Anda di halaman 1dari 16

Retinopati

diabetik
 Definisi:
 Merupakan kelainan retina akibat dari komplikasi diabetes
yang menyebabkan kebutaan
 Suatu mikroangiopati progresif yg ditandai olh kerusakan &
sumbatan pembuluh-pembuluh halus
 Sifat:
 bilateral
 simetris
 progresif
 Epidemiologi :
 80% dari semua penderita diabetes yang sudah menderita
selama lebih dari 10 tahun atau 15 tahun
 Diabetik juvenil  retinopati diabetik, 15 thn pd 60-70%
penderita
Gejala klinis subjektif

• Disfungsi penglihatan
• Skotoma relatif
• Kelainan adaptasi gelap
hiperglikemia
Hilangn Kerusakan
ya Hiperperf sel endotel
perisit usi kapiler
Hilangnya Hilangnya
Mediator
autoregulasi tight
vasoaktif
aliran darah junction
Iskemi retina
Growth
factor
neovaskularis Perdaraha
asi n preretina
perdarahan Retinal
vitreous detachment
Kebutaan :
Patofisiologi
Komplikasi
Retinopati Diabetikum utama
Gejala klinis objektif
• Mikroaneurisma
• Perdarahan
• soft eksudat
• Hard eksudat
• Dilatasi pembuluh
darah
• Edema retina
• Neovaskularisasi
Klasifikasi

• Retinopati proliferatif
• Retinopati non proliferatif
Retinopati
Proliferatif

 Iskemia retina progresif  neovaskularisasi 


kebocoran protein serum masif
 Neovaskularisasi (rapuh)  berploriferasi ke
permukaan posterior korpus vitreum  ↑ bila korpus
vitreum kontraksi menjauhi retina  fibrosis,
membentuk pita2 fibrovaskular rapat  menarik retina
 pelepasan retina
 darah keluar dari neovaskularisasi  perdarahan
korpus vitreum masif  ↓ penglihatan mendadak
Retinopati non proliferatif
• cerminan klinis dari
hiperpermeabilitas dan
inkompetens pembuluh
darah yang terkena
• mikroaneurisma,
dilatasi vena retina,
bercak perdarahan
intraretina, edema
makula
• Tanda ↑ iskemia 
retinopati diabetik
praproliferatif  cotton-
NPDR
• Ringan : minimal 1 mikroaneurisma
• Sedang : mikroaneurisma luas, perdarahan
intraretina, venous beading, cotton wool
spot
• Berat : kelainan mikrovaskular intra retina,
cotton wool spot, venous beading
Patofisiologi retinopati non proliferatif

• Hiperpermeabilitas, inkompetens
pembuluh darah 
penyumbatan/kebocoran kapiler 
perubahan endotel vaskuler (penebalan
membran basalis dan hilangnya perisit),
gang. hemodinamik (pada sel darah
merah dan agregasi platelet)
Diagnosis
Angiografi fluoresens:
mikrovaskularisasi pd
retinopati diabetik  iskemia
retina di midperifer, lengkung
vaskular
Pengobatan (laser)
• Fotokoagulasi fokal: memulihkan
kompetensi sawar retina-darah bag. dlm
disertai ↓ edema & eksudat
• Fotokoagulasi panretina: neovaskularisasi
melemah krn ↓ jar iskemik  retinopati jd
inaktif (2-4 x, selang waktu 2 mingg)

• Edema makula besar  fotokoagulasi


makula sebelum/bersama fotokoagulasi
panretina  menghindari eksaserbasi
edema
Preventif
• DM tipe 1  pemeriksaan oftalmologik
dlm 3 thn setelah diagnosis; diperiksa
ulang minimal sekali setahun
• DM 2  pemeriksaan oftalmologik pd
saat diagnosis; diperiksa ulang minimal
sekali setahun
• Wanita hamil diabetes  pemeriksaan
oftalmologik pd trimester 1; diperiksa
ulang minimal setiap 3 bulan-persalinan
• KIE
– Kontrol gula darah
– Tekanan darah
– Kendalikan obesitas
• PROGNOSIS
– Edema makular & iskemik  buruk
Daftar Pustaka
• Ebook S.J. McPhee - PATHOPHYSIOLOGY
OF DISEASE, 2nd ed (LANGE 1997)
• Ebook Harrison's Principles of Internal
Medicine
• Ilyas, Sidarta. 2010. lmu Penyakit Mata Edisi
Ketiga. Jakarta: FKUI.
• Vaughan DG, Asbury. 2000. Oftalmologi
Umum Edisi 14. Jakarta: Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai