Ninik N.Wahibah 1
Ninik N.Wahibah 2
Proses penyalinan sekuen DNA menjadi RNA
Ninik N.Wahibah 4
Sekuen gen bakteri dan transkrip mRNA
5’
3’
Utas cetakan
Ninik N.Wahibah 5
Tipe RNA :
1. mRNA (messenger RNA) :
mengkode sekuen asam amino. Pada bakteri
bersifat polisistron (mengkode dua atau lebih
polipeptida).
Ninik N.Wahibah 7
Transkripsi Pada Bakteri
Promoter :
Sekuen nukleotida yang mengarahkan tempat
dimulainya (inisiasi) transkripsi RNA.
Ninik N.Wahibah 11
Sekuen -35 & -10 pada berbagai promoter bakteri.
Pada E.coli :
core enzyme (2 ’) + faktor sigma holoenzim RNA
polimerase
Ninik N.Wahibah 13
Holoenzim diperlukan untuk inisiasi transkripsi
Ninik N.Wahibah 14
Pada saat memasuki wilayah promoter, faktor sigma
mengenali elemen promoter pada posisi -35 & -10. .
Ninik N.Wahibah 15
Alfa heliks pada protein sesuai dengan celah mayor
DNA membentuk ikatan hidrogen antara nukleotida di
wilayah -35 dan -10 dengan rantai asam amino pada
struktur helix-turn-helix faktor sigma.
ganda
Inisiasi transkripsi ditandai dengan faktor sigma dalam
holoenzim telah berikatan dengan wilayah promoter
membentuk closed complex (kompleks tertutup).
Ninik N.Wahibah 20
Dalam satu gen hanya utas templat yang digunakan untuk
pembentukan RNA.
Ninik N.Wahibah 21
Sintesis RNA transkrip
Coding strand
Templat strand
(transcription bubble)
RNA
5’
RNA-DNA
Hybrid region
Ninik N.Wahibah 22
3.Terminasi
Ninik N.Wahibah 23
Ada dua mekanisme terminasi :
a.Terminasi -dependent
Ninik N.Wahibah 24
Setelah situs rut terbentuk pada molekul RNA
↓
berikatan dengan RNA
↓
bergerak mengikuti arah RNA polimerase
↓
Terbentuk struktur jepit rambut (hairpin loop/stem loop)*
↓
RNA polimerase berhenti
↓
protein mengejar stem-loop dan melewatinya
↓
memutus ikatan hidrogen antara DNA-RNA
↓
RNA, DNA dan RNA polimerase berpisah
Ninik N.Wahibah 25
* Pada DNA, sekuen dekat upstream terminator
menyandi RNA struktur hairpin loop (jepit rambut,
mengandung beberapa pasang GC).
Ninik N.Wahibah 26
Protein berikatan
dg situs rut dan
bergerak ke ujung 3’
Ninik N.Wahibah 27
RNA pol mencapai
terminator,terbentuk
struktur jepit rambut
menyebabkan RNA pol
berhenti
Ninik N.Wahibah 28
b.Terminasi -independent (intrinsic mechanism)
Ninik N.Wahibah 29
Tepat pada saat RNA polimerase berhenti
sekuen kaya uracil berikatan dengan DNA templat.
↓
Ikatan ini tidak stabil
↓
RNA transkrip secara spontan berdisosiasi dari DNA
transkripsi berhenti.
Ninik N.Wahibah 30
Ninik N.Wahibah 31
Ninik N.Wahibah 32
transkripsi pada eukariot
Ninik N.Wahibah 34
Gen struktural eukariot mempunyai core promoter dan
elemen regulator (regulatory elements)
Ninik N.Wahibah 35
Elemen regulator mempengaruhi kemampuan RNA
polimerase mengenali dan memulai proses transkripsi.
Ada 2 kategori :
1. Enhancer : sekuen activator, diperlukan untuk
menstimulasi transkripsi.
