Resus
Resus
SIROSIS HEPATIS
J E L I TA R A C H M A N I A P D
20120310261
DATA PASIEN
• Nama : Tn. K
• Usia : 38 tahun
• Jenis kelamin: Laki-laki
• No. RM : 1718356660
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Perut bengkak sejak 2 bulan yang lalu
A. Keadaan Umum
• Kesadaran: CM
• Kesan umum: Kesakitan
B. Tanda Vital
• TD : 120/80 mmHg
• Nadi : 100 x/menit
• Pernapasan: 20 x/menit
• Suhu : 36,8 ºC
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala dan Leher Kepala
Mata
Tidak ada oedem palpebra dextra dan
sinistra
Conjungtiva anemis -/-
Sklera ikterik +/+
Pupil isokor, 3 mm
Leher
Inspeksi : tidak tampak pembesaran
kelenjar tiroid, tidak tampak
pembesaran KGB, tidak tampak deviasi
trakea
Palpasi : Tidak teraba pembesaran
kelenjar tiroid, trakea teraba di tengah,
JVP 5-2 cmH2O.
Thorax Tidak tampak retraksi sela iga
Tidak terlihat spider navy
Hematologi
Hemoglobin 11.5 13.2-17.3 g/dl
Hematokrit 34.3 33-45 %
Lekosit 4.23 5-10 ribu/UL
Trombosit 135 150-440 ribu/UL
Eritrosit 3.13 4.4-5.9 juta/UL
Fungsi Hati
SGOT 57 0-34 u/l
SGPT 62 0-40 u/l
Albumin 2.1 3.4-4.8 g/dl
Fungsi Ginjal
Ureum darah 45 20-40
Kreatinin Darah 1.0 0.6-1.5
Glukosa Darah Sewaktu 279 70-140 mg/dl
Sero-Imunologi Hepatitis
HbsAg positif Non reaktif
DIAGNOSIS
Assessment
• Sirosis Hepatis
• Ascites
• Hepatitis B
TERAPI
A. Non medikamentosa
• Pungsi
B. Medikamentosa
• Infus Asering
• Inj Furosemid 1.1
• Inj Cefotaxime 1 gram 2.1
• Inj Omperazole 40 mg1.1
• Inj Novomix 2.18ui
• Spironolaktan 1.100 mg
• Propanolol 3.10 mg
• Sucralfate syr susp 100ml 3.1c
• Curcuma 3.200 mg
• Hepamax caps 3.1
• KSR 1.600 mg
• Lesipar 2.300 mg
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
• Kompensata
• cepat lelah
• nafsu makan turun, BB turun
• kembung, mual
• pada laki-laki : impotensi, testis mengecil, payudara membesar, hilang dorongan
seksualitas.
• Urine
• Terdapat bilirubin bila penderita ikterus, ekskresi Na dalam urine
berkurang (urine kurang dari 4 meq/l) Tinja
• Kenaikan kadar sterkobilinoge
• Darah
• Biasanya dijumpai normostik normokronik anemia yang ringan,
kadang–kadang dalam bentuk makrositer yang disebabkan
kekurangan asam folik dan vitamin B12 atau karena splenomegali.
likopeni bersamaan dengan adanya trombositopeni
• Tes faal hati
• Globulin menaik, sedangkan albumin menurun. Pada orang
normal tiap hari akan diproduksi 10-16 gr albumin, pada sirosis 3,5-
5,9 gr per hari. Kadar normal albumin dalam darah 3,5-5,0 g/dL.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Radiologi
• Pemeriksaan radiologi yang sering dimanfaatkan ialah pemeriksaan
foto toraks, splenoportografi, Percutaneus Transhepatic
Porthography (PTP)
• Ultrasonografi (USG)
• Pada tingkat permulaan sirosis akan tampak hati membesar,
permulaan irregular, tepi hati tumpul. Pada fase lanjut terlihat
perubahan gambar USG, yaitu tampak penebalan permukaan hati
yang irregular.
• Peritoneoskopi (laparoskopi)
• Pada sirosis hepatis permukaan berbenjol-benjol berbentuk nodul
yang besar atau kecil dan terdapatnya gambaran fibrosis hati, tepi
biasanya tumpul. Seringkali didapatkan pembesaran limpa
KOMPLIKASI
• Sindrom hepatorenal
• Penurunan fungsi ginjal ini disebabkan perubahan aliran darah ke
dalam ginjal. Batasan sindroma hepatorenal adalah kegagalan ginjal
secara progresif untuk membersihkan bahan-bahan toksik dai darah
dan kegagalan memproduksi urin dalam jumlah adekuat,meskipun
fungsi lain ginjal yang penting, misalnya retensi garam tidak
terganggu
TERAPI
• Tatalaksana pasien sirosis yang masih kompensata
ditujukan untuk mengurangi progresi kerusakan hati
dengan menghilangkan etiologi, seperti alkohol dan bahan-
bahan lain yang toksik dan dapat mencederai hati
dihentikan penggunaannya, pemberian asetaminofen,
kolkisin, dan obat herbal bisa menghambat kolagenik
• Asites
• Tirah baring dan diawali diet rendah garam, konsumsi garam
sebanyak 5,2 gram atau 90mmol/hari.
• Diet rendah garam dikombinasikan dengan obat-obatan diuretik.
Awalnya dengan pemberian spironolakton dengan dosis 100-200 mg
sekali sehari.
• Bilamana pemberian spironolakton tidak adekuat bisa
dikombinasikan dengan furosemid dengan dosis 20-40 mg/hari.
• Parasentesis dilakukan bila asites sangat besar. Pengeluaran asites
bisa hingga 4-6 liter dan dilindungi dengan pemberian albumin.
TERAPI
• Ensefalopati Hepatik
• Laktulosa membantu pasien untuk mengeluarkan amonia. Neomisin
bisa digunakan untuk mengurangi bakteri usus penghasil amonia,
diet protein dikurangi sampai 0,5 gram/kgBB/hari, terutama
diberikan yang kaya asam amino rantai cabang.
• Varises Esofagus
• Sebelum berdarah dan sesudah berdarah bisa diberikan obat
penyekat beta (propanolol). Waktu perdarahan akut, bisa diberikan
preparat somatostatin atau oktreotid, diteruskan dengan tindakan
skleroterapi atau ligasi endoskopi.
• Peritonitis bakterial spontan, diberikan antibiotika seperti
cefotaxim IV, amoksilin, atau aminoglikosida.
PROGNOSIS
N Derajat Kerusakan Minimal (1 poin) Sedang (2 poin) Berat (3 poin)
o
.
1 Bilirubin serum <35 35-50 >50
. (mo.mol/dl) <2 2-3 >3
Bilirubin serum (mg/dL)
2 Albumin serum (gr/dl) >3.5 2.8-3.5 <2.8
.
3 Asites Tidak ada Mudah dikontrol Sulit dikontrol
.
4 Ensefalopati Tidak ada Minimal(grade 1- Berat(grade 3-
. 2) 4)
5 Prothrombin time 1-3 4-6 >6
. (detik>normal)
or INR <1.7 1.8-2.3 >2.3
Klasifikasi
Klasifikasi A B C
Poin total 5-6 7-9 10-15
PEMBAHASAN
• Masalah pada pasien ini adalah Sirosis hepatis Child Pugh B dengan asites,
hipoalbuminemia. Pada pasien terdapat faktor resiko terjadinya sirosis
hepatis yaitu pernah sakit kuning beberapa tahun yang lalu. Pada
pemeriksan laboratorium ditemukan anti HBV reaktif yang mendukung
bahwa pasien menderita hepatitis B. Virus hepatitis B akan menyebabkan
peradangan dan nekrosis yang luas pada hepatoseluler, terjadi kolaps
lobulus hati dan memacu timbulnya jaringan parut disertai terbentuknya
septa fibrosa difus dan nodul sel hati.
• Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu secara simptomatis, suportif dan
pengobatan spesifik terhadap komplikasinya. Pada pasien ini dianjurkan
tirah baring, IVFD asering, Injeksi Furosemid 1.1, Inj Cefotaxim 2.1, Inj
Omeprazol 1.1, Inj Novomix 2.18ui. PO = Spirolactan 1.100mg, Propanolol
3.10 mg, Sucralfat 3.Ic, Curcuma 3.1, Hepamax 3.1, KSR 1.1, Lesipar 2.1
• Terapi yang diberikan sudah sesuai dengan indikasi pasien.
TERIMA KASIH