STRESOR.
• C. TRANSISI PERAN.
TUGAS IBU MASA KEHAMILAN :
• MENERIMA KEHAMILAN.
• MEMBINA HUBUNGAN DENGAN JANIN.
• MENYESUAIKAN PERUBAHAN FISIK.
• MENYESUAIKAN PERUBAHAN HUBUNGAN SUAMI ISTRI.
• PERSIAPAN MELAHIRKAN DAN PARENTING.
Leopold maneuvers

• Station
• Lie
• Presentation
• Position
• Attitude
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai