Anda di halaman 1dari 17

Chapter 3

Geo-properties
Pendahuluan
Klasifikasi, Daya tahan, Karakteristik sifat keteknikan tanah (kasar dan halus <0.6 mm atau 0.074 mm) dan batuan.

SOIL

- Distribusi ukuran butir (grading) ROCK


- Plastisitas dan konsistensi (tanah halus)
- Konsolidasi berlebih (tanah halus)
- Unit weight, dll - Identifikasi
- Kuat geser batuan dalam kondisi Undrained pada saat static - Rock Mass Rating (RMR)
atau cyclic (tanah halus) - Kualitas massa batuan
- Sudut geser dalam pada kondisi statis (tanah kasar dan - Kuat Geser
halus) dan kondisi cyclic (tanah kasar) - Kekakuan
- Kekakuan pada konisi static dan cyclic - Permeabilitas
- Permeabilitas
- Konsolidasi (tanah halus)
- Komposisi karbonat, sulfat, klorin, dan bahan organic.
SOIL
- PSD
Distribusi Partikel - Warna ASTM D2487
- Densitas (N-spt)
COARSE
- Inklusi
GRAINED
- Umur

ASTM D422
FINE
GRAINED
SOIL

Plastisitas dan Konsistensi


Konsistensi = suatu kondisi fisik tanah
Plastisitas = karakteristik tanah berbutir halus pada kadar air tertentu.
berbutir halus dimana dapat
berdeformasi pada volume
tetap tanpa retak-retak.

Hubungan batas
konsistensi dengan
sifat tanah?
SOIL

KONSOLIDASI BERLEBIH

• Konsolidasi Berlebihan (Over Consolidation) NORMAL? OVER?


Nilai rasio konsolidasi berlebih (OCR) merupakan
perbandingan antara tegangan maksimum yang pernah
terjadi pada tanah pada saat yang lalu dengan tegangan
yang terjadi pada saat sekarang.

• Berat Volume dan parameter umum lain


ASTM D1556, D2167, D2937, D4253, D4254, D4564, D7263
SOIL

KUAT GESER

• Kuat geser tidak terdrainase


(fine grained)

Kondisi Siklis Kondisi Statis


SOIL

SUDUT GESER

• Sudut geser dalam pada kondisi statis


(tanah halus dan kasar) dan kondisi
siklis (tanah kasar).

- PI
- Jumlah ∆ϕ
Lempung 𝜎−1
+ ɸb,r
1+ 𝜌𝑛
- Tegangan
Efektif
SOIL Parameter dinamik tanah
Uji Laboratorium dan Lapangan:
KEKAKUAN Downhole, crosshole, gelombang
Modulus geser tanah
permukaan, uji seismic, pelat
beban siklik, osilator sederhana.
Parameter Kompresibilitas berupa Cc
(Indeks kompresibilitas, Cr (Indeks
rekompresi, Cs (Indeks Pengembangan).

Kekakuan tanah didapat dari


parameter modulus geser (G)
dan kepadatan Entropi → D
(rasio redaman)

Terkonsolidasi berlebih :
- Erosi
- Desikasi
- Fluktuasi MAT
- Umur
- Siklus basah-kering
- Sementasi
SOIL

PERMEABILITAS
Hukum Darcy (1856) menjelaskan tentang kemampuan air
mengalir pada rongga-rongga (pori-pori) dalam tanah dan sifat-
sifat yang mempengaruhinya.

Fine 𝑇𝑣 . 𝑑2 𝑘 Coarse
grained 𝐶𝑣 = = grained 𝑘 = 100 . 𝑑102
𝑡 𝑚𝑣 . 𝛾𝑤

KONSOLIDASI
ROCK

IDENTIFIKASI

• Identifikasi secara visual berdasarkan observasi sampel massa batuan,


melihat dekomposisi dan diskontinuitas.
• Klasifikasi pelapukan berdasarkan proses geologi yang terjadi.
• Diskontuinitas dihitung melihat bentuk, bukaan, dan isi nya.
• RQD (rock quality designation), TCR (total core recovery), dan SCR (solid
core recovery) ditulis pada log bor dan ditentukan menurut iso 22475-1

RMR

Metode untuk menilai atau mengevaluasi ketahanan suatu


massa batuan dan disajikan berupa kualifikasi kualitas suatu
massa batuan (Bieniawski, 1976)

• Kuat tekan batuan utuh (UCS)


• Rock Quality Design (RQD)
• Jarak antar diskontinuitas
• Kondisi diskontinuitas
• Kondisi air tanah (Groundwater)
Profil massa batuan Deskripsi

Rating 100-81 80-61 60-41 40-21 20-0


Kelas massa batuan Sangat Baik Sedang Jelek Sangat
baik Jelek
Kohesi >400kPa 300-400 200-300 100-200 <100 kPa
kPa kPa kPa

Sudut geser dalam >45° 35°-45° 25°-35° 15°-25° <15°

Kestabilan Sangat Stabil Agak Stabil Tidak stabil Sangat


stabil tidak stabil

Keruntuhan Tidak ada Sedikit Rekahan, Planar, baji Bidang


blok beberapa besar planar
membaji besar atau
seperti
tanah

Support Tidak perlu Kadang - Sistematis Koreksi Penggalian


kadang penting ulang
ROCK

Q-sistem
• RQD/Jn merepresentasikan struktur massa batuan
𝑅𝑄𝐷 𝐽𝑟 𝐽𝑤 • Jr/Ja merepresentasikan kekasaran dan karakteritik gesekan
𝑄= . .
𝐽𝑛 𝐽𝑎 𝑆𝑅𝐹 diantara bidang kekar stsu material pengisi
• Jw/SRF merepresentasikan tegangan aktif yang bekerja

Berdasarkan nilai Q kemudian dapat ditentukan jenis penyanggaan yang dibutuhkan untuk terowongan.

KUAT GESER
PEAK ? RESIDUAL?
The generalized Hoek and Brown
(2002)

Penilaian atas ikatan antara blok


batuan dan kondisi permukaan
antara blok tersebut. (Hoek, Kaiser and Bawden, 1995; Hoek, 1995; Hoek-Brown, 1997).
ROCK
Kemampuan bahan untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan
KEKAKUAN
terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi.

PERMEABILITAS
Snow (1968)

𝑤3 Fractures? Permeabilitas Sekunder


𝑝=
12 . 𝑆
GEO-HAZARD
EROSION

Hilang/ terkikisnya tanah kemudian diangkut oleh


suatu media ke tempat lain.

• Menurut EN 1997-1 (2004) dibagi menjadi


dua tipe yaitu Internal Erosi (suffusi) dan
Erosi Piping.

Piping • Terjadi akibat rembesan, terdapat Suffusi • Erosi kearah belakang


material yg dapat tererosi pada • Terjadi pada tanah yang memiliki
garis aliran, jalan keluar tidak distribusi yang buruk
terhambat.
• Bergantung pada perbandingan
serapan sodium (SAR). Bertram (1940), The US Navy (1971), USBR

𝑁𝑎 𝐷15 (𝐹)
𝑆𝐴𝑅 (𝑚𝑒𝑞/𝑙𝑖𝑡𝑟𝑒) = ≤ 4 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 5
𝐷85 (𝑆)
0.5 (𝐶𝑎 + 𝑀𝑔)
𝐷15 (𝐹)
≥ 4 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 5
𝐷15 (𝑆)

Anda mungkin juga menyukai