Ninik N.Wahibah 36
Pola umum promoter gen struktural yang dikenali oleh RNA pol II
Sekuen TATA box, enhancer,silencer mempengaruhi gen
yang terletak didekatnya, karena itu disebut cis-acting
elements.
Ninik N.Wahibah 37
1.Inisiasi
Ninik N.Wahibah 38
Faktor transkripsi IID (TFIID) berikatan dg TATA box
(TFIID tersusun atas TATA binding protein /TBP yang secara
langsung berikatan dengan TATA box dan beberapa
protein yang disebut TBP-associated factors/TAF)
↓
berasosiasi dengan TFIIB
(TFIIB mendorong pengikatan RNA polimerase II & TFIIF ke
promoter inti)
↓
TFIIE dan TFIIH berikatan
↓
membentuk closed complex/preinitiation complex
(kompleks prainisiasi).
Ninik N.Wahibah 39
TFIIH sangat berperan dalam pembentukan open
complex.
Ninik N.Wahibah 40
Ninik N.Wahibah 41
Ninik N.Wahibah 42
Ninik N.Wahibah 43
2. Elongasi dan Terminasi
Ninik N.Wahibah 45
Skematik struktur RNA polimerase
(penutup)
(kepitan)
Ninik N.Wahibah 46
Elongasi RNA berlanjut sampai sekuen konservatif
(AAUAAA atau AUUAAA disebut sinyal poliadenilasi)
dekat ujung 3’ dikenali oleh enzim yang memotong
RNA kira-kira 20 basa downstream.
Ninik N.Wahibah 47
Penambahan ekor poliA
Ninik N.Wahibah 48
Prosesing RNA
Prosesing :
1.Posttranscription : terjadi setelah transkripsi selesai
Ninik N.Wahibah 50
Prosesing ujung 5’ dan ujung 3’
Pada saat RNA pertama kali muncul dari RNA pol II,
struktur cap (tudung) ditambahkan pada ujung 5’ oleh
beberapa enzim yang berinteraksi dengan CTD.
Ninik N.Wahibah 51
Cotranscriptional processing dikoordinasi oleh CTD dari
subunit RNA pol II. Reversible phosphorilasi (P) asam
amino CTD membentuk situs pengikatan enzim & protein
untuk prosesing
Ninik N.Wahibah 52
RNA Splicing
Ninik N.Wahibah 53
Jumlah dan ukuran intron bervariasi antar gen maupun
antar spesies.
Contoh :
235 dari 6000 gen yeast mempunyai intron
Rata-rata ukuran intron mamalia sekitar 2000 nukleotida
Gen Duchenne muscular distrophy pada manusia 78
exon dan 78 intron dg panjang 2.5 juta pb, 79 exon
menghasilkan mRNA 14 000 nukleotida, intron 2.5 juta pb.
Ninik N.Wahibah 54
Ninik N.Wahibah 55
Alternative splicing
Ninik N.Wahibah 56
Tiap intron dipotong di ujungnya, berupa GU di ujung 5’
dan AG di ujung 3’ (aturan GU-AG).
Ninik N.Wahibah 57
Sekuen konservatif untuk intron splicing
Ninik N.Wahibah 58
Spliceosome tersusun beberapa snRNP
↓
membentuk ikatan hidrogen snRNA dengan wilayah
konservatif intron
↓
terjadi reaksi splicing (dikatalisis spliceosome) 2 tahap
↓
intron bergabung melalui nukleotida A tengah
membentuk struktur P (lariat)
↓
Release the lariat and join two exons
Ninik N.Wahibah 59
Mekanisme exon splicing
Ninik N.Wahibah 60
Reaksi splicing intron
Ninik N.Wahibah 61
Ninik N.Wahibah 62
Ninik N.Wahibah 63
•Jika urutan basa rantai DNA yang ditranskripsi
adalah 5’GTCAT3’, maka urutan basa hasil
transkripsi adalah
a.3’CAGTA b. 5’GTCAT c. 3’CAGUA
d. 5’CAGUA e. 5’TAGTA
Ninik N.Wahibah 64